Minggu, 18 November 2012

Kronologis Sejarah Di awal Kelahiran Republik Indonesia 1945 - 1949

Republik Indonesia tidak lahir atas hadiah dengan karpet merah oleh Pemerintah Kerajaan Belanda ataupun Sekutu. Tetapi berkat perjuangan rakyat Indonesia yang disertai dengan pengorbanan jiwa, harta dan air mata. Betapa hinanya mereka yang menodai cita2 kemerdekaan bangsa Indonesia dengan korupsi, tindakan2 kekerasan dan perp
ecahan yang bertentengan dengan UUD 45 dan Panca Sila.

Dibawah ini catatan sejarah selagi RI masih balita yang terus dilanda teror dan serangan militer baik oleh Sekutu maupun Belanda yang tidak rela Indonesia lepas dari genggamannya.

Kronologis Sejarah Republik Indonesia 1945 - 1949
Dicatat oleh Syahrir Imaluddin

17 Agustus 1945 jam 10:00. Pembacaan Proklamasi oleh Bung Karno dijalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
18 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk pada 7 Agustus 1945, menetapkan bahwa:1. Mengesahkan UUD 45 sebagai UUD RI.. 2. Memilih Ir Soekarno dan Drs Mohd. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. 3. Sebelum MPR terbentuk, presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional.
22 Agustus 1945, PPKI membentuk: 1. Komite Nasional 2. Partai Nasional Indonesia. 3. Badan Keamanan Rakyat.
29 Agustus 1945, Pelantikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan ketua Mr Kasman Singodimejo.
31 Agustus 1945, Pemerintah menetapkan pekik perjuangan yang mulai berlaku 1 Sepetember 1945 yaitu pekik: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka”.
2 Sepetember 1945, Pelantikan Kabinet Pertama Republik Indonesia dan 8 orang Gubernur, di jalan Peganggsaan Timur 56, Jakarta.
5 Sepetember 1945, Sultan Hamengkubuwono IX, menyatakan bahwa “Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat” yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia.
8 September 1945, Misi Sekutu yang pertama diterjunkan di lapangan terbang Kemayoran.
16 September 1945, Laksamana Muda WR Patterson, Wakil Panglima SEAC, mendarat di Tanjung Priok.
10 September 1945, Pengumuman Panglima Bala Tentara Kerajaan Jepang di Djawa menyatakan Pemerintahan akan diserahkan kepada Sekutu dan tidak kepada pihak Indonesia.
19 September 1945, Di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya terjadi insiden bendera, Karena beberapa orang Belanda menaikkan bendera merah putih biru di hotel tersebut yang menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Rakyat merebut dan merobek bagian birunya menjadi hanya bendera Sang Saka Merah Putih tercinta.
19 September 1945, Rapat Raksasa di-Lapangan Ikada, Jakarta untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan.
29 September 1945. Pendaratan Tentara Sekutu (AFNEI- Allied Forces Netherlands East Indies) yang terdiri dari 3 divisi di Jakarta.
2 Oktober 1945, Markas Besar Tentara Jepang di Surabaya menyerah kepada rakyat.
5 Oktober 1945, Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
7 Oktober 1945, Tentara Jepang di Yogyakarta menyerah.
15 Oktober 1945. Sekitar 30 km dari Semarang, 400 orang veteran AL Jepang dan 2000 orang dari batalion Jepang Kidobutai bersenjata lengkap memberontak dan bertempuir dengan rakyat dan TKR selama 5 hari. Sekitar 2000 rakyat Indonesia dan 100 orang Jepang tewas dalam pertempuran ini.
25 Oktober 1945. Pertemuan pertama Presiden Soekarno dengan pimpinan tentara Sekutu yaitu Panglima AFNEI, Letnan Jenderal Sir Philip Christison .
28 Oktober 1945. Pos-pos tentara Sekutu di seluruh kota Surabaya, diserang oleh rakyat Indonesia.
10 November 1945. Pertempuran Surabaya pecah. Gugur beribu-ribu pejuang Indonesia.
14 November 1945. Pembentukan Kabinet Kedua RI (Kabinet Syahrir).
17 November 1945. Pertemuan pertama antara RI, Belanda dan Sekutu.
21 November 1945. Pertempuran Ambarawa. TKR melawan Sekutu. Bantuan rakyat mengalir dari Yogyakarta, Surakarta, Salatiga, Purwekerto, Magelang, Semarang dan lain lain.
12 Desember 1945. Pasukan Indonesia berhasil menghalau tentara Inggeris dari Ambarawa dan mereka mundur ke Semarang.

18 Desember 1945. Pengangkatan Kolonel Soedirman menjadi Jenderal Panglima Besar TKR.
19 Desember 1945. Daerah Karawang Bekasi digempur dari darat dan udara oleh tentara Sekutu.
4 Januari 1946. Presiden dan Wakil Presiden Pindah Ke Yogya. Di akhir 1945 keamanan kota Jakarta semakin memburuk. Tentara Belanda kian meraja lela. Pendaratan pasukan marinir Belanda di Tanjung Priok pada 30 Desmber 1945 menambah gentingnya keadaan. Karena situasi yang terus memburuk di Jakarta, presiden dan wapres pindah ke Yogyakarta dan ibukota pindah ke Yogya. PM Syahrir sementara tetap di Jakarta.
10 Februari 1946. Permulaan Perundingan- perundingan Indonesia – Belanda atas desakan pihak Inggeris (Lord Killearn) pada Belanda.
23 Maret 1946. Bandung Lautan Api. Kota Bandung Selatan dibakar oleh TRI setelah dengan berat hati mematuhi perintah Pemerintah RI untuk mengosongkan kota ini karena diultimatum oleh tentara Sekutu. Selain kota Bandung, di Jawa Barat terjadi pertempuran-pertempuran antara TRI melawan Sekutu dan NICA (Netherland Indies Civil Administration)
28 April 1946 Penyerahan Tawanan Jepang kepada Sekutu.
15 Juli 1946. Konferensi Malino. Disebuah kota kecil di Sulawesi Selatan atas prakarsa Dr van Mook, wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
20 September 1946. Perundingan Gencatan Senjata antara RI, Sekutu dan Belanda. Indonesia Maj Jen Soedibyo, Kolonel Simbolon, Letkol Abdullah Kartawirana; Sekutu May Jen JFR Forman dan Brig Jen Lauder; Belanda, May Jen DH Buurman van Vreeden. Perundingan di Jakarta selama 10 hari hingga 30 September 1946, tetapi tidak membawa hasil
7 Oktober 1946. Perundingan Indonesia – Belanda. Perundingan antara delegasi Indonesia dipimpin oleh PM Sutan Syahrir dan Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn di kediaman Konsul Jenderal Inggeris di Jakarta.
10 November 1946. Perundingan Linggajati. Dekat Cirebon. Antara Pemerintah RI dengan Komisi Umum Belanda dipimpin oleh Lord Killearn
29 November 1946. Pertempuran Margarana , sebelah Utara Tabanan Bali. Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai gugur bersama anak buahnya.
18 Desember 1946. Konferensi Denpasar. Berdirinya Negara Indonesia Timur bentukan Dr. Van Mook.
1 Januari 1947. Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang.
5 Januari 1947. Pertempuran Laut di Teluk Cirebon. Tenggelamnya KRI Gajah Mada.
25 Maret 1947. Penandatanganan Persetujuan Linggajati di Istana Rijswijk, sekarang Istana Negara.
4 Mei 1947. Proklamasi “Negara Pasundan” oleh Soeria Kartalegawa. Praktek politik memecah belah oleh Belanda.
9 Mei 1947. Pembentukan Dewan Federal Borneo Tenggara dan Daerah Istimewa Borneo Barat.
3 Juni 1947. Penetapan Presiden berdirinya Tentara Nasional Indonesia.
21 Juli 1947. Agresi Militer Belanda Pertama. (Dulu di Sekolah Rakyat tahun 50an diajarkan bahwa ini adalah Aksi Polisionil Belanda, seolah-olah penertiban oleh pemerintah Kerajaan Belanda pada pihak Indonesia yang mestinya sudah berdaulat dan merdeka).
27 Oktober 1947. Komisi Tiga Negara (KTN). Australia, Belgia dan Amerika Serikat untuk menengahi sengketa RI dan Belanda. Australia dipilih oleh Indonesia; Belgia oleh Belanda; Belgia dan Australia memilih Amerika Serikat.
8 Desember 1947. Perundingan Renville. RI dan Belanda diatas kapal perang USS Renville yang berlabuh diteluk Jakarta.
13 Januari 1948. Perundingan Kaliurang. Selama perundingan Renville, delegasi Indonesia selalu berkonsultasi dengan pemerintah pusat di Yogyakarta. Untuk membicarakan daerah kekuasaan RI, bertempat di Kaliurang diadakan perundingan antara KTN dan Republik Indonesia.

17 Januari 1948. Penanda Tanganan Perjanjian Renville dan perintah penghentian tembak menembak pada 19 Januari 1948.
23 Januari 1948. Pembentukan Negara Madura. Hasil politik memecah belah oleh Belanda.
16 Februari 1948. Konferensi pembentukan “Negara Jawa Barat” (Pasundan).
24 Maret 1948. Pembentukan “Negara Sumatera Timur”.
29 Mei 1948. Konferensi Federal Bandung.
18 September 1948. Pemberontakan PKI di Madiun.
16 November 1948. Pembentukan “Negara Jawa Timur”.
19 Desember 1948. Agresi Militer Belanda Kedua. Pukul 06:00 pagi, agresi militer kedua dilancarkan Belanda. Dengan pasukan lintas udara, serangan langsung ditujukan ke ibu kota RI, Yogyakarta. Lapangan terbang Maguwo dikuasai Belanda dan selanjutnya seluruh kota Yogyakarta.

Presiden, Wapres, dan beberapa pejabat tinggi lainnya ditawan Belanda. Presiden Soekarno diterbangkan ke Prapat dan Wapres Hatta ke Bangka. Presiden Soekarno kemudian dipindahkan ke Bangka.

Mr Syafruddin Prawiranegara diserahi tugas membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatera.

19 Desember 1948. Long March Divisi Siliwangi yang berada di Jawa Tengah, kembali ke Jawa Barat.
24 Desember 1948. Long March Siliwangi diserang oleh tentara Belanda di Kebumen.
1 Maret 1949. Serangan Umum terhadap kota Yogya yang dikuasai Belanda.
7 Mei 1949. Persetujuan Roem Royen. Antara RI dipimpin oleh Mr Mohd Roem dan Belanda dketuai oleh Dr. van Royen.
29 Juni 1949. TNI masuk kota Yogya.
6 Juli 1949. Presiden dan Wapres kembali ke Yogyakarta. Setelah Yogyakarta dikosongkan dari tentara Belanda dan TNI sepenuhnya menguasai kota ini, maka Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta kembali ke Yogyakarta dari Bangka.
10 Juli 1949. Panglima Besar Soedirman kembali ke Yogyakarta.
13 Juli 1949. Pemerintahan Darurat RI di Sumatera Mengembalikan Mandat kepada Pemerintah Pusat di Yogyakarta.
19- 22 Juli 1949. Konferensi Inter – Indonesia di Yogyakarta.
23 Agustus 1949. Konferensi Meja Bundar di Den Hag, Belanda..
14 November 1949. di Solo diadakan serah terima kekuasan militer Belanda kepada Letkol Slamet Rijadi selaku wakil TNI.
14 Desember 1949. Piagam Penandatanganan Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS).
15 Desember 1949. Pemilihan Presiden RIS.
17 Desember 1949. Pelantikan Ir Soekarno sebagai Presiden RIS.
27 Desember 1949. Mr Asaat sebagai Ketua KNIP diangkat oleh Presiden RIS Ir Soekarno sebagai Pemangku Jabatan Presiden Republik Indonesia.
27 Desember 1949. Upacara Penandatangan Naskah Pengakuan Kedaulatan dilakukan serentak pada waktu yang bersamaan yaitu di Yogyakarta, Indonesia oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tinggi Pemerintah Kerajaan Belanda. Di Belanda, di ruang takhta Kerajaan Belanda, Ratu Juliana, PM Dr Willem Drees, dan Ketua Delegasi Indonesia Drs Mohd. Hatta.
28 Desember 1949. Presiden Soekarno kembali ke Jakarta.

Aku Masih Cinta INDONESIA

Kriiing … kriiiing …kriiiing …
Waktu istirahat telah habis. Puluhan murid berhamburan dari kantin untuk kembali ke kelas mereka, ada juga yang dari masjid setelah melaksanakan ibadah sunnah sholat dhuha. Empat sekawan; WIWIK,AYU,ANDI, dan REVAN keluar dari masjid dengan lesu.WIWIK dan AYU pergi menuju loker untuk menyimpan mukena mereka, diikuti ANDI dan REVAN.
“Setelah ini PKn, membosankan!” geru

tu WIWIK sambil mengeluarkan kunci loker dari sakunya lalu membuka loker.
“Pelajarannya sudah membosankan, tambah lagi gurunya gak pernah senyum. Dari dulu cuma bahas buku paket lalu kerjain lima puluh soal, gak pernah berubah!” tambah AYU sambil melemparkan mukena ke dalam loker dengan malas.
“Tapi dia baik, lho! Nilai ulanganku cuma 86 tapi di raportku bisa jadi 92,” kekeh ANDI.
“paling nasib mu,” jawab WIWIK dengan sinis, ia mengunci loker sambil memutar bola matanya.
“Bukan urusanku! Yang penting nilai raportku bagus, itu saja,” ANDI membuang muka.REVAN hanya diam, tapi dari ekspresinya tentu saja dia setuju dengan ketiga sohibnya.
“Aku mau jajan dulu aja!” AYU berjalan menuju kantin, ketiga sobatnya mengikuti.
Selesai jajan, mereka bertiga menuju ke kelas. Bu Guru belum datang, teman-teman mereka asyik bermain kartu UNO.
“Assalamu’alaikum …,” sapa seorang laki-laki muda yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu. Semua anak berhambur menuju meja masing-masing. NOVRIDA segera membersihkan kartu UNO-nya dan menyembunyikannya di laci. REVAN dan ANDI sibuk membenahi tali sepatu mereka yang diikatkan oleh WIWIK dan AYU sebagai pembalasan keusilan mereka selama ini.
“Wa’alaikumussalam …,” jawab anak-anak sama sekali tak serentak.
“Perkenalkan, nama saya Fauzi Abu Bakar, kalian bisa panggil saya Pak Fauzi. Saya akan menjadi guru PKn kalian mulai dari sekarang. Sebelum kita memulai pelajaran, coba kalian perkenalkan diri kalian satu persatu,” kata Pak Fauzi. Murid-murid saling berpandangan, tidak ada satupun yang mau pertama memperkenalkan diri.
“Mulai dari yang paling depan saja,” sambung Pak Fauzi sambil tersenyum dan menunjuk meja AGUNG. AGUNG menggaruk-garuk kepalanya dan berdiri dengan sangat lambat.
“Nama saya AGUNG GUSTI MAULANA, biasa dipanggil AGUNG,” kata AGUNG. Semua anak-anak bergiliran memperkenalkan diri satu-persatu.
“Baiklah, karena sudah perkenalan, mari kita mulai pelajaran. Hmm, sampai bab berapa pelajarannya, mbak mas?” tanya Pak Fauzi. Semua murid berpandangan.
“Enggak tahu, Pak. Gurunya aja ngajar gak jelas,” celetuk ANDI sambil menguap lebar. “Loncat sana loncat sini, sama sekali nggak kayak katak.”
“Baiklah, karena kalian tampaknya tidak semangat, saya akan cerita,” Pak Fauzi memutuskan sambil tersenyum. Semua anak meletakkan wajah mereka di meja. Bu Guru PKn yang dulu bila sudah memutuskan untuk ‘bercerita’, maka itu adalah bencana bagi anak-anak karena anak-anak yang ngantuk disuruh menebak kelanjutan ceritanya yang sama sekali unpredictable dan gak seru.Kan kita kemaren habis memperingati hari PAHLAWAN,saya cerita kan sedikit tentang perjuangan arek-arek suroboyo dulu.Kalau boleh tau siapa saja kemaren yang ikut lomba di Sejahtera ?
“saya pak .. ..” jawab serentak ANDI dan WIWIK.
“Ya uda saya ceritakan Begini ceritanya,Berita akan mendaratnya Tentara Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 di Surabaya dikawatkan pertama oleh Menteri Penerangan Amir Syarifuddin dari Jakarta. Dalam berita tersebut menteri menjelaskan tugas Tentara Sekutu di Indonesia, yaitu mengangkut orang Jepang yang sudah kalah perang, dan para orang asing yang ditawan pada zaman Jepang. Menteri berpesan agar pemerintah daerah di Surabaya menerima baik dan membantu tugas Tentara Sekutu tersebut.
Sikap politik pemerintah pusat tersebut sulit diterima rakyat Surabaya pada umumnya. Rakyat Surabaya mencurigai kedatangan Inggris sebagai usaha membantu mengembalikan kolonialisme Belanda di Indonesia. Kasus Kolonel P.J.G. Huijer, perwira Tentara Sekutu berkebangsaan Belanda, menjadi salah satu alasannya kecurigaan itu. Kolonel P.J.G. Huijer yang datang di Surabaya pertama kali pada tanggal 23 September sebagai utusan Laksamana Pertama Patterson, Pimpinan Angkatan Laut Sekutu di Asia Tenggara, ternyata membawa misi rahasia pula dari pimpinan Tertinggi Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Huijer yang bersikap dan bertindak terang-terangan menentang revolusi Indonesia akhirnya ditangkap dan ditawan di Kalisosok oleh aparat keamanan Indonesia.
Hari menjelang datangnya tentara Inggris di Surabaya, Drg. Moesopo yang sementara itu telah mengangkat diri menjadi Menteri Pertahanan RI, berseru pada rakyat Surabaya, agar bersiap siaga menghadapi kedatangan pasukan Inggris. Dengan mengendarai mobil terbuka dan pedang terhunus di tangan, ia berteriak-teriak di sepanjang jalan, menyadarkan rakyat atas bahaya yang sedang mengancam. Dalam pidato radionya pada malam harinya, secara khusus Moestopo memperingatkan secara keras pada tentara Inggris dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration, Pemerintah Penjajahan Belanda atas Indonesia di pengungsian ketika Jepang menduduki Indonesia, dan merencanakan kembali menjajah Indonesia lagi setelah bubar perang) ~ diucapkan “Nika” ~ agar mereka jangan mendarat di Surabaya. “Inggris! Nika! Jangan mendarat! Kalian orang terpelajar! Tahu aturan! Jangan mendarat! Jangan mendarat!” pidatonya di radio begitu terus.
Beberapa jam setelah kapal Inggris merapat di Tanjung Perak, dua orang perwira staf Mallaby (komandan pasukan Inggris) menemui Gubernur Soerjo. Utusan Mallaby itu mengundang Gubernur Soerjo dan seorang wakil BKR agar bertemu dengan Mallaby di kapal untuk berunding. Undangan itu ditolak karena sebagai pejabat baru Gubernur Soerjo sedang memimpin rapat kerja pertama. Dalam rapat kilat yang diadakan kemudian, diputuskan untuk memberi mandat kepada Drg. Moestopo pimpinan BKR untuk berunding dengan pihak Inggris dan bertindak atas nama Pemerintah Jawa Timur.
Pertemuan Mallaby dengan Moestopo yang didampingi dr. Soegiri, pejuang Surabaya yang sangat aktif, Moh. Jasin, pimpinan Polisi Istimewa serta Bung Tomo, belum menghasilkan kesepakatan. Perundingan dilanjutkan 26 Oktober esoknya di gedung Kayoon ex gedung Konsulat Inggris. Pertemuan tersebut dihadiri Residen Soedirman, Ketua KNI Doel Arnowo, Walikota Radjamin Nasution dan HR Mohammad Mangundiprojo dari TKR (TKR = Tentara Keamanan Rakyat, resmi dibentuk tanggal 5 Oktober 1945, sebelumnya bernama BKR, Badan Keamanan Rakyat). Menghasilkan perjanjian, dalam pasukan Inggris yang mendarat tidak disusupi pasukan Belanda, tercapai bekerjasama Indonesia-Tentara Sekutu dengan membentuk Kontact Bureau, yang akan dilucuti senjatanya hanyalah Jepang saja, sedang pengawasan dipegang oleh tentara Sekutu, dan selanjutnya tentara Jepang itu akan dipindahkan ke luar Jawa.
Sesuai dengan kesepakatan tersebut, pasukan Inggris diperkenankan menggunakan beberapa gedung penting di kota, seperti gedung Kayoon digunakan sebagai Markas Brigade 49 (Inggris), gedung HBS (sekolah kompleks Jl. Wijaya Kusuma), gedung Internatio, Rumah Sakit Darmo tempat para tawanan perang dan interniran dirawat, masing-masing ditempatkan satu batalyon pasukan Inggris. Dalam gerakan menduduki tempat yang disetujui itu Inggris selanjutnya juga menduduki sejumlah tempat strategis di luar perjanjian, seperti lapangan terbang Tanjung Perak, perusahaan listrik Gemblongan, Stasiun KA, Kantor Pos Besar, Gedung Studio Radio di Simpang. Lebih kurangajar lagi, malam itu Moestopo disergap, dipaksa menunjukkan di mana Kolonel PG Huijer ditawan, yang berakhir dengan penyerbuan pasukan Inggris ke penjara Kalisosok dan membebaskan orang-orang Belanda yang ditawan pemuda. Inggris juga melucuti kesatuan Polisi RI Seksi Bubutan dan Nyamplungan.
Esok harinya, 27 Oktober, pesawat Inggris menyebarkan pamflet, isinya menuntut dan mengancam, agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan kembali kepada Inggris senjata dan peralatan perang mereka yang direbut dari tentara Jepang. Residen Soedirman dan drg. Moestopo segera memperingatkan Brigjen Mallaby, bahwa isi pamflet itu jelas bertentangan dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Rupanya Brigjen Mallaby sendiri juga tak tahu-menahu dengan pamflet yang berasal dari Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta itu. Tetapi sebagai tentara harus tunduk pada putusan atasan.
Suasana panas Surabaya mencapai klimaksnya pada tanggal 28 Oktober 1945. Pada hari itu sekitar jam 17.00, di Markas Pertahanan Jl. Mawar 10, markas dan sekaligus tempat Studio Radio Pemberontakan pimpinan Bung Tomo, diselenggarakan pertemuan antara sejumlah pimpinan pasukan BKR dan pemimpin Badan Perjuangan Bersenjata. Dari pihak BKR yang hadir HR Mohammad Mangundiprojo, Sutopo dan Katamhadi, ketiganya ex Daidancho Peta. Dari Badan Perjuangan Bersenjata yang hadir antara lain Soemarsono dari PRI (markas besarnya di Balai Pemuda), Bung Tomo dari BPRI. Putusan rapat mereka tidak mentolerir tindakan provokatif tentara Inggris. Mereka sepakat untuk segera melancarkan serangan terhadap kedudukan Inggris dengan perhitungan mumpung pasukan Inggris saat itu masih lemah, menduduki tempat yang terpencar-pencar.
“Om 5 uur begint de Indonesische opstand!” (Pada jam 05.00 mulailah perlawanan bangsa Indonesia), demikian bunyi kebulatan tekad mereka.
Sore itu juga, Soemarsono melalui radio pemberontakan di Jl. Mawar 10 mengumumkan kebulatan tekad tersebut. Dalam pidato radionya ia antara lain menyatakan bahwa, “Tentara Inggris yang berkedok sebagai Tentara Sekutu itu sebenarnya adalah tentara penjajah yang membantu NICA untuk menghancurkan kemerdekaan bangsa Indonesia, karenanya harus dilawan!” Pidato Soemarsono segera disusul oleh pidato Bung Tomo yang sebagai orator ulung ia berhasil membakar semangat rakyat Surabaya khususnya dan rakyat Indonesia umumnya, untuk melawan tentara Inggris dan Belanda.
Sore hari itu Surabaya seperti kota mati. Jalan-jalan sunyi mencekam, menantikan datangnya badai pertempuran. Kesatuan TKR, atas perintah Moestopo dan Jososewojo, sejak tengah hari telah ditarik keluar kota, mempersiapkan lini kedua di Sepanjang mereka akan melaksanakan perang rahasia dan perang gerilya seperti yang diinstruksikan oleh Moestopo. Tetapi ketika pada malam harinya pertempuran pecah, mereka bergerak kembali ke kota.
Malam hari itu, tempat atau gedung yang diduduki oleh tentara Inggris, dikepung oleh rakyat Surabaya, seperti ceceran gula pasir dikerubungi semut. Pengepungan berlanjut sampai tiga hari. Pasukan Inggris yang terkepung, tidak bisa bergerak dari tempatnya, tidak bisa minta bantuan dari tempat lain, kehabisan peluru, air dan makanan. Bertahan pasti hancur, keluar tidak mungkin, pasti dihadang oleh rakyat Surabaya bersenjata sepanjang jalan. Rakyat Surabaya saat itu semangatnya bertempur berkobar-kobar, tidak perduli senjata apa saja yang bisa digunakan untuk melawan pasukan Inggris, senpi atau senjam. Bandha nekad! (bonek). Ada yang baru hari itu memiliki senapan, baru jam itu belajar menembak. Lalu kemaruk menembakkan senjata apinya. Sampai ada tentara Inggris yang jelas mati terapung di sungai, tetap saja diberondong peluru untuk latihan menembak tepat sasaran.
Melihat pasukannya tak berkutik akan hancur, Brigjen Mallaby panik. Dia harus bisa mencegah kehancuran semesta itu. Harus dicarikan pemimpin Indonesia yang masih dipatuhi oleh rakyat Surabaya. Siapa? Presiden RI, Bung Karno. Mallaby minta agar Presiden RI didatangkan di Surabaya. Dengan permintaan itu, tentara Inggris yang semula tidak mengakui adanya negara Republik Indonesia, jadi mengakui kedaulatan RI. Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Mohamad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin terbang ke Surabaya 29 Oktober 1945 dengan pesawat RAF. Lapangan terbang Morokrembangan juga dikepung oleh rakyat Surabaya. Karena sudah tidak percaya lagi dengan omongan orang Inggris, maka Bung Tomo memerintahkan kalau yang turun bukan Bung Karno, ditembak mati saja.
Sejak pecahnya pergolakan merebut senjata Jepang (30 September 1945) dan disusul dengan pendaratan Tentara Sekutu, Moestopolah orang yang paling menonjol dan memikul tanggung jawab revolusi di Surabaya. Dialah orang pertama yang berhadapan dan membuat perjanjian serah-terima kekuasaan sekali gus perlucutan seluruh senjata Jepang dari Mayor Jendral Iwabe Syigeo selaku Panglima AD Jepang di Jawa Timur di Gedung HVA, (sekarang Jl. Merak), 30 September 1945. Ketika Tentara Sekutu mendarat di Surabaya, Moestopo pulalah orang pertama yang menghadapinya. Kecuali berunding yang menghasilkan keputusan yang sulit, dia juga telah merasakan pemaksaan yang kontra dengan hasil perjanjian. Moestopo menghadapi persoalan yang dilematis, yaitu menghadapi tekanan dari dua kubu yang saling bertentangan. Tekanan pertama adalah pesan dari Pemerintah Pusat RI di Jakarta, yang meminta kepadanya, demi kepentingan politik, agar menerima dengan baik kedatangan Tentara Sekutu di Surabaya. Sedangkan tekanan kedua adalah datang dari rakyat Surabaya, yang cenderung menentang pendaratan Tentara Sekutu di Surabaya. Di mata pemuda Surabaya, Inggris dan Belanda adalah dua negara Sekutu yang sama-sama imperialis, karenanya mereka mencurigai Inggris bersekongkol dengan Belanda untuk mengembalikan penjajahan di Indonesia. Tekanan mental lebih berat ketika Inggris pada 28 Oktober mengultimatum agar rakyat Surabaya menyerahkan kembali senjata yang telah diperolehnya dari Jepang.
Menanggapi ultimatum itu Moestopo memerintahkan kepada BKR/TKR untuk segera bergerak ke luar kota. Sesuai dengan perintah Moestopo (pemimpin TKR Jatim), Jonosewojo (pemimpin TKR Karesidenan Surabaya) memindahkan pasukannya ke selatan, ke Darmo dan kemudian ke Ketegan di luar kota, tapi kemudian kembali masuk lagi ke Gunungsari. Banyak pihak yang tak setuju dengan taktik Moestopo tersebut. Bahkan Soengkono, pemimpin BKR Kota Surabaya, tetap bertahan di Kota Surabaya. Soengkono tetap menyebut kesatuannya BKR Kota Surabaya, bukan TKR.
Akibat kelelahan fisik yang berkepanjangan dan tekanan mental yang berat, pada malam 28 Oktober Moestopo menderita mental break down. Perbuatannya aneh. Malam itu Moestopo menanggalkan pakaian seragam militernya dan menggantinya dengan pakaian rakyat, berbaju dan bercelana panjang hitam gaya Madura, berselempangkan sarung dan mengenakan ikat kepala. Dengan penyamarannya itu Moestopo mau melaksanakan konsep strategi perangnya yang dalam bahasa Jerpang disebut Himizhu Zensosen dan Singei-se, artinya perang rahasia dan perang gerilya kota. Setelah mengadakan rapat di markasnya di gedung HVA, Moestopo kemudian bergerak ke luar kota. Ia mengendarai mobil bersama Sudibyo, mahasiswa kedokteran gigi. (Selain jadi Daidanco PETA di Gresik, Moestopo juga jadi dosen pada Fakultas Kedokteran Gigi = Shika Daigakku Surabaya, karena itu banyak sekali mahasiswanya yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan di Surabaya ini). Di tengah perjalanan ia mampir dahulu ke Markas PRI (Balai Pemuda), untuk menjelaskan rencana perannya dan mengajak para pemuda PRI meninggalkan kota, sebab Inggris akan melucuti senjata mereka, ujarnya.
Di Wonocolo, Moestopo bertemu dengan dua orang wartawan Surabaya, Wiwiek Hidayat dan Suleimanhadi, kedua wartawan itu lalu diajak turut serta memeriksa kesiapan perang di sekitar Surabaya.
Mereka berempat mengendarai mobil sedan hitam de Soto, dengan Moestopo sendiri yang mengemudikannya. Di tengah malam buta itu Moestopo mengebut melalui jalan pedesaan menuju Sidoarjo dan kemudian bermaksud menuju Gresik dengan melewati jalan Sidoarjo-Krian-Balungbendo-Mojokerto. Di setiap pos penjagaan, bila kendaraan Moestopo disetop untuk diperiksa ia kadang-kadang menjelaskan identitas dirinya, bukan saja sebagai pimpinan TKR dan Menteri Pertahanan RI, tetapi juga menyebut dirinya sebagai “Ratu Adil”.
Sekitar jam 02.00 tengah malam, mereka tiba di Markasnya Marhadi, komandan BKR/TKR di Mojokerto. Karena kecapekan, di tempat tersebut mereka langsung jatuh tertidur. Di saat mereka tidur lelap itulah mendadak mereka disergap oleh satu kesatuan bersenjata yang tak dikenal. Mereka termasuk Moestopo, dengan tangan diborgol dinaikkan truk, lalu dibawa ke bekas Pabrik Gula Brangkal. Esok harinya barulah mereka tahu, bahwa yang menawan mereka itu adalah anak buah Mayor Sabarudin, PTKR Sidoarjo. Hari itu mereka dijemput sendiri oleh Mayor Sabarudin, dan dengan mata tertutup mereka lalu dibawa ke markas Sabarudin di Sidoarjo.
Di tempat terpisah Sabarudin menemui Wiwiek Hidayat dan Suleimanhadi. Sabarudin mengatakan, bahwa kedua wartawan itu boleh bebas kembali ke Surabaya, tetapi bersama itu ia mengancam, dengan pistol dimain-mainkan di tangan, agar mereka jangan sampai membocorkan rahasia ditawannya Moestopo tersebut. Bila sampai bocor, mereka bersama keluarganya akan dihabisi.
Kepada Moestopo Sabarudin berterus terang bahwa dia diperintahkan oleh atasannya untuk menangkap dan membunuh Moestopo. Tetapi karena di masa Peta dahulu selaku anak buah Moestopo ia pernah diselamatkan jiwanya dari kekejaman Jepang, maka ia tak akan membunuh Moestopo.
Kisah tentang diri Sabarudin ini sungguh sangat menarik. Yang dimaksud atasannya, mungkin sekali Jonosewoyo, karena Sidoarjo adalah kekuasaan pemimpin TKR Karesidenan Surabaya, Jonosewojo. Apalagi kemudian hari, ketika terjadi perebutan jabatan militer di Jawa Timur antara Jonosewoyo dengan HR Mohamad Mangundiprojo, Sabarudin membela mati-matian Jonosewojo, menculik dan membantai HR Mohamad dari Jogja sampai di Kertosono (peristiwa 1946). Sabarudin juga terkenal kejam, memancung leher bekas saingannya ex-chudancho Soerjo secara terbuka di alun-alun Sidoarjo. Ex-chudancho Soerjo waktu itu jadi staf keuangan TKR Jatim pimpinan Moestopo.
Dua hari ditawan Sabarudin, pada tanggal 30 Oktober dengan dikawal oleh Kapten Hamidun, Kepala Stafnya Sabarudin, Moestopo diantarkan menghadiri rapat pertemuan dengan Presiden Soekarno di Gubernuran Surabaya yang dihadiri oleh Bung Hatta dan para pejabat tinggi di Surabaya. Waktu itu seruan berhenti tembak-menembak sudah disiarkan. Bung Hatta menganggap Moestopo sebagai biang kerok pergolakan bersenjata melawan Tentara Sekutu di Surabaya. Oleh Presiden Moestopo mulai saat itu dipensiun dan selanjutnya diangkat menjadi Penasihat Agung Presiden RI. Dengan begitu berakhirlah peran Moestopo selaku pimpinan tertinggi TKR di Jawa Timur. Secara hirarkhis, orang kedua Urusan Angkatan Darat, HR Mohamad Mangundiprojo menggantikan kedudukan Moestopo, bersama Soengkono mewakili TKR dalam forum perundingan dengan pihak Inggris. Moestopo yang membikin gara-gara pergolakan pertempuran tiga hari (28, 29, 30 Oktober 1945) yang arek-arek Surabaya bisa melumpuhkan pasukan Inggris, tetapi Moestopo sendiri tidak ikut bertempur, karena ditawan oleh Sabarudin. Buntut pertempuran tiga hari adalah tewasnya Mallaby yang berlanjut dengan pertempuran 10 November 1945 yang hasilnya Indonesia Merdeka akibat gigihnya perlawanan bersenjata, tetapi Moestopo juga tidak terlibat pertempuran karena sudah dipensiun. Ini salah satu gambaran bahwa potensi lokal menjadi tak berdaya karena beda pandang dengan pusat pemerintahan.”Pak Fauzi sambil lemas menceritakan kisah tersebut dikarenakan anak-anak banyak yang ketiduran.

(Kriiing … kriiiing …kriiiing …) bel pelajaran PKN telah habis,disamping itu anak-anak terbangun dari tidurnya.
“OK,terima kasih anak-anak telah mendengarkan sedikit cerita perjuangan 10 November.aku akiri Wassalamualaikum Wr. Wb”Pak Fauzi sambil keluar ke pintu.
“Wallaikumsallam”serentak jawab anak-anak.
“enak ya pak Fauzi dari pada guru yang lain,sayangnya hanya satu hari ngajarnya”bilang WIWIK ke ANDI.
“ya”ANDI menjawab dengan lesu,karena masih mengantuk.
“saya adalah arek suroboyo yang siap untuk membela tanah air tercinta.Ha ..Ha ..” sambil berteriak REVAN di depan kelas.
“Are you GILA ?,kalau kamu arek suroboyo aku WS.MALLABY”jawab AWALU.
“he,Londo ya ?”jawab RICO.
“ha .. ha .. ha .. ha ..”anak-anak tertawa dengan serentak.

Senin, 09 Juli 2012

Dua Laga Terakhir Jadi Penentuan Nasib Divaldo?

Jalan Persebaya mengarungi kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/2012 mulai menemukan titik akhir. Bajul Ijo tinggal menyisakan dua laga, lawan PSMS (11 Juli) dan Arema (14 Juli). Kabarnya, dua laga inilah yang akan menentukan nasib Divaldo Alves.

Musim ini, Persebaya harus rela memperpanjang puasa mereka akan gelar. Secara keseluruhan, prestasi Divaldo tak terlalu buruk. Bermodalkan tim tanpa pemain bintang, racikan Divaldo memang sempat kedodoran di awal musim. Bahkan Persebaya takluk di tangan Semen Padang di laga home pertama mereka.

Namun bagai mesin diesel, perlahan tapi pasti peforma Persebaya mulai menanjak. Baru-baru ini, Persebaya mencatatkan 10 pertandingan tanpa kalah. Sayang catatan itu buyar di tangan Semen Padang pada pertandingan ke-11. Sayang langkah itu sudah terlambat.

Persebaya terlanjur tertinggal jauh dari kampiun IPL, Semen Padang. Kabau Sirah pula yang membuyarkan impian Bajul Ijo untuk merengkuh markota turnamen Piala Indonesia.  Melihat kondisi ini, bukan tidak mungkin manajemen akan mengevaluasi kinerja Divaldo selama semusim. Divaldo diikat Persebaya selama semusim.

Dan oleh CEO Gede Widiade, tim racikannya ditargetkan menjadi juara. Sayang ambisi Gede tak dapat terlaksana musim ini. Dari informasi yang dihimpun, dua pertandingan terakhir lawan PSMS dan Arema adalah ujian terakhir pelatih asal Portugal itu.

Ketiga dikonfirmasi Gede belum mau berbicara banyak mengenai masa depan Divaldo. "Saya belum bisa memutuskan. Kita lihat saja nanti," kata Gede kepada wartawan.

Namun sinyal untuk mempertahankan Divaldo cukup kuat. Sebab, bagi Gede, apa yang dilakukan Divaldo musim ini sangat maksimal dan memuaskan. Apalagi, Persebaya musim ini bukan tim bertabur bintang. "Coba bandingkan dengan tim lain. Kalau kami bisa ada di papan atas saat kompetisi berakhir, bagi saya tim ini sangat hebat," pungkas Gede.

Persebaya Merasa Masih Nyaman

Gagal mempersembahkan gelar juara tidak membuat pelatih Persebaya, Divaldo Alves terancam dipacat. Tapi Divaldo kini sedang dihadapakan tantangan berat yakni harus menang didua laga sisa. Jika tidak maka kemungkinan besar, situasinya akan berbeda. Sebab setelah gagal mendapat gelar juara, mau tidak mau Persebaya harus finis di posisi runner up kompetisi Indonesia Premier Legue (ISL).
Pertandingan terdekat, Bajul Ijo akan berhadapan dengan tim lemah PSMS Medan, Rabu (11/7) di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Meski Persebaya tidak bisa memainkan sejumlah pemain pilarnya seperti Fernando Soler, Walter Brezuela, Erol Iba (cedera), serta Andik Vermansyah dan Fasta Biqul Khoirot sedang membela timnas U-22 pra piala Asia. Tapi Persebaya tetap diunggulakn untuk meraih poin penuh. PSMS Medan baru saja dibekuk Arema di kandfangnya sendiri dengan skor 1-3.
Musim ini, Persebaya memang puasa gelar. Tapi pertanyaannya, apakah manajeman Bajul Ijo akan mendepak Divaldo Alves karena gagal meraih gelar juara? Kemungkinan itu memang besar, sebab tim sekelas Persebaya tidak bisa bersaing dengan tim sekelas Semen Padang dan Persibo Bojonegoro adalah pencapaian yang buruk.
Jika dibanding dengan kedua tim itu atau umumnya dengan peserta IPL lainnya, kualitas pemain yang dimiliki Persebaya sebenarnya cukup mumpuni seperti Andik Vermansyah, Rendi Irawan, Erol Iba, Otavio Dutra, M Taufik, dll.  Tidak salah jika Permain Persebaya menjadi langganan untuk perkuat tim nasional.
Jadi, tidak salah jika tim racikan Divaldo Alves ini ditarget juara. Namun seiring kegagalan juara, CEO Persebaya, Gede Widiade, beralasan bahwa kegegalan timnya dikarenakan tidak mempunyai pemain bintang.
Bahkan sampai saat ini, manajemen Persebaya sedang asik dengan pencapaian yang diraihnya. Itu terlihat, sampai saat ini belum ada sinyal untuk mendepak Divaldo. Menurut Gede, apa yang dilakukan Divaldo musim ini sangat maksimal dan memuaskan. "Coba bandingkan dengan tim lain. Kalau kami bisa ada di papan atas saat kompetisi berakhir, bagi saya tim ini sangat hebat. Persebaya di musim ini bukan tim bertabur bintang," kata Gede.
Dari informasi yang dihimpun, dua pertandingan terakhir lawan PSMS dan Arema adalah ujian terakhir pelatih asal Portugal itu. Terkait hal itu Gede belum mau berbicara banyak mengenai masa depan Divaldo. "Saya belum bisa memutuskan. Kita lihat saja nanti," tambah Gede kepada wartawan.
Divaldo Alves saat ini mengaku sedang konsentrasi untuk pertandingan PSMS Medan. Mantan pelatih Persijap Jepara itu harus bisa menyapu bersih dua laga sisa untuk memastikan diri sebagai tim terbaik kedua di IPl setelah Semen Padang. “Pertandingan melawan PSMS penting bagi kami. Sebab, kami harus menjaga posisi kami di nomor dua. Penting bagi kami karena suporter tentu tidak ingin melihat kami kalah atau seri ketika main di Surabaya di pertandingan terakhir,” bebernya.

Bonek Janji Tak Balas Dendam ke Aremania

Bonek Lumajang akan terus mencari oknum pelaku corat coret markasnya dengan tulisan provokatif. Puluhan Bonek Lumajang, usai berkumpul di markasnya di Jl. Jenderal MT. Hariyono No. 1927 Joyudan, menyepakati akan mencari pelaku seperti memburu teroris, apakah provokator atau oknum Aremania.

"Teman-teman saya minta tenang dan jangan terpancing provokasi," kata Mursid, Koordinator Densus Bonek Lumajang (DBL), Sabtu (07/07/2012).

Dia mengatakan, Bonek harus menyikapi secara dewasa, aksi tindak tidak terpuji oleh orang yang belum diketahui. Sehingga, untuk mengetahui pelaku harus melacak dan mencari teroris seperti polisi. "Sakit memang, beruntung tidak sampai merusak barang," ujarnya.

DBL menginstruksikan pada puluhan anggotanya di 21 kecamatan di Lumajang untuk memasang mata dan telinga, siapa aktor corat-coret markasnya dengan pillok dengan tulisan 'Arema'. "Sambil mencari pelaku, kita akan cat ulang markas ini," ungkap Mursid.

DBL berharap tidak ada aksi balas dendam, karena Aremania di Lumajang didominasi anak-anak kecil memakai kaos Arema. "Sudah saya intruksikan pada temen-temen jangan terprovokasi atau main hakim sendiri bila ada oknum Arema ketahuan," jelasnya.

Tanpa Soler, Lini Depan Keropos

Persebaya Surabaya mengalami kerugian besar menjelang akhir kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Menyusul cederanya tiga penggawa inti, Fernando Soler, Walter Brizuela, dan Erol Iba, Green Force bisa saja pincang saat berjumpa dengan PSMS Medan Rabu (11/7) mendatang.

Padahal tim besutan Divaldo Alves ini punya misi menjadi runner up Indonesian Premier League (IPL) setelah gagal menjadi kampiun. Menyisakan dua pertandingan saja, poin Persebaya harus bersaing dengan Persiba Bantul (sisa satu laga), Persibo Bojonegoro (dua laga), dan Arema Malang (empat laga).

Pelatih Persebaya Divaldo Alves tetap optimistis meraih posisi dua besar meski tiga pilarnya belum ada kepastian bakal turun. "Kami harus bisa menyapu bersih dua pertandingan sisa. Kalau itu sukses dilakukan, Persebaya bisa mencapai poin 41. Dan itu angka aman," kata Divaldo.

Boleh saja rasanya mantan pelatih Persijap Jepara itu menginginkan demikian. Namun kehilangan tiga pemain, terutama Soler memang meresahkan Persebaya. Faktanya pemain asal Argentina itu menjadi bomber tersubur dengan koleksi 15 gol di semua pertandingan yang dijalani bersama Persebaya. Sembilan di IPL, dua di Piala Indonesia, dan empat gol saat berjumpa tim Malaysia Negeri Sembilan FA.

Soler saat ini dalam pengawasan fisioterapis Persebaya, M.Yanizar. Pemain berusia 34 tahun itu memiliki masalah dengan otot aduktor kaki kanan. Izar, sapaan Yanizar, sendiri tak berani menggaransi kalau Soler akan pulih 100 persen dan bermain lawan PSMS.

"Cedera Erol (cedera hamstring kaki kanan), Walter (cedera otot quadrisep kaki kanan), dan Soler terjadi karena jadwal kompetisi yang padat Juni lalu. Ya, di IPL dan Piala Indonesia. Tim bermain 10 kali dalam waktu 30 hari. Kalau dirata-rata, setiap tiga hari sekali, Persebaya main. Istirahat kurang," ujar Izar.

Nah, skuad Divaldo musim ini boleh dibilang tak memiliki kedalaman. Artinya ketimpangan kualitas pemain inti dan cadangan begitu besar. Diluar sebelas pemain inti, hanya lima pemain yang kerap diturunkan dari 25 pemain yang ada.

Yakni Dedi Iman (kiper), Jefri Prasetyo (bek), Rendi Irwan (gelandang), Feri Ariawan (penyerang), dan Ryan Wahyu (penyerang). Sisanya hanyalah pemain penghangat bangku cadangan.

Sabtu, 07 Juli 2012

Cedera, Trio Persebaya Kemungkinan Absen Lawan PSMS

Trio pemain Persebaya, Walter Brizuela, kapten Erol Iba dan striker andalah, Fernando Soler hampir pasti absen di pertandingan kontra PSMS, Rabu (11/7/2012) mendatang. Ketiganya mengalami cedera dan harus istirahat untuk menjalani perawatan.

Selama dua hari terakhir, ketiga pemain ini menjalani perawatan serius dengan pengawasan dari fisioterapis Persebaya, M Yanizar Lubis dan dokter tim, dr Heri Siswanto. Soler dan Brizuela bahkan sudah menjalani ultrasonografi (USG) empat dimensi di RS Husada Utama.

Dari hasil pemeriksaan dan terapi selama dua hari, dipastikan jika Erol, Brizuela dan Soler akan absen untuk pertandingan lawan PSMS mendatang. Kepastian itu disampaikan langsung Yanizar. "Tiga-tiganya belum bisa main, Mas. Masih dalam perawatan," kata Izar, sapan akrab Yanizar.

Kepada beritajatim.com, Jumat (6/7/2012) pagi, Izar mengungkapkan, Erol mengalami cedera hamstring, Brizuela cedera otot quadrisep dan Soler mengalami masalah di otot adduktor kaki kanannya. "Kita baru saja melalui jadwal yang padat, jadi wajar jika ada pemain yang cedera," imbuhnya.

Peran dua dari tiga pemain, yakni Erol Iba dan Fernando Soler memang vital di tim Persebaya. Erol adalah bek kiri tak tergantikan. Sebab dia merangkap sebagai kapten tim. Sedangkan Soler adalah top skor Persebaya saat ini.. Meski baru bergabung di paruh kedua, striker Argentina sudah mencetak total 15 gol di demua ajang.

Sementara peran Brizuela tak terllau penting di lini tengah. Sebab selama ini Brizuela seolah menjadi pelengkap kuota pemain asing saja. Bahkan ia juga sering kali kalah bersaing dengan pemain lokal, Jusmadi yang selalu tampil impresif di semua pertandingan.

Persebaya 'Bedol Desa'

Pertandingan Fabregas and Friends kontra Tim Nasional (Timnas) Garuda ternyata menyedot banyak elemen di Persebaya. Tak hanya dari unsur pemain, pelatih Persebaya Divaldo Alves juga dilibatkan dalam pertandingan ini.
Persebaya ibarat melakukan 'bedol desa' untuk pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/7/2012) sore nanti. Sebab tak cuma menyumbang lima pemain, tapi pelatih Divaldo Alves juga ikut berpartisipasi.
Rinciannya, tiga pemain masuk dalam Timnas Garuda. Mereka adalah, Endra Prasetya, Taufiq dan Rendi Irwan. Sedangkan Otavio Dutra dan Mario Karlovic akan bermain untuk Fabregas and Friends.
Selain Cecs Fabregas, tim ini juga diperkuat Anton Ferdinand, Djibril Cisse dan David May. Tim ini akan diarsiteki pelatih Persebaya, Divaldo Alves. Menurut asisten pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, pertandingan ini tak berdampak ke tim.
"Tidak ada masalah. Sebab pertandingan lawan PSMS masih cukup lama," kata Ibnu kepada beritajatim.com, Kamis pagi. Perlu diketahui, pertandingan lawan PSMS akan digelar, 11 Juli nanti.

Hadapi PSMS, Persebaya Tanpa 5 Pilar

Menjelang usainya kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Persebaya harus menjalani pertandingan lawan PSMS Medan, Rabu (11/7) tanpa lima pilarnya. Dua pemain sedang membela timnas, sedangkan tiganya terbalut cedera. keadaan ini akan semakin memberatkan Persebaya untuk merealitasisakn target duduk di posisi runner up.
Lima pemain Bajul Ijo yang kemunkinan besar absen adalah, Walter Brezuela, Erol Iba, dan sang predator; Fernando Soler karena cedera. Sementara yang sudah pasti absen adalah Andik Vermansyah dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot sedang membela tim Merah Putih di ajang pra Piala Asia di Riau.

Tanpa lima punggawanya itu, Persebaya terancam ompong, sebab sepanjang kompetisi musim ini di gelar para pemain itu menjadi tulang punggung tim Bajul Ijo. Berkat ketajamannya,  Fernando Soler berhasil menjadi bintang hanya dengan setengah  musim saja.

Meski baru bergabung di paruh kedua, striker Argentina sudah mencetak total 15 gol di semua ajang.Sementara peran Brizuela tak terllau penting di lini tengah. Sebab selama ini Brizuela seolah menjadi pelengkap kuota pemain asing saja. Bahkan ia juga sering kali kalah bersaing dengan pemain lokal, Jusmadi yang selalu tampil impresif di semua pertandingan.

Sementara Erol Iba adalah pemimpin rekan-rekannya di tengah lapangan. Sedangkan Andik Vermansyah tidak perlu diragukan lagi jasanya pada tim kebanggaan Bonekmania ini.  “Soler, Walter, dan Erol belum bisa main. Ketiganya masih dalam perawatan,” kata fisioterapi Persebaya, M Yanizar Lubis.

Dari hasil pemeriksaan dan terapi selama dua hari, dipastikan jika Erol, Brizuela dan Soler akan absen untuk pertandingan lawan PSMS mendatang. Kepastian itu disampaikan langsung Yanizar.
Ketiganya mengalami cedera dan harus istirahat untuk menjalani perawatan.

Selama dua hari terakhir, ketiga pemain ini menjalani perawatan serius dengan pengawasan dari fisioterapis Persebaya, M Yanizar Lubis dan dokter tim, dr Heri Siswanto. Soler dan Brizuela bahkan sudah menjalani ultrasonografi (USG) empat dimensi di RS Husada Utama.

Izar Menjelaskan, Fernando Soler mengalami gangguan di otot  adduktor kaki kanannya,  Erol mengalami cedera hamstring, sedangkan Brizuela cedera otot quadrisep. "Kita baru saja melalui jadwal yang padat, jadi wajar jika ada pemain yang cedera," imbuhnya.

Tiga pemain itu mengalami cedera saat Persebaya menghadapi Persiraja Banda Aceh, Senin (2/7) lalu. Walter di paksa keluar lapangan di babak kedua, sementara Erol dan Soler tetap dipaksa melanjutkan pertandingan meski beberapa kali terjatuh di lapangan.

Jelang Uji Coba Lawan Persebaya, Park Ji-Sung Akan Jalani Tes Medis Bersama QPR

Kemungkinan Park Ji-sung tampil bersama Queens Park Rangers dalam turnya di Malaysia dan Indonesia, salah satunya menghadapi Persebaya IPL, pada bulan ini makin mendekati kenyataan setelah gelandang asal Korea Selatan itu bakal menjalani tes medis, Senin (9/7).

Manchester United bakal menerima £2,5 dari harga yang ditawarkan sebesar £5 juta. Tapi QPR akan mendapat tambahan £2,5 juta lagi jika tidak terdegradasi dari Liga Primer Inggris.


 Park, yang mendapatkan bayaran £70 ribu tiap pekannya di United, bakal menjadi pemain bergaji tertinggi di Loftus Road sekaligus membantu klub milik Tony Fernandes ini menjadi merk global. Namun Park terlebih dahulu harus lolos tes medis sebelum menuntaskan transfernya.

Pemain berusia 31 tahun itu jarang dimainkan pada musim lalu, karena menderita cedera hamstring dan engkel. Ketika dimainkan saat menghadapi derby Manchester, setelah absen di tujuh laga sebelumnya, namun akhirnya ditarik keluar ketika pertandingan menyisakan 30 menit.

Fernandes telah berinvestasi besar-besaran sejak mengambil alih kepemilikan saham pada Agustus lalu dengan merekrut pemain seperti Joey Barton, Bobby Zamora dan Djibril Cisse.

Namun bila mampu mendatangkan Park, maka akan makin menambah nilai profil klub di kawasan Asia, dimana pengusaha asal Malaysia tersebut mengendalikan operasional penerbangan AirAsia.

Manajemen QPR sudah mengundang wartawan untuk menghadiri sesi press conference, Senin (9/7). Rumor juga menyebutkan undangan itu sekaligus mengungkapkan rencana mereka tentang stadion baru.

“Rapat stadion yang sempurna. Wow. Sungguh hebat. Akan segera mengumumkannya secara besar-besaran. Berharap bisa bertemu Amit [Bhatia, wakil ketua] dalam beberapa jam mendatang untuk berbicara dengannya. Wow,” demikian tulis Fernandes melalui akun Twitter-nya awal pekan ini.

“Stadion akan berlokasi di London barat. Tidak akan kehilangan atmosfernya. Banyak yang harus dikerjakan, dan banyak tantangan. Tapi ini langkah awal yang hebat''.

Park Ji-Sung Perkuat QPR Di Surabaya?

Laga Persebaya kontra Queen Park Rangers (QPR) yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) diperkirakan bakal meriah. Pasalnya, Park Ji-Sung dikabarkan bakal perkuat QPR. Lho? Ya, spekulasi ini menyeruak seiring dengan gabungnya Park dari Manchester United ke QPR.

"Kami juga menunggu konfirmasi soal itu. Kalo memang udah deal gabung, saya kira Park akan dibawa serta. Itu sesuai komitmen mereka (QPR) yang akan bawa skuad terbaiknya," terang juru bicara LPIS, Abi Hasantoso.


 Kubu QPR kabarnya menyetujui mahar £5 juta untuk memboyong gelandang 31 tahun ini ke pelukan The Hoops, julukan QPR. Saat ini, arsitek QPR yang juga legenda United, Mark Hughes terbang ke Korea Selatan untuk menuntaskan nego dengan sang pemain.

Park Ji Sung adalah pemain Asia yang paling sukses di dunia. Ia memenangkan empat gelar Premier League, tiga Piala Liga, satu gelar Champions League dan satu gelar Club World Cup. Seluruh prestasi itu ia dapat dengan The Red Devils, julukan Manchester United.

Mantan kapten Tim Nasional Korea Selatan ini pertama didatangkan dari  PSV Eindhoven 2005 lalu. Bersama klub pemegang gelar terbanyak di Inggris ini, Park mencetak 134 caps dan 19 gol. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Korea tahun 2010 lalu.

Park Ji Sung Perkuat QPR Lawan Persebaya?

Surabaya - Pemain Korea Selatan yang sukses merumput di Liga Inggris, Park Ji Sung dikabarkan akan datang ke Surabaya. Hanya saja Ji Sung datang bukan berstatus pemain Manchester United, melainkan Queens Park Rangers.
QPR akan bersua Persebaya, 23 Juli mendatang di Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai upaya klub milik pengusaha Malaysia, Tony Fernandes, mendekatkan klub yang berbasi di London itu ke Asia.
Saat ini, kubu QPR dikabarkan telah meminang Park Ji Sung dengan mahar 5 juta poundsterling. Saat ini, arsitek QPR yang juga legenda MU, Mark Hughes terbang ke Korea Selatan untuk menawarkan bayaran 60 ribu poundsterling (sekitar Rp2,24 miliar) per pekan.
Jika kesepatakan itu sudah bulat, bukan tidak mungkin Park akan turut diboyong ke Surabaya.
Park Ji Sung adalah pemain Asia yang paling sukses di dunia. Ia memenangkan empat gelar Premier League, tiga Piala Liga, satu gelar Champions League dan satu gelar Club World Cup. Seluruh prestasi itu ia dapat dengan The Red Devils, julukan Manchester United.
Mantan kapten Tim Nasional Korea Selatan ini pertama didatangkan dari PSV Eindhoven 2005 lalu. Bersama klub pemegang gelar terbanyak di Inggris ini, Park mencetak 134 caps dan 19 gol. Ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Korea tahun 2010 lalu.

Persebaya IPL Terancam Retak

Persebaya 1927 terancam retak di akhir kompetisi ini, sebab Gede Widiadea selaku COE mulai geram dan mengancam akan mundur. Alasan mundurnya Gede ini karena ia merasa tidak mendapatkan wewenang penuh untuk memimpin Bajul Ijo—julukan Persebaya. Padahal ia selama ini telah membuat Persebaya tidak kekurangan dana.
Meski telah banyak berkorban, ternyata Gede mengaku tidak mendapat kewenangan memberikan masukan demi kemajuan tim. “Selama ini saya memang seperti tidak mendapat wewenang penuh. Contoh sederhana saja, soal pemilihan pemain. Padahal, saya harus cari dana segar buat menyelamatkan tim ini, dan itu tidak mudah,” katanya.
Meski begitu, ia masih ingin mengabdikan diri pada tim kebanggaannya, Persebaya untuk lebih memajukan di musim-musim selanjutnya. Tapi dengan syarat, di musim depan ia bisa lebih lelusa untuk mengambil kebijakan-kebijakan . “Kalau musim depan masih seperti itu, saya lebih mundur saja,” ujar Gede.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu terdorong untuk membangun tim kebanggaan kota Surabaya itu dengan ikhlas, tiada tujuan lain selain memajukan persepakbolaan Surabaya khususnya. Sebagai salah satu pemilik tim internal PSSI Surabaya, Gede merasa tergerak untuk mengambil alih Persebaya, yang menurutnya sudah hampir limbung di tengah jalan.
“Saya ini hanya ingin menyelamatkan Persebaya, sebagai tim kebanggaan warga Surabaya. Tapi, kalau tidak ada ketegasan soal apa hak dan wewenang saya di Persebaya, buat apa lagi. Yang jelas, saya tidak mau lagi pegang tim yang isinya peninggalan orang,” keluh pria yang juga berprofesi pengacara ini.
Ancaman Gede itu memang bukan gertak sambal belaka, sebab saat ini ia mulai menyusun laporan pertanggungjawaban, untuk diserahkan ke konsorsium. Bersama laporan itu pula, Gede membuat proposal, untuk rencana yang disiapkannya dalam memimpin Persebaya musim depan.
Tapi jika proposalnya itu tidak disetujui, maka ia akan memilih mendur. Untuk deketahui, bonus yang mengalir ke kantong para pemain selama ini adalah dari dirinya. “Semua sudah saya evaluasi, termasuk komposisi tim musim depan. Kalau saya tetap ditunjuk, dan saya punya kewenangan penuh, saya akan bangun tim ini lebih baik,” pangkas Gede.

Markas Bonek Dirusak Oknum Arema

Lumajang - Markas Suporter Persebaya Surabaya, Bonek Lumajang dirusak dan dicorat coret tulisan Arema dan kata-kata provokatif.
Akibatnya, sejumlah Bonek Lumajang geram dengan ulah pelaku yang diduga oknum Aremania itu.
Markas Bonek Lumajang di Jl. Jendral Hariyono No. 1927 Kelurahan Joyudan geger karena tulisan provokatif pada pintu dan tembok. Tulisan provokatif di pintu berbunyi "Bonek Jancok" dan di tembok depan "Arema" dengan menggunakan pilok biru.

"Kami kaget, tiba-tiba markas kami ada tulisan biru," kata Mursid, koordinator Bonek Lumajang, Jumat (06/06/2012).

Dia mengatakan, serangan pada Bonek Lumajang yang diduga dilakukan oleh oknum Aremania terjadi pada Rabu malam. Sehingga baru diketahui Kamis dini hari. "Kami kecolongan dan mengecam tindakan vandalisme," ungkapnya.

Kini Bonek Lumajang berkumpul untuk melacak siapa pelaku perusakan markasnya dengan mengerakan anggota. "Kami akan selidiki, apakah ini ulah Aremania atau provokator," pungkas Mursid.

Kamis, 05 Juli 2012

Tiga Pemain Persebaya Cedera

Seusai libur dua hari,Persebaya kembali menjalani latihan di Lapangan Karaggayam,Kamis (5/7).Sayangnya,latihan terasa hambar karena hanya diikuti 14 pemain.Delapan pemain pilar absen, termasuk Pelatih Divaldo Alves.

Menghilangnya delapan pemain bukan lantaran indispliner.Lima di antara mereka bergabung dalam laga ekshibisi timnas Indonesia Garuda melawan Cecs Fabregas and Friends di Gelora Bung Karno,Jakarta, tadi malam.Mereka adalah Endra Prasetya serta dua gelandang Taufiq dan Rendi Irwan.Ketiga pemain sudah menjadi pilar timnas saat berlaga di Turnamen Al Nakbah,Palestina.

Sementara dua pemain asing Persebaya,Otavio Dutra dan Mario Karlovic,ikut dalam tim Fabregas and Friends.Keduanya,selain bermain bersama bintang Spanyol Febregas,juga akan satu kostum dengan dua pemain klub Inggris,Queen Park Rangers (QPR), Djibril Cisse dan Anton Ferdinand.

Dalam laga itu,bukan hanya lima pemain terpanggil, melainkan Pelatih Persebaya Divaldo Alves terlibat juga menangani tim Fabregas and Friends.“Semua sudah berangkat ke Jakarta.Ada yang bela timnas,ada juga yang ikut tim Fabregas,”ujar Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan yang memimpin latihan,kemarin.

Sementara tiga pemain lain belum bisa ikut berlatih karena masih mengalami cedera.Ketiga pemain tersebut adalah Fernando Soler,Walter Brizuela,dan kapten tim Erol Iba.Saat ini,ketiganya masih menjalani terapi pemulihan kondisi didampingi fisioterapis M Yanizar dan dokter tim Persebaya,dr Heri Siswanto.

Menurut Ibnu,absennya sejumlah pemain dalam latihan kemarin tidak akan mengganggu persiapan menghadapi PSMS dalam lanjutan Indonesian Primer League (IPL).Sebab,laga baru akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya,Rabu (11/7).“Tidak ada masalah,kemungkinan tiga pemain yang cedera juga akan sembuh,”ucapnya. Dalam latihan kemarin,pemain Persebaya tidak diberikan porsi terlalu berat.

Sebab,kondisi fisik pemain Bledug Ijomasih belum pulih.“Latihan kami fokus untuk mengembalikan kondisi pemain.Semua masih capek.Jadi,perlu pengembalian kondisi.Baik mental dan fisik harus normal lagi,”ungkap Ibnu. Persebaya sendiri masih menyisakan dua laga lagi sebelum kompetisi IPL berakhir.

Setelah melawan PSMS akan menghadapi laga panas bertandang ke markas Arema Malang.Meski sudah dipastikan gagal meraih gelar juara,Persebaya tetap akan tampil ngotot. Sebab,Persebaya masih mengincar posisi runner-up. Saat ini,Persebaya memang masih berada di peringkat 2 dalam klasemen IPL.Namun, mereka belum berarti aman karena masih bisa dikejar Persema Malang,Persibo, ataupun Arema.

Minimal,Mat Halil masih membutuhkan empat poin lagi dalam dua laga sisa.“Tentu kami masih ingin mengejar posisi runner-up,”ujar Manajer Persebaya Saleh Hanifah. Disinggung soal kabar bakal mundurnya CEO Persebaya Gede Widiade musim depan, Saleh enggan berkomentar.“ Saat ini,kami fokus pada dua pertandingan terakhir untuk bisa meraih hasil maksimal,”ujarnya.

Persebaya Naik ke Posisi Kedua

Fernando Soler (34), ujung tombak Persebaya Surabaya asal Buenos Aires, Argentina, menjadi pahlawan tim ”Bajul Ijo” setelah menciptakan gol melalui kepala tepat tujuh menit sebelum laga berakhir.

Gol itu tercipta melalui Soler pada menit ke-83. Dia memanfaatkan umpan dari Mario Karlovic yang mendapat tendangan bebas. Gol kemenangan bagi Persebaya atas tim tamu, Persiraja Banda Aceh.

Kemenangan 2-1 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7), itu mengangkat Persebaya naik ke posisi kedua klasemen sementara Liga Primer Indonesia (IPL).

Kini, tim ”Bajul Ijo” mengantongi 35 poin dari 20 pertandingan. Persebaya menggeser posisi PSM Makassar untuk menempati peringkat ketiga karena unggul satu poin.

Tambahan tiga poin di kandang sendiri membuat Persebaya percaya diri melawan PSMS Medan pada 11 Juli mendatang.

Gol pertama Persebaya dicetak M Halil pada menit ke-36. Sementara gol semata wayang Persiraja Banda Aceh tercipta melalui Arief Kurniawan pada menit ke-53.

Pelatih Persiraja Herry Kiswanto mengakui, pemainnya kehilangan konsentrasi pada menit-menit terakhir sehingga Soler dapat menciptakan gol bagi kemenangan Persebaya.

”Pemain kami tampil maksimal. Namun, dari beberapa peluang yang ada, hanya satu yang menghasilkan gol,” ujar Herry.

Pada 15 menit babak pertama, Persebaya tampil cukup agresif sekalipun tidak ada peluang yang membahayakan gawang lawan. Tanpa kehadiran Andik Vermansyah yang tengah membela timnas U-22, hal itu memengaruhi serangan Persebaya yang seolah kehilangan ketajamannya.

Di pengujung babak pertama, gelandang Persiraja, Erik Saputra, hampir menyamakan kedudukan lewat tendangan datarnya yang tidak terjangkau kiper Persebaya, Endra Prasetya.

Namun, bola tersebut berhasil dihalau mantan pemain sayap nasional yang kini bermain untuk Persebaya, Erol Iba, yang berdiri di bawah mistar gawang.

Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengaku puas dengan kemenangan tersebut meskipun beberapa pemain inti absen. Dia berharap, Persebaya dapat bertahan menjadi runner-up dengan meraih kemenangan di dua laga berikutnya. Mereka akan berhadapan dengan PSMS Medan di kandang dan Arema Malang dalam laga tandang.

Persebaya Tatap AFC Cup

Kemenangan 2-1atas Persiraja di stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surbaya, Senin (3/7)  sedikit mengobati luka punggawa Bajul Ijo pasca gagal di piala. Kini target Persebaya adalah bisa bertahan di posisi runner-up sehingga bisa masuk di AFC Cup musim depan.

Di musim ini tidak ada lagi piala yang bisa diharapkan oleh Persebaya. Jadi wajar jika, sang pelatih, Divaldo Alves menyemangati anak asuh dengan iming-iming masuk ke kompetisi tingkat Asia, AFC Cup. Meski saat ini Persebaya sudah menduduki peringkat dua, tapi posisi itu masih rawan tergusur oleh para pesaingnya.

Untuk itu, didua laga sisa Divaldo menekankan pada anak asuhnya agar bisa ambil poin penuh, baik saat menjamu PSMS Medan, Rabu (11/7) maupun saat bertandang ke markas musuh bebuyutannya, Arema Indonesia di partai puncak, Sabtu (14/7) mendatang. “Tiga poin sangat penting sekali untuk bisa finis di posisi dua. Kami harus memikirkan dua pertandingan ini dulu,” katanya.

Maklum jika Divaldo tetap serius menjalani sisa laga ini meski tidak ada medali yang diperebutkan. Sebab medali Indonesia Premier League (IPL) sudah milik Semen Padang, sementara piala Indonesia pemiliknya antara Semen Padang dan Persibo Bojonegoro yang bertemudi partai final. “Semen Padang masuk AFC karena juara IPL, Persibo juga masuk karena masuk final piala Indonesia lawan Semen Padang. Jadi kami harus meraih poin maksimal jika ingin masuk AFC,” tambah pelatih asal Portugal itu.
Jika melihat permainan Erol Iba dkk, menurut Divaldo masih banyak yang harus dibenahi sebelum menjalani dua laga pamungksnya. Kata Divaldo, saat melawan Persiraja kemarin, pasukannya gampang patah semangat. “Kita banyak pelauang di setemngah babak pertama, tapi setelah itu permainan kami menurun. Bukan mulai frustrasi,” tambahnya.
Ia juga membuka kelemahan timnya di babak kedua, menurutnya, Erol Iba dkk terlihat tidak sabar untuk menambah gol. Akibatnya timnya kedodoran lini pertahanan, sehinnga memberi ruang pemain lawan, Arief Kurniawan untuk menyamakan kedudukan di menit 54’. “Persiraja bermain lebih tenang, meski kita sebenarnya lebih banyak menguasai bola,” ungkap mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Tapi beruntung Persebaya mempunyai predator kotak penalti yang menakutkan yakni Fernando Soler. Pemain yang direkrut Persebaya sejak pertengan musim ini, menjadi berhasil menjadi pahlawan. Berkat gol headingnya menit ke-84 membuat tim kota Pahlawan gagal malu di kandangnya.
Tapi kemengan tipis 2-1 itu harus memakan korban, tiga pemain pilar Persebaya harus terpinjang-pincang usai pertandingan. Meski Soler sudah tidak bisa berlari cepat menjelang pertandingan usai, tapi Divaldo tetapmemainkannya, sebab jatah tiga pergantian sudah habis.
Selain Soler, Otavio Dutra dan kapten tim Erol Iba pun demikian, bahkan yang lebih parah adalah Walter Brezuela. Mantan pemain Deltras FC ini harus keluar lapangan lebih awal karena cedera terbilang lebih parah. “Pemain itu semuanya cedera, tapi mudah-mudahan tidak parah,” pangkas Divaldo.

Soler Kembali Selamatkan Persebaya

Fernando Soler lagi-lagi menjadi penyelamat Persebaya Surabaya. Gol sundulannya di menit-menit akhir membawa timnya menang tipis atas Persiraja Banda Aceh, Senin (2/7).

Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya langsung menggebrak dalam kurun waktu lima menit pertama. Kedua peluang itu lahir dari kaki Mat Halil dan Mario Karlovic. Sayang belum berbuah gol. Namun setelah itu, Persebaya tampil monoton. Tak ada peluang emas tercipta bagi mereka karena aliran bola dari tengah terkesan mandeg.

Di sepanjang babak pertama ini, kedua tim bermain dalam tempo lambat. Entah karena sama-sama sudah tak berpeluang menjadi juara atau apa, yang pasti baik Persebaya dan Persiraja sama-sama melempem.

Hingga akhirnya pada sekitar sepuluh menit jelang turun minum, barulah kedua tim jual beli serangan. Persebaya sempat memimpin terlebih dahulu di menit ke-37. Berawal dari over lap bek kanan, Yusuf Hamzah, mengirimkan crossing yang mengarah pada Mat Halil. Seraya berputar, Halil melepaskan tendangan kaki kiri. Meski sepakannya tak cukup keras. Namun bola diarahkan ke pojok kiri bawah gawang Persiraja yang dijaga Zulbahra. Skor 1-0 untuk Persebaya mengiringi kedua tim menuju ruang ganti.

Laga babak kedua baru berjalan empat menit, Bajul Ijo harus kehilangan Walter Brizuela yang mengalami cedera. Posisinya pun digantikan Jusmadi dan sedikit mengubah alur serangan Persebaya.

Hal itu mampu dimaksimalkan Persiraja yang bis menyamakan kedudukan di menit ke-53 melalui Arief Kurniawan. Sukses lepas dari kawalan Jefri Prasetyo, Arief berlari sendiri menuju gawang Persebaya. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 14 ini menaklukkan Endra Prasetya. Skor sama kuat 1-1.

Tak mau kebobolan lagi, Pelatih Divaldo Alves menarik keluar Jefri dan memasukkan Rivelino Ardiles beberapa menit kemudian. Selanjutnya di menit ke-68, Divaldo memasukkan Feri Ariawan menggantikan Rendi Irwan. Hadirnya Feri membuat Bajul Ijo semakin bernafsu untuk mencetak gol.

Namun gol penentu kemenangan Persebaya baru datang di menit ke-84. Memanfaatkan set piece kiriman Mario Karlovic, tandukan Fernando Soler sukses menyudahi perlawanan Persiraja. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai.

Tambahan tiga angka ini membuat Persebaya menduduki runner up dengan 35 angka. Meski begitu, mereka tertinggal jauh dengan Semen Padang yang berada di puncak klasemen Indonesian Premier League dengan 46 angka. Sementara Persiraja harus melorot ke peringkat 6 karena kekalahan ini.

PSM Turun Peringkat Lagi

HANYA sehari saja berada di posisi kedua, PSM harus melorot lagi ke posisi ketiga klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL). Andi Oddang cs digusur Persebaya Surabaya.

PSM kembali turun ke posisi ketiga karena Persebaya menang 2-1 atas Persiraja. Koleksi poin Bajul Ijo sudah 35 hasil 20 laga dan menyisakan dua laga lagi. Sedangkan PSM hanya mengantongi 34 poin dan sudah tidak menyisakan laga lagi.

Namun, posisi Pasukan Ramang bisa saja kembali melorot ke posisi keempat, jika Persiba Bantul bisa menambah koleksi tiga poin saat menantang tuan rumah Bontang FC, Rabu, 4 Juli sore nanti. Saat ini, Persiba berada di posisi kelima dengan torehan 32 poin hasil 20 laga.

Menurut Petar Segrt, kompetisi di Indonesia sedikit aneh. Alasannya, sudah ada tim yang menyelesaikan pertandingannya tetapi masih ada yang bertanding sampai tiga kali lagi.

"Ini sangat lucu. Kita sudah menuntaskan laga di IPL, tetapi justru masih ada klub lain masih bertanding. Tentunya ini tak bagus buat tim karena ada yang main dan mogok tanding," sesal Petar.

Petar menambahkan bahwa yang membuat timnya sulit bertahan di tiga besar karena ada beberapa tim yang mogok. "Saya berharap musim depan hal seperti ini tak boleh terulang lagi. Kalau tidak main sekalian tak bertanding lagi," ketusnya.

Ditambahkan Petar, target timnya musim ini memang belum mengincar juara. Tetapi hanyalah membina pemain muda saja dan sudah terlihat hasilnya sejauh ini.

Pemain muda PSM, M Aswar Syamsuddin mengakui bahwa musim ini cukup berat. Namun, dia dan rekan-rekannya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat tim.

Menurutnya faktor non teknis banyak berpengaruh juga terhadap performa timnya. "Tetapi, saya yakin musim depan PSM akan lebih baik lagi," katanya optimis.

Sabtu, 30 Juni 2012

Cidera, Andik Absen Laga Uji Coba Timnas U22

Meski dibekap cedera striker andalan Persebaya Surabaya Andik Vermansyah tetap akan ikut serta dalam skuad Timnas U-22 yang akan melakoni Kualifikasi Grup E Piala Asia, di Pekanbaru, Riau, 5-15 Juli 2012.

Namun menurut pelatih Timnas U-22 Aji Santoso, karena cedera yang dideritanya itu, Andik tidak dapat mengikuti pertandingan uji coba melawan tim PON Riau, Sabtu (30/6/2012) lusa.

"Andik tidak bisa ikut serta karena masih dalam proses pemulihan, ia sedang diterapi, ia cedera engkel," ujar Aji kepada wartawan, Kamis (28/6/2012).

Menurut Aji, Andik baru akan bisa bergabung dengan anggota tim lainnya yang kini telah beradai di Pekanbaru, Riau, Senin (2/7/2012). "Nanti dia baru bisa bergabung," kata Aji.

Saat ini, Skuad U-22 sudah berada di Riau untuk persiapan uji coba yang digelar di Stadion Utama PON Riau, stadion yang akan digunakan sebagai venue kualifikasi Grup E Piala Asia U-22.

Indonesia akan bersaing dengan Jepang, Australia, Timor Leste dan Singapura.

Tahun Ini, Pemkot Pasang CCTV di G10N dan GBT

Menyikapi banyaknya tregedi di ajang sepak bola, Walikota Surabaya Tri Rismaharini memastikan, Pemerintah Kota Surabaya akan memasang kamera perekam (CCTV) di dua stadion yang ada yakni Stadion Gelora 10 Nopember dan Stadion Gelora Bung Tomo.
Kepada wartawan, Risma mengatakan jika selama ini tidak ada rekaman yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui kronologis jika terjadi kerusuhan saat pertandingan sepak bola.
"Kita akan pasang CCTV di Tambaksari dan Gelora Bung Tomo. Agar setiap peristiwa dapat terekam," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Senin (04/06/2012).
Saat dikonfirmasi, kapan pemasangan kamera CCTV tersebut terealisasi, wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut mengatakan targetnya tahun ini. "Insya Allah tahun ini terpasang, doakan ya," imbuh Risma.
Pemasangan CCTV tersebut diharapkan dapat membeberkan kronologis kejadian yang sebenarnya jika terjadi peristiwa saat pertandingan sepak bola digelar. Pemicu kerusuhan akan langsung terdeteksi oleh CCTV, agar tidak terjadi saling tuding pemicu kerusuhan seperti yang terjadi saat ini.
Seperti diberitakan, pada kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya satu bonekmania pada pertandingan Persebaya versus Persija kemarin, suporter menuding pihak kepolisian dibawah pimpinan Kapolrestabes Surabaya Tri Maryanto terlalu over acting dalam mengamankan pertandingan sehingga terjadi kerusuhan.

Selasa, 26 Juni 2012

Persebaya Main Bertahan di Padang?

Hasil imbang atau kalah dengan selisih satu gol saja dari Semen Padang sudah memastikan langkah Persebaya Surabaya ke final Piala Indonesia (PI).

Kondisi tersebut diyakini bakal membuat Bajul Ijo akan bermain bertahan di leg kedua besok, Rabu (27/6). Apalagi Persebaya juga tidak akan diperkuat Fernando Soler, hal itu akan membuat lini depan Persebaya diyakini akan berkurang ketajamannya.

Pasalnya, Pelatih Persebaya, Divaldo Alves, akan menarik kembali Mat Halil ke posisi aslinya yakni sebagai bek kanan. "Halil akan saya fokuskan ke pertahanan," ujar Divaldo.

Pemain yang mencetak dua gol ke gawang Jandia Eka Putra pada leg pertama lalu itu akan menempati posisi Yusuf Hamzah yang tidak dibawa ke Padang. Untuk winger, Rian Wahyu yang juga memiliki kecepatan akan diplot sebagai pengganti Halil.

Dugaan kalau Persebaya akan memainkan sepakbola negatif dengan bertahan total dan mengandalkan serangan balik ini semakin menguat ketika Andik Vermansyah dan Rendi Irawan juga siap diturunkan di laga ini, praktis kecepatan Rian, Andik atau pun Rendi akan dimaksimalkan dalam skema bertahan ini.

Meski begitu, Divaldo terkesan membantah kalau Persebaya akan bermain bertahan di leg kedua babak semifinal ini. Baginya yang penting bagaimana Persebaya tetap lolos final. "Tim ini tetap semangat dan enjoy. Kami akan fokus, sebab semua elemen di klub ini menginginkan Persebaya ke final," pungkas pelatih asal Portugal ini diplomatis,

PSSI Belum Mengetahui Kepastian Laga Persebaya-QPR

Lantaran dinilai tidak melakukan koordinasi dengan baik, pihak PSSI terkesan kurang merespon adanya rencana kedatangan salah satu kontestan Liga Premier Inggris, Queen Park Rangers (QPR).

"Saya justru belum mengetahui apa-apa. Sebab, tidak ada informasi resmi dari pihak terkait rencana mendatangkan tim tersebut," terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Tri Goestoro kepada Bola.net.

Rencananya, QPR akan menggelar pertandingan pra-musim melawan klub Indonesia, Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

"Selayaknya pertandingan resmi, apalagi ini bagian persiapan tim di awal kompetisi, harus benar-benar prosedural. Sehingga, PSSI bisa membantu seputar izin, publikasi, persiapan tim dan lain-lain selama tim tersebut berada di Indonesia," tuturnya.

Apalagi dilanjutkannya, pemberitahuan untuk pertandingan persahabatan perlu diketahui oleh semua federasi sepak bola tingkat nasional (PSSI), Asia (AFC), dan Eropa (UEFA).

"Jika tidak demikian, sangat disayangkan. Sebab, pertandingan akan dianggap ilegal. Bahkan bisa batal digelar," tukasnya.

Lawan Persebaya, QPR Tanpa Barton

Queen Park Rangers (QPR) akan melakoni tur pramusimnya di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, tanpa kapten tim, Joey Barton. Pasalnya, pemain kontroversial itu mash harus menerima hukuman larangan tampil 12 kali pertandingan karena ulahnya di partai terakhir Premier League melawan Manchester City beberapa waktu lalu.

"Gelandang berusia 29 tahun itu akan absen dari tur pramusim klub di Asia pada Juli," demikian pernyataan QPR di situs resmi klub.

Di Indonesia, QPR akan melakoni laga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada 23 Juli. Sebelumnya, "Super Hoops" akan berhadapan dengan Sabah Selection XI di Stadion Likas, Selasa (17/6/2012) dan Kelantan FC di Stadion Shah Alam, Kuala Lumpur tiga hari setelahnya, Jumat (20/6/2012).

"Sebuah kehormatan bagi Queens Park Rangers untuk bisa datang dan bermain di Malaysia dan Indonesia pada bulan depan. Semua yang ada di klub sangat antusias menyambut tur ini dan semoga saja kami bisa menarik sebanyak mungkin fans di Asia untuk menyaksikan kami beraksi," harap CEO QPR, Philip Beard.

Persebaya petik poin sempurna lawan Persijap Jepara

Persebaya sukses memetik poin sempurna usai mengalahkan Persijap Jepara dengan skor 2-1 dalam laga lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Sabtu sore.

Pelatih Persebaya Divaldo Alves mensyukuri hasil pertandingan dan bangga atas perjuangan anak asuhnya. Ia meminta pemain untuk tetap fokus menghadapi sisa pertandingan untuk mengumpulkan poin demi poin.

"Para pemain kecapekan karena mepetnya jadwal pertandingan. Apalagi kami akan bermain di semifinal Piala Indonesia pertengahan pekan ini. Syukurlah kami masih bisa menang," ujar pelatih asal Portugal itu.

Jalannya pertandingan, pada menit ke-16, Mario Karlovic membawa Persebaya unggul. Tendangan keras kaki kanannya menghujam tajam ke gawang Persijap. Gol dimulai dari pergerakan Erol Iba yang menjelajah dari sisi kiri. Umpan menyusur tanahnya tanpa ampun dilesakkan Karlovic.

Sepuluh menit berselang, giliran Feri Ariawan yang mencetak gol. Sundulannya memanfaatkan tendangan penjuru Taufik yang gagal diblok kiper Persijap, M. Yasir.

Pada menit ke-36, Persijap memperkecil kedudukan. Striker mungil Noor Hadi berhasil mengecoh kiper Persebaya Endra Prasetya dengan tendangan tumit kanannya memanfaatkan kemelut di depan gawang.

Babak kedua baru dimulai, kedua kesebelasan melancarkan jual beli serangan. Dari Persebaya, tendangan bebasnya masih menyamping tipis di sisi kanan M. Yasir. Begitu juga tendangan Fernando Soler dan Feri Ariawan yang masih digagalkan kiper. Sedangkan serangan Persijap melalui Noor Hadi sempat merepotkan pertahanan Persebaya.

Menambah daya gedor Persebaya, pada menit 73, Pelatih Persebaya Divaldo Alves memasukkan bintangnya, Andik Vermansyah menggantikan Feri Ariawan.

Baru semenit masuk lapangan, Andik sudah mengancam pertahanan Persijap. Pergerakannya dari sisi kanan membuat pemain belakang tim lawan tidak mau mengambil risiko dan membuang bola.

Tidak hanya sekali, beberapa kali Andik dan Fernando Soler mengancam. Namun tumpulnya barisan depan tuan rumah belum mampu menambah keunggulan. Hingga wasit Nopendri meniupkan peluit panjang, kedudukan 2-1 untuk Persebaya tidak berubah.

Pelatih Persijap Jepara Sartono Anwar mengakui kekalahan timnya dan menilai Persebaya pantas menang. Ia juga tidak mau menyalahkan pemain meski permainannya loyo dan kurang bertenaga saat bertanding.

"Saya justru bangga ke pemain. Mereka tidak pernah latihan selama seminggu ini gara-gara belum gajian. Tapi ternyata motivasi pemain berlipat dan kami hanya kalah tipis," katanya.

QPR tur pramusim ke Indonesia

Tim sepak bola dari Liga Utama Inggris (Liga Premier), Queens Park Rangers (QPR), akan  melakukan tur pramusim di Malaysia dan Indonesia.

"Dengan penuh semangat, kami menyambut QPR di hub-hub utama kami di Malaysia dan Indonesia," kata AirAsia Group Commercial Head, Kathleen Tan, Senin. AirAsia adalah sponsor resmi tim sepak bola asal Inggris itu.

Menurut Kathleen Tan, AirAsia selama ini sangat aktif terlibat dalam pemberian sponsor dan pemasaran dunia olahraga. Kerja sama antara AirAsia dan QPR, katanya, telah terjalin dengan sangat luar biasa, antara lain dalam bentuk kerja sama sebagai sponsor resmi seragam QPR.

Baru-baru ini perusahaan penerbangan itu mengumumkan menjadi sponsor resmi seragam klub. Logo maskapai penerbangan itu akan terpampang di seluruh seragam tanding QPR (seragam kandang, tandang, dan seragam ketiga) selama musim kompetisi 2012/2013.

Tur Pramusim QPR ke Asia akan berlangsung di tiga kota, yaitu di Kinabalu-Sabah dan Kuala Lumpur (Malaysia), serta di Surabaya (Indonesia).

Tim ini akan menghadapi tim Sabah Allstars di Kota Kinabalu pada tanggal 17 Juli 2012, kemudian melawan klub Kelantan FC di Kuala Lumpur pada tanggal 20 Juli 2012. Selanjutnya, di Surabaya, klub QPR akan berlaga melawan klub Persebaya Surabaya pada tanggal 23 Juli 2012.

Sementara itu, CEO QPR, Philip Beard mengatakan, merupakan sebuah kehormatan bagi timnya untuk datang dan berlaga di Malaysia dan Indonesia pada bulan mendatang.

"Semua orang di klub ini penuh semangat menyambut tur, dan semoga kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh penggemar QPR di Asia untuk menikmati aksi tim ini," kata Philip Beard.

23 Juli, Queens Park Rangers Lawan Persebaya

Klub Premier League, Queens Park Rangers, akan melakoni laga persahabatan melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada 23 Juli mendatang.

Uji coba tersebut merupakan rangkaian dari tur pramusim QPR selama 12 hari di Asia Tenggara. Dijadwalkan, QPR akan tiba di Kota Kinabalu, Malaysia, Jumat (13/7/2012). Di Kuala Lumpur, mereka akan menjalani dua laga persahabatan.Pertama, "Super Hoops" berhadapan dengan Sabah Select XI di Stadion Likas, Selasa (17/7/2012), sebelym menantang Kelantan FC di Stadion Shah Alam, Kuala Lumpur, pada Jumat (20/7/12). Tim besutan Mark Hughes tersebut kemudian terbang ke Indonesia untuk melawan Andik Vermansyah dan kawan-kawan.

CEO QPR, Philip Beard, mengatakan, “Sebuah kehormatan bagi Queens Park Rangers untuk bisa datang dan bermain di Malaysia dan Indonesia pada bulan depan. Semua yang ada di klub sangat antusias menyambut Tur ini dan semoga saja kami bisa menarik sebanyak mungkin fans di Asia untuk menyaksikan kami beraksi.”

“Kami akan bekerja sama dengan sponsor utama kami, Air Asia, dan rekanan yang lain di wilayah tersebut untuk memastikan kami bisa mempersembahkan pramusim yang terbaik,” sambungnya.

QPR tantang Persebaya di Stadion GBT

Klub Liga Inggris, Queens Park Rangers, akan menantang Persebaya Surabaya dalam laga eksibisi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 23 Juli mendatang.
Laga ini merupakan salah satu  rangkaian dari tur pramusim QPR selama 12 hari di Kota Kinibalu, Kuala Lumpur dan Indonesia.
Berdasarkan situs resmi klub, Ranggers akan bertemu Sabah Select XI di Stadion Likas, Selasa (17/7). Kemudian, mereka akan menghadapi Kelantan FC di Stadion Shah Alam, Kuala Lumpur, pada Jumat (20/7).
Partai terakhir, Tim asuhan Mark Hughes ini menantang Persebaya Surabaya pada 23 Juli mendatang.
Menurut CEO QPR, Philip Beard, adalah satu kehormatan bagi Queens Park Rangers dapat mengunjungi Malaysia dan Indonesia pada bulan depan.
QPR ini merupakan sebuah tim sepak bola Inggris yang bermarkas di London. Didirikan tahun 1882. Seragam mereka berwarna biru-putih. Prestasi terbaiknya adalah finalis Piala FA tahun 1982 ini dimiliki oleh pengusaha Tony Fernandes.

Tur Pra Musim, QPR Jajal Persebaya

Klub Premier League Queens Park Rangers akan memainkan laga pra musimnya di Surabaya. Pasukan Mark Hughes itu akan menghadapi Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, 23 Juli 2012

Philip Beard, Chief Executive Officer QPR, mengatakan pihaknya menanti tur ke Asia Tenggara ini dengan antusias. Selain di Surabaya, QPR juga akan main dua kali di Malaysia.

"Kami belum pernah main di luar Eropa saat melakukan persiapan pra musim. Jadi kami sangat menanti momen ini. Tak ada tujuan lain kecuali memenangi pertandingan nanti," kata Beard di Air Asia Academy, Sepang, dalam rilisnya, Jumat, 22 Juni 2012.

Beard memastikan akan membawa striker berpengalaman Djibril Cissé. Sayangnya pada tur nanti, Mark Hughes sang manajer tidak akan membawa pemain kontroversial Joey Barton. Barton adalah pemain yang diusir keluar lapangan karena melanggar Carlos Tevez pada pertandingan terakhir musim lalu di kandang Manchester City.

"Barton dihukum 12 pertandingan tak boleh main. Jadi kami takkan membawanya. Selain dia , semua pemain tim utama akan ikut," kata Hughes. Sebelum menghadapi Surabaya, QPR akan menjajal Sabah Allstars, 17 Juli dan Kelantan FC di Kuala Lumpur tiga hari kemudian.

Bos QPR Tony Fernandes menegaskan timnya menjadikan tiga pertandingan di Asia Tenggara nanti sebagai sebuah persiapan yang serius. "Semua pertandingan nanti akan sangat berat. Ini sama sekali bukan liburan," ujar Fernandes.

Air Asia yang akan menjadi sponsor utama QPR juga menilai pertandingan nanti punya arti penting. Kathleen Tan, Kepada Komersial Grup Air Asia, menjelaskan pihaknya ingin membantu pengembangan generasi muda agar bisa berkembang dan masuk dalam dunia olahraga internasional.

Juli, Queen Park Rangers uji Persebaya


Klub Liga Premier akan menjajal Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 23 Juli mendatang, menghadapi tim kebanggaan masyarakat Surabaya, Persebaya Surabaya. Asia Tenggara menjadi tujuan jawara Divisi Championship Inggris 2011-2012 tersebut untuk menggelar pramusim.
   
Tim besutan Mark Hughes itu akan menjalani tiga laga ujicoba selama 12 hari di Asia dan dijadwalkan menginjakkan kaki di Kota Kinabalu, Malaysia, 13 Juli. Rangers kemudian menghadapi Sabah Select XI di Stadion Likas, 17 Juli, sebelum terbang ke Kuala Lumpur.
   
Bobby Zamora cs kemudian menghadapi Kelantan FC di Stadion Shah Alam, Kuala Lumpur, 20 Juli, kemudian menghadapi Persebaya pada 23 Juli mendatang. Rangers bertolak ke Inggris dua hari kemudian.
  
CEO QPR, Philip Beard, mengatakan adalah sebuah kehormatan bagi Queens Park Rangers untuk datang dan bermain di Malaysia dan Indonesia nanti. Dikatakan, semua yang ada di klub sangat antusias menyambut tur dan berharap bisa menarik sebanyak mungkin fans di Asia.
   
“Kami akan bekerja sama dengan sponsor utama kami, Air Asia, dan rekanan yang lain di wilayah tersebut untuk memastikan kami bisa mempersembahkan pramusim yang terbaik,” lanjutnya.
   
QPR sebenarnya juga membidik Thailand sebagai salah satu tujuan Tur Pramusim Asia mereka, namun tidak tercapai kesepakatan dengan pihak setempat. Super Hoops menembus Liga Premier musim lalu dengan status juara Divisi Championship. Musim ini, mereka finish di tempat 17.

Lawan SP, Persebaya Tanpa Persiapan

Persebaya 1927 terpaksa harus menjalani leg kedua semi final Piala Indoensia lawan Semen Padang, Rabu (27/6) tanpa persiapan. Sebab pasca menang lawan Persijap, Sabtu (23/6) lalu, hari ini (25/6) tim besutan Divaldo Alves itu terbang menuju Padang. Otomatis, Erol Iba dkk tidak punya waktu latihan.
Kondisi tanpa persiapan itu tentu sangat rawan. Sebab, Persebaya ini belum aman meski di leg pertama di Surabaya, unggul 2-0 atas tim asal Sumatrera itu. Apalagi, Kabau Sirah--julukan Semen Padang-- merupakan tim yang menakutkan bagi lawan-lwannya.
Itu tentunya, tidak terkecuali bagi Persebaya. Tertinggal dua gol, tetap tidak munyurutkan ambisi Ferdinan Sinaga dkk untuk melangkah ke babak final. Jika melihat tiga pertemuan dua tim, Semen Padang masih diunggulkan dengan dua kali kemenangan di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan sekali kalah di PI.  "Kami belum aman, Semen Padang adalah tim bagus. Mereka pasti bermain habis-habisan di kandangnya nanti," kata Divaldo.
Ditambah kubu Persebaya masih dihantui keletihan dan tidak ada persiapan. Bahkan sejumlah pemain pilarnya seperti Andik Vermansyah, M Taufik, Rendi Irawan, Mario Karlovic tidak dalam keadaan fit. Seperti yang ditahui, Andik dan Rendi baru sembuh dari cedera, sementara pemain lainnya hampir tidak ada waktu istirahat karena padatnya jadwal. Keadaan semakin diperparah karena sang kolektor gol, Fernan Soler dipastikan absen karena terakumulasi kartu kuning.
Hal itulah yang membuat Divaldo Alves ketar-ketir. Ia mengakui saat ini sedang dihadapkan pada keadaan sulit. Ia terpaksa menurunkan kekuatan penuh saat menghadapi Persijap, tapi di sisi lain pelatih asal Portugal itu ingin penyimpan tenaga pemainnya. "Taufik, Dutra, Erol terpaksa saya mainkan saat lawan Persijap. Karena kami tidak mempunyai pilihan lagi, itu benar-benar kebutuhan tim. Semua pemain kami pasti kecapekan," tambahnya.
Divaldo sebenarnya bakal mendapat kakutan lebih karena hadirnya Andik dan Rendi, meski kedua pemain itu dipastikan tidak akan tampil 100 persen karena baru sembuh dari cedera. Kedua pemain mungil itu saat melawan Persijap hanya dimasukkan di menit-menit akhir jelang pertandingan bubar.
Itu hanya sebagai ajang pemanasan agar bisa cepat beradaptasi lagi dengan rekan-rekannya. "Mereka berdua baru sembuh, masih butuh adaptasi lagi. Untuk itulah kami memainkan mereka di menit-menit akhir. Tapi saya beri waktu pada Rendi lebih lama, meski sebenarnya cederanya lebih parah dari Andik. Yang jelas, kedua sudah siap dimainkan," tambahnya.
Selain sedang dipusingkan faktor stamina pemain. Bajul Ijo juga dihadapi padatnya jadwal, sehingga Andik Vermansyah dkk tidak punya waktu menyiapkan strategi. Untuk menutupi masalah ini, Divaldo mengambil keputusan untuk tidak menggelar persiapan di Surabaya. Kerena, kata Divaldo, jika pemainnya dipaksa latihan pasca lawan Persijap, maka bukan hasil maksimal yang didapat, tapi justru malah akan semakin menguras tenaga anak asuhnya.
"Kami kan baru bermain hari Sabtu kemarin. Jika hari Minggu kita latihan, pasti pemain akan semakin capek. Sebab hari Senin pagi (hari ini) kami akan bertolak ke Padang. Kami akan menghabiskan banyak waktu diperjalanan. Sebab kami harus transit dulu di Jakarta, kami sudah cari tiket agar bisa langsung, tapi tidak ada," pungkasnya.
Pasukan Green Force berangkat dari Surabaya ke Markas Semen Padang siang ini, (25/6) pukul 13.40 WIB.


Lawan Persebaya, Semen Padang Incar Banyak Gol

Kendati harus mengejar kemenangan dengan selisih tiga gol dari Persebaya Surabaya, Semen Padang FC tetap optimis bisa maju ke final Piala Indonesia (PI). Dalam laga leg kedua yang berlangsung Rabu (27/6) malam, di Stadion H. Agus Salim, "Kabau Sirah" sudah menyiapkan strategi menyerang sejak menit awal dan mengincar gol sebanyak mungkin.

Tugas Ellie Aiboy dkk memang menjadi berat di laga ini, karena pada laga leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (20/6) lalu, Semen Padang kalah 2-0 dari Persebaya. Untuk bisa lolos ke final, Semen Padang memerlukan kemenangan dengan selisih tiga gol.

"Semuanya belum berakhir, peluang kita masih ada. Meski berat, tapi saya akan instruksikan anak-anak bermain menyerang sejak menit awal dan bisa menciptakan gol cepat," ujar pelatih Semen Padang Suhatman Iman.



Suhatman optimis, pemainnya dalam motivasi tinggi sekarang, setelah memastikan diri sebagai juara Indonesian Premier League (IPL). Keinginan meraih gelar ganda musim ini, diharapkan bisa memacu semangat para pemainnya untuk mengalahkan Persebaya.

"Kita diberi target oleh manajemen meraih dua gelar tahun ini. Satu sudah kita dapatkan. Kita akan berusaha semaksimal mungkin, karena peluang kita masih ada di Piala Indonesia," tambah Suhatman.

Pelatih senior ini mengakui, tidak tertutup kemungkinan Persebaya menerapkan permainan bertahan total untuk mengamankan kemenangan mereka. Tapi pelatih yang juga pernah melatih ersebaya Surabaya ini juga sudah mengantisipasi hal itu.

"Kemungkinan itu sangat besar terjadi, karena saya yakin Persebaya datang tidak untuk main bola, tapi untuk mengamankan dua gol mereka,"katanya.

Untungnya dalam laga nanti, Semen Padang bisa tampil dengan kekauatan terbaiknya. Hanya gelandang asal Korea Yu Hyun ko yang tak bisa main, karena cedera paha saat melawan Persiraja Banda Aceh. Kemungkinan posisinya digantikan Muhammad Rizal.

Suhatman berharap, euforia juara yang masih terasa dalam timnya, juga akan memancing penonton untuk datang memenuhi stadion duna mendukung Edward Wilson Junior dan kawan-kawan. Hal itu bisa semakin memotivasi pemain Semen Padang mennciptakan banyak gol.

Sementara, wakil kapten tim Hengky Ardiles mengaku siap tampil all out dalam laga ini. Walau mengakui pertandingan ini tak akan mudah dimenangkan, apalagi dengan tiga gol tanpa balas. Belum lagi lawan yang hampir dipastikan akan "parkir bus" di depan gawang.

Kabar baiknya, bek kanan timnas Indonesia ini tetap optimis dia dan rekan-rekannya bisa membawa SP keluar dari lubang jarum. "Minimal kita cetak harus dua gol dulu tanpa balas. Itu akan memberi tekanan pada Persebaya,"kata Hengky, yang juga kakak kandung pemain Persebaya, Rivelino Ardiles.

Sedangkan CEO PT Kabau Sirah Semen Padang Erizal Anwar juga meminta para pemain tampil gigih dan habis-habisan menghadapi skuad asuhan Divaldo Alves itu.

"Di sepakbola, semua kemungkinan bisa terjadi. Peluang kita belum tertutup, dengan kerja keras dan berjuang semaksimal mungkin, mudah-mudahan kita bisa ke final," ucapnya.