Selasa, 27 Maret 2012

Sering Ditebas Lawan, Andik Butuh Proteksi

Dalam usia yang masih muda, Andik Vermansyah memanggul beban yang tak ringan di Persebaya Surabaya. Kebintangannya membawa konsekuansi besar bahwa ia menghadapi tekanan sangat besar di setiap pertandingan.
Seperti kala menghadapi Negeri Sembilan FC, ia menjadi pemain yang paling sering dilanggar dan bahkan menjadi sasaran tebas pemain bertahan tuan rumah. Situasi ini membuat miris karena Andik sejatinya masih terlalu muda untuk menerima tekanan seperti itu.

Manajer Persebaya Saleh Hanifah mengakui Andik kerap menjadi sasaran jegal lawan baik kala memperkuat Persebaya maupun tim nasional (timnas). Walau sejauh ini tekanan belum berakibat buruk pada pemain mungil ini, namun Saleh mengaku was-was dengan apa yang dilakukan lawan kepada Andik.

"Sebenarnya ini situasi yang sulit. Kualitas Andik sangat dibutuhkan Persebaya dan timnas, jadi tak mungkin mengurangi jam terbangnya. Namun kami juga sering khawatir ia terlalu besar mendapat tekanan di usianya yang masih muda. Saya berharap ia tidak mengalami hal negatif dan kariernya bisa sukses," tukas Saleh Hanifah.

Ia menambahkan, proteksi sebenarnya bisa dilakukan melalui sang pengadil di lapangan. Yakni dengan memberikan peringatan tegas kepada pemain yang menjurus kasar ke pemain seperti Andik. Namun Saleh masih pesimistis itu bisa dilakukan wasit di Indonesia.

Perlindungan kepada pemain sejauh ini masih belum dianggap penting. Masing-masing wasit mempunyai parameter berbeda soal kasar atau tidaknya pemain di lapangan. Dengan situasi seperti itu, kata Saleh, Persebaya hanya tinggal berharap Andik tidak sampai terkena dampak buruk.

"Syukurlah sampai sekarang Andik bisa menjaga kondisinya dan saya pribadi berharap dia tidak terlalu sering cedera. Kalau memproteksi Andik dengan jarang menurunkan dia, kayaknya tidak mungkin karena kemampuannya sangat jelas dibutuhkan tim maupun timnas," tambah Saleh.

Belakangan, seiring dengan pamornya yang berkilau, Andik menjadi sorotan utama kala Bajul Ijo atau timnas bertanding. Bagi pemain lawan, pemain asli didikan Persebaya tersebut masuk daftar teratas sosok yang harus dihentikan. Itu juga berlaku di kandang Negeri Sembilan FC.

Saat Andik menguasai bola, dua pemain lawan langsung merubungnya dan tak jarang melakukan pendekatan fisik. Sejauh ini Persebaya masih cukup beruntung karena pemain yang bisa berposisi gelandang serang maupun striker itu mempunyai ketahanan fisik bagus, sehingga tak rentan cedera.

Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan menilai tekanan yang diterima Andik memang wajar karena ia adalah pemain yang paling menonjol. Ibnu juga sadar tidak adanya proteksi yang memadai untuk melindungi dia dari tekanan fisik yang diberikan lawan.

"Fisiknya sangat bagus dan tidak rentan cedera. Tapi tetap saja kami khawatir kalau itu dibiarkan terus. Kami hanya bisa berharap ia selalu waspada dalam menerima tekanan seberat apa pun. Saya yakin kalau dia semakin bagus, maka tekanan akan jauh lebih hebat," cetus Ibnu.

Selama mengikuti Indonesian Premier League (IPL), Andik Vermansyah belum pernah mengalami cedera serius. Cedera terakhir yang memaksanya istirahat agak lama adalah ketika jelang seleksi timnas pada 2011 silam atau sebelum IPL bergulir. Saat itu Andik mengalami cedera engkel kanan saat ujicoba pra musim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar