Kamis, 03 Mei 2012

Persebaya Kalah, Manajemen Murka

Manajemen Persebaya Surabaya meradang. Pasalnya, tim kebanggaan Bonek ini baru saja menelan kekalahan ketiga beruntun di pentas Indonesia Premier League (IPL). Sabtu (28/4/2012) sore di Stadion Andi Mattalatta, Bajul Ijo takluk atas tuan rumah PSM dengan skor 0-2.

CEO Persebaya, Gede Widiade tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas prestasi tim asuhan Divaldo Alves. Apalagi, kali ini Persebaya tumbang bukan karena kepemimpinan wasit yang membela tuan rumah, melainkan lebih ke kualitas. Bajul Ijo boleh dibilang bermain buruk di Makassar.

Gede semakin murka, sebab tim yang dihadapi sempat mengeluhkan masalah gaji. Sedangkan sebagai sesama tim IPL, keuangan Persebaya boleh dibilang paling sehat. Bahkan, seusai kalah lawan Persema, Gede masih memberikan bonus khusus ke pemain.


"Seolah tidak bertenaga dan kurang fokus. Padahal, gaji tidak telat, bonus juga diberi meski kalah lawan Persema," ucap Gede.

Meski meradang, Gede mencoba bersikap tenang. "Semua komponen harus introspeksi diri lebih dalam. Jangan ada yang saling menyalahkan satu sama lain, tapi cari solusi," katanya bijak.

Kekalahan 0-2 atas PSM adalah kekalahan ketiga beruntun. Sebelumnya, Persebaya juga takluk atas Semen Padang dan Persema. Di dua laga itu, Persebaya merasa kemenangannya 'dicuri' oleh wasit.

Namun untuk kali ini, absennya tiga pemain, Erol Iba, Mat Halil dan Jusmadi disebut sebagai faktor utama.

"Belum ada yang bermain seperti Halil dan Erol. Ini menjadi tugas coach untuk lebih menggenjot para pemain agar tampil lebih baik di kemudian hari," papar bos klub internal PSSI Surabaya, Rheza-Mahasiswa ini. Lalu bagaimana masa depan Divaldo? Gede rencananya datang ke Surabaya untuk mengevaluasi tim.

Diberitakan, dua gol PSM dicetak oleh Andi Oddang dan Ilija Spasojevic. Sementara itu, akibat kekalahan ini, posisi Persebaya melorot ke posisi tujuh. Persebaya kini tertinggal satu angka dari Persiraja. Laga kemarin menjadi kekalahan ketujuh dari 14 pertandingan Persebaya.

Usai Lawan PSM, Andik-Brizuela Cedera

Kekalahan Persebaya atas PSM, Sabtu (28/4/2012) dengan skor 0-2 masih menyisakan cerita duka. Dua pemain dikabarkan mengalami cedera. Mereka adalah Andik Vermansyah dan gelandang impor, Walter Brizuela.

Andik, menurut pelatih Divaldo Alves, mengalami cedera hamstring. Oleh karena itu, pemilik nomor punggung 10 di Persebaya ini ditarik di menit ke-71 dan digantikan debutan Rian Wahyu. Sedangkan Brizuela dikabarkan mengalami cedera di tulang kering kanannya.

Andik juga mengaku merasa nyeri di hamstring kanannya. Oleh fisioterapis Persebaya, M Yanizar, ia diminta istirahat. "Disuruh terapi sama renang, Mas," kata kapten Tim Nasional (Timnas) U-21 Indonesia di ajang Hassanal Bolkiah Trophy 2012.

Ketika dikonfirmasi, dokter tim Persebaya, dr Heri Siswanto menampik kabar jika Andik dan Brizuela mengalami cedera parah. Menurut pria berkacamata ini, Andik dan Brizuela hanya mengalami memar. "Hanya memar biasa, tidak parah," kata dr Heri, Minggu (29/4/2012).

Sementara itu, muncul pertanyaan ketika bek Rivelino Ardiles tidak dimainkan saat lawan PSM. Padahal selama ini, adik bek Semen Padang, Henky Ardiles ini selalu menjadi pilihan utama di lini belakang. Namun saat lawa Juku Eja, justru Fastabiqul Khoirot lah yang dipasang sebagai tandem Otavio Dutra.

Ketika ditelisik, dr Heri menyampaikan jika Rivelino masih mengalami cedera. Selama ini, secara medis pemain asal Padang itu belum sembuh total, namun pelatih Divaldo selalu memaksakan Rivelino untuk main. Alhasil cederanya tidak bisa sembuh sempurna.

Ketua Panpel Persebaya Dicopot?

Kegagalan Persebaya menggelar pertandingan lawan PSMS, April lalu membuat pertandingan disorot. Meski pernah meraup keuntungan hingga Rp 1 miliar hasil laga lawan Arema, kursi Ketua Panpel Sutrisno masih belum aman.

Beredar kabar, sebelum pertandingan home lawan Bontang FC, 13 Mei mendatang, akan ada pergantian pimpinan di jajaran panpel. Bahkan sudah muncul tiga nama yang dikaitkan bakal menggantikan posisi Sutrisno. Mereka adalah mantan manajer Persebaya, Lilik Suhartoyo, bos klub internal SFC Chusnul Farid, dan Media Relation Persebaya Ram Surahman.

Indikasi pergantian ketua panpel sudah menguat sejak pekan lalu. Utamanya saat CEO Persebaya Gede Widiade mengadakan evaluasi atas kinerja klub. Menariknya, tak ada Sutrisno di pertemuan itu. Justru Ram dan Farid yang terlihat melakukan pembicaraan serius dengan Gede.

Ketika dikonfirmasi, Ram tak mau berkomentar banyak. “Kita lihat saja dalam waktu dekat ini," kata Ram, Rabu (2/5/2012) sore.

Senada dengan Ram, Farid juga belum mau berandai-andai soal kemungkinan dirinya menjadi ketua panpel Persebaya. Ia Farid memasrahkan urusan itu kepada PT.Pengelola Persebaya.

Terpisah, Sutrisno kepada wartawan, mengaku belum mendengar kemungkinan dirinya digeser. Namun ia pasrah seandainya benar-benar lengser dari jabatan ketua panpel. Harus diakui, gagalnya pertandingan lawan PSMS membuat Bajul Ijo kehilangan pemasukan. Tak hanya itu, gagalnya laga ini membuat peforma tim turun.

Inilah Kambing Hitam Terbaru Divaldo Alves

Divaldo Alves kembali mencari kambing hitam atas hasil buruk yang ditorehkan Persebaya. Setelah menuding wasit menggagalkan peluang timnya menang lawan Semen Padang dan Persema, kali ini pria Portugal menyalahkan jadwal pertandingan yang dibuat PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Jadwal ini membuat Persebaya menjalani tiga pertandingan away beruntun selama 14 hingga 28 April. Selama tiga away itu, Bajul Ijo buntung. Terakhir, Andik Vermansyah dan kawan-kawan ditundukkan PSM dengan skor 0-2, Sabtu (27/4/2012) di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

"Saya tak tahu mengapa kita tiga kali away terus, ini jadwal yang buruk bagi kami," ucap Divaldo kepada wartawan, Minggu (29/4/2012).

Sebelum melakoni tiga away, Bajul Ijo sebenarnya memiliki satu pertandingan kandang lawan PSM, 8 April. Namun pertandingan yang rencananya digelar di Gelora Bung Tomo itu batal karena tak mendapat izin dari kepolisian. Padahal pertandingan home terakhir Persebaya adalah, 4 Maret lalu lawan Arema.

Derita Persebaya yang rindu akan nuansa bermain di Bung Tomo maupun Gelora 10 Nopember semakin panjang. Sebab pertandingan terdekat, lawan PSLS Lhokseumawe di ajang Piala Indonesia, lagi-lagi digelar di luar kandang, yakni Stadion Tunas Bangsa, 9 Mei mendatang.

Persebaya baru kembali ke kandang, 23 Mei di leg kedua Piala Indonesia. Selanjutnya, 27 Mei, Bajul Ijo menjamu Persibo di Surabaya. Terlalu lama bermain di kandang lawan inilah yang dianggap membuat pemnain jenuh. Sebab bila dikalkulasi, lebih dari dua bulan Persebaya tak bermain di depan puluhan ribu Bonek.

"Saya berharap pemain masih mempunyai semangat tinggi untuk bermain di Lhokseumawe nanti. Sebab, saat ini pemain mulai kehilangan fokus dalam bermain," tutup Divaldo. 

Bonek: Divaldo Jangan Banyak Alasan

Suporter Persebaya, Bonek, mulai angkat suara terkait terpuruknya prestasi Bajul Ijo di tiga laga terakhir. Menurut mereka, pelatih Divaldo Alves terlalu sering mencari kambing hitam atas kegagalan timnya. Bonek pun meminta Divaldo fokus ke teknik dan taktik.

Selama tiga pertandingan terakhir, Persebaya gagal total. Mereka tak pernah menang atau imbang. Terakhir, Andik Vermansyah dan kawan-kawan dibantai tuan rumah PSM dengan skor 0-2, Sabtu (28/4/2012) di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

Hattrick kalah membuat Bonek gregetan dengan raihan tim kebanggaannya. Utamanya dengan Divaldo Alves. "Divaldo harus tahu, dia melatih tim besar yang seharusnya tahu bagaimana meramu tim, tapi apa hasilnya," ucap salah satu Bonek, Pambudi Wiratama.

Menurutnya, Divaldo terlalu mencari-cari alasan atas kegagalan timnya. "Dia terlalu banyak alasan ketika Persebaya kalah. Faktor lapangan lah,wasit lah, jadwal lah," lanjut Pambudi. Apa yang disampaikan Pambudi diamini Donny Christianto dari Bonek Oriental.

"Jangan pernah menyalahkan wasit. Coach Divaldo terlalu sering menyalahkan wasit sehingga tidak fokus pada pertandingan, itu membuat mental para pemain menjadi drop," tutur Donny.

Donny menilai permainan Persebaya terlalu monoton. Selain itu, Bajul Ijo membutuhkan sosok playmaker yang bisa mengalirkan bola dari belakang ke depan. Hadirnya Andik Vermansyah juga tak berdampak ke tim. Hingga kini Andik belum mencetak satu gol pun untuk Persebaya di kompetisi Indonesia Premier League (IPL).

"Selain itu finishing touch dari penyerang-penyerang Persebaya perlu diperbaiki lagi," imbuh mahasiswa Universitas Petra ini.

Sedangkan salah satu Bonita, Resi Kharisma meminta manajemen harus terbuka atas kekurangan pelatih dan pemain yang telah dipilih. Ia juga mengusulkan manajemen mengadakan evaluasi berarti yang mengundang pelatih Persebaya dan praktisi bola yang paham dengan kultur sepakbola Surabaya.

Lantas apakah perlu terjadi pergantian pelatih di tubuh Persebaya? "Untuk masalah itu, yang bisa jawab secara akurat harusnya manajemen," tutur mahasiswa Universitas Airlangga ini.

"Cukup dievaluasi lagi. Pergantian belum perlu, karena seorang pelatih pasti punya masa turunnya. Bahkan seorang Pep Guardiola juga bisa turun performanya," timpal Donny.

Manajemen: Persebaya Kalah Lagi, Divaldo Out

Manajemen Persebaya mulai mengambil langkah tegas seputar masa depan pelatih Divaldo Alves. Manajemen mengharamkan Persebaya untuk kalah lagi, baik di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), maupun turnamen Piala Indonesia (PI). Jika itu dilanggar, bisa jadi, kursi Divaldo taruhannya.
Seperti yang disampaikan CEO Persebaya, Gede Widiade ketika dihubungi wartawan, Senin (1/5/2012). Gede sudah mengeluarkan sinyal keras pada Divaldo. "Tak ada dalam kamus saya untuk kalah lagi. Saya tak menginjinkan Persebaya kalah dalam laga selanjutnya," tegas Gede.
Apa yang disampaikan Gede adalah wajar. Sebab dalam lima pertandingan terakhir, Bajul Ijo mengalami empat kekalahan. Satu-satunya tim yang ditundukkan Persebaya hanyalah Bontang FC. Parahnya lagi, dari empat kekalahan itu, gawang Endra Prasetya tujuh kali bobol.
"Tidak boleh kalah lagi. Persebaya harus kembali ke papan atas dan bersaing dengan tim-tim lain," lanjut bos klub internal PSSI Surabaya, Rheza-Mahasiswa ini.
Didesak mengenai solusi penyelamatan klub, Gede tak bisa memaparkan banyak. Termasuk mengenai kemungkinan pergantian jabatan Divaldo sebagai pelatih kepala. "Biar itu menjadi kewenangan kami. Yang jelas kami tak menginginkan kekalahan lagi. Semoga ini menjadi cambuk buat pemain dan pelatih," tegas pengusaha yang berdomisili di Jakarta ini.
Pertandingan terdekat Persebaya adalah menghadapi tuan rumah PSLS Lhokseumawe, 8 Mei mendatang. Usai itu, Bajul Ijo kembali ke Surabaya dan ditunggu Bontang FC, 13 Mei. Tanggal 19 Mei, Persebaya jalani leg kedua lawan Negeri Sembilan. Selang empat hari, atau tanggal 23 Mei, Persebaya bersua PSLS di kandang. Laga home Persebaya ditutup tanggal 27 lawan Persibo.

Musim Depan, IPL Harus Perbaiki Jadwal

Tengah Juli nanti, kompetisi Indonesia Premier League (IPL) rampung. Di musim pertamanya, IPL dirasa masih banyak kekurangan. Salah satunya masalah jadwal dan wasit. Oleh karena itu, kompetisi resmi di bawah PSSI ini diharapkan mengevaluasi jadwal kompetisi selama semusim dan memperbaiki kualitas wasit.
Persebaya sebagai salah satu tim pelopor IPL dikenal cukup vokal menyuarakan kritik untuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara IPL. Untuk wasit, sudah berulang kali Bajul Ijo memberikan komentar miring. Bahkan CEO Persebaya, Gede Widiade sempat memberikan komentar pedas, dan mengancam akan menarik timnya dari laga, jika wasit tak adil.
Selain masalah wasit yang dianggap paling kronis, jadwal kompetisi juga dikritisi oleh Bajul Ijo. "Beberapa klub sudah komplain situasi jadwal, bukan Persebaya sendiri. Ada klub yang main away tiga kali, ada yang lima kali terus di kandang," kata Divaldo Alves.
Persebaya memang baru saja menjalani tiga pertandingan away sekaligus, yakni lawan Semen Padang, Persema dan PSM. Bahkan di jadwal lama, untuk putaran kedua, Bajul Ijo harus menjalani empat laga away. Tapi dalam revisi jadwal yang diluncurkan LPIS awal April lalu, pertandingan lawan Arema akhirnya dipindah akhir tengah mendatang.
"Jadwal harus direvisi, tahun depan tidak boleh seperti itu lagi," tutur pelatih berkebangsaan Portugal ini.
Sementara itu, di bulan Mei ini, Persebayya menjalani lima pertandingan beruntun, baik di level IPL, Piala Indonesia (PI) maupun pertandingan persahabatan lawan tim Malaysia Super League (MSL), Negeri Sembilan. Divaldo mengakui lima laga salam sebulan membuat timnya harus menguras banyak tenaga.
Menurut mantan pelatih Persijap dan Minangkabau FC ini, kecil kemungkinan Persebaya mendapat revisi jadwal dari LPIS. "Revisi tidak bisa karena kompetisi sudah jalan. Tetap. Tidak ada surat, tak ada yang berubah, tetap itu," pungkas Divaldo.

Piala Indonesia Jadi Penghibur Persebaya

Diakui atau tidak, saat ini mental Persebaya sedang turun akibat menelan kekalahan tiga kali beruntun  dan terlempar dari perburuan gelar juara kompetisi Indonesi Premier League (IPL). Untuk mengangkat beban mental para punggawa Bajul Ijo, turnamen Piala Indonesia bisa menjadi penghibur. Sebab lawan yang akan dihadapi Erol Iba dkk adalah tim yang kastanya lebih rendah.
Sebelum melanjutkan kompetisi IPL, Bajul Ijo lebih dahulu menghadapi PSIL Lhokseumawe yang berkompetisi di Divisi Utama (DU) LPIS, Selasa (8/5) mendatang. Laga ini menjadi kesempatan untuk menyembuhkan mental yang turun. Untuk itu, pelatih Persebaya, Divaldo Alves mengaku akan menurunkan skuad terbaiknya meski tim asal Aceh itu  tim Divisi Utama.
“Saya pantang meremehkan lawan. Kalau saya bisa menurunkan pemain inti, kenapa tidak. Yang pasti kami akan tetap maksimal di setiap pertandingan, tak peduli lawan kami beda kasta,” kata Divaldo.
Dalam latihan rutin, pelatih asal Portugal itu memang tidak main-main, lini depan yang menurutnya menjadi kelemahan timnya terus mendapat porsi latihan khusus. Setidaknya, sudah dua hari ini Erol Iba dkk bagaimana cara memanfaatkan sedikit peluang tapi bisa berbuah gol. “Jangan takut untuk langsung tendang ke arah kiper, meski tidak masuk tapi bisa memberikan efek kaget pada kiper lawan. Jika sudah begitu kemungkinan untuk mencetak gol lebih banyak,” ungkapnya.
Mei menjadi bulan yang penuh tantangan bagi Persebaya. Lima pertandingan harus dilakoni anak buah Divaldo Alves, baik itu di kancah Indonesia Premier League (IPL), Piala Indonesia (PI) maupun pertandingan Internasional lawan tim Malaysia, Negeri Sembilan.
Dalam serangkaian pertandingan itu, Bajul Ijo terancam tidak tampil full team, sebab empat pemainnya sedang mengikuti seleksi Tim Nasional (Timnas),  mereka adalah Endra Prasetya, Rendi Irwan, Taufiq, sedangkan Andik Vermansyah dipanggil timnas U22.
Saat ini timnas mulai memberikan peraturan ketat. Per 1 Mei kemarin, pemain yang masuk timnas dilarang memperkuat klub. “Kalau tidak bisa, saya akan memainkan pemain seadanya. Tapi yang jelas saat ini manajemen masih mengurus agar para pemain itu bisa membela tim kami,” pungkas Divaldo.

Published On: Wed, May 2nd, 2012 Liga Indonesia | by Iswara N Raditya G+ Divaldo Alves Bakal Dipecat Jika Persebaya IPL Kalah Lagi

Pelatih Persebaya IPL, Divaldo Alves, terancam bakal dipecat jika tim Bajul Ijo sampai menelan kekalahan lagi. Ultimatum yang ditujukan kepada pelatih asal Brasil ini berlaku untuk semua kejuaraan yang diikuti Mat Halil dan kawan-kawan, yaitu kompetisi Indonesia Premier League (IPL) maupun Piala Indonesia.
Penampilan buruk yang dialami Persebaya IPL dalam beberapa laga terakhir tak pelak membuat manajemen tim berang. Ancaman pemecatan pun ditodongkan kepada sang arsitek, Divaldo Alves, jika tak kunjung membuat Persebaya IPL meraih kemenangan lagi. Manajemen tim Bajul Ijo mengharapkan ultimatum ini bisa melecut semangat Divaldo Alves untuk berbuat yang lebih baik lagi.

”Saya tak menginzinkan Persebaya (IPL) kalah dalam laga selanjutnya. Masalah pelatih, biar itu menjadi kewenangan kami. Semoga ini menjadi cambuk,” tandas CEO Persebaya IPL, Gede Widiade, seperti dikutip dari Surabaya Post, Rabu (2/5).
Manajemen tim dan seluruh pecinta Persebaya IPL sangat mengharapkan agar tim kebanggaan mereka itu  kembali disegani di persepakbolaan Indonesia. Oleh karena itu, Divaldo Alves diperingatkan agar skuad asuhannya tidak lagi mengalami kekalahan.
”Tidak boleh kalah lagi. Persebaya (IPL) harus kembali ke papan atas dan bersaing dengan tim-tim lain,” imbuh Gede Widiade.
Persebaya IPL memang sedang limbung dalam 5 laga terakhir yang berakhir dengan 4 kekalahan dan kebobolan 7 gol oleh lawan-lawannya. Akibatnya, saat ini Persebaya IPL masih terdampar di urutan ke-7 klasemen sementara IPL dengan raihan 19 poin.

Andik Vermansyah Belum Bisa Ikut Persiapan Lawan Inter Milan

mengaku menyesal karena belum bisa mengikuti training camp Timnas Indonesia angkatan U-22 yang telah digelar sejak 29 April lalu. Andik berhalangan karena masih mengalami cedera hamstring.

"Saya masih cedera jadi belum bisa ikut," kata striker Persebaya Surabaya itu. "Tapi bukan cedera total."

Timnas U-22 yang dilatih Aji Santoso ini dipersiapkan untuk laga persahabatan menghadapi Inter Milan, 24 Mei, di Jakarta. Aji berharap 37 pemain yang dipanggil termasuk Andik bisa segera bergabung.

"Baru 16 pemain," kata Aji, Rabu (2/5). "Saya berharap dalam minggu-minggu ini sudah lengkap. Sehingga bisa fokus lawan Inter."

Persebaya Surabaya Krisis Pemain

Rasa was was menyergap kubu Persebaya menyambut jadwal di bulan Mei. Kendati miliki sederet laga kandang namun Bajul Ijo dihantui krisis pemain. Sedikitnya, empat pemain harus meninggalkan Persebaya guna masuk di TC Timnas.

Mereka adalah, Endra Prasetya, Rendi Irwan dan Taufiq yang dipanggil Timnas Senior. Jika ketiganya lolos seleksi, maka bakal absen hingga 23 Mei. Sebab Indonesia akan berpartisipasi di Turnamen Al-Nakbah di Palestina 13-23 Mei mendatang.

Selain Indonesia, Turnamen Al-Nakbah di Palestina diikuti Irak, Yordania, Mauritania, Pakistan, Srilanka, Tunisia dan Uzbekistan. Selain tiga pemain, Andik Vermansyah juga tak bisa tampil penuh. Sebab Andik akan bergabung dengan Timnas U-23 lawan Inter Milan di Jakarta, 24 Mei 2012 mendatang.

"Saya bangga karena mereka ikut ke Timnas, tapi sedih karena pemain-pemain itu tidak ada," kata pelatih Divaldo mengomentari kemungkinan keempat pemainnya absen.

Laga Persebaya di bulan Mei akan dimulai dengan away ke Lhokseumawe lawan PSLS, 8 Mei mendatang. Usai itu, Bajul Ijo kembali ke Surabaya dan ditunggu Bontang FC, 13 Mei. Tanggal 19 Mei, Persebaya jalani leg kedua lawan Negeri Sembilan FA Malaysia. Selang empat hari, atau tanggal 23 Mei, Persebaya bersua PSLS di kandang. Laga home Persebaya ditutup tanggal 27 lawan Persibo.

Divaldo mencoba menyiapkan beberapa alternatif, antara lain Rian Wahyu, Aulia Ardli, Dimas Galih maupun Feri Ariawan. "Harus dimaksimalkan pemain yang ada di tim. Tetap fight untuk cari kemenangan," imbuh pelatih asal Portugal ini.

Persebaya Kritisi Jadwal IPL

Persebaya Surabaya kembali mengkritisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Kali ini giliran jadwal Indonesian Premier League (IPL) yang mereka soroti.

Di putaran kedua ini, Bajul Ijo mendapat jatah tiga kali away berturut-turut. Tiga laga yang harus dilakoni di tiga pulau berbeda pada April lalu, yakni Semen Padang, Persema Malang, dan PSM Makassar. Persebaya IPL hanya singgah di Surabaya untuk persiapan tim saja tanpa menggelar laga di hadapan publiknya sendiri setelah laga kandang melawan PSMS Medan lalu batal digelar.

"Jujur saja itu bikin capek," tegas pelatih Persebaya IPL, Divaldo Alves pada Bola.net.

Ia melanjutkan, "Beberapa klub sudah komplain tentang jadwal, bukan Persebaya sendiri. Ada klub yang tiga kali main away terus, ada yang lima kali terus di kandang."

"Secara mental itu juga mempengaruhi tim, setidaknya diselingi satu laga kandang karena mereka bisa refresh dengan dukungan suporter," jelas pelatih asal Portugal yang terpaksa menelan hattrick kekalahan karena jadwal tersebut.

"Jadwal seperti itu harus direvisi, tahun depan tidak boleh seperti itu lagi," tandasnya.

May Day, Laga Persebaya Mundur

Peringatan hari buruh sedunia (may day) yang jatuh pada 1 Mei berimbas pada laga home Persebaya. Bajul Ijo yang dijadwalkan menjamu Negeri Sembilan FA Malaysia pada 2 Mei akhirnya mundur pada 19 Mei. Perubahan jadwal ini dilakukan karena pada 2 Mei, status kota Surabaya masih siaga satu menyambut aksi demo para buruh.

Media Officer Persebaya, Ram Surahman perubahan ini memang tak bisa dielakkan. Pasalnya, situasi memang tak memungkinkan bila masih dipaksakan sesuai jadwal semula.

"Kita sudah sebulan lalu komunikasikan dengan PSSI terkait kondisi ini. Perubahan ini juga sudah dikomunikasikan dengan pihak Negeri Sembilan," terangnya.

Persebaya vs Negeri Sembilan FA merupakan laga persahabatan yang dirangkai dalam Seri Nusantara. Selain Persebaya, dua tim IPL juga ambil bagian dalam seri tersebut yakni Semen Padang vs Perak FA serta PSM Makassar vs Trengganu FA. Persebaya saat bermain di Malaysia bermain imbang 2-2.

Persebaya berharap jadwal tersebut tidak berubah lagi. Maklum, Bajul Ijo sudah dua bulan tidak menyapa penggemarnya di Surabaya. Sejak awal Maret lalu, Persebaya bermain di luar kandang.

"Kita berharap seperti itu. Teman teman Bonek sudah kangen dengan pemain Persebaya," jelasnya.