Kamis, 26 April 2012

Bajul Ijo Masih Optimis Tiga Poin

Laga berat harus dihadapi Persebaya. Setelah tumbang di dua laga away lawan Semen Padang dan Persema, Sabtu (28/4/2012) besok sore, mereka harus menghadapi tim kuat, PSM di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Meski lawan sukar ditaklukkan, Bajul Ijo yakin bisa membungkus tiga poin dari Makassar.

Optimisme terpatri di semangat pelatih Persebaya, Divaldo Alves. "Mudah-mudahan kita bisa ambil poin di sana," kata Divaldo, Sabtu (27/4/2012). Bercermin dari pertemuan pertama di Stadion Gelora 10 Nopember, 8 Januari lalu, Divado yakin bisa mengulang kejadian serupa. Saat itu Persebaya unggul 2-0. Dua gol dicetak Mario Karlovic dan Erol Iba.

"Saya tahu strategi mereka. Mereka bermain seperti yang kemarin. Mereka biasa main 4-4-2 atau 4-3-3. Tapi saya mau fokus saja tim kita. Mudah-mudahan besok kita bisa bawa poin," ungkap pelatih asal Portugal ini.

Pada pertandingan besok, Persebaya diprediksi sukar menang. Sebab, menurut catatan statistik, dari lima pertandingan terakhir dimana Juku Eja, julukan PSM didapuk sebagai tuan rumah, lima kali pula mereka dapat mengamankan poin absolut dari Bajul Ijo.

Tak hanya itu, sejak, sejak kalah dari Arema, 17 Maret lalu, hingga kini Andik Oddang cs belum terkalahkan. Terakhir mereka menahan imbang 0-0 tuan rumah PSMS. Sementara Persebaya menelan tiga kali kalah dalam lima pertandingan terakhir. Tim besutan Divaldo Alves mencetak double kalah di dua laga away lawan Semen Padang dan Persema.

Namun, menurut Divaldo, kondisi psikis pemainya tengah bagus. "Karena mereka tahu mereka kerja keras. Di dua pertandingan itu mereka kerja keras. Mereka tahu juga mereka kalah bukan karena kualitas atau permainan, tapi situasi eksternal," tegas Divaldo.

Sayang di laga ini, Persebaya tidak akan tampul full team. Tiga pemain harus absen, yakni Mat Halil, Erol Iba dan Jusmadi. Halil dan Erol tidak bisa turun karena menjalani hukuman kartu merah. Sedangkan Jusmadi tengah menemani istrinya yang akan melahirkan.

Sebagai gantinya, Divaldo menyiapkan Khomad Suharto dan Edi Gunawan sebagai pengganti Erol. Sedang untuk Halil, Divaldo sudah menyeipakan beberapa alternatif, seperti Feri Ariawan, Rian Wahyu dan Miko Ardiyanto. Sementara untuk Jusmadi, Divaldo menyiapkan nama Rendi Irwan.

Kabar baiknya, dua pemain asing, seperti Mario Karlovic dan Fernando Soler sudah bisa turun karena terbebas dari akumulasi kartu kuning. "Target seperti biasa. Kita kerja setiap hari, tidak usah tanya target, target Persebaya menang. Kita kerja setiap hari untuk menang," tegas Divaldo.

Persebaya Harap Wasit Lebih Netral

Rangkaian triple away Persebaya memasuki pertandingan kedua. Kali ini Bajul Ijo tandang ke klub tetangga, Persema, Minggu (22/4/2012) besok lusa. Sama seperti laga away lainnya, tuan rumah dianggap lebih diuntungkan. Oleh karena itu Divaldo Alves meminta wasit lebih netral.
"Kalau kita main away, masuk kotak penalti harus hati-hati. Jangan berharap ada offside," kata Divaldo kepada beritajatim.com, Jumat (20/4/2012) pagi.
Divaldo tak asal berkomentar. Pada pertandingan lawan Semen Padang lalu, untuk keempat kalinya Persebaya merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Sulistyoko. Utamanya ketika striker Fernando Soler dijatuhkan kiper Jandia Eka Putra di kotak penalti.
Bukannya dianggap pelanggaran, justru wasit Sulistyoko menganggap Soler absen. Striker berkebangsaan Argentina ini diganjar kartu kuning. Pada pertandingan lawan Persema nanti, Divaldo berharap wasit lebih netral dan tak berpihak ke tim manapun. "Saya percaya wasit yang turun netral. Saya persaya wasit sulistyoko bisa perbaiki. Kalau salah terus, komite wasit evaluasi," jelas mantan pelatih Persijap ini.
Selama ini, Divaldo dan manajer Saleh Hanifah memang dibuat kesal oleh wasit. Sudah empat pertandingan dipimpin wasit yang sama, Sulistyoko. Keempat pertandingan itu adalah, saat Persebaya lawan Persiraja, Persema, Persibo dan Semen Padan. Uniknya, di empat laga ini, Persebaya tak pernah menang. "Di Inggris wasit hanya perbolehkan memimpin tiga pertandingan untuk tim yang sama," jelas Divaldo.
Sementara itu, Divaldo belum mendapat kepastian dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) mengenai nasib Fernando Soler dan Mario Karlovic. Sedangkan Walter Brizuela hingga kini belum disahkan sebagai pemain Persebaya. "Untuk Soler dan Karlovic saya belum tahu. Katanya wasit masih rapat-rapat. Kalau Brizuela sampai sekarang belum disahkan," tutup Divaldo.

Andik Tetap Bisa Perkuat Persebaya

Meski dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Tim Nasional (Timnas) U-22, Andik Vermansyah dipastikan tetap bisa memperkuat Persebaya. Hal ini disampaikan langsung pelatih Timnas U-22, Aji Santoso. Andik memang masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas U-22. Tim ini diproyeksikan bertanding di kualifikas Piala Asia U-22, 23 Juni-3 Juli. Indonesia sendiri menjadi salah satu tuan rumah. Venues pertandingan akan ditempatkan di Pekanbaru, Riau.
Sedangkan pemusatan latihan (TC) rencananya akan digelar di Jogjakarta. Di tempat yang sama juga dilangsungkan TC Timnas Senior. Aji Santoso ketika ditemui beritajatim.com di Gelora 10 Nopember beberapa waktu lalu mengatakan TC akan dimulai 22 April dan berakhir 26 Mei.
Aji juga memastikan, pemain boleh kembali ke tim asal jika tim itu memang membutuhkan. "Bisa. Bisa balik ke klub," kata Aji. Tapi dengan catatan, setelah kepentingan dengan klub selesai, pemain itu harus kembali lagi ke TC Timnas U-22.
Dengan begitu, kerisuan pelatih Persebaya Divaldo Alves akan krisis pemain sedikit berkurang. Sebab punggawa Persebaya yang dipanggil, Andik Vermansyah bisa perkuat tim dalam pertandingan di kompetisi Indonesia Premier League.
Kini Persebaya sedang menunggu tiga pemainnya yang dipanggil ke Timnas Senior, Endra Prasetya, Taufiq dan Rendi untuk memperkuat tim di pertandingan lawan Persema, Minggu (22/4/2012) besok lusa

Persebaya Selalu Kalah di Makassar

Pertandingan away ke kandang PSM, Stadion Andi Mattalata, Makassar, Sabtu (28/4/2012) besok lusa, adalah laga berat bagi tim tamu Persebaya. Sebab berdasarkan catatan statistik, Bajul Ijo selalu kalah jika tandang ke Makassar. Tragisnya, mereka tidak pernah bisa mencetak gol di Andi Mattalatta sejak 2004.
Jika melihat head to head kedua tim, sukar memprediksi Persebaya bisa mencuri poin, minimal satu, di stadion berkapasitas 30.000 ribu tempat duduk itu. Bagaimana tidak, faktanya, dalam lima pertandingan terakhir dimana Juku Eja, julukan PSM didapuk sebagai tuan rumah, lima kali pula mereka dapat mengamankan poin absolut.
Fakta lain menyebutkan, selama kurang lebih delapan tahun, Persebaya tidak pernah mencetak satu gol pun saat tandang ke Makassar. Terakhir, tim kebanggan Bonek mampu mencuri satu gol saat kalah telak 1-3 di Andi Mattalatta, September 2004 silam.
Pertemuan terakhir kedua tim di Andi Mattalatta terjadi 24 April 2011. Kala itu Persebaya yang tak didampingi pelatih Aji Santoso, menyerah dengan skor telak 0-4 atas PSM. Dalam pertandingan yang terjadi di kompetisi Liga Primer Indonesia itu, empat gol PSM masing-masing dicetak Andi Oddang, Erol Iba (OG) dan dua gol M Rahmat.
Anak asuh Petar Segrt juga dikenal superior ketika bermain di kandang sendiri. Dari tujuh kali partai, lima di antaranya berakhir dengan kemenangan. Sedangkan dua pertandingan sisa berakhir dengan skor imbang. Selain itu, sejak kalah dari Arema, 17 Maret lalu, hingga kini Andik Oddang cs belum terkalahkan. Terakhir mereka menahan imbang 0-0 tuan rumah PSMS.
Sementara Persebaya menelan tiga kali kalah dalam lima pertandingan terakhir. Tim besutan Divaldo Alves mencetak double kalah di dua laga away lawan Semen Padang dan Persema. PSM juga memiliki pemain-pemain yang pernah berkostum Persebaya, seperti Andi Oddang, Satrio Syam dan kiper Deni Marcel.
Meski lawan tergolong berat, dan catatan statistik yang tak berpihak ke timnya, Divaldo Alves masih yakin Bajul Ijo bisa mendapatkan angka di Makassar. "Mudah-mudahan kita bisa ambil poin di sana," harap pelatih asal Portugal.

Lima Pertandingan Terakhir PSM Vs Persebaya
24 April 2011: PSM vs Persebaya: 4 - 0
14 Maret 2010: PSM vs Persebaya: 2 - 0
28 Februari 2007: PSM vs Persebaya: 1 - 0
18 Mei 2005: PSM vs Persebaya: 2 - 0
29 September 2004: PSM vs Persebaya: 3 - 1

Fokus Teknis, Divaldo Ogah Bicara Wasit

Bayang-bayang ketidakadilan pemimpin pertandingan belum lekang di benak Persebaya. Saat tandang ke Stadion Andi Mattalatta, markas PSM, Sabtu (28/4/2012) besok sore, mereka berharap kepemimpinan wasit lebih adil.
Pelatih Persebaya, Divaldo Alves, sadar jika pertandingan lawan PSM di Makassar bukan laga enteng. Bukan tidak mungkin, sebagai tim tamu, Bajul Ijo kembali dirugikan oleh kepemimpinan pengadil. Divaldo tak menampik, dirinya mendapat banyak berita miring seputar kepemimpinan wasit di Makassar.
"Sudah dengar, tapi saya tidak mau fokus itu. Saya mau fokus saja ke teknis, yang eksternal saya tidak mau fokus," terang Divaldo, Jumat (27/4/2012).
Melihat track record, protes atas wasit pernah dilontarkan pelatih Persibo Paulo Camargo saat timnya dikalahkan PSM dengan skor tipis 1-2 di Stadion Andi Mattalatta, 16 April lalu. Pihak Persibo tidak terima dan menimpakan kesalahan pada wasit. Camargo menuding wasit Daryanto tidak berlaku adil di lapangan.
"Pertandingan malam ini berlangsung seru, tapi wasit bertindak tidak adil. Ia menjadi bintang melebihi pemain di lapangan," ujar Camargo saat itu.
Protes atas wasit juga disampaikan Pelatih Madiun Putra FC Hanafi saat timnya imbang lawan PSM 1-1 di leg pertama Piala Indonesia, 12 April di Stadion Willis, Kota Madiun. "Wasit sering tertinggal jadi saat pelanggaran ia berada jauh dari tempat pelanggaran. Dan gol tadi juga off side," ujarnya dengan emosi.
Mendapati fakta itu, Divaldo tetap ogah berbicara masalah wasit. Sebab sebelumnya, CEO Persebaya, Gede Widiade sudah mengeluarkan ancaman bila tidak ada perbaikan soal wasit. Gede mengancam akan menarik timnya, bila di satu pertandingan nampak wasit tak berimbang.
"Pak Gede sudah bisara eksternal, saya fokus di lapangan saja saja. Kalau tidak ada eksternal, kalau baik-baik, kita punya grup bagus dan bisa menang," tutup Divaldo.

Bonek Nyanyi 'Iwak Peyek' Meriahkan HUT

Sejumlah suporter Persebaya yang dikenal dengan nama Bonek mengunjungi markas Beritajatim.com, di Jalan Ciliwung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/4/2012). Mereka memeriahkan perayaan HUT dengan menyanyikan lagu 'Iwak Peyek'.

Bonek yang sempat datang ke markas Beritajatim.com berasal dari elemen Bonek Q, dan Garis Hijau.  Elemen Bonek Q yang dikomandani Siti Nasyiah atau Mbak Ita bahkan sempat berfoto bersama dengan Pemimpin Redaksi Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto. Bonek Q membawa sebuah poster bertuliskan 'Segenap Keluarga BQ mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-6 buat Beritajatim.com. Semoga sukses'.



Para anggota Bonek Q lantas menyumbangkan lagu 'Iwak Peyek' dan beberapa lagu suporter Persebaya dengan diiringi orkes Liwet Band. "Iwak peyek... iwak peyek... iwak peyek sego jagung... sampek elek... sampek tuwek... sampek matek tetap mendukungmu..."





Sementara itu, dari elemen Bonek Garis Hijau hadir Yanto Grandong, sang ketua, dan Adi Dwi Cahyono. Mereka sempat berdiskusi dengan reporter beritajatim.com soal dunia suporter di Surabaya. Mereka sepakat agar media massa dan suporter saling memahami.

"Segenap crew Garis Hijau mengucapkan selamat ulang tahun kepada media online www.beritajatim.com yang ke 6. semoga semakin jaya dan dapat memberikan informasi yang seimbang maupun bermanfaat bagi segenap rakyat indonesia. HAPPY ANNIVERSARY 6 www.beritajatim.com," kata mereka.

"Kehormatan kita dikunjungi Bonek. Pembaca kami memang terdiri dari berbagai lapisan dan kelompok sosial, termasuk Bonek yang menjadi pembaca setia Beritajatim.com," kata Lokononto.

ANCAM MOGOK LATIHAN

Pemain PSM Makassar mulai gerah. Mereka semakin frustrasi karena janji manajemen membayar keterlambatan gaji tak kunjung terealisasi. Kondisi itu membuat pemain berencana mogok latihan.

Media Officer PSM Andi Widya Swadzwina membenarkan situasi rumit tengah dihadapi Juku Eja—julukan PSM—saat ini. Dia bahkan menunjukkan surat pernyataan berisi keluhan yang ditandatangani 29 pemain.Jika sikap itu tak direspons dengan baik oleh manajemen,tak menutup kemungkinan para pemain akan melakukan aksi mogok tersebut.

Menurut Andi,terdapat tiga poin utama yang dikeluhkan pemain.Pertama, memberikan batas waktu kepada konsorsium Indonesian Premier League (IPL) dan manajemen PSM segera membayar gaji mereka hingga 29 April 2012.Mereka wajar mengeluh karena dua bulan belum mendapat hak tersebut. “Itu berarti setelah melawan Persebaya Surabaya,Sabtu (28/4),pemain tak akan latihan jika belum mendapatkan hak mereka.Pemain membuat surat itu sudah sepengetahuan pelatih,”kata Andi kepada HATTRICK,yang turut menyaksikan latihan PSM di Lapangan Karebosi Makassar,sore kemarin.

Dalam surat pernyataan sebanyak dua halaman itu,para pemain Juku Eja melontarkan poin kedua.Mereka kecewa terhadap manajemen yang dianggap ingkar janji. Padahal,mereka sempat bersabar karena manajemen berjanji akan mencari dana talangan.Namun,hingga kemarin pihak konsorsium belum juga mencairkan gaji pemain,begitu pula dengan manajemen.Sementara poin ketiga jelas akan nekat melakukan mogok jika tak kunjung terpenuhi. Ancaman mogok para pemain PSM di luar dugaan.Sebelumnya,rencana itu hanya sebatas kekecewaan satu atau dua pemain terkait keterlambatan gaji.

Mereka belum berani bersikap tegas menyuarakan permasalahan itu kepada manajemen. Namun,setelah mendapat dukungan,termasuk dari Pelatih Petar Segrt,mereka pun memberanikan diri melakukan protes itu. Petar memang sependapat dengan pernyataan pemainnya terkait masalah itu. Pelatih asal Kroasia ini bahkan mempersilakan Andi Oddang dkk mengungkapkan kekecewaannya lewat media setempat. Menurut Andi,sebenarnya ancaman mogok dilontarkan para pemain sejak tim berlaga melawan PSMS Medan,pekan lalu. Niat itu akhirnya urung dilakukan karena pelatih turun tangan dan meminta agar pemain bersabar.

“Pemain masih melihat sosok pelatih yang mereka hormati. Makanya,waktu di Medan,tidak jadi mogok,”kata Andi. Menjelang laga menjamu Persebaya, para pemain kembali ingin melakukan mogok latihan.Namun,lagi-lagi,pelatih meminta pemain bersabar demi menyambut laga bigmatchmelawan Persebaya. “Setelah melawan Persebaya,barulah pelatih mempersilakan pemain kalau mau mogok.Itu kalau gaji mereka belum dibayarkan,”tandas Andi.

Keterlambatan gaji pemain kali ini sebenarnya patut disayangkan.Sebab, situasi itu akan memengaruhi performa Juku Eja yang tengah menanjak.PSM bahkan memiliki peluang menguasai klasemen sementara IPL jika mampu mengatasi Persebaya.Saat ini PSM bercokol di peringkat 3 dengan 23 poin atau tertinggal satu angka dari Semen Padang di puncak klasemen.

Persebaya Terlalu Bergantung Pada Dutra

Absennya Otavio Dutra dianggap sebagai penyebab kekalahan 1-2 Persebaya saat laga tandang melawan Semen Padang, Sabtu (14/4/12) lalu.
Oktavio Dutra Saat Di Gelora Bung Tomo.



‘Bajul Ijo’ kecolongan lewat gol cepat Eduard Wilson Junior, kurang dari satu menit setelah wasit meniup peluit awal. Persebaya kesulitan mengembalikan mentalnya akibat gol ini.
“Khomad (Suharto, bek) lambat menutup Wilson sehingga ada celah kosong yang dimanfaatkan dengan baik oleh Wilson,” pelatih Persebaya, Divaldo Alves, mengritik pemainnya sendiri. Hal yang sama terulang pada proses gol kedua, yang juga dicetak oleh Wilson.
Divaldo menilai, kekuatan lini belakang Persebaya berkurang drastis dengan absennya Dutra. Dua pemain pelapis, Khomad dan Jefry Prasetyo, memiliki kualitas yang masih berada di bawah Dutra.
Laga berikutnya adalah melawan Persema Malang, Minggu (22/4/12). Kali ini Divaldo lebih santai.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin membenahi lini belakang,” imbuh Divaldo. “Situasinya nanti Dutra akan bermain dan kami akan lebih tenang. Kami berharap Dutra bermain bagus ketika lawan Persema,” pungkas Divaldo.

Bonek Juga Bisa Kreatif dan Menghasilkan

Bonek hanya bondo nekad? Konotasi yang cenderung negatif itu tak berlaku bagi Fahmie Oyek. Suporter fanatik tim bola arek Suroboyo itu ingin menunjukkan bahwa tak semua bonek hanya bisa merugikan orang lain. Fahmie mencontohkan dirinya sendiri. Dengan menjadi pebisnis menchandise original Persebaya, dia ingin membuktikan pada publik sekaligus contoh bagi bonek yang lain bagaimana menunjukkan fanatisme secara positif.
Awal mula Fahmie terjun ke dunia bisnis tak lepas dari hobinya yang suka menonton bola. Fahmie melihat perilaku penggemar olahraga permainan ‘si kulit bundar’ itu yang senang mengoleksi kaos, pin atau pernak-pernik lain dari tim kesayangan mereka. Dari sinilah muncul gagasan untuk membuka usaha distro merchandise original Persebaya --yang merupakan tim favoritnya-- empat tahun yang lalu.
Menurut pria kelahiran Surabaya 24 tahun yang lalu ini, mendirikan usaha distro merchandise memang harus dilakukan dengan ketekunan dan mengikuti trend pasar.
“Walaupun ini distro merchandise sepakbola namun desainnya tidak melulu baju bola, harus juga menampilkan desain produk lainnya yang lebih variatif,” ungkapnya. Selain kaos, ada juga beragam produk ‘berbau’ Persebaya mulai dari mug, asbak, topi, syal, sepatu dan sebagainya.
Selain ragamnya yang harus bervariasi, kunci kesuksesan mendirikan usaha merchandise sepakbola adalah selalu meluncurkan produk baru minimal satu bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan para pelanggannya.
“Meluncurkan produk baru ini tidak harus berupa barang baru tetapi bisa saja barang lama namun dengan model yang berbeda. Seperti meluncurkan kaos dengan desain yang berbeda,” kata pria yang juga memiliki usaha pakaian muslim di PGS (Pusat Grosir Surabaya) ini.
Sementara itu, untuk mengatasi persaingan Fauzy selalu mengedepankan kualitas produksinya dengan memproduksi barangnya sendiri dan memberikan bandrol yang relative terjangkau.
“Barang saya banyak yang diproduksi sendiri, jadi hanya tersedia di sini tidak pasaran. Sementara untuk harga relative terjangkau antara Rp 50 ribu – Rp 120 untuk kaos dan kemeja,”paparnya.
Kini tanpa disadari usaha yang telah digelutinya selama kurang lebih 4 tahun ini telah berkembang pesat dan berhasil mendirikan cabang di tempat lain. Namun, perjalanan bisnis yang dilalui Uzy panggilan akrabnya ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab sebelum usahanya besar seperti sekarang ia dulu merintisnya dengan menitipkan kaos dari satu distro ke distro yang lain. Kerja keras dan kecintaannya terhadap sepak bolalah yang membuatnya bertahan dan meraih kesuksesan.
“Dulu saya menitipkan kaos desain saya ke distro-distro lain. Hasil dari titipan itulah yang kemudian saya gunakan untuk membuat distro ini,”ungkap pria yang sehari-hari tinggal di Jl Ketintang ini.
Bagi Fauzy, mendirikan distro merchandise bukan semata untuk mendapatkan penghasilan tetapi juga berupaya membantu membangun citra di masyarakat mengenai image bonek yang selama ini rusuh dan bondo nekad(baca: tidak bermodal, hanya mengandalkan semangat) berubah menjadi lebih kreatif.
“Selama ini masyarakat cenderung menganggap kalau bonek itu anarkis, lusuh dan tidak bermodal. Dengan dibukanya distro ini saya mau tunjukan kalau bonek juga kreatif dan berpenghasilan” ungkapnya. 

Persebaya Minus Tiga Pilar

Sabtu, 28 April, Persebaya Surabaya dipastikan tampil pincang. Tiga pemain pilarnya absen.
   
Ketiganya adalah, Mat Halil, Jusmadi, dan kapten tim Erol Iba. Halil (bek kanan) dan Erol (bek kiri) harus absen karena menjalani hukuman kartu merah yang mereka dapatkan kala melawan Persema Malang.
   
Kehilangan dua pemain ini merupakan kerugian bagi Persebaya IPL. Erol adalah bek kiri yang selama ini posisinya tak tergantikan, plus kapten bagi Bajul Ijo. Sedangkan Halil sudah sangat enjoy menempati posisi barunya sebagai winger untuk mengobrak-abrik pertahanan Persebaya.
   
Namun sang arsitek Divaldo Alves sudah menyiapkan pengganti. Dua nama, Edi Gunawan dan Khomad Suharto diproyeksikan menggantikan Erol Iba. "Untuk pengganti Halil, di depan masih ada Fery Ariawan, Rian Wahyu atau Miko," ujar pelatih asal Portugal itu.
   
Selain dua pemain gaek tersebut, satu nama lain yang absen adalah gelandang bertahan berdarah Makassar, Jusmadi. "Jusmadi tidak ikut ke Makassar karena menunggui istrinya yang akan melahirkan," katanya.
   
Namun kekuatan Persebaya tetaplah tidak berkurang. Karena di situ ada trio gelandang timnas, yakni Andik Vermansyah, Taufik, dan Rendy. Lalu empat legiun asing Otavio Dutra (stoper), Mario Karlovic (gelandang), Walter Brezeguela (gelandang), dan Fernando Soler (striker).
   
"Target kami menang. Asalkan wasit bersikap netral. Kami tak mau wasit merusak pertandingan yang nantinya berjalan baik," kata Divaldo.
   
Andik menilai PSM tim bagus dan perlu diwaspadai. Menurutnya, PSM jago kandang dan diakuinya bermain di luar kandang ada perbedaan mental bertanding. "Tetapi kita datang untuk meraih poin. Kami waspadai stikernya Rahmat dan Spaso," sebut Andik.
   
Tim Persebaya menginap di Hotel Maricaya Jalan Kijang. Mereka baru tiba di hotel pukul 18.00 Wita dari semula dijadwalkan pukul 16.00 Wita. Penyebabnya, pesawat City Link yang ditumpangi dari Surabaya delay.

Lawan PSM, Persebaya Bawa Pemain 'Bermasalah'

Persebaya tetap membawa Walter Brizuela ke Makassar untuk menghadapi PSM dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (IPL), meski sang pemain belum sah menjadi milik ‘Bajul Ijo’.

Manajemen Persebaya tetap bersikukuh mencantumkan nama Brizuela, meski namanya belum juga disahkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) hingga tenggat waktu transfer pemain putaran kedua ditutup 18 Maret lalu.
Manajemen mengklaim sudah mendaftarkan Brizuela dua hari sebelum tenggat waktu bursa transfer terlampaui, saat sang pemain masih berstatus sebagai pemain milik Deltras Sidoarjo dari kompetisi Liga Super Indonesia (ISL).
“Hanya ketika itu (saat didaftarkan) masih belum tercapai kesepakatan (soal kontrak). Jadi sebelum pendaftaran ditutup, nama Walter sudah kami daftarkan,” ujar manajer Saleh Hanifah seperti dikutip dari beritajatim.com, Selasa (17/4/12) silam.
Berbekal alasan tersebut, Persebaya nekad mencantumkan nama gelandang asal Argentina itu, bersama sejumlah pemain lainnya, untuk laga melawan PSM Makassar, Sabtu (28/4/12).
Sementara itu, Persebaya tak bisa menampilkan tiga pemain bintangnya, termasuk bek kanan sekaligus pemain yang paling senior di Persebaya, Mat Halil. Pemain yang menempati posisi baru sebagai penyerang lubang itu harus absen karena akumulasi kartu. Hal yang sama juga menimpa kapten Erol Iba.
Gelandang bertahan Jusmadi tak dibawa ke Makassar karena sedang menunggu sang istri melahirkan.[beritajatim/yob]
Daftar pemain Persebaya untuk menghadapi PSM Makassar:
Kiper: Endra Prasetya, Dimas Galih Pratama.
Belakang: Fastabiqul Khoirot , Otavio Dutra, Khomad Suharto, Edi Gunawan, Yusuf Hamzah, dan Rivelino Ardiles.
Tengah: Wirya Kumandra, Andik Vermansyah, Taufiq, Rian Wahyu, Rendi Irwan, Feri Ariawan, Aulia Ardli, Mario Karlovic, dan Walter Brizuela.
Depan: Miko Ardiyanto dan Fernando Soler.

Martha Tilaar: Saya ini Bonek Lho!

Martha Tilaar mengungkapkan sebuah hal yang cukup mencengangkan. Pengusaha kosmetik kenamaan Tanah Air itu mengaku dirinya sebagai seorang bonek alias bondo nekat. Namun, hal tersebut terkait dengan sepak terjangnya di industri kosmetik dan kecantikan.

"Saya ini bonek lho, bondo nekat. Apa aja bisa saya lakukan," ungkap Martha pada acara Anugerah Perempuan Indonesia 2012, Kamis (19/4), di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Martha merupakan salah satu peraih penghargaan dari Anugerah Perempuan Indonesia 2012, untuk kategori "Pengabdian Seumur Hidup untuk Perempuan Indonesia dan Dunia Sektor Kosmetik dan Kecantikan".

Founder dan Chairwomen Martha Tilaar Group itu memulai usahanya, door to door hingga menjadi sebuah perusahaan korporasi besar. Namun salah satu kunci kesuksesannya, kata Martha, merupakan kultur yang ditanamkan oleh orangtuanya, yakni local wisdom.

Menurutnya, banyak produk-produk kecantikan yang diramu dari bahan mentah yang berasalkan dari Indonesia. Dengan modal tersebut, Martha terus mengembangkan usahanya. Di sisi lain, diperlukan kejelian dalam membuka peluang bisnis.

Anugerah Perempuan Indonesia merupakan penghargaan bagi perempuan yang sukses di berbagai bidang. Sebanyak 36 finalis berhasil mengangkat trofi kemenangan dari 1.000 peserta yang terpilih. Dalam bidang ekonomi, politik, bisnis, dan pemerintahan, perempuan-perempuan tersebut telah menunjukan kapasitasnya, bukan hanya sebagai ibu rumahtangga, namun mereka terbukti mampu bersaing dengan kaum Adam.

Peringati Hari Kartini, Bonek Wanita Gelar Laga Futsal

Memperingati Hari Kartini, salah satu komunitas Bonek wanita (Bonita),  Bonek Q mengadakan pertandingan futsal persahabatan.

Ibu-ibu pejabat di pemerintahan kota Surabaya mereka tantang untuk beradu bola di Lapangan Futsal Kodam V Brawijaya, Surabaya.

"Acara ini kita gelar tentu saja demi memperingati Hari Kartini. Tapi, sebagai Bonita, kami ingin membuktikan bahwa wanita yang biasanya berkebaya atau pakai jarik tetap bisa melakukan olahraga keras yang katanya milik laki-laki ini. Ini yang pertama dan kita ingin ini menjadi agenda tahunan," ujar Siti Nasyiah dari Bonek Q selaku ketua panitia.

Dua tim bertanding dalam futsal ini. Ibu-ibu dan istri pejabat teras Surabaya tergabung dalam tim Kartini Surabaya. Sementara Bonek Q menurunkan tim Bonita.

Peringatan Kartinian tetap terlihat meski mereka berkebaya dengan rambut disanggul, mengenakan sepatu kets, dan harus berlari mengejar bola. Teriakan dan tawa karena sanggul rusak atau tusuk konde jatuh pun terdengar kian ramai, maklum ibu-ibu.

"Ini asyik, fun. Saya baru kali ini coba futsal dan ini lebih menyenangkan daripada berkuda," kata Ketua DPD Gerakan Anti Narkoba (GRANAT) Surabaya, Arie Soeripan di jeda pertandingan.

Lebih jauh, istri dari wakil walikota Surabaya Bambang DH, Dyah Katrina menilai even-even seperti ini bisa dijadikan sarana untuk menjaring pemain sepak bola wanita Surabaya.

"Semoga even seperti ini sering-sering diadakan. Kita juga beberapa waktu lalu mengadakan turnamen futsal antar PKK tingkat kecamatan. Di situ muncul pemain-pemain berbakat yang saya rasa bisa masuk untuk pembinaan sepak bola wanita," timpal Dyah yang diplot menjadi kiper dalam laga tersebut.

Pertandingan persahabatan ini sendiri berakhir 1-1 dan uniknya Kartini-Kartini sepak bola ini tak ada yang mau mengalah. Mereka menginginkan pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. Tapi tak ada gol yang tercipta dari adu penalti tersebut dan kedua tim yang terlihat kelelahan malah asyik sesi foto di depan gawang.

Lawan Persebaya, PSM Ditinggal Lima Pemain Mudanya

PSM Makassar bakal kehilangan lima pemain mudanya, akhir pekan nanti. Padahal, tim Ayam Jantan dari Timur bakal menjamu tim kuat Persebaya Surabaya, 28 April mendatang.

Ya, PSM dipastikan tidak diperkuat Aswar Syamsuddin, Rasul Zainuddin, Rasyid Assyahid Bakri, Kurniawan Karman, dan Aditya Putra Dewa. Kelimanya akan mengikuti seleksi timnas U-23.

Mereka bergabung dengan 32 pemain lainnya, baik yang berlaga di IPL maupun ISL. Peserta seleksi akan mengikuti training center yang dilakukan di Batu, Malang, mulai 22 April mendatang.

"Karena itu, saya berharap kepada pemain yang masih cedera dan sakit semoga lekas sembuh. Tenaga mereka sangat saya butuhkan,” harap pelatih Petar Segrt.

Memang, dalam dua pekan terakhir ini, beberapa pilar penting PSM bertumbangan karena cedera dan sakit. Kebanyakan dari mereka karena kelelahan akibat jadwal yang padat.

Kiper Utama Deny Marsel kini terbaring di RS Awal Bros karena menderita cacar air. Ia harus istirahat selama seminggu dan dipastikan absen lawan PSMS Medan.

Bek tangguh Kwon Jun juga tidak bisa berada di lini belakang PSM selama seminggu ini. Ia kembali ke negerinya Korea Selatan untuk menjalani terapi atas cedera ligamennya.

Jika proses pengobatan Deny dan Kwon berjalan dengan lancar, memberikan sedikit senyum harapan bagi Petar, karena sudah bisa dimainkan melawan Persebaya.

Kwon dijadwalkan sudah tiba di Makassar pada Minggu (22/4). "Kwon melakukan terapi di negaranya dan mungkin bisa dimainkan melawan Persebaya," terang Koordinator Tim Medis PSM, Rudi Latief.

Sebelumnya, PSM sudah kehilangan bek lincah Satrio Syam yang terlebih dahulu mengikuti seleksi timnas di Yogyakarta. Satrio kemungkinan tidak bisa memperkuat PSM saat melawat ke markas PSMS Medan, Sabtu (21/4) nanti.

Jika dinyatakan lolos, Satrio akan tinggal di Yogyakarta sampai 10 Mei mendatang kemudian langsung berangkat Palestina untuk mengikuti turnamen Al-Nakbah International, 11-23 Mei mendatang.

Dukungan Langsung dari Bonek

Meski bertanding di Makassar, suporter fanatik Persebaya Surabaya, Bondo Nekat (Bonek), tetap datang memberi dukungan langsung. Sebanyak 25 orang suporter dipimpin Melki sudah tiba di Makassar.
   
Selama di Makassar, Bonek ditampung di Markas Besar (Mabes) The Macz Man di Jalan Rappokalling. Tak hanya itu, konsumsi dan tiket mereka sepenuhnya ditanggung oleh suporter kreatif PSM itu.
   
Jenderal Lapangan The Macz Man, Andi Syam Paswah alias Coklat menjelaskan bahwa pihaknya menanggung seluruh akomodasi Bonek. Itu sebagai balasan setelah pada putaran pertama lalu juga dilayani dengan baik di Surabaya.
   
"Ada 25 orang Bonek yang datang dan menginap di markas Macz Man. Ada empat orang koordinatornya yakni Ambon Gedek, Bakori, Bogel Waru, dan Melki," katanya.
   
Para suporter Persebaya itu, lanjut Coklat, dijamu di kediaman Perdana Menteri Macz Man, Ocha Alim Bachrie. Mereka makan siang bersama anak Macz Man lainnya.
   
Perdana Menteri The Macz Man, Ocha Alim Bachrie menambahkan dia sudah minta kepada para suporter The Macz Man agar menjaga keselamatan mereka semua selama di Makassar.
   
Saat di stadion, Bonek akan bergabung dengan The Macz Man di tribun terbuka. Para suporter Bajul Ijo itu akan diberi kesempatan naik ke pagar memimpin rekan-rekannya bernyanyi mendukung timnya selama bertanding.
   
Koordinator Bonek, Melki mengaku puas dengan pelayanan The Macz Man. "Kami tak menyangka sampai tiket masuk stadion pun ditanggung. Kami berjanji akan menyampaikan persahabatn ini kepada anak bonek lainnya di Surabaya," ujar Melki.

Seorang Bonek Ditahan di Lapas Bojonegoro Tidak Ikut UN

Seorang bonek terjerat kasus pencurian berinisial WN (16) yang sekolah swasta di kawasan Surabaya Selatan tidak bisa ikut ujian nasional (UN).

Terdakwa yang berdomisili di Kebalen Surabaya ini menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Bojonegoro dan saat ini meringkuk di Lapas Klas 2a. Hal ini lantaran belum ada komunikasi antara pihak lapas dan sekolah.

"Orang tuanya sudah kami hubungi tapi malah menjawab belum bisa ngurusi karena masih sibuk," kata Kasi Pembinaan dan Anak Didik Lapas Bojonegoro, Kusdwiwato Adi, Senin (16/4/2012).

Dia mengaku, pelaku adalah satu dari belasan bonek yang diamankan Polres Bojonegoro, pasca pertandingan sepak bola pada 10 maret lalu di stadion.

Belum Gajian, Pemain Tetap Profesional

Masalah besar mengadang PSM jelang menjamu musuh bebuyutannya, Persebaya Surabaya, Sabtu, 28 April sore. Rentetan masalah internal membelit Pasukan Ramang.
   
Meski diterpa berbagai persoalan, para pemain tetap bersikap profesional. Mereka tidak akan mogok bermain. Bahkan siap melawan
tim Bajul Ijo (julukan Persebaya) dan meraih kemenangan untuk membawa PSM memimpin klasemen IPL.
   
Kapten PSM, Andi Oddang, menegaskan dia dan rekan-rekannya sudah siap untuk pertandingan penting melawan Persebaya. Apalagi, kata dia, PSM akan bermain full team.
   
"Namun, semuanya bergantung pelatih siapa yang akan dimainkan. Intinya, kami semua tetap bersikap profesional dengan mengedepankan tim ketimbang pribadi," kata Oddang, Kamis, 26 April.
   
Oddang menambahkan, walaupun sampai sekarang gaji dan bonus belum dibayarkan, dia dan para pemain lainnya tetap komitmen dengan tim. Termasuk uang sepatu yang belum terealisasi, kata dia, pemain akan tetap bertindak profesional.
   
Hal senada dikemukakan pemain senior PSM, Syamsul Chaeruddin. Menurutnya, dia sejenak melupakan masalah internal yang melanda PSM. Terutama masalah gaji dan tetap fokus melawan Persebaya. "Pemain semua sudah sangat siap menghadapi Persebaya," katanya.
   
Stoper PSM, I Ketut Mahendra alias Lebut, juga mengaku tidak memersoalkan keterlambatan gaji itu. Dia percaya manajemen akan menyelesaikannya. "Intinya saya siap melawan Persebaya dan tidak khawatir dengan masalah yang melanda tim," ujar pemain asal Bali itu.
   
Pelatih PSM, Petar Segrt mengakui sudah meminta pemainnya tidak memikirkan masalah yang melanda tim dan memokuskan diri melawan Persebaya. "Para pemain sudah profesional. Mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan yang terbaik bagi tim," kata Petar.

Walter Yakin Bonek Bisa Angkat Performanya

Walter Brezuela, mantan pemain Deltras Sidoarjo mengaku senang bisa bergabung dengan tim besar seperti Persebaya. Dengan kualitas pemain yang dimiliki Bajul Ijo, ia yakin penampilannya akan jauh lebih baik. Menurutnya, dukungan Bonek yang selalu memenuhi stadion bisa mengorbitkan semangatnya. Debutnya bersama Persebaya akan dimulai saat Erol Iba dkk menjalani laga Derby Jatim sarat gengsi lawan Persema.
Pemain berkewarganegaraan Argentina ini tidak bisa menyembunyikan kekagumannya akan nama besar Persebaya. Ia tidak ingin berlarut- larut memikirkan pemberitaan miring yang menyebut dirinya adalah pemain buangan. Yang terpenting saat ini menumpahkan seluruh tenaga dan pikirannya demi tim barunya, Persebaya 1927. “Saya senang bisa bergabung dengan Persebaya.  Persebaya tim besar, banyak pemain berkualitas dan tim ini kandidat juara,” katanya, usai mengikuti latihan.

Apakah nanti akan dimainkan atau tidak saat Erol Iba dkk berhadapan dengan Persema, ia tetap akan selalu mempersiapkan diri. Sebagai pemain, ia selalu siap kapan dan dimana pun selama tim yang dibela mempercayainya. Jika dimainkan, itu akan menjadi debutnya setelah dua hari lalu ia menandatangani kontrak.  “Tim ini mempunyai banyak suporter dan pemain berkualitas salah satunya Andik. Jauh sebelum saya bergabung dengan tim ini saya sudah banyak tahu tentang kualitas Persebaya. Siapa yang tidak tahu Persebaya, Bonek oke, pemain oke, ” tambahnya.
Saat bertandang ke Malang menghadapi Persema, Bajul Ijo bisa sedikit bernafas lega. Sebab Andik Vermansyah kemungkinan baru akan bergabung dengan pemusaan latihan (TC) Timnas setelah laga lawan Persema.“Kemungkinan saya mulai bergabung dengan timnas U-23 tanggal 22 minggu ini. Tapi saya belum mendapat panggilan,” kata Andik Vermansyah.

Angin segar semakin berhembus pada Persebaya. Selain mendapat kepastian Andik bisa tampil, empat pemain lainnya yang bergabung dengan Timnas dipastikan boleh membela timnya. Seperti yang kita tahu, saat ini ada tiga pemain yang bergabung dengan timnas senior yakni Endra Prasetya (kiper), Rendi Irawan (gelandang) dan M Taufiq (gelandang).”Saya dapat kabar tiga pemain diizinkan maik saat Persebaya melawan Persema. tiga pemain itu langsung bertemu di Malang,” kata Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya.

Sementara sang sang juru taktik tim, Divaldo Alves, tetap harus ketir-ketir. Bagaimana tidak, pelatih asal Portugal itu tidak bisa menurunkan striker andalannya, Fernando Soler dan gelandang asal Australia, Mario Karlovic karena terakumulasi kartu kuning. Kehilangan Soler sama halnya Bajul Ijo akan bermain tanpa taring saat menjalani derby Jatim. Sebab, striker yang didatangkan dari Persis Solo itu performanya tengah meningkat pesat. Dalam tiga laga yang sudah dijalani, ia selalu mencetak gol. Terakhir ke gawang Semen Padang.

Untuk itu, Divaldo berharap pemain anyarnya, Walter Brezuela bisa mengatasi krisis pemain, meski mantan pemain Deltras itu sendiri bukanlah berposisi striker. “Dia (Brizuela) mempunyai fisik dan teknik bagus. Kekurangannya mungkin dari segi fisik saja. Namun, memperbaikinya tidak lama. Sebab dia pemain profesional. ,” yakin Divaldo.

Pemain Persebaya yang Dibawa ke Makassar

Meski belum mendapat pengesahan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Walter Brizuela tetap dipersiapkan untuk menghadapi PSM, Sabtu (28/4/2012) besok sore. Total 19 pemain dibawa Persebaya ke Makassar.

Dalam daftar pemain dari Asisten pelatih Ibnu Grahan, Kamis (26/4/2012) siang, tim pelatih membawa empat pemain asing, mereka adalah Otavio Dutra, Mario Karlovic, Brizuela dan Fernando Soler.

Pada lawatan ini, pelatih Divaldo Alves tak bisa menampilkan tiga pemain, yakni Mat Halil, Jusmadi dan Erol Iba. "Tim berangkat jam 11.30," terang Media Relation Persebaya, Ram Surahman. 


 Kiper: Endra Prasetya, Dimas Galih Pratama.

Belakang: Fastabiqul Khoirot , Oktavio Dutra, Khomad Suharto, Edi Gunawan, Yusuf Hamzah, dan Rivelino Ardiles.

Tengah: Wirya Kumandra, Andik Vermansyah, Taufiq, Rian Wahyu, Rendi Irwan, Feri Ariawan, Aulia Ardli, Mario Karlovic, dan Walter Brizuela.

Depan: Miko Ardiyanto dan Fernando Soler.

PT LPIS Minta Persebaya Jangan Mogok

CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), Widjayanto, meminta pihak Persebaya Surabaya tidak melancarkan niatnya mogok di laga-laga Indonesia Premier League (IPL) selanjutnya. Adapun niatan klub berjuluk Bajul Ijo mogok, karena tidak puas dengan keputusan korps berbaju hitam tersebut dalam beberapa laga Persebaya.

Klub besutan Divaldo Alves sepertinya sudah sangat geram dengan apa yang dialami Persebaya dalam beberapa laga terakhir IPL. Terhitung sudah lima kali klub dengan kostum hijau tersebut dirugikan oleh wasit. Dan laga kontra Persema Malang saat Persebaya tumbang, 2-1, Minggu (22/4), kinerja wasit kembali dinilai sebagai biang keladinya.

Namun, Widja, sapaan akbar Widjayanto berharap, kubu Persebaya tidak melancarkan niatannya tersebut. Widjayanto berjanji, akan sesegera mungkin mengkomunikasikan soal kesalahan-kesalahan keputusan yang diambil wasit kepada Komite Wasit PSSI.

“Sejak awal kami sudah sampaikan, jika masalah wasit itu masuknya kepada Komite Wasit PSSI. Tapi tentu saja kami akan melakukan beberapa antisipasi, agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi termasuk apa yang telah dikeluhkan oleh pihak Persebaya,” ungkap Widjayanto, saat dihubungi HATTRICK, Senin (23/4).

Salah satu cara yang akan dikedepankan pihak PT LPIS adalah, mendatangkan wasit-wasit asing berkualitas. Dan saat ini menurut Widjayanto, sudah ada dua wasit asing yang mengkonfirmasi bisa bertugas di kompetisi IPL. Dirinya pun berharap, agar wasit-wasit asing tersebut, bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ditunjukan para wasit lokal.

“Dalanm kongres tahunan PSSI di Palangkaraya, 18 Maret yang lalu, kami sebenarnya sudah usulkan untuk PSSI mendatangkan wasit-wasit asing yang berkualitas. Dan kami sudah mendapatkan kabar, jika saat ini sudah ada dua wasit asing yang akan memimpin laga-laga IPL kedepannya,” terang Widjyanto.

Limbong: Dua Tim Diadu untuk Tentukan yang Sah

Selain memikirkan dualisme kompetisi, PSSI juga mencari cara untuk menyelesaikan dualisme klub yang tengah terjadi. Saat ini, terdapat empat klub yang muncul menjadi dua, di antaranya Arema Indonesia, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.Keempat klub tersebut berlaga di dua kompetisi berbeda, yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Menurut Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Bernhard Limbong, pihaknya memiliki cara jitu untuk menyudahi dualisme klub tersebut.
Salah satunya, yaitu mengadu dua klub itu di lapangan hijau. Misalnya saja, Arema Indonesia versi ISL disuruh melawan Arema versi IPL. Kemudian, kata Limbong, yang menjadi pemenang akan dinyatakan sebagai klub yang sah di mata PSSI. “Diadu saja untuk menyelesaikan dualisme klub. Bagi pemenang akan menjadi klub yang sah,” kata Limbong di Jakarta, Kamis (26/4).
Supaya tidak ada kecurangan, pihaknya siap mendatangkan perangkat pertandingan dari mancanegara. Hal itu dilakukan supaya tidak ada main mata atau pengaturan skor oleh pihak yang berkepentingan. “Biar berjalan fair play, kami siap datangkan wasit dari luar negeri,” ujarnya.
Apabila usulan itu ditolak klub, maka tawaran yang disampaikan PSSI adalah menyelesaikan kasus dualisme ke ranah hukum. Menurut Limbong, apabila belum ada putusan tetap dari pengadilan, maka kedua klub dilarang untuk berkompetisi di liga.
“Itu usulan-usulan PSSI untuk klub yang ada dua. Nanti akan disampaikan kepada mereka. Yang pasti, tawaran yang kami ajukan ini bernilai positif demi persatuan klub dan suporter. Kalau mereka tidak mau diadu untuk mencari pemenang, ya dibawa ke jalur hukum saja.  Kalau belum ada putusan inkrah kedua tim dilarang ikut kompetisi,” tambahnya.
Menanggapi usulan PSSI itu, Arema Indonesia versi ISL mengaku tidak berminat. Menurut Media Officer Arema Sudarmadji, tawaran yang disampaikan Limbong itu sangat konyol. “Bagi kami, itu tidak mungkin dan sangat sangat konyol. Kami tidak akan mengikuti mereka karena Arema patuh pekada PSSI pimpinan La Nyalla, bukan PSSI Djohar Arifin,” ungkap Sudarmadji.

Persebaya: Soal Wasit, PSSI-LPIS Jangan Budeg dan Buta

Persebaya sudah kehilangan kesabaran soal wasit. Berulang kali Bajul Ijo komentar negatif soal pengadil, dan sekali mereka melayangkan surat resmi. Tapi hasilnya nihil. PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara liga, seperti menutup telinga dan mata mereka terkait kritik soal kinerja wasit.
Pertandingan lawan Persema menjadi kali kelima Persebaya merasa dirugikan oleh wasit. Pelatih Divaldo Alves menilai, keputusan wasit Muchlis Ali Fathoni memberikan kartu merah untuk Mat Halil di menit ke-21 adalah tidak tepat. Kartu merah diberikan setelah Halil kedapatan melayangkan tangannya ke muka Kasan.
Padahal di menit ketiga, Kasan melakukan tackling brutal ke Andik Vermansyah. Kasan hanya diganjar kartu kuning. Masuk menit ke-10, eks Persekabpas ini kembali menyikut wajah Andik, tapi wasit mengabaikannya. "Ketika menit ke-10, Andik disikut Kasan, tapi play on. Sedangkan Halil bukan menyikut, tapi lambaian tangan Halil mengenai muka Kasan," kata Media Relation, Ram Surahman.
Sebelum pertandingan, Persebaya sudah empat kali protes terhadap kepemimpinan wasit Sulistyoko. Wasit asal Jakarta ini selalu merugikan timnya. "Pada pertandingan lawan Persema, kita sudah tagih janji ke LPIS soal wasit asing. Di rapat evaluasi, mereka mengakui salah satu kekurangannya adalah di wasit. LPIS mendapat banyak kritik soal wasit," lanjut Ram.
"Kami memberi catatan pada dua hal, wasit dan jadwal. Tapi sampai saat ini tidak ada perbaikan soal wasit. Ini sudah sinyal merah. Kalau saja pertandingan lawan Persema disiarkan secara live, saya pikir muka orang LPIS dan PSSI akan tertampar," ucap Ram geram.
Persebaya sendiri sudah pernah melayangkan surat kritikan ke LPIS mengenai kepemimpinan wasit. Sayang LPIS dan PSSI tak ada tindakan. "Yang pertama sudah diterima tapi hanya disimpan. Kita berharap yang kedua jangan hanya diterima tapi ditanggapi," pungkasnya.

Persebaya Siap Mundur Dari IPL

Kesabaran Persebaya Surabaya mencapai titik didihnya. Setelah berkali-kali menuai kekecewaan terhadap kinerja wasit di kancah Indonesia Premier League (IPL), Green Force memutuskan siap mogok bermain jika PSSI dan LPIS tak membenahi korps pengadil lapangan. Langkah tersebut merupakan akumulasi kekesalan Persebaya terhadap regulator liga dan induk organisasi sepak bola tanah air. Meski belum mengirimkan surat resmi kepada PSSI dan LPIS tentang hal tersebut, Persebaya sudah secara lisan menyatakan sikap protesnya.

Nah, CEO Persebaya I Gede Widiade menegaskan langkah mundur dari kompetisi IPL ditentukan saat Persebaya bertemu PSM Makassar Sabtu (28/4) mendatang di Stadion Gelora Andi Mattalatta. "Kalau kualitas wasit masih jelek. Saya dan seluruh tim sepakat mundur dari pertandingan tersebut," kata Gede kemarin (23/4). Walau masih berupa ancaman, namun pengusaha asal Surabaya itu tak segan-segan untuk merealisasikan ucapannya tersebut. Kalaupun bakal menuai sanksi atas langkah mundur tersebut, Gede menegaskan dirinya sebagai CEO Persebaya bersedia  menanggung.

"Apapun hukumannya, pemotongan tiga poin atau denda uang, kita siap," tegas Gede lagi. Gede berpendapat sikap mogok itu merupakan langkah terakhir karena protes-protes selama Persebaya tak pernah didengar. LPIS dan PSSI terkesan budheg dengan mengabaikan ungkapan kekecewaan Persebaya. "Percuma jika semua diminta untuk memperbaiki diri termasuk klub agar profesional, tapi dari sisi wasit tidak pernah ada perbaikan serius. Selama ini kita sudah lelah melakukan protes tapi tidak pernah didengarkan. Jadi mogok tanding sekalian saja agar kami didengar dan PSSI mau meningkatkan kualitas wasit," ucap Gede.

Dalam pandangan Gede, wacana PSSI menggunakan wasit asing di kompetisi IPL sudah saatnya direalisasikan. Memang penggunaan wasit asing tak menjamin laga lancar dan minim protes klub. Namun setidaknya, netralitas wasit asing bisa menjadi garansi kepuasan klub IPL. Seandainya Persebaya jadi mogok saat lawan PSM Makasar, LPIS bakal kehilangan klub pendukung utamanya. Jujur diakui, saat ini hanya Persebaya yang mampu menyedot ribuan penonton setiap kali pertandingannya. Tak salah rasanya jika dikatakan Persebaya adalah salah satu tiang utama penyangga IPL tetap bergulir.

Selain itu, sikap plin plan LPIS juga mendapat sorotan tajam. Misalnya saja soal beda informasi dari situs resmi IPL premierleague.co.id. dengan match report pengawas pertandingan. Kasus paling gres tentunya absennya Mario Karlovic dalam laga lawan Persema Minggu (22/4) lalu.  "Kita juga bingung. Mana yang dijadikan patokan. Apakah situs resmi atau nota larangan bermain. Kasus Karlovic berubah dua kali dalam 24 jam. Dalam nota larangan pertama hanya Soler (Fernando Soler, red.) yang absen. Malam hari sebelum laga lawan Persema, turun lagi nota yang baru dan menyatakan Karlovic gak bisa main," sebut Gede.

PSSI Selidiki Kartu Merah Mat Halil

Persebaya tengah menunggu keputusan akhir dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, seputar nasib pemain intinya, Mat Halil. Halil mendapat kartu merah saat bertanding lawan Persema. Tapi dikabarkan, Komdis masih menyelidiki kartu merah untuk Halil.

Halil mendapat kartu merah dari wasit Muchlis Ali Fathoni karena dianggap menyikut bek Persema, Kasan Soleh. Padahal sebelumnya, Halil berhasil mencetak gol pembuka untuk Persebaya. "Saya tidak menyikut. Saya hanya coba melindungi bola," kata Halil kepada beritajatim.com, Rabu (25/4/2012) pagi.

Karena kartu merah langsung, harusnya Halil absen di dua pertandingan Persebaya. Namun tim pelatih belum mendapat kepastian soal itu. Kabarnya, Komdis PSSI masih mempelajari rekaman pertandingan lawan Persema, utamanya terkait insiden Halil dan Kasan.

"Tidak tahu saya bisa main atau tidak. Katanya masih dibahas di Jakarta," lanjut pemilik nomor punggung 2 ini.

Jika Halil belum jelas, maka untuk Erol Iba, bisa dipastikan kapten Persebaya ini tak akan membela tim pada laga away lawan PSM, Sabtu (28/4/2012) di Makassar. Pada sesi berlatih, Rabu pagi ini, tim pelatih sudah menyiapkan beberapa pemain untuk menggantikan posisi eks Persipura ini.

"Ada Edi Gunawan, Fasta atau Khomad Suharto," tutur asisten pelatih Persebaya, Ibnu Grahan. Persebaya juga menyiapkan Feri Ariawan jika Halil akhirnya absen. Kabar baiknya, dua pemain asing, Fernando Soler dan Mario Karlovic sudah bisa ditampilkan.

Sementara itu, pada sesi berlatih hari ini, tak nampak jenderal lapangan Persebaya, Taufiq. Tak hanya itu, pelatih kepala Divaldo Alves juga tidak nampak. Menurut Ibnu, baik Taufiq maupun Diva tengah sakit.

Persebaya IPL Ancam Mogok Main

Persebaya 1927 yang mengikuti pentas Indonesian Premiere League (IPL) mengancam akan mogok bertanding ketika mereka harus melawat ke markas Persema Malang hari Minggu mendatang (22/04).

Ancaman tersebut dilontarkan oleh manajer Persebaya Saleh Hanifah, seperti yang dilansir oleh Sindo, ia mengatakan bahwa skuadnya akan mogok bermain apabila pemain-pemain yang masuk seleksi timnas tidak diizinkan memperkuat tim Bajul Ijo. Seperti yang diketahui, empat pemain Persebaya yaitu Andik Vermansyah, Endra Prasetya, Rendy Irawan dan Taufiq dipanggil oleh PSSI untuk memperkuat timnas.

“Status mereka masih seleksi, saya juga bingung mikir itu. Yang pasti kita tetap minta para pemain itu bisa kita turunkan saat melawan Persema. Kalau tidak ada mereka lantas siapa yang main?,” ujar Saleh.

“Ya, lebih baik kita tidak bermain, atau jadwal laga melawan Persema diundur. Bukan berarti kita mau enak sendiri, tapi kehilangan tiga pemain sekaligus akan sangat berpengaruh kepada tim."

PSSI biasanya mengizinkan satu pemain kembali ke klub dengan catatan ada tiga pemain dari klub bersangkutan yang dipanggil ke timnas. Namun, Saleh menegaskan pihaknya tetap tidak menyetujui hal tersebut, mengingat krusialnya pertandingan menghadapi Persema.

“Kami minta semuanya bisa tampil, karena statusnya masih dalam tahap seleksi. Laga melawan Persema sangat penting untuk menjaga peluang tetap berada di papan atas, ” ujarnya.

Persebaya Gaet Mantan Gelandang Deltras

Setelah menunggu cukup lama, Persebaya akhirnya mendapatkan amunisi baru. Mantan pemain Deltras Sidoarjo, Walter Brizuela Benitez, direkrut Bajul Ijo sampai akhir musim kompetisi.

Pemain asal Argentina tersebut telah resmi berkostum Persebaya, dan mulai berlatih bersama tim besutan Divaldo Alves tersebut, Selasa (17/4).

Menurut manajer Persebaya, Saleh Hanifah, pemain yang beroperasi di gelandang bertahan tersebut dikontrak hingga musim ini berakhir. "Walter telah resmi kami kontrak, dan semua berkas administrasinya sudah kami serahkan ke PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo)," kata Saleh.

Dengan bergabungnya Walter, tentu memunculkan pertanyaan, pasalnya batas akhir pendaftaran pemain telah ditutup 18 Maret lalu. Mengenai hal tersebut, menurut Saleh, manajemen telah mendaftarkan Walter sejak 16 Maret lalu, bersamaan dengan Alain N'kong dan Sahlan Sodiq.

"Saat pendaftaran kami telah mendaftarkan banyak nama-nama pemain, salah satunya Walter. Hanya ketika itu masih belum ada kesepakatan. Jadi sebelum pendaftaran ditutup, nama Walter sudah kami daftarkan," kata Saleh.

Menurut Saleh, dalam masa bursa transfer, pihaknya memang tidak punya banyak pilihan pemain, terutama pemain asing. Hal ini dikarenakan, proses Internasional Transfer Certificate (ITC) sudah ditup FIFA, pada 28 Februari. Sehingga, tim-tim yang berlaga di IPL hanya bisa merekrut pemain asing yang sudah memiliki ITC. Itulah yang membuat Persebaya tidak bisa merekrut N'kong karena tidak memiliki ITC.

"Kami harus merekrut pemain asing yang telah memiliki ITC, Walter sendiri telah memiliki ITC karena musim lalu, dia bermain di Pelita Jaya," jelasnya.

Inilah Lawan Persebaya di Piala Indonesia

Tim Divisi Utama, PSLS Lhokseumawe dipastikan menjadi lawan Persebaya di babak ketiga turnamen Piala Indonesia (PI) 2012. PSLS berhasil lolos setelah menaklukkan perlawanan Persikab dengan agregat 4-0. Leg pertama Bajul Ijo versus PSLS akan dilangsungkan, Rabu (9/5/2012) mendatang.
Tertinggal 1-0 di leg pertama, Persikab mencoba bangkit di leg kedua. Sayang PSLS bermain cemerlang. Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, tim asuhan Narsul Koto menang telak 3-0. Gol-gol kemenangan Laskar Pase dicetak Carlos Raul Sciucatti dan dua gol Mahdi Sulaiman. "Anak-anak bermain disiplin dalam melakukan serangan. Selain itu, kami juga mengandalkan variasi lini per lini," kata Pelatih PSLS, Nasrul Koto dalam situs Liga Prima Indonesia sportindo, Rabu (18/4/2012) malam.
PSLS sendiri cenderung mengandalkan serangan melalui kedua sayapnya. Dua gol yang tercipta juga berasal dari serangan sayap. Koto menambahkan, timnya berhasil melakukan transisi serangan dan bermain dominan di lapangan tengah. "Kami coba memanfaatkan agresivitas mereka. Kita manfaatkan mereka masuk dulu," jelas Koto.
Kemenangan ini mengantarkan PSLS menghadapi tim papan atas Indonesia Premier League (IPL), Persebaya, di babak ketiga PI. Bercermin dari jadwal, seluruh pertandingan leg pertama babak tiga akan dilangsungkan serentak tanggal 9 Mei mendatang. Sedangkan leg kedua akan dihelat 23 Mei.

Persebaya IPL Tanpa Tiga Pilar ke Makassar

Persebaya IPL dipastikan kembali tampil pincang, tiga pilar mereka dipastikan absen kala menghadapi PSM Makassar, Sabtu (28/4) nanti.

Ketiganya adalah, Mat Halil, Jusmadi dan kapten Erol Iba. Halil dan Erol harus absen karena menjalani hukuman kartu merah yang mereka dapatkan kala melawan Persema Malang lalu.

Kehilangan dua pemain ini merupakan kerugian bagi Persebaya IPL. Erol adalah bek kiri yang selama ini posisinya tak tergantikan, plus kapten bagi Bajul Ijo. Sedangkan Halil sudah sangat enjoy menempati posisi barunya sebagai winger untuk mengobrak-abrik pertahanan Persebaya.

Tanpa kedua pemain ini, pelatih Divaldo Alves sudah menyiapkan pengganti. Dua nama, Edi Gunawan dan Khomad Suharto diproyeksikan menggantikan Erol Iba. "Untuk Halil, di depan masih ada Fery Ariawan, Rian Wahyu atau Miko," ujar pelatih asal Portugal/

Selain dua pemain gaek tersebut, satu nama lain yang absen adalah gelandang bertahan Jusmadi. "Jusmadi menunggui istrinya yang akan melahirkan. Jadi dia tidak kita bawa ke Makassar," tambahnya.

Persebaya Fokus di IPL, Kesampingkan Piala Indonesia

Pelatih Persebaya Surabaya, Divaldo Alves, mengaku pihaknya belum mendapat jadwal resmi Piala Indonesia. Persebaya hanya mendapat informasi dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) bahwa Piala Indonesia akan dimulai April ini. "Dari tanggal 7 sampai 23 April. Itu untuk tim IPL," kata Divaldo.
Jadwal Piala Indonesia yang menempatkan kontestan Indonesian Premier League (IPL) berlaga paska babak penyisihan Divisi Utama membuat Persebaya tak mempersiapkan secara khusus. Meski Piala Indonesia sudah bergulir, tim asuhan Divaldo Alves masih memfokuskan diri pada laga melawan PSMS di ajang IPL.
Begitu juga ketika ditanya mengenai target timnya di ajang Piala Indonesia. Divaldo lagi-lagi menolak dengan alasan fokus untuk lawan Ayam Kinantan di kompetisi IPL. "Piala Indonesia belum mulai. Jika sudah mulai baru kita bisa bicara itu," pungkas pelatih asal Portugal ini.

Persebaya Surabaya Berharap PSSI Kirim Wasit Terbaik

Persebaya berharap PSSI mengirim wasit terbaik saat memimpin laga kontra Persema Malang, Minggu (22/4). Harapan ini diapungkan mengingat lagan anti sangat berarti bagi perjalanan kedua tim.

“Ini partai big match. Jangan sampai dirusak oleh kepemimpinan wasit yang tidak fair,” harap pelatih Divaldo Alves. 

Divaldo tak asal berkomentar. Pada pertandingan lawan Semen Padang lalu, untuk keempat kalinya Persebaya merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Sulistyoko. Utamanya ketika striker Fernando Soler dijatuhkan kiper Jandia Eka Putra di kotak penalti.

Bukannya dianggap pelanggaran, justru wasit Sulistyoko menganggap Soler diving. Striker berkebangsaan Argentina ini diganjar kartu kuning. Pada pertandingan lawan Persema nanti, Divaldo berharap wasit lebih netral dan tak berpihak ke tim manapun.

"Saya percaya wasit yang turun netral. Saya persaya wasit sulistyoko bisa perbaiki. Kalau salah terus, komite wasit evaluasi," jelas mantan pelatih Persijap ini.

Selama ini, Divaldo dan manajer Saleh Hanifah memang dibuat kesal oleh wasit. Sudah empat pertandingan dipimpin wasit yang sama, Sulistyoko. Keempat pertandingan itu adalah, saat Persebaya lawan Persiraja, Persema, Persibo dan Semen Padan. Uniknya, di empat laga ini, Persebaya tak pernah menang.
"Di Inggris wasit hanya perbolehkan memimpin tiga pertandingan untuk tim yang sama," jelas Divaldo.

Sementara itu, Divaldo belum mendapat kepastian dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) mengenai nasib Fernando Soler dan Mario Karlovic. Sedangkan Walter Brizuela hingga kini belum disahkan sebagai pemain Persebaya. "Untuk Soler dan Karlovic saya belum tahu. Katanya wasit masih rapat-rapat. Kalau Brizuela sampai sekarang belum disahkan," tutup Divaldo.

Kecemburuan Mulai Menyelimuti Kontestan IPL

Persebaya Surabaya tak terpengaruh dengan situasi kolapsnya beberapa klub Indonesian Premier League (IPL).Itu dibuktikan dengan pemberian bonus senilai Rp25 juta kepada pemain Persebaya jelang dijamu PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta,Makassar,Sabtu (28/4).

Pemberian bonus itu sangat berbanding terbalik dengan situasi yang dialami klub tetangganya, Persema Malang.Laskar Ken Arok––- julukan Persema––merintih meminta pertolongan akibat tak mendapat kucuran dana segar selama dua bulan dari konsorsium IPL. Persema mungkin belum memberikan sinyal iri kepada Persebaya,tapi kecemburuan mungkin akan meliputi para kontestan IPL.Sebab,baik Persema maupun Persebaya merupakan klub yang disokong konsorsium selama ini. Namun,manajemen Persebaya punya alasan memberikan bonus tersebut.

Mereka ingin memancing motivasi Andik Vermansyah dkk agar mampu memetik hasil sempurna saat bertamu ke kandang PSM nanti. CEO PT Pengelola Persebaya I Gede Widiade membenarkan bonus itu sebatas pelecut motivasi para pemain.Dia ingin Bledug Ijo––julukan Persebaya––membayar dua kekalahan dari Semen Padang,1-2,Sabtu (14/4).Kemudian,ditaklukkan Persema,1-2, Minggu (22/4).“Dengan bonus itu,kami mempunyai harapan agar Persebaya mampu meraih poin di pertandingan lawan PSM nanti,”ujarnya.

I Gede menambahkan,bonus itu wajar diterima seluruh pemain Persebaya.Mereka bermain pantang menyerah kendati gagal mendapatkan hasil maksimal.“Kami wajib memberikan apresiasi atas perjuangan para pemain. Pemberian bonus itu diharapkan bisa terus memompa motivasi mereka”papar I Gede. Bukan hanya mengguyur bonus,manajemen Persebaya juga mengampuni dosa Pelatih Divaldo Alves sebagai penanggung jawab utama menurunnya performa Bledug Ijo pada awal putaran kedua musim ini.Posisi pria asal Portugal itu dipastikan tetap aman karena sama sekali tidak ada niat melakukan pergantian pelatih.“Kami sudah lakukan evaluasi,tidak ada pembicaraan soal pergantian pelatih,”tandasnya.

Namun,masalah sepertinya belum bisa berlalu dari kubu Persebaya.Pemicunya adalah tak munculnya sosok Divaldo dan Taufiq dalam rutinitas latihan jelang keberangkatan tim ke Makassar,hari ini. Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan membenarkan itu,tapi masalah itu tak akan menghalangi ambisi timnya meraih kemenangan saat berjumpa PSM nanti. “Divaldo dan Taufiq memang tidak hadir karena keduanya tengah sakit.Kondisi itu tak menjadi masalah karena mereka hanya butuh istirahat,”tandas Ibnu Grahan.

Dalam laga melawan PSM nanti,Persebaya akan kehilangan Mat Halil dan Erol Iba. Namun,terbuka peluang kartu merah yang didapat Halil dibatalkan seusai bentrok dengan Persema.Itu tak lepas dari protes kubu Persebaya karena Halil dianggap tak layak menerima hukuman tersebut.

Brizuela Lengkapi Kuota Pemain Asing Persebaya

Persebaya menggenapi kuota pemain asing untuk berkompetisi di Liga Primer Indonesia (IPL) dengan merekrut Walter Brizuela.Mantan pemain klub Liga Super Indonesia (ISL), Deltras Sidoarjo, itu sudah didaftarkan ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sejak 16 Maret lalu, atau dua hari sebelum penutupan pendaftaran pemain baru putaran kedua. Saat didaftarkan, Brizuela masih berstatus pemain Deltras.
“Hanya ketika itu masih belum ada kesepakatan. Jadi sebelum pendaftaran ditutup, nama Walter sudah kami daftarkan,” ungkap menajer tim Saleh Hanifah kepada wartawan.
Hari ini, Selasa (17/4/12), Brizuela resmi milik ‘Bajul Ijo’. Manajemen kini tengah menunggu pengesahan dari PT LPIS agar bisa diturunkan saat melawan Persema Malang. Brizuela sudah tampak berlatih bersama tim pada sesi latihan sore tadi.
“Dia sudah resmi kami kontrak. Seluruh berkas administrasinya sudah kami serahkan ke PT LPIS,” jelas bos klub internal PSSI Surabaya, Indonesia Muda (IM) ini.
Persebaya terpaksa merekrut pemain asing yang sudah merumput di Indonesia karena periode pendaftaran Sertifikat Transfer Internasional (ITC) sudah ditutup FIFA sejak 28 Februari lalu.
"Kami harus merekrut pemain asing yang telah memiliki ITC, Walter sendiri telah memiliki ITC karena musim lalu, dia bermain di Pelita Jaya," jelas Saleh. "Saat ini, kami masih menunggu pengesahan dari LPIS. Kami harap lawan Persema sudah bisa dimainkan.”
Saleh punya alasan tersendiri mengapa Persebaya merekrut pemain ‘buangan’ klub lain. Deltras melepas Brizuela karena performanya yang kurang memuaskan.
"Kita tidak bisa beranggapan seperti itu. Fernando Soler adalah bukti. Soler tidak bersinar di Persis, tapi sekarang dia mulai menemukan kembali permainannya," pungkas Saleh.

Persebaya Dibingungkan LPIS

Jargon profesionalisme yang diusung PT.Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) layak dipertanyakan. Teranyar soal keputusan plin-plan mengenai nota larangan bermain menjelang laga Persema Malang versus Persebaya Surabaya besok (22/4) di Stadion Gajayana Malang.

Dalam surat LPIS bernomor 060/NLB-LPIS/IPL-2011/12 tertanggal 19 April 2012 disebutkan ada tiga nama yang tak boleh bermain besok. Itu karena terkena akumulasi kartu kuning di dua laga sebelumnya.

Yakni Fernando Soler (Persebaya), Emile Mbamba (Persema), dan Naum Sekulovsi (Persema). Selain hukuman absen sekali laga, ketiganya juga dikenai denda Rp 3 juta per kepala.

Keputusan tersebut pastinya membuat kubu Persebaya lega sekaligus mengerutkan kening. Dikatakan lega dan bingung, karena sebelumnya manajemen Persebaya terinformasi bahwa selain Soler, gelandang Mario Karlovic juga urung bermain karena kasus yang sama dengan Soler.

Ditemui seusai latihan kemarin pagi (20/4) di Gelora 10 Nopember, Karlovic juga tak begitu memahami kondisi sebenarnya. "Saya diinformasi pelatih ikut ke Malang. Padahal sebelumnya semua bilang saya tak main karena terkena akumulasi kartu. Saya ikut keputusan tim saja," kata bapak satu anak itu.

Dengan bermainnya Karlovic, sektor gelandang Green Force akan semakin solid. Pemain asal Australia tersebut akan menjadi penopang lini tengah dan bahu membahu dengan Jusmadi.

Dikonfirmasi kepada manajer Persebaya Saleh Hanifah, pengusaha asal Surabaya itu membenarkan hanya Soler yang absen lawan Laskar Ken Arok, julukan Persema besok. "Nota larangan bermain baru saya terima hari ini (kemarin, red.). Dan info ini membuat kami lega," tutur Saleh. Saleh sendiri tak mau mempanjang soal kesimpang siuran absennya Soler dan bermainnya Karlovic.

Sebenarnya kasus kartu kuning dua pemain asing Persebaya itu cukup ganjil. Pada laporan match commissioner LPIS pertama terketik yang menerima kartu kuning dalam laga lawan Semen Padang Sabtu (14/4) lalu adalah Abdul Rahman (Semen Padang) dan Mario Karlovic (Persebaya).

Lalu tak berapa berselang, laporan tersebut direvisi. Muncullah nama Fernando Soler (Persebaya) sebagai penerima kartu kuning. Namun kali ini tidak diketik. Hanya ditulis menggunakan tinta hitam.

Ketika dikonfirmasi kepada Hendriyana selaku Head of First Level Competition PT.LPIS kemarin via nomor pribadinya, Hendri tak memberi jawaban. Demikian juga saat ditanya melalui layanan pesan singkat, Hendri abai.

Di sisi lain, dengan alasan preventif Persebaya memilih merahasiakan jadwal keberangkatannya ke Malang. Hubungan suporter yang kurang harmonis di dua kota membuat jajaran manajemen bersikap seperti itu."Pokoknya kami besok sore (hari ini, red.) sudah ada di Malang dan menjajal lapangan di Gajayana," ucap pelatih Persebaya Divaldo Alves kemarin.

Persebaya: Mundur Atau Perbaiki Wasit

Tim Bajul Ijo menilai PSSI tak serius membenahi kualitas wasit IPL.

Persebaya mengirin ancaman serius kepada PSSI dan Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara kompetisi. Bajul Ijo akan menarik diri dari pertandingan bila tak ada perubahan serius pada perangkat pertandingan. Poin penting ini mengemuka dalam evaluasi paruh musim yang digelar di Surabaya, Senin (23/4).

Seluruh elemen klub hadir, mulai dari Direktur Utama PT Pengelola Persebaya Dityo Pramono, CEO Persebaya Gede Widiade, Direktur Utama PT Persebaya Indonesia Cholid Goromah, Manajer Saleh Hanifah, pelatih Divaldo Alves serta seluruh pemain yang dikomando kapten Erol Iba.

"Setelah kita evaluasi, memang ada aktifitas-aktifitas eksternal yang dapat mempengaruhi goal setting kita. Di Padang mengenai kualitas tim pengadil, di Malang mengenai kualitas tim pengadil juga. Kita tidak mempunyai suudzon, kita hanya melihat kemampuan seorang pengadil di lapangan dapat merugikan tim Persebaya," lanjutnya.

Merasa dirugikan, Persebaya melakukan langkah persuasif dengan mengajukan komplain kepada LPIS. Surat pertama yang berisi kritikan soal wasit sudah dilayangkan. Namun tak digubris dan Persebaya merasa tetap dirugikan oleh kepemimpinan wasit, utamanya di laga away lawan Semen Padang dan Persema. Upaca informal silakukan Gede dengan menghubungi langsung CEO LPIS. Widjajanto.


"Saya selaku CEO komplain keras. Saya sampaikan apabila kualitas pengadil pada saat mengadili Persebaya tidak ada increase, tak ada perubahan, saya juga akan melakukan tindakan hukum secara formal," ucap Gede dengan nada mulai naik.

Arek Wonokromo ini mengatakan, bentuk komplain teringan adalah, peringatan secara tertulis mengenai ketidakmampuan wasit memimpin pertandingan secara adil dan berimbang. Tapi bila langkah tertulis tak mempan, maka Bajul Ijo sudah menyiapkan langkah tegas, yakni mengundurkan diri dari pertandingan saat tim pengadil dinilai kurang layak.

"Jadi pada saat pertandingan, kita lihat dalam durasi tertentu, jika kita merasa dirugikan karena ketidakmampuan wasit, kita ambil tindakan untuk mundur dari pertandingan itu. Apapun konsekuensinya. Tanggung jawab ada di tangan CEO," ucapnya lantang.

Kalah Terus, Pemain Persebaya IPL Diguyur Bonus

Dua kekalahan beruntun di putaran kedua Indonesian Premiere League (IPL) ternyata tidak membuat manajemen Persebaya IPL berang. Manajemen justru mengguyur para pemainnya dengan bonus.

Seperti yang dilansir oleh Sindo, skuad Persebaya IPL menerima kucuran bonus sekitar Rp25 juta usai dikalahkan tuan rumah Persema Malang dengan skor 2-1 pada hari Minggu (22/04) kemarin. Sebelumnya, skuad asuhan Divaldo Alves tersebut juga terjungkal oleh tuan rumah Semen Padang.

Dua kekalahan tersebut membuat Persebaya IPL terlempar dari lima besar klasemen sementara IPL, tetapi manajemen justru memberi guyuran bonus kepada para pemainnya.

CEO PT Pengelola Persebaya I Gede Widiade membenarkan kabar tersebut, namun ia mengatakan pemberian bonus tersebut ditujukan untuk meningkatkan motivasi pemain menjelang laga tandang ke markas PSM Makassar. ”Dengan bonus itu, kami memunyai harapan agar Persebaya mampu meraih poin di pertandingan lawan PSM nanti. Kami wajib memberikan apresiasi tersendiri kepada perjuangan pemain, meski hasil akhir tidak maksimal, “ ujarnya.

Selain memberi bonus, manajemen juga memutuskan untuk mempertahankan Divaldo Alves sebagai pelatih kepala, meskipun permainan tim Bajul Ijo menurun di putaran kedua ini. “Kami sudah lakukan evaluasi, tidak ada pembicaraan soal pergantian pelatih," ujarnya.

Persebaya Gagal Duetkan Soler dan Brizuela

Tekad Persebaya bisa menduetkan dua pemain asal Argentina, Fernando Soler dan pemain anyar Walter Brizuela Benitez dalam laga melawan Persema Malang di Stadion Gajayana, Minggu (22/4), harus ditunda dulu. Pasalnya, Fernando Soler dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning.

Kepastian Fernando Soler harus menjalani hukuman satu kali larangan bermain akibat akumulasi kartu terjawab setelah Persebaya menerima nota larangan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), siang kemarin. Dalam nota larangan itu, Soler menjadi satu-satunya pemain Persebaya yang dilarang tampil karena sudah menerima dua kartu kuning, yaitu ketika menghadapi Semen Padang dan Bontang FC.

Sebelumnya, kubu Persebaya ngotot jika Soler tidak menerima kartu kuning saat laga melawan Semen Padang. Bahkan striker yang sudah mengemas tiga gol dalam dua laga itu disiapkan Pelatih Divaldo Alves dalam laga melawan Persema. Rencananya, Soler akan diduaetkan dengan gelandang baru sesama Argentina, Walter Brizuela Benitez. Mantan pemain Pelita Jaya dan Deltras Sidoarjo ini baru resmi dikontrak Persebaya, pekan lalu.

Anehnya, dalam nota larangan tersebut tidak ada nama Mario Karlovic. Padahal sebelumnya, pihak Persebaya baik Divaldo Alves maupun Manajer Persebaya Saleh Hanifah mengatakan jika Karlovic yang harus absen lawan Persema, bukan Fernando Soler. “Berdasarkan surat yang kami terima, hanya Soler yang absen, Karlovic tetap main,” ujar Saleh Hanifah, sore kemarin.

Ditambahkan Saleh, simpang siur masalah akumulasi kartu tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, keterangan soal absen atau tidaknya Soler dan Karlovic berdasarkan formulir dari match commissioner report formulir C-10, bukan surat larangan bermain dari LPIS yang baru keluar kemarin. “Jadi resminya tiga pemain tidak bisa tampil di pertandingan itu. Dua pemain Persema dan satu pemain Persebaya, yaitu Soler,” tandasnya.

Selain Soler, Persebaya juga belum tentu bisa memainkan Walter Brizuela. Sebab, sampai dengan petang kemarin, pemain berusia 31 tahun itu belum mendapatkan pengesahan dari PT LPIS. Namun Persebaya tetap membawa Brizuela dalam 21 rombongan pemain yang akan berangkat ke Malang, Sabtu (21/4) pagi ini.

Rencananya, Persebaya akan menjajal lapangan Stadion Gajayana, sore harinya. “Tetap kami bawa untuk jaga-jaga, siapa tahu pengesahan keluar beberapa jam sebelum pertandingan,” ucap Saleh Hanifah.

Meski belum bisa memastikan status Brizuela, kubu Persebaya tetap bisa bernafas lega. Sebab, selain mendapatkan keajaiban Karlovic lolos dari akumulasi kartu, empat pemain pilar yang terpanggil dalam skuad Timnas Indonesia juga bisa merumput. "Tiga pemain yang ikut seleksi Timnas Senior berangkat menyusul, mereka dari Yogya akan langsung ke Malang, " jelasanya.

Seperti diketahui, tiga pemain Persebaya yaitu kiper Endra Pras, gelandang Taufiq dan Rendi Irawan sejak dua hari lalu sudah berada di Yogyakarta mengikuti seleksi pemain Timnas Senior yang diproykesikan tampil pada Turnamen di Palestina. Selain itu, Andik Vermansyah juga tetap memperkuat Persebaya setelah masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas U-22.
 

Trio Timnas Persebaya dan Brizuela Dibawa Lawan PSM

Persebaya IPL tetap membawa tiga pemain seleksi Timnas Indonesia dan satu pemain asing yang belum jelas statusnya dalam 18 pemain untuk melawan PSM Makassar Sabtu (28/4) nanti.

Taufiq, yang sempat absen dalam sesi latihan kemarin sore karena sakit, tetap dibawa bersama dua pemain yang seharusnya mengikuti seleksi dan pemusatan latihan Timnas Indonesia di Yogyakarta, Endra Prasetya dan Rendi Irawan.

Dimaz Galih Pratama yang menjadi kiper ketiga juga disiapkan untuk menjadi pengganti Dedy Iman yang ijin karena ada urusan ke;uarga.
Sementara itu, gelandang asing anyar mereka Walter Brizuela tetap dibawa. Nasibnya sendiri memang belum jelas. Ia bisa diturunkan lawan PSM nanti jika memang pengesahan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) benar-benar turun sebelum kick off.

Menurut agen Brizuela, Gabriel Budi, pemain Argentina itu sudah didaftarkan Persebaya ke LPIS, dua hari sebelum jendela transfer tutup, 18 Maret lalu. Segala kelengkapan pun juga sudah diserahkan ke penyelenggara IPL itu. "Tinggal menunggu pengesahan dari LPIS turun," ujar Budi singkat.

Dua pemain gaek mereka, Mat Halil dan Erol Iba tidak ikut dalam rombongan ini. Mereka memang harus absen karena kartu merah yang diterima saat lawan Persema Malang lalu. Sedangkan Jusmadi juga absen karena menunggui istrinya yang melahirkan. Bajul Ijo dijadwalkan akan bertolak dari Surabaya ke Makassar pada siang ini, Kamis (26/4).

Berikut 18 pemain yang dibawa Persebaya ke Makassar:

Penjaga Gawang:
Endra Prasetya, Dimas Galih Pratama
Belakang:
Fastabiqul Khoirot, Otavio Dutra, Khomad Suharto, Edi Gunawan, Yusuf Hamzah, Rivelino Ardiles
Gelandang:
Taufiq, Rian Wahyu, Rendi Irawan, Feri Ariawan, Aulia Ardli, Mario Karlovic, Walter Brizuela
Penyerang:
Miko Ardiyanto, Fernando Soler, Andik Vermansyah

Persebaya Harus Cetak Gol Dulu

Ini adalah hari terakhir bagi sang arsitek Persebaya, Divaldo Alves untuk meracik timnya jelang menghadapi PSM Makassar, Sabtu (28/4) mendatang di stadion Andi Mattalata. Pelatih asal Portugal itu akan menyiapkan strategi khusus untuk membungkam tim yang berjuluk Juku Eja tersebut. Apalagi Bajul Ijo akan tampil pincang mengingat sejumlah pemain pilarnya dipastikan tidak bisa merumput.
Ada sekitar empat pemain Bajul Ijo yang sudah positif tidak diikutsertakan dalam lawatannya ke Makassar yakni Erol Iba, Mat Halil, Jefri Prasetya, dan M. Sodiq. Tapi yang paling membuat Divaldo cemas adalah kehilangan Mat Halil dan Erol, karena dua pemain itu memang menjadi tumpuannya. “Hari Rabu dan Kamis (hari) ini menjadi waktu yang penting bagi kami untuk meracik strategi sebelum hadapi PSM,” kata Divaldo.
Dalam latihan terakhir, Rabu (25/4) sebelum terbang ke Makassar, Divaldo lebih memfokuskan anak asuhnya pada penyelesaian akhir. Memang, jika Persebaya ingin mendapat hasil manis di Makassar, maka harus bisa mencetak gol terlebih dahulu. Sebab fakta membuktikan, jika Andik Vermansyah dkk bisa mencetak gol terlebih dahulu, besar kemungkinan pertandingan akan berakhir manis. Namun jika tertinggal lebih dulu, maka mental pemain Persebaya sedikit kacau.
Sebut saja saat tim ini menang di kandang Bontang FC beberapa waktu lalu, gol cepat Fernando Soler membuat pasukan Ijo percaya diri hingga akhirnya menang dengan skor 3-4. Di pertandingan selanjutnya saat dijamu Semen Padang (SP), gara- gara gol cepat yang dicetak Walson Junior, striker Semen Padang membuat mental anak asuh Divaldo sedikit menurun sehingga sempat tertinggal dua 2-0.
Untuk itu Divaldo berharap, selain meminta para pemainnya fokus pada penyerangan, juga tidak lupa pada pertahanan. Apalagi di waktu-waktu rawan seperti menit-menit awal. “Pemain harus fokus sejak sebelum pertandingan dimulai, baik di babak pertama maupun babak kedua. Saat bermain di Padang kami kecolongan gol di awal- awal babak pertama dan kedua,” tambah Divaldo.
Selain disibukkan meracik strategi, pelatih asal Portugal itu juga dipusingkan mencari pengganti Erol dan Mat Halil. Tanpa kedua pemain itu, Persebaya seakan-akan kehilangan tiang penyanggah. Seperti yang kita tahu, Erol menjadi tiang penyanggah kokohnya lini belakang, sementara Mat Halil menjadi mesin penggerak permainan. Kerugian bertambah karena keduanya merupakan pemain senior, yang sangat dibutuhkan oleh tim untuk memperkuat mental setelah menelan dua kekalahan beruntun.
Yang jelas, kata Divaldo, saat melawan PSM Makassar keduanya sudah pasti tidak bisa main. Untuk itu, mau tidak mau ia harus segera mencari penggantinya. “Karena Halil biasa bermain di depan, kemungkinan akan digantikan oleh Feri Ariawan. Penampilan Feri selama ini sudah bagus. Sebenarnya masih ada Jefri, tapi saat ini masih cedera jempol kakinya,” katanya.
Jika pengganti Mat Halil dinilai sudah sepadan, tidak sama halnya dengan calon pengganti Erol Iba. Saat melawan Semen Padang, Divaldo coba memasang Edi Gunawan, namun hasilnya cukup mengecewakan. Beberapa kali pemain itu lambat menjaga pergerakan pemain depan lawan. Pilihan lain tertuju pada Khomad Suharto dan Fastabiqul Khoirot. Fasta mulai dipercaya oleh Divaldo setelah membawa timnas Indonesia U- 21 menjadi runner di Piala Hasanah Bolkiah.
“Yang jelas saya tidak suka bilang duluan sebelum laga dimulai. Kita lihat saja nanti, pemain yang paling siap itulah yang akan saya beri kesempatan main. Yang jelas kami sangat butuh poin, poin penuh penting bagi kami,” pangkas Divaldo. Tapi Divaldo sedikit bisa tersenyum karena dua pemain asingnya, Fernando Soler dan Mario Karlovic yang sebelumnya terakumulasi kartu sudah bisa dimainkan.

Persebaya Batal Ujicoba Melawan Liverpool

Impian Persebaya menantang klub Premier League, Liverpool akhirnya kandas. Tim berjuluk Bajul Ijo itu batal menjajal Liverpool, yang awalnya diagendakan akan dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), 12 Mei 2012. Manajer tim Persebaya, Saleh Hanifah mengatakan, uji coba dengan Liverpool tidak jadi dilaksanakan, karena pada saat bersamaan Persebaya melakukan pertandingan kompetisi IPL menjami Bontang FC, 12 Mei."Jadwal pertandingan Persebaya padat pada bulan Mei, sehingga rencana uji coba dengan Liverpool batal," jelas Saleh, Jumat (20/4/2012).
Sebenarnya, kata Saleh, uji coba dengaan Liverpool merupakan kesempatan langka bagi Persebaya. Tapi, saat bersamaan jadwal kompetisi Persebaya padat. Selain batal uji coba dengan Liverpool, rencana menjamu tim Negeri Sembilan Malaysia pada bulan Mei juga dipastikan batal. "Uji coba dengan Negeri Sembilan kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada Agustus nanti," ucap Saleh.
Persebaya sudah lebih dulu bertandang ke Malaysia, pada Maret lalu. Kini tim Bajul Ijo tinggal menjamu tim Negeri Sembilan.

Liverpool Batal Ladeni Persebaya Surabaya

Impian Persebaya dapatkan pelajaran dari Liverpool dipastikan batal. Laga persahabatan yang rencananya digeber di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, 12 Mei tersebut urung digelar.

Sejauh ini, kubu Persebaya belum dapatkan alasan pembatalan pertandingan tersebut.

"Dipastikan batal. Pihak Liverpool sudah kirim surat soal itu (pembatalan) hanya saja di sana tertulis tanpa alasan," terang manajer Persebaya, Saleh Hanifah.

The Reds sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Indonesia. Pada 9 mei melawan Timnas dilanjut 12 mei lawan Persebaya. Menurut Saleh, perwakilan Liverpool sudah lihat langsung ke GBT untuk mengechek kelayakan stadion. "Kira kira sebulan yang lalu perwakilan mereka ke sini," tambahnya.

Kubu Persebaya awalnya antusias menyambut laga tersebut. Pasalnya, pertandingan nanti akan makin mengasah kemampuan dan mental tanding para pemain. "Sayang batal. Padahal kami sangat antusias menyambutnya. Itu pengalaman langka," sesal Saleh.

Untuk mengisi kekosongan jadwal, Persebaya akhirnya dijadwalkan menjamu Bontang FC pada 12 Mei mendatang.

Lawan Persebaya, PSM Kemungkinan Belum Mainkan Deny Marsel

Kiper utama PSM Makassar, Deny Marsel sudah pulih dari sakit cacar yang menyerangnya. Ia bahkan sudah bergabung dengan rekan-rekannya dalam latihan rutin.

Tapi, kondisi Deny belum 100% menjanjikan untuk bisa ditampilkan melawan Persebaya Surabaya di Stadion Mattoanging, Sabtu (28/4) nanti. Pasalnya, penyakit cacar air yang dideritanya belum sepenuhnya hilang.

Dokter tim PSM, Indra Chuandy, mengatakan bahwa Deny memang masih dalam pemulihan. Secara medis, kata Indra, Deny sudah bisa tampil, tapi keputusan tetap ada pada pelatih.

Sementara itu, pelatih Petar Segrt, mengatakan bahwa dirinya masih akan melihat perkembangan Deny.

"Deny belum yakin bisa dimainkan. Saya masih harus melihatnya dalam beberapa hari ini," ujar pelatih Petar Segrt.

Meski sudah menjalani latihan bersama rekan-rekannya, Deny memang masih membutuhkan banyak waktu untuk istirahat. Karena usai, latihan tadi pagi di Lapangan karebosi, Deny merasa pusing.

"Masih oleng, belum stabil," tulis Deny di status BBM-nya.

Jika memang Deny belum bisa dipasang di bawah mistar gawang PSM, maka Andi M Guntur kemungkinan besar kembali menggantikannya untuk ketiga kalinya. Terakhir, Guntur mengawal gawang PSM saat berkunjung ke markas PSMS Medan, Sabtu (21/4) lalu.

Petar sendiri mengakui jika penampilan Guntur kian bagus dan konsisten. Itu dibuktikan dengan mampu menahan gempuran pasukan Ayam Kinantan dengan baik sehingga gawangnya tidak kebobolan.