Persebaya
dihantam masalah jelang pertandingan lanjutan Indonesian Premier League
(IPL) kontra Persiba Bantul, Sabtu (16/6/2012) besok lusa di Stadion
Sultan Agung. Beberapa pemain bintang terancam tidak bisa turun di
Bantul.
Pelatih Persebaya, Divaldo Alves kepada beritajatim.com,
Kamis (14/6/2012) siang mengatakan, saat ini ada beberapa pemain yang
tidak dalam kondisi prima. Dua pemain Andik Vermansyah dan Rendi Irwan
kemungkinan besar tak akan tampil lawan tuan rumah Persiba.
Andik
mengalami masalah di ankle kanan. Sedangkan Rendi bermasalah dengan
lututnya. Saat ini, Andik dan Rendi dalam penanganan khusus oleh
fisioterapis Persebaya, M Yanizar. Andik dan Rendi juga tidak diboyong
saat Persebaya sua Persik di leg kedua perempatfinal Piala Indonesia.
Selain
Andik dan Rendi, beberapa pemain juga tumbang. Mereka mengalami masalah
usai pertandingan lawan Persik di Lapangan Sasana Krida Akademi
Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Rabu (13/6/2012) kemarin. Mereka yang
masuk daftar perawatan adalah, Mario Karlovic, Taufiq dan striker
Fernando Soler.
"Memang mereka mengalami sedikit masalah.
Sekarang lagi dievaluasi oleh tim dokter kami," ucap Divaldo. Jika lima
nama yang disebutkan absen, maka ini menjadi kerugian berarti bagi
Persebaya. Sebab 80 persen dari mereka adalah pemain inti.
Itu
artinya Bajul Ijo akan tampil pincang saat sowan ke markas Laskar Sultan
Agung. "Kita akan lihat perkembangannya dari laporan tim dokter. Semoga
ada kabar baik mengenai perkembangan mereka," harap pelatih asal
Portugal ini. Saat ui, sebagai antisipasi untuk lini tengah, Divaldo
harus memanggil Walter Brizuela.
Walter diharapkan mampu memegang
kendali saat Taufiq dan Karlovic benar-benar absen. Sebagai penunjang,
Walter kemungkinan akan didukung Jusmadi dan pemain muda, Aulia Ardli.
Sedangkan sebagai pengganti Andik dan Soler, nama Rian Wahyu dan Feri
Ariawan siap unjuk gigi.
Meski Soler adalah top skor Persebaya
saat ini, peforma Feri juga tak kalah mengkilap. Jebolan tim internal
PSSI Surabaya ini sudah mencetak empat gol di Piala Indonesia. Di level
klub, untuk urusan cetak gol, Feri menduduki urutan kedua di bawah
Soler. Sedangkan Rian baru mengemas satu gol.
Kamis, 14 Juni 2012
Persebaya Bisa Main di Surabaya Lagi
Polrestabes
Surabaya akhirnya memberikan lampu hijau pada Persebaya untuk menggelar
pertandingan di Surabaya. Kepastian ini didapat setelah CEO Persebaya,
Gede Widiade bertemu langsung dengan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol
Tri Maryanto.
Pada pertemuan yang digelar di Mapolrestabes surabaya, Kamis (14/6/2012), Tri Maryanto siap memberi dukungan penuh kepada Persebaya terkait leg pertama semi final Piala Indonesia kontra Semen Padang, 20 Juni nanti. Rencannaya, laga ini akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
"Kami berterima kasih kepada Pak Kapolrestabes yang memberikan dukungan kepada kami untuk menggelar pertandingan di Surabaya," kata Gede kepada wartawan.
Sebelumnya, Tri mencabut izin pertandingan Persebaya terkait insiden meninggalnya Purwo Adi Utomo dalam bentrok antara pihak keamanan dengan Bonek.
"Kami tidak mau dibenturkan satu sama lain. Kami butuh Bonek sebagai elemen yang memberikan dukungan moril dan material kepada kami. Di lain sisi kami juga butuh polisi untuk memberikan pengamanan dan perlindungan agar pertandingan bisa terselenggara dengan aman dan tertib," lanjut Gede.
Gede berharap, semua pihak sama-sama introspeksi terkait insiden terkait insiden meninggalnya Tomi, sapaan akrab Purwo Adi Utomo.
Mari sama-sama membangun sepak bola yang sehat. Sepak bola yang aman dan tanpa kerusuhan sehingga bisa membuat sepak bola sebagai tontonan yang menghibur bagi warga Surabaya," pungkas Gede.
Pada pertemuan yang digelar di Mapolrestabes surabaya, Kamis (14/6/2012), Tri Maryanto siap memberi dukungan penuh kepada Persebaya terkait leg pertama semi final Piala Indonesia kontra Semen Padang, 20 Juni nanti. Rencannaya, laga ini akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
"Kami berterima kasih kepada Pak Kapolrestabes yang memberikan dukungan kepada kami untuk menggelar pertandingan di Surabaya," kata Gede kepada wartawan.
Sebelumnya, Tri mencabut izin pertandingan Persebaya terkait insiden meninggalnya Purwo Adi Utomo dalam bentrok antara pihak keamanan dengan Bonek.
"Kami tidak mau dibenturkan satu sama lain. Kami butuh Bonek sebagai elemen yang memberikan dukungan moril dan material kepada kami. Di lain sisi kami juga butuh polisi untuk memberikan pengamanan dan perlindungan agar pertandingan bisa terselenggara dengan aman dan tertib," lanjut Gede.
Gede berharap, semua pihak sama-sama introspeksi terkait insiden terkait insiden meninggalnya Tomi, sapaan akrab Purwo Adi Utomo.
Mari sama-sama membangun sepak bola yang sehat. Sepak bola yang aman dan tanpa kerusuhan sehingga bisa membuat sepak bola sebagai tontonan yang menghibur bagi warga Surabaya," pungkas Gede.
Lempari Kendaraan, 36 Bonek Diamankan di Lamongan
Suporter sepakbola kembali berulah. Sekitar 36 suporter Persebaya
Surabaya atau bonek terpaksa diamankan Polres Lamongan, Jumat
(15/6/2012).
Mereka diamankan karena melempari kendaraan dari atas gerbong kereta api saat melintas di Jalan Raya Lamongan. Ke 36 bonek kini diperiksa terkait motif pelemparan.
Informasi yang dihimpun, para suporter sebenarnya akan ke Bantul, Yogyakarta, mendukung kesebelasannya bertanding melawan Persiba Bantul, Sabtu (16/6/2012) sore.
Salah seorang bonek, Ryan mengatakan, tujuan mereka sebenarnya ke Bantul untuk memberi dukungan kepada Persebaya.
"Kami akan ke Bantul melihat pertandingan Persebaya melawan Persiba," jelas Ryan kepada wartawan.
Sementara Wakapolres Lamongan, Kompol Toni Sugiarto mengatakan, puluhan bonek ini terpaksa diamankan di Mapolres Lamongan untuk penyelidikan lebih lanjut. Jika mereka terbukti melakukan pengrusakan, maka akan dijerat dengan pasal 170 KUHP.
"Kami masih menyelidiki lebih jauh lagi kasus pelemparan kendaraan ini," katanya.
Jika terbukti, lanjut Toni, maka puluhan bonek ini bisa dikenai ancaman hukuman 5 tahun penjara.
"Kalau terbukti maka mereka bisa dihukum dengan hukuman 5 tahun penjara," pungkasnya.
Mereka diamankan karena melempari kendaraan dari atas gerbong kereta api saat melintas di Jalan Raya Lamongan. Ke 36 bonek kini diperiksa terkait motif pelemparan.
Informasi yang dihimpun, para suporter sebenarnya akan ke Bantul, Yogyakarta, mendukung kesebelasannya bertanding melawan Persiba Bantul, Sabtu (16/6/2012) sore.
Salah seorang bonek, Ryan mengatakan, tujuan mereka sebenarnya ke Bantul untuk memberi dukungan kepada Persebaya.
"Kami akan ke Bantul melihat pertandingan Persebaya melawan Persiba," jelas Ryan kepada wartawan.
Sementara Wakapolres Lamongan, Kompol Toni Sugiarto mengatakan, puluhan bonek ini terpaksa diamankan di Mapolres Lamongan untuk penyelidikan lebih lanjut. Jika mereka terbukti melakukan pengrusakan, maka akan dijerat dengan pasal 170 KUHP.
"Kami masih menyelidiki lebih jauh lagi kasus pelemparan kendaraan ini," katanya.
Jika terbukti, lanjut Toni, maka puluhan bonek ini bisa dikenai ancaman hukuman 5 tahun penjara.
"Kalau terbukti maka mereka bisa dihukum dengan hukuman 5 tahun penjara," pungkasnya.
Jinakkan Persik 3-2, Bajul Ijo ke Semifinal
Persebaya memastikan diri loloske semifinal Piala Indonesia 2012.
Setelah menang 3-1 di leg pertama, Bajul Ijo kembali menaklukkan Persik
dengan skor tipis 3-2 di leg kedua, Rabu (13/62012) sore di Lapangan
Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta. Persebaya lolos
ke semifinal dengan agregat 6-3.
Di awal babak kedua, Persebaya melakukan pergantian pertama. Mat Hali ditarik keluar dan digantikan Edi Gunawan. Peluang perdana Persebaya hadir di menit ke-48 melalui Taufiq. Sayang tendangan luar kotak Taufiq terlalu lemah. Pada menit ke-50, terjadi keributan kecil antara Widi Susanto dengan Fernando Soler. Keduanya pun dihadiahi kartu kuning oleh wasit Agus.
Pada menit ke-53, Taufiq kembali melepaskan tendangan jarak jauh. Kali ini bola melambung di atas mistar. Semenit kemudian, pelatih Divaldo Alves menarik Soler dan memasukkan Feri Ariawan. Sebuah tendangan bebas didapat Persebaya menit ke-55. Sayang tandukan Dutra masih meninggi.
Tendangan bebas kembali didapat Persebaya di menit ke-56. Kali ini karena Edi Gunawan dijatuhkan Jefri Dwi Hadi. Sayang eksekusi Mario Karlovic membentur pagar hidup. Peluang untuk Persebaya kembali hadir di menit ke-60 melalui Feri Ariawan. Sayang sontekannya terlalu tinggi dari gawang Wawan Hariono.
Lepas menit ke-60, Persik mulai bangkit. Perlahan mereka berani menekan pertahanan Persebaya. Peluang terbaik Macan Putih akhirnya lahir di menit ke-64 lewat Rendi Syahputra. Sayang tendangan dalam kotak Rendi, memanfaatkan umpan pendek Tamzil, masih dapat diblok kiper Dedi Iman.
Pada menit ke-68, peluang didapat Edi Gunawan saat mendapat sodoran dari Otavio Dutra. Sayang hakim garis menganggapnya offside. Rendi Syahputra menjadi pemain paling membahayakan dari kubu Persik. Di menit ke-69, tendangan Rendi melambung di atas mistar.
Semenit kemudian, Feri mendapat peluang emas. Mendapat sodoran dari Karlovic, Feri yang lepas dari jebakan offside tinggal berhadapan dengan penjaga gawang. Tapi karena terlalu lama, bola akhirnya dapat diserobot kiper Wawan Hariono.
Masuk menit ke-72, Feri kembali mendapat peluang emas. Kali ini sepakannya membentur dada Widi Susanto. Feri akhirnya menuntaskan tugasnya di menit ke-75. Menerima umpan matang Rian Wahyu, Feri mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono. Persebaya unggul telak 3-1.
Setelah kebobolan tiga gol, pelatih Persik, Djoko Malis Mustafa menarik kiper Wawan dan memasukkan Dwi Kuswanto menit ke-77. Sedangkan dari kubu Persebaya, Taufiq ditarik keluar menit ke-80 dan digantikan gelandang muda, Aulia Ardli. Hadirnya Aulia diharapkan bisa memperkuat lini tengah Bajul Ijo.
Pada menit ke-82, tendangan bebas Oliver Makor membuat kiper Dedi Iman harus terbang untuk menghalaunya. Memasuki lima menit akhir laga, kedua tim mendapat banyak peluang. Salah satunya saat tendangan Karlovic diblok kiper Dwi Kuswanto menit ke-86.
Setelah Karlovic, giliran Edi Gunawan. Namun sepakan Edi terlalu lemah bagi. Pada menit ke-89, Khomad Suharto mendapat kartu merah setelah melanggar keras Faris Aditama. Selain kartu merah, Persebaya juga diganjar tendangan bebas. Dan eksekusi Makor pun tak dapat dibendung Dedi Iman. Skor 3-2 menutup laga hari ini.
Kemenangan ini ini mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012. Taufiq dan kawna-kawan unggul agregar 6-3 atas Macan Putih. Persebay aakan berhadapan dengan pemenang antara Semen Padang dengan PSMS.[sya]
Berikut Line Up Persebaya vs Persik:
Persebaya:
22 Dedi Iman (PG), 28 Khomad Suharto, 5 Otavio Dutra, 16 Jefri Prasetyo, 3 Erol Iba (c), 14 Jusmadi, 29 Mario Karlovic, 8 Taufiq (20 Aulia Ardli, 90'), 18 Rian Wahyu, 9 Fernando Soler (31 Feri Ariawan, 54'), 2 Mat Halil (25 Edi Gunawan, 46')
Cadangan:
30 Endra Prasetya, 24 Yusuf Hamzah, 15 Rivelino, 20 Aulia Ardli, 31 Feri Ariawan, 11 Miko Ardiyanto, 25 Edi Gunawan
Pelatih: Divaldo Alves
Persik:
20 Wawan Hariono(PG) (33 Dwi Kuswanto, 77'), 16 Widi Susanto, 24 M Fatchul Ichya (C), 15 Slamet Sampurno, 41 Zainul Arifin (21 Irfan, 35'), 7 Endar Hendra, 4 Tamzil, 8 Jefri Dwi Hadi, 29 Rendi Syahputra, 31 Oliver Makor, 13 Faris Aditama
Cadangan:
33 Dwi Kuswanto, 26 M Anshori, 19 M Sofyan, 21 Irfan, 11 Komang Mariawan , 17 Agus, 25 Trubus Gunawan
Pelatih: Joko Malis Mustafa
Wasit: Agus (Yogyakarta)
Asisten Wasit:
Jaka Suyana
M Irfan
Kartu Kuning:
Persebaya: Fernando Soler (50')
Persik: Widi Susanto (50'), Tamzil (73')
Kartu Merah:
Persebaya: Khomad Suharto (89')
Di awal babak kedua, Persebaya melakukan pergantian pertama. Mat Hali ditarik keluar dan digantikan Edi Gunawan. Peluang perdana Persebaya hadir di menit ke-48 melalui Taufiq. Sayang tendangan luar kotak Taufiq terlalu lemah. Pada menit ke-50, terjadi keributan kecil antara Widi Susanto dengan Fernando Soler. Keduanya pun dihadiahi kartu kuning oleh wasit Agus.
Pada menit ke-53, Taufiq kembali melepaskan tendangan jarak jauh. Kali ini bola melambung di atas mistar. Semenit kemudian, pelatih Divaldo Alves menarik Soler dan memasukkan Feri Ariawan. Sebuah tendangan bebas didapat Persebaya menit ke-55. Sayang tandukan Dutra masih meninggi.
Tendangan bebas kembali didapat Persebaya di menit ke-56. Kali ini karena Edi Gunawan dijatuhkan Jefri Dwi Hadi. Sayang eksekusi Mario Karlovic membentur pagar hidup. Peluang untuk Persebaya kembali hadir di menit ke-60 melalui Feri Ariawan. Sayang sontekannya terlalu tinggi dari gawang Wawan Hariono.
Lepas menit ke-60, Persik mulai bangkit. Perlahan mereka berani menekan pertahanan Persebaya. Peluang terbaik Macan Putih akhirnya lahir di menit ke-64 lewat Rendi Syahputra. Sayang tendangan dalam kotak Rendi, memanfaatkan umpan pendek Tamzil, masih dapat diblok kiper Dedi Iman.
Pada menit ke-68, peluang didapat Edi Gunawan saat mendapat sodoran dari Otavio Dutra. Sayang hakim garis menganggapnya offside. Rendi Syahputra menjadi pemain paling membahayakan dari kubu Persik. Di menit ke-69, tendangan Rendi melambung di atas mistar.
Semenit kemudian, Feri mendapat peluang emas. Mendapat sodoran dari Karlovic, Feri yang lepas dari jebakan offside tinggal berhadapan dengan penjaga gawang. Tapi karena terlalu lama, bola akhirnya dapat diserobot kiper Wawan Hariono.
Masuk menit ke-72, Feri kembali mendapat peluang emas. Kali ini sepakannya membentur dada Widi Susanto. Feri akhirnya menuntaskan tugasnya di menit ke-75. Menerima umpan matang Rian Wahyu, Feri mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono. Persebaya unggul telak 3-1.
Setelah kebobolan tiga gol, pelatih Persik, Djoko Malis Mustafa menarik kiper Wawan dan memasukkan Dwi Kuswanto menit ke-77. Sedangkan dari kubu Persebaya, Taufiq ditarik keluar menit ke-80 dan digantikan gelandang muda, Aulia Ardli. Hadirnya Aulia diharapkan bisa memperkuat lini tengah Bajul Ijo.
Pada menit ke-82, tendangan bebas Oliver Makor membuat kiper Dedi Iman harus terbang untuk menghalaunya. Memasuki lima menit akhir laga, kedua tim mendapat banyak peluang. Salah satunya saat tendangan Karlovic diblok kiper Dwi Kuswanto menit ke-86.
Setelah Karlovic, giliran Edi Gunawan. Namun sepakan Edi terlalu lemah bagi. Pada menit ke-89, Khomad Suharto mendapat kartu merah setelah melanggar keras Faris Aditama. Selain kartu merah, Persebaya juga diganjar tendangan bebas. Dan eksekusi Makor pun tak dapat dibendung Dedi Iman. Skor 3-2 menutup laga hari ini.
Kemenangan ini ini mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012. Taufiq dan kawna-kawan unggul agregar 6-3 atas Macan Putih. Persebay aakan berhadapan dengan pemenang antara Semen Padang dengan PSMS.[sya]
Berikut Line Up Persebaya vs Persik:
Persebaya:
22 Dedi Iman (PG), 28 Khomad Suharto, 5 Otavio Dutra, 16 Jefri Prasetyo, 3 Erol Iba (c), 14 Jusmadi, 29 Mario Karlovic, 8 Taufiq (20 Aulia Ardli, 90'), 18 Rian Wahyu, 9 Fernando Soler (31 Feri Ariawan, 54'), 2 Mat Halil (25 Edi Gunawan, 46')
Cadangan:
30 Endra Prasetya, 24 Yusuf Hamzah, 15 Rivelino, 20 Aulia Ardli, 31 Feri Ariawan, 11 Miko Ardiyanto, 25 Edi Gunawan
Pelatih: Divaldo Alves
Persik:
20 Wawan Hariono(PG) (33 Dwi Kuswanto, 77'), 16 Widi Susanto, 24 M Fatchul Ichya (C), 15 Slamet Sampurno, 41 Zainul Arifin (21 Irfan, 35'), 7 Endar Hendra, 4 Tamzil, 8 Jefri Dwi Hadi, 29 Rendi Syahputra, 31 Oliver Makor, 13 Faris Aditama
Cadangan:
33 Dwi Kuswanto, 26 M Anshori, 19 M Sofyan, 21 Irfan, 11 Komang Mariawan , 17 Agus, 25 Trubus Gunawan
Pelatih: Joko Malis Mustafa
Wasit: Agus (Yogyakarta)
Asisten Wasit:
Jaka Suyana
M Irfan
Kartu Kuning:
Persebaya: Fernando Soler (50')
Persik: Widi Susanto (50'), Tamzil (73')
Kartu Merah:
Persebaya: Khomad Suharto (89')
Lolos Semifinal Piala Indonesia, Modal Divaldo di IPL
Kemenangan atas Persik Kediri tak hanya mengantarkan Persebaya Surabaya ke babak semifinal Piala Indonesia 2012 saja.
Lebih dari itu, Pelatih Divaldo Alves menjadikan hal tersebut sebagai modal mereka menatap laga selanjutnya di ajang Indonesian Premier League (IPL).
Bajul Ijo lolos ke babak semifinal setelah mereka kembali mampu mengalahkan Persik pada leg kedua yang berlangsung di Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, kemarin (13/6). Mereka lolos dengan keunggulan agregat 6-3 atas Macan Putih.
Kemenangan ini tak langsung membuat Persebaya yang gembira langsung pulang. Mereka tetap bertahan di Yogya karena pada Sabtu (16/6) nanti, mereka harus melawan Persiba Bantul di laga lanjutan IPL.
Selain persiapan lebih lama di Yogya, Divaldo mengakui kemenangan atas Persik merupakan suntikan mental bagi timnya jelang menghadapi Persiba. "Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain," ujar pelatih asal Portugal itu.
"Ini juga menjadi modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba," tambahnya
Lebih dari itu, Pelatih Divaldo Alves menjadikan hal tersebut sebagai modal mereka menatap laga selanjutnya di ajang Indonesian Premier League (IPL).
Bajul Ijo lolos ke babak semifinal setelah mereka kembali mampu mengalahkan Persik pada leg kedua yang berlangsung di Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, kemarin (13/6). Mereka lolos dengan keunggulan agregat 6-3 atas Macan Putih.
Kemenangan ini tak langsung membuat Persebaya yang gembira langsung pulang. Mereka tetap bertahan di Yogya karena pada Sabtu (16/6) nanti, mereka harus melawan Persiba Bantul di laga lanjutan IPL.
Selain persiapan lebih lama di Yogya, Divaldo mengakui kemenangan atas Persik merupakan suntikan mental bagi timnya jelang menghadapi Persiba. "Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain," ujar pelatih asal Portugal itu.
"Ini juga menjadi modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba," tambahnya
Ke Semifinal PI, Modal Bagus Persebaya di Kandang Persiba
Pelatih Persebaya, Divaldo Alves menyambut gembira kemenangan timnya
atas Persik di ajang Piala Indonesia (PI) 2012, Rabu (13/6/2012) sore di
Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta. Menurut
Divaldo, kemenangan itu adalah modal berharga untuk menghadapi tuan
rumah Persiba, Sabtu (16/6/2012) dalam lanjutan Indonesian Premier
League (IPL).
Dalam pertandingan yang disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, ini, Persebaya menang tipis 3-2. Striker asing, Fernando Soler memborong dua gol. Sedangkan sebiji gol lainnya dicetak Feri Ariawan. Sedangkan dua gol Persik diborong pemain berkulit legam, Oliver Makor.
"Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain. Ini adalah modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba Bantul," urai Divaldo kepada beritajatim.com usai pertandingan.
Kemenangan atas Kediri di leg kedua mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia dengan agregat 6-3. Mat Halil cs akan menghadapi pemenang antara Semen Padang dan PSMS.
Sementara itu, pelatih Persik, Joko Malis Mustafa mengaku tak terlalu kecewa dengan kegagalan timnya lolos ke semifinal. Menurutnya, pertandingan lawan Persebaya akan menambah jam terbang pasukannya. "Dari sisi finishing, kematangan secara individu, Persebaya lebih dari kami," kata mantan pelatih Gresik United ini.
Ia menncontohkan peluang Faris Aditama yang membentur mistar gawang. Atau peluang Rendi Syahputra yang tak dapat diselesaikan dengan sempurna. "Mereka anak-anak muda masih perlu jam terbang. Mereka punya prospek bagis," nilai mantan arsitek Persewangi ini.
Joko menambahkan, sebelum pertandingan, ia harus kehilangan bek Anderson da Silva yang memilih hengkang ke Mitra Kukar. "Anderson pergi ke Mitra Kukar secara mendadak. Saya tidak tahu mengapa, mungkin faktor non teknis," aku Joko.
Selain itu beberapa pemain tidak dalam kondisi terbaik, seperti kapten M Fatchul yang mengalami flu berat. "Kapten kita dalam kondisi flu, tapi kita paksakan," pungkasnya.
Dalam pertandingan yang disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, ini, Persebaya menang tipis 3-2. Striker asing, Fernando Soler memborong dua gol. Sedangkan sebiji gol lainnya dicetak Feri Ariawan. Sedangkan dua gol Persik diborong pemain berkulit legam, Oliver Makor.
"Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain. Ini adalah modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba Bantul," urai Divaldo kepada beritajatim.com usai pertandingan.
Kemenangan atas Kediri di leg kedua mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia dengan agregat 6-3. Mat Halil cs akan menghadapi pemenang antara Semen Padang dan PSMS.
Sementara itu, pelatih Persik, Joko Malis Mustafa mengaku tak terlalu kecewa dengan kegagalan timnya lolos ke semifinal. Menurutnya, pertandingan lawan Persebaya akan menambah jam terbang pasukannya. "Dari sisi finishing, kematangan secara individu, Persebaya lebih dari kami," kata mantan pelatih Gresik United ini.
Ia menncontohkan peluang Faris Aditama yang membentur mistar gawang. Atau peluang Rendi Syahputra yang tak dapat diselesaikan dengan sempurna. "Mereka anak-anak muda masih perlu jam terbang. Mereka punya prospek bagis," nilai mantan arsitek Persewangi ini.
Joko menambahkan, sebelum pertandingan, ia harus kehilangan bek Anderson da Silva yang memilih hengkang ke Mitra Kukar. "Anderson pergi ke Mitra Kukar secara mendadak. Saya tidak tahu mengapa, mungkin faktor non teknis," aku Joko.
Selain itu beberapa pemain tidak dalam kondisi terbaik, seperti kapten M Fatchul yang mengalami flu berat. "Kapten kita dalam kondisi flu, tapi kita paksakan," pungkasnya.
Persebaya dilarang gunakan Gelora 10 November
Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini melarang Persebaya menggunakan Stadion Gelora 10
November untuk sementara waktu pascakericuhan antara Bonek Mania dengan
aparat kepolisian.
"Stadion Gelora 10 November saya off` kan dulu sampai saya benar-benar yakin bahwa memang aman," kata Risma usai rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Senin.
Kericuhan antara Bonek Mania dan aparat kepolisian terjadi seusai pertandingan Persebaya melawan Persija Jakarta di stadion setempat, Minggu (3/6).
Menurut dia, larangan itu berlaku tidak hanya bagi Persebaya yang ikut Liga Primer Indonesia (LPI), tetapi juga bagi Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama.
Selain itu, lanjut dia, ada beberapa foto yang memperlihatkan batu-batu di lapangan. Ditengarai batu-batu itu berasal dari tempat duduk di tribun yang sudah rusak.
"Katanya ada batu-batu dari fasilitas tempat duduk beton yang sudah pecah. Saya tidak tahu langsung karena saya memang tidak di dalam," tegas Risma.
Keputusan tersebut sejalan dengan keputusan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto yang membekukan izin pertandingan bagi Persebaya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Namun demikian, Risma masih memberikan celah bagi Persebaya untuk bisa tetap bermain di Surabaya. Syaratnya, Persebaya harus tampil di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
"Silakan kalau mau pakai Stadion GBT, tetapi kalau Stadion Gelora 10 November saya tidak akan kasih izin," katanya.
Sebelumnya, Persebaya pernah tampil di GBT. Tetapi, manajemen Persebaya memutuskan untuk tidak lagi bermain di sana dengan alasan biaya sewa terlalu tinggi.
Untuk meminimalkan kerusuhan dalam pertandingan, Pemkot Surabaya bakal menempatkan kamera pengintai (cctv) di dalam stadion. Dengan kamera cctv, gerak-gerik suporter akan bisa terdeteksi.
"Rencananya ke depan akan dilengkapi cctv semua. Tidak hanya di Gelora 10 November, tetapi juga di GBT. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi," ujarnya.
"Stadion Gelora 10 November saya off` kan dulu sampai saya benar-benar yakin bahwa memang aman," kata Risma usai rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Senin.
Kericuhan antara Bonek Mania dan aparat kepolisian terjadi seusai pertandingan Persebaya melawan Persija Jakarta di stadion setempat, Minggu (3/6).
Menurut dia, larangan itu berlaku tidak hanya bagi Persebaya yang ikut Liga Primer Indonesia (LPI), tetapi juga bagi Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama.
Selain itu, lanjut dia, ada beberapa foto yang memperlihatkan batu-batu di lapangan. Ditengarai batu-batu itu berasal dari tempat duduk di tribun yang sudah rusak.
"Katanya ada batu-batu dari fasilitas tempat duduk beton yang sudah pecah. Saya tidak tahu langsung karena saya memang tidak di dalam," tegas Risma.
Keputusan tersebut sejalan dengan keputusan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto yang membekukan izin pertandingan bagi Persebaya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Namun demikian, Risma masih memberikan celah bagi Persebaya untuk bisa tetap bermain di Surabaya. Syaratnya, Persebaya harus tampil di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
"Silakan kalau mau pakai Stadion GBT, tetapi kalau Stadion Gelora 10 November saya tidak akan kasih izin," katanya.
Sebelumnya, Persebaya pernah tampil di GBT. Tetapi, manajemen Persebaya memutuskan untuk tidak lagi bermain di sana dengan alasan biaya sewa terlalu tinggi.
Untuk meminimalkan kerusuhan dalam pertandingan, Pemkot Surabaya bakal menempatkan kamera pengintai (cctv) di dalam stadion. Dengan kamera cctv, gerak-gerik suporter akan bisa terdeteksi.
"Rencananya ke depan akan dilengkapi cctv semua. Tidak hanya di Gelora 10 November, tetapi juga di GBT. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi," ujarnya.
Dihukum, Persebaya Kesulitan Cari Stadion
Persebaya Surabaya terus dirundung masalah. Setelah terancam
sanksi bertanding tanpa suporter, kali ini Persebaya juga kesulitan
mencari stadion untuk menggelar leg kedua perempatfinal Piala Indonesia
lawan Persik Kediri, Rabu (13/6/2012).
Meski mendapat lampu hijau dari Kapolda Jawa Timur, Panpel pertandingan juga masih menunggu keputusan Komisi Disiplin PSSI.
Kamis (7/6/2012) kemarin, Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiyatmoko akan tetap memberikan ijin pertandingan sepakbola, asalkan sebelum pertandingan dimulai, dilakukan ikrar damai terlebih dahulu.
"Memang itu sinyal positif dari kepolisian, namun kami juga harus menunggu bagaimana keputusan komisi disiplin PSSI," terang Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman.
Sabtu (9/6/2012) pagi, Ram mengaku sudah menerima panggilan dari Komdis. Ia beserta beberapa petinggi di jajaran panpel sudah menghadap dan memberikan keterangan di hadapan Komdis, Jumat (8/6/2012) kemarin.
"Terus terang saja, saat ini kita masih mencari stadion yang pas untuk menggelar leg kedua lawan Persik Kediri," sambung mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya ini.
Untuk sementara, Persebaya memang tidak bisa menggunakan Stadion Gelora 10 Nopember karena tengah direnovasi. Walikota surabaya, Tri Rismaharini sudah menerangkan, selama Gelora 10 Nopember dipugar, stadion legendaris ini tidak boleh digunakan. Opsinya, laga bisa digelar di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Saat ini, semua kembali lagi ke keputusan Komdis," terang Ram. Ada beberapa daerah alternatif yang dibidik untuk menggelar laga ini, seperti Gresik, Bangkalan, Kediri hingga Yogyakarta. Namun Ram menegaskan belum memutuskan dimana laga ini digelar.
Komisi Disiplin PSSI sendiri telah siap menjatuhkan sanksi untuk Persebayamenyusul tewasnya seorang "Bonek", Purwo Adi Utomo, saat tim berjuluk "Bajul Ijo" tersebut menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/6/2012).
"Mereka tidak boleh main di Surabaya dan bermain tanpa penonton pada tanggal 13 Juni nanti," jelas Ketua Komisi Displin, Benhard Limbong, kepada wartawan, Jumat (8/6/2012) malam
Meski mendapat lampu hijau dari Kapolda Jawa Timur, Panpel pertandingan juga masih menunggu keputusan Komisi Disiplin PSSI.
Kamis (7/6/2012) kemarin, Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiyatmoko akan tetap memberikan ijin pertandingan sepakbola, asalkan sebelum pertandingan dimulai, dilakukan ikrar damai terlebih dahulu.
"Memang itu sinyal positif dari kepolisian, namun kami juga harus menunggu bagaimana keputusan komisi disiplin PSSI," terang Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman.
Sabtu (9/6/2012) pagi, Ram mengaku sudah menerima panggilan dari Komdis. Ia beserta beberapa petinggi di jajaran panpel sudah menghadap dan memberikan keterangan di hadapan Komdis, Jumat (8/6/2012) kemarin.
"Terus terang saja, saat ini kita masih mencari stadion yang pas untuk menggelar leg kedua lawan Persik Kediri," sambung mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya ini.
Untuk sementara, Persebaya memang tidak bisa menggunakan Stadion Gelora 10 Nopember karena tengah direnovasi. Walikota surabaya, Tri Rismaharini sudah menerangkan, selama Gelora 10 Nopember dipugar, stadion legendaris ini tidak boleh digunakan. Opsinya, laga bisa digelar di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Saat ini, semua kembali lagi ke keputusan Komdis," terang Ram. Ada beberapa daerah alternatif yang dibidik untuk menggelar laga ini, seperti Gresik, Bangkalan, Kediri hingga Yogyakarta. Namun Ram menegaskan belum memutuskan dimana laga ini digelar.
Komisi Disiplin PSSI sendiri telah siap menjatuhkan sanksi untuk Persebayamenyusul tewasnya seorang "Bonek", Purwo Adi Utomo, saat tim berjuluk "Bajul Ijo" tersebut menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/6/2012).
"Mereka tidak boleh main di Surabaya dan bermain tanpa penonton pada tanggal 13 Juni nanti," jelas Ketua Komisi Displin, Benhard Limbong, kepada wartawan, Jumat (8/6/2012) malam
piala-indonesia-persebaya-ke-semifinal-setelah-taklukan-persik-kediri
Pertandingan Piala Indonesia Rabu 13 Juni 2012 antara Persebaya Vs Persik Kediri akhirnya dimenangkan Persebaya dengan skor tipis 3-2. Hasil ini membuat Bajul Ijo lolos ke babak semifinal Piala Indonesia 2012.
Persik yang tertinggal agregat 1-3, berusaha menekan di sepanjang awal-awal babak pertama. Namun Persebaya malah berhasil unggul terlebih dulu ketika waktu menginjak menit ke-15.
Tendangan bebas Mario Karlovic, berhasil dimanfaatkan Fernando Soler untuk membawa Persebaya unggul 1-0.
Di menit 28, Soler kembali mencetak gol kedua untuk Persebaya setelah umpan crossing Taufiq dimaksimalkannya untuk menaklukan penjaga gawang Wawan Hariono.
Ketinggalan 2 gol, membuat Persik semakin bermain terbuka. Alhasil di menit ke-36 Oliver Makor mampu membuat skor menjadi 2-1, sekaligus menjadi hasil sementara di paruh pertama.
Di babak kedua, Persebaya tidak menurunkan tempo serangan. Puncaknya di menit ke 75 Persebaya mampu unggul 3-1 setelah Feri yang memanfaatkan umpan manis Rian Wahyu, berhasil menjaringkan bola ke gawang Persik.
Di penghujung laga, Persik mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2 setelah Oliver Makor kembali berhasil menjebol gawang Persebaya melalui tendangan bebas.
Kemenangan ini membuat Persebaya lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012, dengan keunggulan agregat 6-3 atas Persik Kediri.
Susunan pemain
Persik yang tertinggal agregat 1-3, berusaha menekan di sepanjang awal-awal babak pertama. Namun Persebaya malah berhasil unggul terlebih dulu ketika waktu menginjak menit ke-15.
Tendangan bebas Mario Karlovic, berhasil dimanfaatkan Fernando Soler untuk membawa Persebaya unggul 1-0.
Di menit 28, Soler kembali mencetak gol kedua untuk Persebaya setelah umpan crossing Taufiq dimaksimalkannya untuk menaklukan penjaga gawang Wawan Hariono.
Ketinggalan 2 gol, membuat Persik semakin bermain terbuka. Alhasil di menit ke-36 Oliver Makor mampu membuat skor menjadi 2-1, sekaligus menjadi hasil sementara di paruh pertama.
Di babak kedua, Persebaya tidak menurunkan tempo serangan. Puncaknya di menit ke 75 Persebaya mampu unggul 3-1 setelah Feri yang memanfaatkan umpan manis Rian Wahyu, berhasil menjaringkan bola ke gawang Persik.
Di penghujung laga, Persik mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2 setelah Oliver Makor kembali berhasil menjebol gawang Persebaya melalui tendangan bebas.
Kemenangan ini membuat Persebaya lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012, dengan keunggulan agregat 6-3 atas Persik Kediri.
Susunan pemain
- Persebaya: 22 Dedi Iman (PG), 28 Khomad Suharto, 5 Otavio Dutra, 16 Jefri Prasetyo, 3 Erol Iba (c), 14 Jusmadi, 29 Mario Karlovic, 8 Taufiq (20 Aulia Ardli, 90′), 18 Rian Wahyu, 9 Fernando Soler (31 Feri Ariawan, 54′), 2 Mat Halil (25 Edi Gunawan, 46′).
- Persik Kediri: 20 Wawan Hariono(PG) (33 Dwi Kuswanto, 77′), 16 Widi Susanto, 24 M Fatchul Ichya (C), 15 Slamet Sampurno, 41 Zainul Arifin (21 Irfan, 35′), 7 Endar Hendra, 4 Tamzil, 8 Jefri Dwi Hadi, 29 Rendi Syahputra, 31 Oliver Makor, 13 Faris Aditama.
Persebaya Jadi Target Operasi Persiba Bantul
Persiba
Bantul berhasil mempermalukan Persebaya di pertemuan pertama, 28
Januari di Gelora 10 Nopember lalu. Sabtu (16/6/2012) besok, Slamet Nur
Cahyo dan kawan-kawan juga ingin mengulang cerita manis itu. Apalagi
Persiba main di kandang sendiri, Stadion Sultan Agung, Bantul.
Asisten pelatih Persiba Sajuri Sahid menegaskan, tiga poin menjadi bidikan timnya saat bertemu Persebaya, di Stadion Sultan Agung. Tiga poin juga berfungsi untuk mendongkrak posisi mereka dari papan tengah klasemen Indonesian Premier League (IPL). "Kami masih tetap mengincar kemenangan, meski lawan yang kami hadapi adalah tim sekelas Persebaya," ucap pelatih yang mengantarkan Persiba promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia ini.
Sayang pada pertandingan ini, Persiba tidak bis amenurunkan Ezequiel Gonzales. Striker berkebangsaan Argentina ini mengalami cedera lurut kanan. Pemain berusia 28 tahun ini pun terpaksa absen dalam waktu lama. Tanpa Eze, Sajuri mengakui kekuatan timnya banyak tereduksi. "Sebab Eze adalah motor serangan kami. Kalau dia tidak ada, sama artinya Persiba kehilangan rohnya," aku pelatih yang identik dengan selebrasi saltonya ini.
Sebagai pengganti, Persiba akan memaksimalkan duet pemain lokal, Ugik Sugiyanto dan Cornelis Kaimu. Selain itu, tim kebanggan paserbumi ini bisa memaksimalkan Busari. Busa, sapaan akrabnya, mencetak dua gol ke gawang PPSM. Selain ketiga pemain ini, Persiba juga bisa memanfaatkan Johan Manaji sebagai pendobrak dari lini tengah. "Yang saya khawatirkan adalah kebugaran mereka. Tiga pemain ini selalu jadi starter setiap Persiba main," keluh Sajuri.
Mengenai calon lawannya, Sajuri menilai Persenbaya adalah tim kuat dan dihuni pemain berkualitas, seperti Andik Vermansyah, Taufiq, Rendi Irawan dan Mario Karlovic. Selain itu Bajul Ijo juga memiliki striker haus gol Fernando Soler. Menurut Sajuri, Soler adalah striker mematikan, meski usianya sudah tak muda lagi. "Dia bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Contohnya waktu Persebaya melawan Persija kemarin. Kami akan ajak mereka bertarung di lapangan tengah. Meskipun katanya Andik Vermansah tidak main, namun lini tengah Persebaya tetap berbahaya," pungkasnya.
Asisten pelatih Persiba Sajuri Sahid menegaskan, tiga poin menjadi bidikan timnya saat bertemu Persebaya, di Stadion Sultan Agung. Tiga poin juga berfungsi untuk mendongkrak posisi mereka dari papan tengah klasemen Indonesian Premier League (IPL). "Kami masih tetap mengincar kemenangan, meski lawan yang kami hadapi adalah tim sekelas Persebaya," ucap pelatih yang mengantarkan Persiba promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia ini.
Sayang pada pertandingan ini, Persiba tidak bis amenurunkan Ezequiel Gonzales. Striker berkebangsaan Argentina ini mengalami cedera lurut kanan. Pemain berusia 28 tahun ini pun terpaksa absen dalam waktu lama. Tanpa Eze, Sajuri mengakui kekuatan timnya banyak tereduksi. "Sebab Eze adalah motor serangan kami. Kalau dia tidak ada, sama artinya Persiba kehilangan rohnya," aku pelatih yang identik dengan selebrasi saltonya ini.
Sebagai pengganti, Persiba akan memaksimalkan duet pemain lokal, Ugik Sugiyanto dan Cornelis Kaimu. Selain itu, tim kebanggan paserbumi ini bisa memaksimalkan Busari. Busa, sapaan akrabnya, mencetak dua gol ke gawang PPSM. Selain ketiga pemain ini, Persiba juga bisa memanfaatkan Johan Manaji sebagai pendobrak dari lini tengah. "Yang saya khawatirkan adalah kebugaran mereka. Tiga pemain ini selalu jadi starter setiap Persiba main," keluh Sajuri.
Mengenai calon lawannya, Sajuri menilai Persenbaya adalah tim kuat dan dihuni pemain berkualitas, seperti Andik Vermansyah, Taufiq, Rendi Irawan dan Mario Karlovic. Selain itu Bajul Ijo juga memiliki striker haus gol Fernando Soler. Menurut Sajuri, Soler adalah striker mematikan, meski usianya sudah tak muda lagi. "Dia bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Contohnya waktu Persebaya melawan Persija kemarin. Kami akan ajak mereka bertarung di lapangan tengah. Meskipun katanya Andik Vermansah tidak main, namun lini tengah Persebaya tetap berbahaya," pungkasnya.
Piala Indonesia: Menang Atas Persik, Persebaya ke Semifinal
Persebaya Surabaya menang tipis 3-2 saja atas Persik Kediri
di Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Rabu
(13/6). Meski begitu, hasil ini sudah mengantarkan mereka lolos ke
babak semifinal Piala Indonesia 2012.
Persik yang tertinggal agregat 1-3 mencoba menekan di sepanjang 10 menit babak pertama. Akan tetapi serangan mereka hanya sampai di depan kotak 16 meter Persebaya yang kali ini tidak diperkuat Andik Vermansyah.
Bajul Ijo yang terlihat terlambat panas malah mampu unggul terlebih dahulu di menit ke-15. Berawal dari tendangan bebas Mario Karlovic, bola diterima dengan sundulan Otavio Dutra yang mengarahkannya ke Fernando Soler. Tanpa pengawalan, striker Argentina ini mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono. Gol Soler ini sempat mendapat protes dari pemain Persik yang menganggap Soler terjebak offside. Namun wasit tetap kukuh dengan pendiriannya. Pertandingan berlanjut dan Persebaya masih memegang kendali serangan.
Fernando Soler seolah kembali menjadi bintang di laga ini. Pada menit ke-28 ia mencetak brace ketika mendapatkan bola dari crossing Taufiq. Striker Argentina ini kembali membuat kiper Wawan tak berkutik dan Persebaya unggul 2-0.
Tertinggal dua gol tak lantas menyiutkan nyali Persik. Mereka akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan di menit ke-36, melalui Oliver Makor. Skor 2-1 ini menutup pertandingan babak pertama.
Di awal babak kedua, Persebaya melakukan pergantian pertama. Mat Hali ditarik keluar dan digantikan Edi Gunawan. Setelah lima menit babak ini berjalan terjadi keributan kecil antara Widi Susanto dengan Fernando Soler. Keduanya pun dihadiahi kartu kuning oleh wasit Agus. Buntut dari insiden tersebut, semenit kemudian pelatih Divaldo Alves menarik Soler dan memasukkan Fery Ariawan.
Kepercayaan ini dijawab tuntas Fery dengan membawa Persebaya unggul kian jauh 3-1 di menit ke-75. Menerima umpan matang Rian Wahyu, Feri mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono.
Setelah kebobolan tiga gol, pelatih Persik, Djoko Malis Mustafa menarik kiper Wawan dan memasukkan Dwi Kuswanto menit ke-77. Sedangkan dari kubu Persebaya, Taufiq ditarik keluar menit ke-80 dan digantikan gelandang muda, Aulia Ardli. Hadirnya Aulia diharapkan bisa memperkuat lini tengah Bajul Ijo.
Semenit menjelang bubar Persebaya harus bermain 10 orang saja. Khomad Suharto mendapat kartu merah setelah melanggar keras Faris Aditama. Eksekusi tendangan bebas Oliver Makor karena pelanggaran tersebut pun tak dapat dibendung Dedi Iman. Skor 3-2 menutup jalannya pertandingan.
Kemenangan ini ini mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012. Mereka unggul agregat 6-3 atas Macan Putih. Di semifinal nanti, Persebaya tinggal menunggu pemenang antara Semen Padang dengan PSMS Medan.
Persik yang tertinggal agregat 1-3 mencoba menekan di sepanjang 10 menit babak pertama. Akan tetapi serangan mereka hanya sampai di depan kotak 16 meter Persebaya yang kali ini tidak diperkuat Andik Vermansyah.
Bajul Ijo yang terlihat terlambat panas malah mampu unggul terlebih dahulu di menit ke-15. Berawal dari tendangan bebas Mario Karlovic, bola diterima dengan sundulan Otavio Dutra yang mengarahkannya ke Fernando Soler. Tanpa pengawalan, striker Argentina ini mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono. Gol Soler ini sempat mendapat protes dari pemain Persik yang menganggap Soler terjebak offside. Namun wasit tetap kukuh dengan pendiriannya. Pertandingan berlanjut dan Persebaya masih memegang kendali serangan.
Fernando Soler seolah kembali menjadi bintang di laga ini. Pada menit ke-28 ia mencetak brace ketika mendapatkan bola dari crossing Taufiq. Striker Argentina ini kembali membuat kiper Wawan tak berkutik dan Persebaya unggul 2-0.
Tertinggal dua gol tak lantas menyiutkan nyali Persik. Mereka akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan di menit ke-36, melalui Oliver Makor. Skor 2-1 ini menutup pertandingan babak pertama.
Di awal babak kedua, Persebaya melakukan pergantian pertama. Mat Hali ditarik keluar dan digantikan Edi Gunawan. Setelah lima menit babak ini berjalan terjadi keributan kecil antara Widi Susanto dengan Fernando Soler. Keduanya pun dihadiahi kartu kuning oleh wasit Agus. Buntut dari insiden tersebut, semenit kemudian pelatih Divaldo Alves menarik Soler dan memasukkan Fery Ariawan.
Kepercayaan ini dijawab tuntas Fery dengan membawa Persebaya unggul kian jauh 3-1 di menit ke-75. Menerima umpan matang Rian Wahyu, Feri mudah saja menaklukkan kiper Wawan Hariono.
Setelah kebobolan tiga gol, pelatih Persik, Djoko Malis Mustafa menarik kiper Wawan dan memasukkan Dwi Kuswanto menit ke-77. Sedangkan dari kubu Persebaya, Taufiq ditarik keluar menit ke-80 dan digantikan gelandang muda, Aulia Ardli. Hadirnya Aulia diharapkan bisa memperkuat lini tengah Bajul Ijo.
Semenit menjelang bubar Persebaya harus bermain 10 orang saja. Khomad Suharto mendapat kartu merah setelah melanggar keras Faris Aditama. Eksekusi tendangan bebas Oliver Makor karena pelanggaran tersebut pun tak dapat dibendung Dedi Iman. Skor 3-2 menutup jalannya pertandingan.
Kemenangan ini ini mengantarkan Bajul Ijo lolos ke semifinal Piala Indonesia 2012. Mereka unggul agregat 6-3 atas Macan Putih. Di semifinal nanti, Persebaya tinggal menunggu pemenang antara Semen Padang dengan PSMS Medan.
Lolos, Persebaya Siap Terkam Persiba
Persebaya 1927 memastikan lolos ke babak semi final Piala Indonesia. Itu
setelah membungkam Persik Kediri 3-2 di leg kedua di Lapangan Sasana
Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Rabu (13/6). Agregat
kemenangan Bajul Ijo 6-3, karena di leg pertama menang 3-1.
Divaldo Alves, pelatih Persebaya senang bukan kepalang. Bukan hanya timnya mulai mendekati jura, tapi kemenangan ini juga sebagai modal untuk menghadapi Persiba Bantul Sabtu (16/6) dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2011/12.
Sedangkan di Semifinal Piala Indonesia nanti, Mat Halil dkk akan menghadapi pemenang antara Semen Padang dan PSMS. Divaldo berharap pada pertandingan berikutnya nanti, Persebaya bisa bermain konsisten.
Itu mengingat, pada pertandingan yang digelar di Jogja, Persebaya menurunkan pemain terbaiknya sejak kick off babak pertama. Divaldo memang mengaku tidak mau ambil risiko, sebab PI ini menjadi satu-satunya pemburuan gelarnya di musim ini.
Makanya, pasukan Bajul Ijo tampil agresif sepanjang pertandingan. Bagi Divaldo, menurunkan pemain intinya bukan hanya timnya keder dengan kekuatan Persik. Tapi lebih dari itu ia ingin pertandingan ini bisa dibuat ajang pemanasan bagi anak asuhnya untuk menghadapi Persiba.
Dengan kemenagnan ini tentu akan menambah percaya diri Erol Iba dkk. "Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain. Ini adalah modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba Bantul," kata Divaldo.
Apalagi Andik Vermansyah yang pada pertandingan kemarin absen kemungkinan bisa dimainkan. Jika berbicara kekuatan, tim berlogo Buaya itu masih imbang dengan pemain Persiba. Kedua tim saat ini mendudiki peringkat enam dan tujuh, Persebaya masih di atas Bantul dan hanya selisih satu poin. “Terimakasih untuk semua, hasil untuk membangkitkan semangat di IPL,” tambahnya.
Pertadingan leg kedua Persebaya vs Persik yang disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, itu, Persebaya menang tipis 3-2. Kemangan itu berkat gol sang predator asing, Fernando Soler. Ia melesakkan dua gol ke gawan tim Macan Putih—jukan Persik Kediri. Sedangkan sebiji gol lainnya dicetak Feri Ariawan. Sementara dua gol Persik diborong pemain berkulit legam, Oliver Makor.
Menanggapai kelahan itu, pelatih Persik, Joko Malis Mustafa menerima dengan lapang dada. Menurutnya dengan kondisi tim yang tidak terlalu bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya, melaju ke babak perempat final saja sudah pencapaian bagus.
Untuk itu, pertandingan lawan Persebaya harus dijadikan pelarajaran dan menambah jam terbang pasukannya. "Dari sisi finishing, kematangan secara individu, Persebaya lebih baik dari kami," katanya.
Persik banyak menciptakan peluang, katanya, itu membuktikan bahwa tim ini mempunyai masa depan cerah. Padahal Persik tidak tampil dengan pemain terbaiknya. Misalnya saja, "Mereka anak-anak muda masih perlu jam terbang. Mereka punya prospek bagus. Meraka memebrikan perlawanan pada tim sekels Persebaya, selain karena kalah tipis, kami punya peluang yang di mentahkan mistar."
sebelum pertandingan, ia harus kehilangan bek Anderson da Silva yang memilih hengkang ke Mitra Kukar. "Juga kapten kita dalam kondisi flu, tapi kita paksakan," pungkasnya.
Divaldo Alves, pelatih Persebaya senang bukan kepalang. Bukan hanya timnya mulai mendekati jura, tapi kemenangan ini juga sebagai modal untuk menghadapi Persiba Bantul Sabtu (16/6) dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2011/12.
Sedangkan di Semifinal Piala Indonesia nanti, Mat Halil dkk akan menghadapi pemenang antara Semen Padang dan PSMS. Divaldo berharap pada pertandingan berikutnya nanti, Persebaya bisa bermain konsisten.
Itu mengingat, pada pertandingan yang digelar di Jogja, Persebaya menurunkan pemain terbaiknya sejak kick off babak pertama. Divaldo memang mengaku tidak mau ambil risiko, sebab PI ini menjadi satu-satunya pemburuan gelarnya di musim ini.
Makanya, pasukan Bajul Ijo tampil agresif sepanjang pertandingan. Bagi Divaldo, menurunkan pemain intinya bukan hanya timnya keder dengan kekuatan Persik. Tapi lebih dari itu ia ingin pertandingan ini bisa dibuat ajang pemanasan bagi anak asuhnya untuk menghadapi Persiba.
Dengan kemenagnan ini tentu akan menambah percaya diri Erol Iba dkk. "Saya rasa hasil hari ini sangat positif untuk meningkatkan mental pemain. Ini adalah modal bagus untuk persiapan pertandingan besok lawan Persiba Bantul," kata Divaldo.
Apalagi Andik Vermansyah yang pada pertandingan kemarin absen kemungkinan bisa dimainkan. Jika berbicara kekuatan, tim berlogo Buaya itu masih imbang dengan pemain Persiba. Kedua tim saat ini mendudiki peringkat enam dan tujuh, Persebaya masih di atas Bantul dan hanya selisih satu poin. “Terimakasih untuk semua, hasil untuk membangkitkan semangat di IPL,” tambahnya.
Pertadingan leg kedua Persebaya vs Persik yang disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, itu, Persebaya menang tipis 3-2. Kemangan itu berkat gol sang predator asing, Fernando Soler. Ia melesakkan dua gol ke gawan tim Macan Putih—jukan Persik Kediri. Sedangkan sebiji gol lainnya dicetak Feri Ariawan. Sementara dua gol Persik diborong pemain berkulit legam, Oliver Makor.
Menanggapai kelahan itu, pelatih Persik, Joko Malis Mustafa menerima dengan lapang dada. Menurutnya dengan kondisi tim yang tidak terlalu bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya, melaju ke babak perempat final saja sudah pencapaian bagus.
Untuk itu, pertandingan lawan Persebaya harus dijadikan pelarajaran dan menambah jam terbang pasukannya. "Dari sisi finishing, kematangan secara individu, Persebaya lebih baik dari kami," katanya.
Persik banyak menciptakan peluang, katanya, itu membuktikan bahwa tim ini mempunyai masa depan cerah. Padahal Persik tidak tampil dengan pemain terbaiknya. Misalnya saja, "Mereka anak-anak muda masih perlu jam terbang. Mereka punya prospek bagus. Meraka memebrikan perlawanan pada tim sekels Persebaya, selain karena kalah tipis, kami punya peluang yang di mentahkan mistar."
sebelum pertandingan, ia harus kehilangan bek Anderson da Silva yang memilih hengkang ke Mitra Kukar. "Juga kapten kita dalam kondisi flu, tapi kita paksakan," pungkasnya.
Bonek Geruduk Mapolda Jatim
Puluhan suporter Persebaya Surabaya mendatangi Markas Kepolisian
Daerah Jawa Timur, Surabaya, Kamis (14/6/2012) siang. Mereka protes atas
kekerasan yang menewaskan beberapa bonek dalam kericuhan yang terjadi
saat pertandingan sepak bola, beberapa waktu lalu.Mereka
sebelumnya menggelar aksi di Monumen Polri. Kemudian mereka bergeser ke
Markas Polda Jatim dan menggelar aksi teaterikal. Mereka memperagakan
kekerasan aparat polisi terhadap suporter.
"Kami ingin penjelasan mengenai kematian suporter Persebaya," kata koordinator aksi Andi Peci. Mereka protes atas kematian salah satu bonek, Purwo Adi Utomo, di Stadion Tambaksari, Surabaya, pada awal Juni lalu.
Selain itu, para bonek juga meminta polisi mengusut kasus kematian lima bonek di Lamongan, Jatim, pada bulan Maret lalu. Dalam aksi itu, bonek akhirnya kecewa karena tidak dapat ditemui pimpinan Polda Jatim. Mereka masih akan datang kembali untuk meminta penjelasan pada pekan depan.
"Kami ingin penjelasan mengenai kematian suporter Persebaya," kata koordinator aksi Andi Peci. Mereka protes atas kematian salah satu bonek, Purwo Adi Utomo, di Stadion Tambaksari, Surabaya, pada awal Juni lalu.
Selain itu, para bonek juga meminta polisi mengusut kasus kematian lima bonek di Lamongan, Jatim, pada bulan Maret lalu. Dalam aksi itu, bonek akhirnya kecewa karena tidak dapat ditemui pimpinan Polda Jatim. Mereka masih akan datang kembali untuk meminta penjelasan pada pekan depan.
Tak Mau Bonek Bikin Rusuh, Kapolres Madiun Tolak Persebaya
Kapolres Madiun Kota, AKBP Adi Deriyan Jayamarta tak bakal memberikan
rekomendasi bagi tim Persebaya untuk berlaga atau menggunakan Stadion
Wilis, Kota Madiun, sebagai home base.
Kapolres beralasan, Persebaya sudah pernah menggunakan Stadion Wilis
beberapa tahun lalu, dan berakhir dengan kericuhan para suporternya yang
membakar sejumlah atribut dan sejumlah bagian stadion. Selain itu,
Kapolres beralasan pihak keamanan tidak bakal memberi rekomendasi
Persebaya bermain di Madiun.
"Kami tidak akan memberikan rekomendasi Persebaya bermain di Madiun, karena sudah punya story main di Madiun bakar-bakar stadion beberapa tahun lalu," terangnya kepada Surya, Minggu (3/6/2012).
Adi menambahkan, Persebaya sudah memiliki home base di Surabaya. Menurutnya, selayaknya menjamu lawan-lawan dan bertanding di Surabaya. Pasalnya, keamanan hanya terfokus mengamankan para tamu atau lawan Persebaya dan Suporternya.
Akan tetapi, jika bermain di Madiun, polisi harus mengamankan tim Persebaya, official, dan suporternya. Selain itu, juga mengamankan tim lawannya, serta warga Madiun sendiri.
"Kami sarankan tetap bermain di Surabaya, karena lebih terpantau keamanannya dan home basenya juga di Surabaya. Kami yakin suporternya lebih menjaga diri jika di kandangnya sendiri," tegasnya.
Bahkan jika Polda Jatim tetap merekomendasinya Persebaya bermain di Madiun, Kapolres juga bakal tetap mempertimbangan faktor keamanan. Menurutnya, jika tim sepakbola lainnya, seperti Persija, yang selama ini memilih home base di Madiun, pihaknya tidak keberatan karena suporternya yang datang ke lapangan tidak terlalu banyak.
"Kami yakin kalau dikomunikasikan dengan polda pilihannya tetap di Surabaya. Karena home base-nya memang di sana. Kami juga tetap harus menjaga Madiun yang sudah kondusif," tandasnya.
"Kami tidak akan memberikan rekomendasi Persebaya bermain di Madiun, karena sudah punya story main di Madiun bakar-bakar stadion beberapa tahun lalu," terangnya kepada Surya, Minggu (3/6/2012).
Adi menambahkan, Persebaya sudah memiliki home base di Surabaya. Menurutnya, selayaknya menjamu lawan-lawan dan bertanding di Surabaya. Pasalnya, keamanan hanya terfokus mengamankan para tamu atau lawan Persebaya dan Suporternya.
Akan tetapi, jika bermain di Madiun, polisi harus mengamankan tim Persebaya, official, dan suporternya. Selain itu, juga mengamankan tim lawannya, serta warga Madiun sendiri.
"Kami sarankan tetap bermain di Surabaya, karena lebih terpantau keamanannya dan home basenya juga di Surabaya. Kami yakin suporternya lebih menjaga diri jika di kandangnya sendiri," tegasnya.
Bahkan jika Polda Jatim tetap merekomendasinya Persebaya bermain di Madiun, Kapolres juga bakal tetap mempertimbangan faktor keamanan. Menurutnya, jika tim sepakbola lainnya, seperti Persija, yang selama ini memilih home base di Madiun, pihaknya tidak keberatan karena suporternya yang datang ke lapangan tidak terlalu banyak.
"Kami yakin kalau dikomunikasikan dengan polda pilihannya tetap di Surabaya. Karena home base-nya memang di sana. Kami juga tetap harus menjaga Madiun yang sudah kondusif," tandasnya.
Persebaya Diusir dari Surabaya
Ricuh di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, yang berujung tewasnya
satu penonton, Purwo Adi Utomo akhirnya berdampak pada kiprah Persebaya
di musim 2011/12.
Seperti yang disebutkan Ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong,
Persebaya tidak bisa bermain di kandang saat menjamu Persik Kediri
dalam babak delapan besar Piala Indonesia, 13 Juni mendatang.
"Berdasarkan hukum Komdis, mereka harus cari tempat yang jaraknya 100 km dari Surabaya. Kemudian, tidak boleh ada penonton di partai usiran itu," jelas Limbong.
Menurut Limbong, hukuman bagi Persebaya tak berakhir di situ. Ditambahkannya, Persebaya bisa saja dikenakan sanksi lain, termasuk denda apabila terbukti lalai menjaga kondisi di laga yang mempertemukan Persebaya melawan Persija IPL, 3 Juni 2012 itu.
"Sanksi akan kita berikan, tapi sebelumnya kami akan melakukan konfirmasi ke semua pihak, seperti pihak kepolisian. Kami juga berencana memanggil Persebaya, Persija, dan Bonek juga."
"Untuk saat ini, itu dulu karena kami tentu harus mengambil tindakan mengingat mereka bermain tanggal 13," sambung Limbong.
Di sisi lain, sanksi yang diberikan Komdis PSSI dirasakan berat oleh Persebaya. Seperti yang dinformasikan, Persebaya sampai saat ini masih kesulitan mencari stadion untuk menggelar patai kandang dalam babak delapan besar Piala Indonesia.
"Berdasarkan hukum Komdis, mereka harus cari tempat yang jaraknya 100 km dari Surabaya. Kemudian, tidak boleh ada penonton di partai usiran itu," jelas Limbong.
Menurut Limbong, hukuman bagi Persebaya tak berakhir di situ. Ditambahkannya, Persebaya bisa saja dikenakan sanksi lain, termasuk denda apabila terbukti lalai menjaga kondisi di laga yang mempertemukan Persebaya melawan Persija IPL, 3 Juni 2012 itu.
"Sanksi akan kita berikan, tapi sebelumnya kami akan melakukan konfirmasi ke semua pihak, seperti pihak kepolisian. Kami juga berencana memanggil Persebaya, Persija, dan Bonek juga."
"Untuk saat ini, itu dulu karena kami tentu harus mengambil tindakan mengingat mereka bermain tanggal 13," sambung Limbong.
Di sisi lain, sanksi yang diberikan Komdis PSSI dirasakan berat oleh Persebaya. Seperti yang dinformasikan, Persebaya sampai saat ini masih kesulitan mencari stadion untuk menggelar patai kandang dalam babak delapan besar Piala Indonesia.
Wagub Jatim Usul Nonton di Teve Daripada Pertandingan Bola Rusuh
-
Wakil Gubernur Jawa Timur menyayangkan kerusuhan yang terjadi pada
pertandingan sepakbola di Surabaya, hingga menimbulkan korban tewas dari
suporter Persebaya 1927. Wagub menyarankan, lebih baik menonton dari
televisi.
"Ya sudah nonton di televisi. Lah yo opo, timbangane mati gara-gara bal-balan (Dari pada meninggal dunia karena sepakbola)," ujar Wagub Saifullah Yusuf, Selasa (5/6/2012).
Pria yang biasa disapa Gus Ipul ini menerangkan, sepakbola di Jawa timur merupakan basisnya sepakbola nasional. Menurutnya, banyak klub sepakbola yang memiliki pendukung fanatik dan luar biasa. Namun, dukungan tersebut harus secara rasional.
"Kita ingin semua masyarakat memberikan dukungan yang rasional. Kalau sudah sampai mati gara-gara bola, itu problem buat kita," tuturnya.
Mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menuturkan, Pemprov bersama instansi terkait, sudah berupaya membimbing suporter dan sering menggelar pertemuan antar perwakilan suporter.
"Memang suporter ini kan tidak bisa utuh, karena jumlah suporter itu banyak orang. Kita akan terus memberikan penyadaran kepada masyarakat. Kalau ini (suporter tewas) rugi sendiri," ujarnya.
Gus Ipul juga meminta semua suporter untuk mematuhi keputusan dari kepolisian, yang mencabut izin pertandingan sepakbola.
"Kalau itu keputusannya harus dilaksanakan dan menjadi perenungan semua," jelasnya.
"Ya sudah nonton di televisi. Lah yo opo, timbangane mati gara-gara bal-balan (Dari pada meninggal dunia karena sepakbola)," ujar Wagub Saifullah Yusuf, Selasa (5/6/2012).
Pria yang biasa disapa Gus Ipul ini menerangkan, sepakbola di Jawa timur merupakan basisnya sepakbola nasional. Menurutnya, banyak klub sepakbola yang memiliki pendukung fanatik dan luar biasa. Namun, dukungan tersebut harus secara rasional.
"Kita ingin semua masyarakat memberikan dukungan yang rasional. Kalau sudah sampai mati gara-gara bola, itu problem buat kita," tuturnya.
Mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menuturkan, Pemprov bersama instansi terkait, sudah berupaya membimbing suporter dan sering menggelar pertemuan antar perwakilan suporter.
"Memang suporter ini kan tidak bisa utuh, karena jumlah suporter itu banyak orang. Kita akan terus memberikan penyadaran kepada masyarakat. Kalau ini (suporter tewas) rugi sendiri," ujarnya.
Gus Ipul juga meminta semua suporter untuk mematuhi keputusan dari kepolisian, yang mencabut izin pertandingan sepakbola.
"Kalau itu keputusannya harus dilaksanakan dan menjadi perenungan semua," jelasnya.
Kecam Arogansi Polisi, Bonek Turun ke Jalan
Ratusan suporter Persebaya 1927 mengecam aksi arogan dan over reaction
polisi terkait tewasnya Purwo Adi Utomo, yang tewas terinjak-injak saat
menghindari tembakan gas air mata petugas di Stadion Gelora 10 November
Tambaksari.
"Sampai saat ini investigasi terkait aksi arogan anggota masih belum jelas apa hasilnya. Bonek juga masyarakat, bukan pelaku kriminal," teriak Andi peci, salah satu koordinator aksi saat berorasi di depan monumen Perjuangan Polri, Jalan Polisi Istimewa, Kamis (14/6/2012).
Andi menambahkan, aksi yang dilakukan juga mendesak Polda Jatim mengusut tuntas tewasnya lima orang suporter bonek di Lamongan beberapa bulan lalu.
"Kita minta kepada Polda Jatim agar segera mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang bertindaka arogan dan menyelesaikan kasus tewasnya teman-teman kami," imbuhnya.
Dalam aksinya, selain menyanyikan yel-yel Persebaya, para suporter yang menggunakan kaos hijau-hijau ini juga membawa berbagai poster dan spanduk diantaranya, 'Kami Mengecam Aksi Arogan dan Represif Aparat', 'Kami Bonek Juga Masyarakat' serta 'All Cops Are Busterd (A.C.A.B)'.
Beberapa diantaranya juga membawa replika senjata gas air mata yang terbuat dari bahan stereofoam. Selain itu, beberapa suporter wanita atau biasa disebut bonita (bonek wanita) membagi-bagikan bunga dan selebaran berisi tuntutan kepada pengguna jalan.
Para bonek juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan arogansi aparat kepolisian terhadap bonek. Akibat aksi bonek yang dilakukan di dekat perempatan Jalan Raya Darmo menyebabkan terjadi sedikit kepadatan.
"Sampai saat ini investigasi terkait aksi arogan anggota masih belum jelas apa hasilnya. Bonek juga masyarakat, bukan pelaku kriminal," teriak Andi peci, salah satu koordinator aksi saat berorasi di depan monumen Perjuangan Polri, Jalan Polisi Istimewa, Kamis (14/6/2012).
Andi menambahkan, aksi yang dilakukan juga mendesak Polda Jatim mengusut tuntas tewasnya lima orang suporter bonek di Lamongan beberapa bulan lalu.
"Kita minta kepada Polda Jatim agar segera mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang bertindaka arogan dan menyelesaikan kasus tewasnya teman-teman kami," imbuhnya.
Dalam aksinya, selain menyanyikan yel-yel Persebaya, para suporter yang menggunakan kaos hijau-hijau ini juga membawa berbagai poster dan spanduk diantaranya, 'Kami Mengecam Aksi Arogan dan Represif Aparat', 'Kami Bonek Juga Masyarakat' serta 'All Cops Are Busterd (A.C.A.B)'.
Beberapa diantaranya juga membawa replika senjata gas air mata yang terbuat dari bahan stereofoam. Selain itu, beberapa suporter wanita atau biasa disebut bonita (bonek wanita) membagi-bagikan bunga dan selebaran berisi tuntutan kepada pengguna jalan.
Para bonek juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan arogansi aparat kepolisian terhadap bonek. Akibat aksi bonek yang dilakukan di dekat perempatan Jalan Raya Darmo menyebabkan terjadi sedikit kepadatan.
Bonek akan Demo di Mapolda Jatim dan Monumen Polri
suporter pendukung Persebaya 1927 atau bonek akan menggelar aksi demo di depan Mapolda Jatim di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
"Bonek akan menggelar demo di mapolda," Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, Kamis (14/6/2012).
Dari informasi yang dihimpun, sebelum melakukan aksinya di depan Mapolda Jatim, puluhan bonek itu terlebih dulu menggelar aksinya di depan Monumen Polri di Jalan Raya dr Soetomo-Raya Darmo.
"Nanti jam 10-an kita akan ke Monumen Polri dulu, setelah itu ke Polda," ujar salah satu kelompok bonek, Siti Nasyiah atau biasa dipanggil Ita Bonita.
Dalam aksinya, para bonek menuntut pengungkapan kasus Purwo Adi Utomo yang tewas terinjak-injak bonek lain menghindari tembakan gas air mata dari kepolisian, usai pertandingan Persebaya 1927 vs Persija, di Stadion Tambaksari beberapa waktu lalu.
"Bonek akan menggelar demo di mapolda," Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, Kamis (14/6/2012).
Dari informasi yang dihimpun, sebelum melakukan aksinya di depan Mapolda Jatim, puluhan bonek itu terlebih dulu menggelar aksinya di depan Monumen Polri di Jalan Raya dr Soetomo-Raya Darmo.
"Nanti jam 10-an kita akan ke Monumen Polri dulu, setelah itu ke Polda," ujar salah satu kelompok bonek, Siti Nasyiah atau biasa dipanggil Ita Bonita.
Dalam aksinya, para bonek menuntut pengungkapan kasus Purwo Adi Utomo yang tewas terinjak-injak bonek lain menghindari tembakan gas air mata dari kepolisian, usai pertandingan Persebaya 1927 vs Persija, di Stadion Tambaksari beberapa waktu lalu.
Komnas HAM Didesak Selidiki Kasus 'Gas Air Mata' di Tambaksari
Suporter fanatik Persebaya 1927 atau yang biasa disebut Bonek, meminta
Komnas HAM turun tangan untuk menyelidiki kasus kerusuhan di Stadion
Gelora 10 Nopember Tambaksari.
Selain itu, bonek juga akan menggandeng lebih 10 pengacara untuk memproses secara hukum kasus kerusuhan yang menewaskan seorang Bonek, Purwo Adi Utomo alias Tommy, akibat terinjak-injak sesama rekan suporter lainnya saat polisi menembakan gas air mata.
"Kami mohon Komnas HAM untuk turun tangan ke Surabaya," ujar Siti Nasyiah ,dedengkot Bonek dari Bonita (Bonek Wanita), Sabtu (9/6/2012).
Wanita yang biasa disapa Ita ini mengatakan, selama ini Bonek tidak pernah dihargai sebagai manusia oleh aparat keamanan.
Ia menegaskan, aparat bertindak arogan dan represif. Padahal, sebelum kerusuhan itu, seusai pertandingan antara Persebaya 1927 versus Persija, para bonek hanya ingin mengambil banner. Hal itu dinilainya sebuah kewajaran, namun tindakan aparat kepolisian terlalu berlebihan.
"Kita akan membawa kasus ini dan menuntut sampai ke Jakarta," pungkasnya.
Selain itu, bonek juga akan menggandeng lebih 10 pengacara untuk memproses secara hukum kasus kerusuhan yang menewaskan seorang Bonek, Purwo Adi Utomo alias Tommy, akibat terinjak-injak sesama rekan suporter lainnya saat polisi menembakan gas air mata.
"Kami mohon Komnas HAM untuk turun tangan ke Surabaya," ujar Siti Nasyiah ,dedengkot Bonek dari Bonita (Bonek Wanita), Sabtu (9/6/2012).
Wanita yang biasa disapa Ita ini mengatakan, selama ini Bonek tidak pernah dihargai sebagai manusia oleh aparat keamanan.
Ia menegaskan, aparat bertindak arogan dan represif. Padahal, sebelum kerusuhan itu, seusai pertandingan antara Persebaya 1927 versus Persija, para bonek hanya ingin mengambil banner. Hal itu dinilainya sebuah kewajaran, namun tindakan aparat kepolisian terlalu berlebihan.
"Kita akan membawa kasus ini dan menuntut sampai ke Jakarta," pungkasnya.
Puluhan Bonek Peringati 7 Hari Kematian Purwo di Stadion Tambaksari
Puluhan suporter Persebaya 1927 (bonek) mendatangi Stadion Gelora 10
Nopember Tambaksari. Mereka bukan menyaksikan klub kesayangannya
bertanding, tapi menggelar doa memperingati 7 harinya Purwo Adi yang
tewas saat rusuh usai pertandingan Persebaya Vs Persija, pada Minggu
lalu.
Puluhan bonek menggelar doa dan tabur bungadi lorong atau pintu BB tribun ekonomi sisi selatan tribun utama. Dalam lorong tersebut menjadi tempat kejadian tewasnya Purwo Adi Utomo alias Tommy warga Babadan Rukun VI, yang terinjak-injak suporter lainnya yang menghindari dari tembakan gas air mata kepolisian.
Mereka juga menyalakan lilin di sepanjang anak tangga lorong BB. Selain menabur bunga dan menyalakan lilin, mereka juga membuat mural di dinding tersebut. Mural tersebut menggambarkan sepatu laras polisi yang menginjak bonek hingga tewas.
"Saya berharap darah terkahir menetes. Tidak boleh ada bonek yang masih belasan tahun menjadi korban. marilah kita berdoa, semoga arwah Purwo Adi Utomo pada hari ketujuh ini diterima disisi-Nya," ujar Cak Muji salah sat pentolan Bonek di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, Jumat (7/6/2012).
Selain itu, Muji juga kejadian tersebut merupakan yang terkahir kali dan menjadikan pelajaran bagi semua pihak termasuk aparat keamanan kepolisian.
"Ini akibat ulah satu dua orang yang emosional hingga ini terjadi. Saya harap kepada aparat, hendaknya bisa sama-sama mengendalikan di lapangan, sama-sama menjaga dan saling menghargai dan menghormati," jelasnya.
Puluhan bonek menggelar doa dan tabur bungadi lorong atau pintu BB tribun ekonomi sisi selatan tribun utama. Dalam lorong tersebut menjadi tempat kejadian tewasnya Purwo Adi Utomo alias Tommy warga Babadan Rukun VI, yang terinjak-injak suporter lainnya yang menghindari dari tembakan gas air mata kepolisian.
Mereka juga menyalakan lilin di sepanjang anak tangga lorong BB. Selain menabur bunga dan menyalakan lilin, mereka juga membuat mural di dinding tersebut. Mural tersebut menggambarkan sepatu laras polisi yang menginjak bonek hingga tewas.
"Saya berharap darah terkahir menetes. Tidak boleh ada bonek yang masih belasan tahun menjadi korban. marilah kita berdoa, semoga arwah Purwo Adi Utomo pada hari ketujuh ini diterima disisi-Nya," ujar Cak Muji salah sat pentolan Bonek di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, Jumat (7/6/2012).
Selain itu, Muji juga kejadian tersebut merupakan yang terkahir kali dan menjadikan pelajaran bagi semua pihak termasuk aparat keamanan kepolisian.
"Ini akibat ulah satu dua orang yang emosional hingga ini terjadi. Saya harap kepada aparat, hendaknya bisa sama-sama mengendalikan di lapangan, sama-sama menjaga dan saling menghargai dan menghormati," jelasnya.
Bonek Gelar Aksi Kecam Tindakan Arogan Polisi
Puluhan suporter Persebaya 1927 (bonek) menggelar aksi prihatin atas
meninggalnya Purwo Adi Utomo karena terinjak suporter yang menghindari
tembakan gas air dari polisi.
Selain itu, mereka juga mengecam tindakan arogan dan represif dari aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata, hingga terjadi kericuhan.
"Kita mengecam tindakan represif aparat terhadap masyarakat sipil," kata humas aksi, Yudho, di sela-sela aksinya di depan patung Gubernur Suryo, Jalan Gubernur Suryo, Selasa (5/6/2012).
Ia menegaskan, para suporter juga warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki identitas kartu tanda penduduk (KTP). Namun, menyayangkan sikap kepolisian yang arogan dan represif. Padahal, para suporter turun ke bibir lapangan, hanya untuk mencabut spanduk dukungannya ke Persebaya yang dipasang di pagar pembatas.
"Kami mengutuk tindakan polisi yang berlebihan. Stadion exitnya kecil, sedangkan massa dari dalam stadion jumlahnya banyak," ujarnya.
Selain mengecam aksi represif aparat kepolisian, puluhan bonek dari berbagai elemen suporter Persebaya 1927, juga menggelar aksi keprihatinan atas meninggalnya, Purwo Adi Utomo karena terinjak suporter yang menghindari tembakan gas air dari polisi, dengan memasang lilin berbentuk pita dan foto korban diletakkan di tengah lilin kemudian dilatar belakangi foto kejadian kemarin.
"Tujuannya teman-teman bonek khususunya masyarakat sipil, polisi benar-benar menjadi aparat seperti sologan polisi, sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat," jelasnya.
Dalam aksi tersebut, mereka juga menggelar teatrikal yang menggambarkan arogansi dan tindakan aparat yang represif, hingga menimbulkan korban jiwa.
Mereka juga menggelar spanduk yang bertuliskan diantaranya, 'Kami mengecam tindakan arogan & represif aparat', 'Jangan samakan kami dengan buronan'.
Selain itu, mereka juga mengecam tindakan arogan dan represif dari aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata, hingga terjadi kericuhan.
"Kita mengecam tindakan represif aparat terhadap masyarakat sipil," kata humas aksi, Yudho, di sela-sela aksinya di depan patung Gubernur Suryo, Jalan Gubernur Suryo, Selasa (5/6/2012).
Ia menegaskan, para suporter juga warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki identitas kartu tanda penduduk (KTP). Namun, menyayangkan sikap kepolisian yang arogan dan represif. Padahal, para suporter turun ke bibir lapangan, hanya untuk mencabut spanduk dukungannya ke Persebaya yang dipasang di pagar pembatas.
"Kami mengutuk tindakan polisi yang berlebihan. Stadion exitnya kecil, sedangkan massa dari dalam stadion jumlahnya banyak," ujarnya.
Selain mengecam aksi represif aparat kepolisian, puluhan bonek dari berbagai elemen suporter Persebaya 1927, juga menggelar aksi keprihatinan atas meninggalnya, Purwo Adi Utomo karena terinjak suporter yang menghindari tembakan gas air dari polisi, dengan memasang lilin berbentuk pita dan foto korban diletakkan di tengah lilin kemudian dilatar belakangi foto kejadian kemarin.
"Tujuannya teman-teman bonek khususunya masyarakat sipil, polisi benar-benar menjadi aparat seperti sologan polisi, sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat," jelasnya.
Dalam aksi tersebut, mereka juga menggelar teatrikal yang menggambarkan arogansi dan tindakan aparat yang represif, hingga menimbulkan korban jiwa.
Mereka juga menggelar spanduk yang bertuliskan diantaranya, 'Kami mengecam tindakan arogan & represif aparat', 'Jangan samakan kami dengan buronan'.
Ini Hukuman Komdis Untuk Persebaya
Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman larangan bermain selama
satu laga di Surabaya dan tanpa penonton bagi Persebaya Surabaya,
menyusul tewas salah seorang "Bonek", Purwo Adi Utomo, saat tim berjuluk
"Bajul Ijo" tersebut menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora 10
Nopember, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/6/2012)."Mereka
tidak boleh main di Surabaya dan bermain tanpa penonton pada tanggal 13
Juni nanti," jelas Ketua Komisi Displin, Benhard Limbong.
Meski begitu, Limbong menyatakan, keputusan ini belum final karena Komdis baru meminta keterangan dari Panpel (Panitia Penyelenggara) dan Dityo Pramono selaku CEO Persebaya.
"Keputusan ini belum final dan kami juga belum menjatuhkan denda apapun untuk Persebaya. Soalnya, kami masih harus mencari informasi dari berbagai pihak lagi. Kami nanti akan memanggil Persebaya, perwakilan Bonek, dan Persija," beber Limbong.
Sebagaimana diberitakan, kericuhan di Surabaya terjadi saat laga memasuki menit akhir. Saat itu, para suporter Persebaya melakukan pelemparan ke lapangan dan bangku pemain cadangan. Beberapa suporter bahkan berusaha masuk ke lapangan.
Kejadian ini menimbulkan kericuhan antara "Bonek", penggemar fanatik Persebaya, dan polisi. Polisi berusaha menghalau massa yang sebagian besar berada di tribun ekonomi sisi selatan dengan menggunakan gas air mata. Akibatnya, ratusan Bonek berebut turun sambil berdesak-desakan. Korban diduga tewas terinjak-injak saat peristiwa itu berlangsung.
Meski begitu, Limbong menyatakan, keputusan ini belum final karena Komdis baru meminta keterangan dari Panpel (Panitia Penyelenggara) dan Dityo Pramono selaku CEO Persebaya.
"Keputusan ini belum final dan kami juga belum menjatuhkan denda apapun untuk Persebaya. Soalnya, kami masih harus mencari informasi dari berbagai pihak lagi. Kami nanti akan memanggil Persebaya, perwakilan Bonek, dan Persija," beber Limbong.
Sebagaimana diberitakan, kericuhan di Surabaya terjadi saat laga memasuki menit akhir. Saat itu, para suporter Persebaya melakukan pelemparan ke lapangan dan bangku pemain cadangan. Beberapa suporter bahkan berusaha masuk ke lapangan.
Kejadian ini menimbulkan kericuhan antara "Bonek", penggemar fanatik Persebaya, dan polisi. Polisi berusaha menghalau massa yang sebagian besar berada di tribun ekonomi sisi selatan dengan menggunakan gas air mata. Akibatnya, ratusan Bonek berebut turun sambil berdesak-desakan. Korban diduga tewas terinjak-injak saat peristiwa itu berlangsung.
Persembahan Persebaya untuk Bonekmania
Kemenangan
3-1 Persebaya Surabaya atas Persik Kediri dalam Babak Delapan Besar
Piala Indonesia di Stadion Brawijaya, Kediri, Kamis (7/6/2012),
dipersembahkan untuk anggota Bonekmania, Purwo Adi Utomo, yang tewas di
Stadion Tambaksari, Surabaya, beberapa waktu lalu.Hal ini disampaikan pelatih Persebaya, Divaldo Alves, seusai pertandingan.
"Kemenangan ini untuk bonek yang meninggal kemarin serta untuk seluruh Bonekmania yang tidak dapat menonton," kata Alves dalam konferensi pers sesaat seusai pertandingan.
Maklum saja, partai panas itu digelar tanpa penonton sehingga Bonekmania ataupun Persikmania tidak dapat memberikan dukungan secara langsung di lapangan.
Dalam pertandingan itu, dua dari tiga gol Persebaya ditorehkan striker andalannya Andik Vermansah pada menit ke-58 dan 84. Setiap melakukan selebrasi golnya, Andik membuka kausnya dan tertera tulisan "Pray For Bonek. Selamat Jalan Purwo Adi Utomo" pada kostum dalam putihnya.
Kemenangan itu disempurnakan dengan gol sepakan Feri Ariawan yang memanfaatkan kesalahpahaman lini belakang Persik pada menit ke-89. Satu-satunya gol "Macan Putih" dicetak Rendy Syahputra pada menit ke-69. Kemenangan itu praktis mengantarkan tiket Persebaya ke semifinal.
Di lain pihak, keputusan menggelar laga tanpa penonton adalah wujud kekhawatiran pihak kepolisian terhadap rawannya kerusuhan yang acap mengiringi partai tersebut di waktu-waktu yang lalu. Apalagi, pekan lalu ditemukan tiga suporter tewas di Jakarta yang disusul kerusuhan di Surabaya yang mengakibatkan satu suporter anggota Bonekmania meninggal dunia. Itulah yang menjadi bahan pertimbangan pihak kepolisian.
"Kemenangan ini untuk bonek yang meninggal kemarin serta untuk seluruh Bonekmania yang tidak dapat menonton," kata Alves dalam konferensi pers sesaat seusai pertandingan.
Maklum saja, partai panas itu digelar tanpa penonton sehingga Bonekmania ataupun Persikmania tidak dapat memberikan dukungan secara langsung di lapangan.
Dalam pertandingan itu, dua dari tiga gol Persebaya ditorehkan striker andalannya Andik Vermansah pada menit ke-58 dan 84. Setiap melakukan selebrasi golnya, Andik membuka kausnya dan tertera tulisan "Pray For Bonek. Selamat Jalan Purwo Adi Utomo" pada kostum dalam putihnya.
Kemenangan itu disempurnakan dengan gol sepakan Feri Ariawan yang memanfaatkan kesalahpahaman lini belakang Persik pada menit ke-89. Satu-satunya gol "Macan Putih" dicetak Rendy Syahputra pada menit ke-69. Kemenangan itu praktis mengantarkan tiket Persebaya ke semifinal.
Di lain pihak, keputusan menggelar laga tanpa penonton adalah wujud kekhawatiran pihak kepolisian terhadap rawannya kerusuhan yang acap mengiringi partai tersebut di waktu-waktu yang lalu. Apalagi, pekan lalu ditemukan tiga suporter tewas di Jakarta yang disusul kerusuhan di Surabaya yang mengakibatkan satu suporter anggota Bonekmania meninggal dunia. Itulah yang menjadi bahan pertimbangan pihak kepolisian.
Persebaya Pastikan Maju ke Semifinal LPI
Persebaya
dipastikan maju ke babak semi final Kompetisi Piala Indonesia Liga
Prima Indonesia Sportindo setelah berhasil menundukkan Persik Kediri
dengan skor 3-2 dalam laga partai usiran di Lapangan Sasana Krida yang
berada di dalam kompleks Akademi Angkatan Udara, Sleman, DI Yogyakarta,
Rabu (13/6/2012).Pertandingan tersebut tidak dihadiri oleh
suporter dari kedua kesebelasan, tetapi justru disaksikan oleh Kepala
staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, sejumlah perwira tinggi
TNI AU, serta puluhan personel TNI AU.
Pertandingan babak pertama berlangsung seru dan ditutup dengan skor 2-1 setelah Fernando Soler mencetak dua gol untuk Persebaya dan Oliver Makor mencetak satu gol untuk Persik Kediri.
Memasuki babak kedua, tim Persebaya terpaksa menarik Fernando Soler setelah pemain tersebut memperoleh kartu kuning akibat bersitegang dengan Slamet Sampurno, pemain Persik Kediri.
Menjelang pertengahan babak kedua, Persebaya kembali menambah satu gol melalui Feri Ariawan. Untuk mengejar ketertinggalan, Persik Kediri meningkatkan serangan dan akhirnya mampu menghasilkan goal melalui tendangan bebas Oliver Makor.
Dalam pertandingan ini, Persebaya tidak menurunkan salah satu pemain andalannya, Andik Vermansyah. Persebaya selanjutnya akan bertanding melawan Persiba Bantul pada Sabtu akhir pekan ini.
Pertandingan babak pertama berlangsung seru dan ditutup dengan skor 2-1 setelah Fernando Soler mencetak dua gol untuk Persebaya dan Oliver Makor mencetak satu gol untuk Persik Kediri.
Memasuki babak kedua, tim Persebaya terpaksa menarik Fernando Soler setelah pemain tersebut memperoleh kartu kuning akibat bersitegang dengan Slamet Sampurno, pemain Persik Kediri.
Menjelang pertengahan babak kedua, Persebaya kembali menambah satu gol melalui Feri Ariawan. Untuk mengejar ketertinggalan, Persik Kediri meningkatkan serangan dan akhirnya mampu menghasilkan goal melalui tendangan bebas Oliver Makor.
Dalam pertandingan ini, Persebaya tidak menurunkan salah satu pemain andalannya, Andik Vermansyah. Persebaya selanjutnya akan bertanding melawan Persiba Bantul pada Sabtu akhir pekan ini.
Suporter Persebaya Tewas, Bonek Tuduh Polisi Lepas Tanggung Jawab
Setelah menggelar unjuk rasa di Monumen POLRI Jalan Raya Darmo dan
Polisi Istimewa, aksi puluhan bonek tak berhenti begitu saja. Massa yang
mengenakan atribut Persebaya ini juga mendatangi Mapolda Jatim untuk
meminta pertanggungjawaban.
Puluhan bonek merasa tidak layak diperlakukan seperti ini. Kasus kematian Purwo Adi Utomo saat pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012 diharap tidak bernasib seperti 5 bonek yang tewas di Lamongan.
"Bagaimana perkembangan soal pengusutan bukti dan tim pencari fakta terkait kematian Purwo Adi Utomo. Lha wong kematian 5 bonek di Lamongan aja tidak ada kejelasan dan sosialisasi dari lembaga kepolisian," kata salah satu perwakilan bonek di halaman Mapolda Jatim, Kamis (14/5/2012).
Sebanyak 5 perwakilan bonek akhirnya diperbolehkan hearing bersama Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim. Namun tetap saja, massa bonek belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim AKBP Rosa Tomasetiawati hanya bisa menegaskan bahwa polisi tidak mungkin lepas tanggung jawab. Hanya saja, tim pencari fakta butuh waktu dan proses untuk mengusut sebab dan kronologi kematian bonek.
"Pada prinsipnya, kami tidak mungkin lepas tanggung jawab. Buktinya saat peristiwa pertandingan digelar, kami ada pengamanan. Pasti ada pengusutan, tapi itu butuh proses dan butuh waktu," tutur AKBP Rosa Tomasetiawati.
Termasuk kasus kematian 5 bonek di Lamongan, lanjut dia. Bila sudah kejelasan dan kepastian, pihaknya meyakinkan pasti akan disampaikan melalui media massa.
"Yang saya tahu, proses masih berjalan. Kami sangat berhati-hati jangan sampai ada salah tindak, karena ini merupakan persoalan manusia bukan barang," jelasnya.
Sampai kapan? Polisi juga masih belum bisa memastikan. Bahkan ketika perwakilan bonek menawarkan waktu pada minggu depan sekitar hari Rabu (20/6/2012) atau Kamis (21/6/2012) mendatang massa akan datang kembali ke Mapolda Jatim, AKBP Rosa tak berani janji.
"Saya tidak bisa menjanjikan kapan, yang pasti kami (polisi) masih berproses dan itu butuh waktu," pungkas AKBP Rosa.
Diberitakan sebelumnya, seorang bonek tewas usai menonton pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012. Purwo Adi Utomo meninggal karena terinjak massa yang ricuh usai ditembak gas air mata oleh polisi.
Sebelum itu, 5 bonek juga tewas saat dalam perjalanan ke Lamongan. Saat itu, 5 suporter Persebaya bernama Miftahul Huda, Abdul Farid, Wahyu Hendra Cahyono, Saimul Fadli dan Sudarmadji berangkat menumpang kereta barang untuk menonton laga Persebaya di Bojonegoro tanggal 10 Maret 2012 silam.
Puluhan bonek merasa tidak layak diperlakukan seperti ini. Kasus kematian Purwo Adi Utomo saat pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012 diharap tidak bernasib seperti 5 bonek yang tewas di Lamongan.
"Bagaimana perkembangan soal pengusutan bukti dan tim pencari fakta terkait kematian Purwo Adi Utomo. Lha wong kematian 5 bonek di Lamongan aja tidak ada kejelasan dan sosialisasi dari lembaga kepolisian," kata salah satu perwakilan bonek di halaman Mapolda Jatim, Kamis (14/5/2012).
Sebanyak 5 perwakilan bonek akhirnya diperbolehkan hearing bersama Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim. Namun tetap saja, massa bonek belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim AKBP Rosa Tomasetiawati hanya bisa menegaskan bahwa polisi tidak mungkin lepas tanggung jawab. Hanya saja, tim pencari fakta butuh waktu dan proses untuk mengusut sebab dan kronologi kematian bonek.
"Pada prinsipnya, kami tidak mungkin lepas tanggung jawab. Buktinya saat peristiwa pertandingan digelar, kami ada pengamanan. Pasti ada pengusutan, tapi itu butuh proses dan butuh waktu," tutur AKBP Rosa Tomasetiawati.
Termasuk kasus kematian 5 bonek di Lamongan, lanjut dia. Bila sudah kejelasan dan kepastian, pihaknya meyakinkan pasti akan disampaikan melalui media massa.
"Yang saya tahu, proses masih berjalan. Kami sangat berhati-hati jangan sampai ada salah tindak, karena ini merupakan persoalan manusia bukan barang," jelasnya.
Sampai kapan? Polisi juga masih belum bisa memastikan. Bahkan ketika perwakilan bonek menawarkan waktu pada minggu depan sekitar hari Rabu (20/6/2012) atau Kamis (21/6/2012) mendatang massa akan datang kembali ke Mapolda Jatim, AKBP Rosa tak berani janji.
"Saya tidak bisa menjanjikan kapan, yang pasti kami (polisi) masih berproses dan itu butuh waktu," pungkas AKBP Rosa.
Diberitakan sebelumnya, seorang bonek tewas usai menonton pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012. Purwo Adi Utomo meninggal karena terinjak massa yang ricuh usai ditembak gas air mata oleh polisi.
Sebelum itu, 5 bonek juga tewas saat dalam perjalanan ke Lamongan. Saat itu, 5 suporter Persebaya bernama Miftahul Huda, Abdul Farid, Wahyu Hendra Cahyono, Saimul Fadli dan Sudarmadji berangkat menumpang kereta barang untuk menonton laga Persebaya di Bojonegoro tanggal 10 Maret 2012 silam.
Langganan:
Postingan (Atom)