Minggu, 26 Februari 2012

Bisa Jadi Yang Terakhir

Bisa jadi pertandingan melawan Timnas tadi malam adalah pertandingan pertama sekaligus yang terakhir bagi Persebaya di Gelora Bung Tomo (GBT). Sebelum pertandingan, Pemkot Surabaya memberi warning pada panitia penyelenggara (panpel) agar benar-benar menjaga stadion tersebut dari kerusakan. Kerusakan sekecil apa pun bisa menjadikan pemkot tidak lagi memberikan izin bagi Persebaya untuk berlaga di sana.

Yang terjadi dalam laga kemarin, tiga pintu di sisi selatan stadion, yakni sektor 17,18, dan 19 rusak. Dari laporan yang disampaikan ketua panpel Sutrisno, jebolnya ketiga pintu itu membuat penonton yang ingin gratisan menyerbu masuk.

Dari catatan panitia, setidaknya ada 35.000 penonton yang semalam memadati GBT. Namun, data di loket menyebutkan hanya terjual 22.000 lembar. Padahal panpel menyiapkan 32.000 lembar. "Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Selain kerugian dari sisi ekonomi, perizinan penggunaan GBT mungkin bisa tidakbisa diberikan," kata Sutrisno kemarin.

Sutrisno mengaku tidak tahu bagaimana sampai terjadi kerusakan itu. Padahal dia sudah mengerahkan lebih banyak aparat keamanan. Biasanya, dalam laga di Stadion 10 Nopember Tambaksari hanya 1100. Namun, kemarin panpel mengerahkan 15000 personel keamanan.

Meski begitu, masih banyak penonton yang berhasil menyelundupkan petasan dan kembang api. Selama pertandingan, masih terdengar letusan kembang api. Baik dari sisi utara maupun selatan stadion.

Sampai tadi malam, Sutrisno belum bisa mengalkulasi nilai kerugian. Menurutnya, baru akan diketahui Senin (27/2) mendatang. "Kami masih nunggu laporan akhir dari pengelola beban kerusakan apa saja yang harus ditanggung panpel," ujar Sutrisno.

Panpel juga belum berani memastikan laga lawan Arema Malang pada Senin (5/3) mendatang dilangsungkan di GBT. "Kita tunggu saja setelah Senin (27/2) besok," tutur Sutrisno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar