Minggu, 06 Mei 2012

Persebaya IPL Alihkan Target ke Piala Indonesia

Tampil labil di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Persebaya Surabaya tampaknya akan mengalihkan targetnya untuk membidik gelar juara Piala Indonesia. Pelatih Divaldo Alves menegaskan akan menurunkan skuad terbaiknya di kompetisi kelas dua tersebut.
”Saya pantang meremehkan lawan. Kalau saya bisa menurunkan pemain inti, kenapa tidak?! Yang pasti, kami akan tetap maksimal di setiap pertandingan, tak peduli lawan kami beda kasta,” tandas pelatih asal Brasil ini seperti dikutip dari Surabaya Post, Kamis (3/5).
Pada Selasa (8/5) mendatang, Persebaya Surabaya akan melakoni laga Piala Indonesia melawan PSIL Lhokseumawe. Tim asal tanah rencong itu memang berada di level setingkat lebih rendah dibanding tim Bajul Ijo, yaitu di Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo.
Meskipun akan menghadapi klub yang tidak diunggulkan, Divaldo Alves tampaknya tidak mau main-main demi menjaga keberlangsungan masa depannya di Persebaya Surabaya.
Bahkan, pelatih yang sempat mendapat ultimatum pemecatan jika timnya kalah lagi ini ingin memanggil kembali para pemainnya yang saat ini bergabung di Timnas Indonesia. Namun, jika PSSI tidak mengizinkan, maka Divaldo Alves akan memaksimalkan pemain yang ada.
”Kalau tidak bisa (memanggil kembali pemain yang berada di timnas), saya akan memainkan pemain seadanya. Tapi yang jelas, saat ini manajemen masih mengurus agar para pemain itu bisa membela tim kami,” tukas Divaldo Alves.
Empat pemain Persebaya Surabaya memang sedang bergabung dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia. Endra Prasetya, Rendi Irwan, dan Taufiq di timnas senior, sedangkan Andik Vermansyah di Timnas Indonesia U-23.

Inilah Skuad Persebaya ke Lhokseumawe

Tidak ada nama Andik Vermansyah, Taufiq, Rendi Irwan dan kiper Endra Prasteya. Sebagai gantinya, tim pelatih Persebaya hanya memboyong 18 yang mayoritas diisi pemain lapis kedua. Sedang untuk pemain asing, Persebaya hanya memboyong tiga nama.

Ketiga nama yang dibawa ke Aceh adalah Otavio Dutra, Mario Karlovic dan Fernando Soler. Sedangkan pemain baru, Walter Brizuela sementara diparkir di Surabaya. Sedangkan untuk posisi kiper, sepeninggal Endra yang gabung pemusatan latihan (TC) Tim Nasional (Timnas) Senior, pelatih Divaldo Alves menyiapkan Dedi Iman dengan Dimas Galih sebagi pelapis.

Sedangkan untuk lini tengah, Persebaya harus ditinggal tiga pemain inti, Taufiq dan Rendi. Sama dengan Endra, kedua pemain ini juga gabung Timnas. Sedangkan Andik Vermansyah masih menjalani pemulihan cedera hamstring. Divaldo menyiapkan Aulia Ardli sebagai pengganti Taufiq.

Sedangkan untuk Rendi dan Andik, Divaldo memaksimalkan Mat Halil dan Feri Ariawan. Total 18 pemain dibawa ke Lhokseumawe. Tim Persebaya rencananya bertolak menuju Aceh, Minggu (6/5/2012) siang. [sya/but]

Kiper:
Dedy Iman
Dimas Galih Pratama

Belakang:
Erol Iba
Nurmufid Fastabiqul Khoirot
Otavio Dutra
Khomad Suharto
Edi Gunawan
Yusuf Hamzah
Jefri Prasetyo
Rivelino Ardiles

Tengah:
Jusmadi Adang
Rian Wahyu
Feri Ariawan
M Aulia Ardli
Mario Karlovic
Mat Halil

Depan:
Miko Ardiyanto
Fernando Gaston Soler

Titus Bonai dan Andik Nominator Anugerah Seputar Indonesia 2012

, Octo Maniani, dan Patrick Wanggai pernah menuai prestasi ketika membela Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2011. Kesuksesan itu membuat mereka masuk nominasi Bintang Arena untuk ajang Anugerah Seputar Indonesia 2012.

Dalam kategori tersebut, kuartet U-23 itu akan bersaing dengan olahragawan bidang lain. Mereka yakni juara All England 2012, dan , perenang tuna rungu Ilham Turmudji, petinju Daud Jordan dan perenang peraih medali emas SEA Games 2011, I Gede Sudartawa.

Anugerah Seputar Indonesia 2012 ini sebelumnya bertajuk Seputar Indonesia Awards. Selain penghargaan bagi bintang olahraga, ajang tersebut juga akan mempersembahkan piala kategori lainnya seperti Tokoh Kontroversial, Tokoh Muda Dalam Berita dan Tokoh Tahun Ini.

"Untuk ajang kali ini ada beberapa perubahan," kata Pemimpin Redaksi RCTI, Arief Suditomo. "Misalnya untuk kategori disesuaikan dengan kondisi di masyarakat. Saat ini peran kreatif dan inovasi generasi muda perlu diapresiasi."

Arief nantinya akan bertindak sebagai juri bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi RCTI, Putra Nababan, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ezky Suyanto, Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy, Dinna Wisnu dan Agus Sudibyo dari Dewan Pers. Pemirsa bisa ikut berpartisipasi dalam polling sms untuk memilih Tokoh Kontroversial yang dimulai 4 Mei hingga 8 Mei.

Malam Anugerah Seputar Indonesia 2012 akan disiarkan di RCTI, Rabu (9/5). Bertindak sebagai pembawa acara, , , Gustav Aulia dan Amanda Zevannya.

Berikut ini daftar nominasi kategori unggulan:

Bintang Arena

Andik Vermansyah Belum Bisa Ikut Persiapan Lawan Inter Milan

mengaku menyesal karena belum bisa mengikuti training camp Timnas Indonesia angkatan U-22 yang telah digelar sejak 29 April lalu. Andik berhalangan karena masih mengalami cedera hamstring.

"Saya masih cedera jadi belum bisa ikut," kata striker Persebaya Surabaya itu. "Tapi bukan cedera total."

Timnas U-22 yang dilatih Aji Santoso ini dipersiapkan untuk laga persahabatan menghadapi Inter Milan, 24 Mei, di Jakarta. Aji berharap 37 pemain yang dipanggil termasuk Andik bisa segera bergabung.

"Baru 16 pemain," kata Aji, Rabu (2/5). "Saya berharap dalam minggu-minggu ini sudah lengkap. Sehingga bisa fokus lawan Inter."

Tak Mau Remehkan PSLS, Persebaya Berharap Full Team

Persebaya Surabaya menegaskan mereka tak akan meremehkan calon lawan mereka di ajang Piala Indonesia (PI), PSLS Lhokseumawe. Untuk itu pelatih Divaldo Alves masih berharap timnya akan diperkuat empat pemain yang sedang mengikuti pemusatan latihan Timnas.

Persebaya saat ini sedang krisis pemain. Keempat pilar mereka tengah mengikuti panggilan negara. Endra Prasetya, Rendi Irawan, dan Taufiq sedang bergabung di pemusatan latihan Timnas Indonesia di Yogyakarta. Begitu juga dengan sang bintang Andik Vermansyah, yang mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas U-22 di kota yang sama.

"Kami memang mematok kemenangan di Aceh, tapi kami sama sekali tak meremehkan PSLS, mesti mereka dari liga yang levelnya lebih rendah," tegas Divaldo usai latihan di Gelora 10 Nopember Jumat sore (04/5).

"Mereka pasti punya motivasi yang tinggi untuk bisa mengalahkan kami. Untuk itu, saya berharap kami bisa full team."

Bajul Ijo dijadwalkan akan bertolak ke Aceh pada Minggu (06/5) nanti. Mereka masih menyisakan sekali lagi latihan yang dijadwalkan berlangsung besok pagi di Gelora 10 Nopember. Pelatih asal Portugal ini berharap kalau empat pemainnya tersebut bisa berangkat bersama-sama timnya.

"Kita masih terus tunggu kabar dari Timnas. Semoga mereka diijinkan memperkuat tim," pungkas pelatih yang pernah menukangi Persijap Jepara dan Minangkabau FC ini.

Persebaya Ketar-ketir Hadapi Tim DU

Menghadapi tim yang berlevel Divisi Utama, PSLS Lhokseumawe, Selasa (8/5) tidak membuat Persebaya yakin bisa dengan mudah ambil poin. Untuk itu, pelatih Persebaya Divaldo Alves, mengaku akan menurunkan skuad terbaiknya. Yang ia khawatirkan adalah semangat juang dan permainan keras PSLS bisa menghancurkan strateginya. Apalagi Divaldo mengaku buta kekuatan calon lawannya itu.
Pelatih asal Portugal itu sangat berharap manajemen segera melobi timnas agar Endra Prasetya, Rendi Irawan, Taufiq dan Andik Vermansyah bisa diizinkan membela Persebaya karena Persebaya sedang krisis pemain. “Mereka (pemain PSLS) kalau bermain seperti ‘perang’, permainan mereka keras. Untuk itu kami tidak akan main-main menghadapi tim itu, meski levelnya masih di bawah kita,” kata Divaldo.
Divaldo juga masih dipusingkan batasan pemain asing tim di Piala Indonesia (PI) ini. Ya, di PI ini PSSI memberlakukan peraturan bahwa setiap tim hanya boleh menggunakan tiga pemain asing. Sampai pagi ini, Divaldo baru memastikan dua pemain impor yang akan dibawa yakni Fernando Soler dan Otavio Dutra. Sementara untuk satu jatah tersisa, Divaldo masih bingung apakah akan membawa Mario Karlovic atau pemain asing barunya, Walter Brezuela. Dua pemain itu saat ini sama-sama kurang fit.
Divaldo juga mengantisipasi buruknya lapangan. Selama ini Bajul Ijo memang mengandalkan umpan-umpan pendek, gaya permainan seperti itu memang membutuhkan lapangan yang rata dan rumput berkualitas. “Lapangan di sana (kandang PSLS) sepertinya kurang bagus, kurang lebih sama seperti lapangan PSM Makassar,” katanya.
Saat memimpin latihan di stadion Gelora 10 Nopember, Jumat (4/5) sore Divaldo mencoba memeragakan umpan-umpan panjang. Gaya permainan seperti itu sebenarnya bukan karakter permainan tim kota Pahlawan, tapi itu terpaksa akan dilakukan jika kondisi tidak mendukung.
“Kami memang mempersiapkan umpan-umpan panjang. Itu untuk mengantisipasi permainan keras dan kondisi lapangan.  Kami tetap mematok kemenangan, tapi kami sama sekali tak meremehkan PSLS,” tambah mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Rombongan Bajul Ijo dijadwalkan akan bertolak ke Aceh, Minggu (06/5) besok. Perjalanan dari Surabaya ke Markas PSLS membujtuhkan waktu sekitar 8 jam. Mereka masih menyisakan sekali lagi latihan yang berlangsung pagi tadi di Gelora 10 Nopember.

Ratusan Bonek Jombang Gelar Doa Bersama

Ratusan suporter fanatik Persebaya asal Jombang atau Bonek menggelar doa bersama di taman kota Mojoagung, Minggu (6/5/2012). Mereka berharap dualisme di tubuh PSSI segera berakhir. Acara tersebut juga dihadiri pentolan Bonek asal Surabaya, Hamim alias Gimbal, Ketua Yayasan Suporter Persebaya, H Imron, serta penasehat persaudaraan Bonek Jombang, Sumrambah.
Dengan menggunakan berbagai atribut khas bonek, ratusan suporter yang berasal dari Jombang dan sekitarnya ini dengan khusuk mengikuti acara istighasah yang dipimpin oleh ulama setempat. Setelah itu, mereka berziarah ke makam Mbah Sayyid Sulaiman.
Pentolan bonek asal Surabaya, Hamim Gimbal mengatakan, bonek merupakan bagian dari masyarakat. Nah, sebagai pecinta sepakbola, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwasannya bonek cinta damai. "Selama ini bonek selalu dianggap miring. Padahal, kami adalah supoter cinta damai," ujar pria berambut ala Bob Marley ini di dampingi H Imron.
Sementara itu, penasehat persaudaraan bonek Jombang, Sumrambah mengatakan, aksi doa bersama tersebut sebagai upaya mempererat komunikasi bonekmania di wilayah jombang dan sekitarnya. Selain itu, aksi bonek juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap dualisme PSSI, baik di pusat maupun di daerah. "Oleh karena itu kami berharap ada rekonsiliasi demi kemajuan sepak bola Indonesia," ujar anggota DPRD Jatim asal PDI Perjuangan ini.
Aksi persaudaraan bonek Jombang ini diakhiri dengan ziarah ke makam Mbah Sayid Sulaiman, salah satu ulama besar yang dimakamkan di Desa Bethek Kecamatan Mojoagung.

Dityo Yakin Krisis Finansial Persebaya Segera Terselesaikan

CEO PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono mengakui kalau Persebaya Surabaya tengah dilanda krisis finansial yang berimbas pada telatnya gaji pemain. Namun, ia menegaskan bahwa semuanya akan segera teratasi.

Persebaya yang dikenal dengan klub kuat dari segi keuangan ikut diterpa badai krisis moneter klub-klub Indonesian Premier League (IPL). Gaji pemain untuk Bulan April lalu terpaksa dibayarkan sebesar 20 persen saja karena minimnya pemasukan mereka.

Dityo mengakui, selain subsidi dari konsorsium IPL yang tengah mandeg, tidak ada pertandingan yang digelar di kandang selama bulan lalu memang menjadi faktor penyebab krisisnya Persebaya. "Itu memang menjadi salah satu faktor krisis ini. Ya karena memang sumber pemasukan kita salah satunya dari ticketing," katanya pada Bola.net.

"Ini memang masalah cash and flow perusahaan saja kok. Biasalah namanya juga perusahaan pasti ada masa-masa seretnya. Jangankan perusahaan, rumah tangga saja kalau tidak ada pemasukan ya krisis juga," dalih mantan CEO klub 'sekali jalan' di Liga Prima Indonesia tahun lalu, Bintang Medan itu.

Dityo pun yakin kalau semuanya bakal terselesaikan dan tanggungan PT Pengelola Persebaya terhadap gaji Andik Vermansyah cs akan segera dibayarkan. "Ini hanya masalah waktu, semoga kami bisa menyelesaikannya secepatnya," tandasnya.

Gaji Pemain Persebaya Dicicil

Sama seperti tim Indonesia Premier League (IPL) lainnya, Persebaya juga mengalami kendala masalah gaji pemain. Gaji bulan April belum cair, anggota tim pun sempat protes.Tapi setelah dilakukan pertemuan, Sabtu (5/5/2012) siang, disepakati gaji turun, namun secara dicicil. Untuk tahap pertama, baru akan cair 20 persen dulu.
Usai sesi berlatih Sabtu pagi pukul 09.00, seluruh elemen tim, mulai dari pemain, pelatih dan official melakukan pertemuan di lantai 2 Mess Persebaya. Hadir di pertemuan itu manajer Persebaya, Saleh Hanifah serta Direktur Utama PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono.
Wartawan yang mencoba bertanya diusir oleh Saleh. Namun terdengar samar-samar, pertemuan tersebut berlangsung alot dan diwarnai interupsi. Pertemuan baru selesai pukul 11.00. Sayang meski sudah ditunggu berjam-jam oleh wartawan, Dityo enggan berkomentar pada kuli tinta.
"Saya tidak mau komentar. Lewat satu pintu saja," ucap Dityo lantas menyebut nama Ram Surahman, Media Relation Persebaya.
Kepada wartawan, Ram mengakui sebagai sesama tim yang dikelola konsorsium, Persebaya juga mengalami masalah keterlambatan gaji. "Sebetulnya pemain Persebaya sama. Tapi karena nama besar Persebaya dan sejarahnya, mereka tetap komitmen untuk Persebaya," ucap Ram.
Ram juga membantah kabar yang menyebut pemain melakukan mogok tanding. "Mereka tidak berpikir untuk mogok. Sangat naif bagi pemain bila keterlambatan gaji dijadikan alasan untuk mogok latihan atau tanding. Mereka melihat bagaimana pengorbanan Bonek untuk Persebaya, sampai korban nyawa," imbuh mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya.
Akhirnya setelah melakukan perundingan alot, disepakati tim akan mendapatkan 20 persen dari total dana yang dikeluarkan manajemen untuk gaji tim. Perlu diketahui, untuk gaji tim (pelatih, pemain dan official) selama sebulan, manajemen mengeluarkan dana sebesar Rp 1 miliar.
"Nantinya 20 persen dari nilai total (Rp 1 miliar.red) itu diserahkan di salah satu pelatih. Kondisinya, ada yang sangat mendesak butuh, ada yang belum butuh. Nah didistribusikan ke yang lebih membutuhkan," terang Ram. Ia memastikan dana 20 persen itu sudah ada di kantong manajemen.
"Mereka berharap loyalitas mereka diapresiasi. Mereka juga ingin kepastian agar hak-hak terpenuhi oleh PT Pengelola Persebaya. Karena kewajiban mereka untuk tanding dan berlatih sudah mereka penuhi," pungkasnya.

Bajul Ijo Dibayangi Kelelahan!

Persebaya dibayang-bayangi rasa kelelahan karena harus menempuh perjalanan panjang menyambut Piala Indonesia, Selasa (8/5/2012) mendatang lawan PSLS di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe. Total Bajul Ijo harus menghabiskan kurang lebih 10 jam perjalanan dari Surabaya menuju Lhokseumawe.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Media Relation Persebaya, Ram Surahman, tim akan bertolak menuju Lhokseumawe, Minggu (6/4/2012) besok pukul 08.30. Khusus pertandingan ini, Persebaya sengaja mengambil perjalanan berbeda, yakni menempuh rute pesawat Surabaya-Medan.
Setelah dari Medan, tim akan menempu jalan darat menuju Lhokseumawe. Total Bajul Ijo akan menghabiskan hampir 10 jam perjalanan. "Bisa saja langsung ke Aceh. Tapi kita harus transit dulu di Jakarta, dan itu memakan waktu. Setelah kita hitung, lebih cepat kalau lewat Medan," jelas Ram.
Tak pelak kondisi ini mengancam kebugaran pemain. Sebab Persebaya diprediksi sampai di Lhokseumawe, Minggu malam. Padahal keesokan harinya, Senin (7/4/2012), Erol Iba dan kawan-kawan sudah harus menjajal lapangan Stadion Tunas Bangsa sebagai salah satu 'ritual' sebelum pertandingan.
Untuk mengantisipasi kelelahan, pelatih Divaldo Alves hanya memberikan sekali porsi latihan, Sabtu (5/5/2012) hari ini. "Hari ini latihan pagi saja. Sore libur. Kalau sore kita kasih latihan lagi, pemain capek. Karena perjalanan ke Aceh jauh," jelas pelatih asal Portugal ini.
Rencananya, tim akan berangkat dengan modal 18 pemain. Mengenai nama-nama yang bernagkat, Divaldo belum mau membeberkan. "Kita lihat besok," katanya singkat. Beberapa pemain yang membela Tim Nasional (Timnas), Taufiq, Rendi Irwan dan Endra Prasetya serta Andik Vermansyah hampir pasti tidak dapat bergabung.
Selain itu, sesuai dengan ketentuan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), setiap tim hanya diperbolehkan memainkan tiga pemain asing. Untuk masalah ini, Walter Brizuela kemungkinan besar tak akan didaftarkan. Sebab Brizuela belum 'nyetel' 100 persen dengan tim.

Lima Pemain Dipanggil Timnas, Persebaya Krisis

Setelah empat pemain Persebaya masuk dalam skuad Timnas, satu pemain lagi dari 'Bajul Ijo' juga akan menyusul.Bek muda nan jangkung, Nur Mufid Fastabiqul Khoirot dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan Timnas U-22. Total lima pemain Persebaya dipanggil.
Pemanggilan Fasta dibenarkan oleh pelatih Timnas U-22, Aji Santoso. "Benar, dia kita panggil untuk ikut TC di Yogyakarta," kata Aji kepada beritajatim.com, Sabtu (5/5/2012) pagi.
Tapi, karena Fasta masih dibutuhkan Persebaya untuk pertandingan lawan PSLS di ajang Piala Indonesia, pemain 21 tahun itu diberi dispensasi.
Fasta yang jebolan klub internal Pengcab PSSI Surabaya, Surabaya Football Club (SFC) ini diperbolehkan bergabung usai lawan PSLS. "Biar dia main dulu untuk Persebaya, Mas," lanjut mantan pemain, kapten dan pelatih Bajul Ijo ini. Hingga saat ini, total 21 sudah bergabung ke Jogjakarta, tempat pemusatan latihan (TC) Timnas U-22.
Ketika dikonfirmasi, Fasta membenarkan pemanggilannya. Namun ia tidak tahu kapan harus bergabung, sebab hingga kini pihak Persebaya belum menerima surat resmi dari Timnas. Fasta mengaku hanya mendapat informasi informal dari manajemen Timnas.
Dengan dipanggilnya Fasta, total lima pemain Persebaya dipanggil untuk 'membela negara'. Rinciannya, tiga pemain masuk TC Timnas Senior, mereka antara lain, kiper Endra Prasetya, dan duo gelandang Taufiq serta Rendi Irwan. Untuk Timnas U-22 sebetulnya Persebaya menyertakan dua nama, yaitu Fasta dan Andik Vermansyah. Namun Andik masih menjalani perawatan akibat cedera hamstring.
"Andik masih belum bergabung. Dia masih dalam masa penyembuhan. Mungkin baru Senin dia gabung," terang Aji Santoso.
Sementara itu, dengan dipanggilnya Fasta, skuad Persebaya pun hanya menyisakan 19 pemain. Posisi penjaga gawang kini diisi dua nama, Dedi Iman dan Dimas Galih. Sedangkan sepeninggal Fasta, barisan pertahanan tinggal terisi delapan pemain. Ditinggal tiga pemain membuat lini tengah hanya tersisa 7 pemain. Sementara sektor depan tetap terisi dua pemain.

Demi Bonek dan Nama Besar, Persebaya Tak Mogok

Walau gaji mereka tak turun di bulan April lalu, pemain Persebaya Surabaya tak melakukan aksi mogok main. Mereka tetap berangkat ke markas PSLS Lhokseumawe Minggu pagi ini (06/5) guna melakoni laga perdana Bajul Ijo di ajang Piala Indonesia.

Dalam pertemuan antara pemain Persebaya dan CEO PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono di Mess Karang Gayam kemarin, diputuskan kalau Persebaya tetap berangkat ke Aceh dan tidak ada aksi mogok latihan atau main. "Terus terang saja saya salut dengan pemain," ujar media officer Persebaya, Ram Surrahman.

"Ada dua hal yang melatarbelakangi keputusan pemain itu. Yang pertama, nama besar Persebaya dan sejarah yang telah dituliskan klub ini. Yang kedua, kasus meninggalnya Bonekmania beberapa waktu lalu itu. Mereka merasa Bonekmania saja sampai mengorbankan nyawa demi mereka, kok mereka tidak bisa?"

"Yang membuat saya salut, ada salah satu pemain yang berdiri sambil memegangi badge Persebaya di kaosnya dan tegas mengatakan tidak akan mogok," cerita Ram.

Dalam keterangannya, mantan wartawan yang biasa meliput Persebaya selama karirnya itu mengungkapkan kalau Green Force ingin loyalitas mereka juga diimbangi oleh manajemen PT Pengelola Persebaya. "Mereka ingin apa yang sudah mereka lakukan ini juga dibalas setimpal oleh manajemen. Ya dengan membayar gaji mereka pada tanggal yang dijanjikan nanti," tutupnya tanpa menjelaskan kapan sisa gaji pemain yang baru terbayar 20 persen itu akan dibayarkan nantinya.

Lawan PSLS, Persebaya Siapkan Rencana Lain

Bukan tidak mungkin, Persebaya tampil pincang saat menghadapi tuan rumah PSLS di leg pertama babak ketiga Piala Indonesia, Selasa (8/5/2012) mendatang, Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe. Pelatih Divaldo Alves pun mempersiapkan rencanan cadangan, atau Plan B jika hal itu terjadi.
Saat ini, tiga pemain sedang mengikuti seleksi Tim Nasional (Timnas) Senior Indonesia. Mereka adalah, Endra Prasetya, Taufiq dan Rendi Irwan. Kecil kemungkinan ketiganya dapat 'dipinjam' untuk laga lawan PSLS. Sebab hingga kini permintaan peminjaman oleh Persebaya belum mendapat respon dari manajemen Timnas.
Problem lainnya, pemain muda Andik Vermansyah juga diragukan tampil. Andik saat ini masih menjalani perawatan cedera hamstring. Cedera itu ia dapat ketika Bajul Ijo tersungkur di Makassar. Kalau pun sembuh, Persebaya juga harus siap-siap kehilangan Andik. Karena jebolan kompetisi internal PSSI Surabaya ini harus bergabung dengan Timnas U-22.
Saat ini, tim yang ditukangi Aji Santoso itu tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Jogjakarta. Tim ini akan dipersiapkan untuk laga uji coba lawan raksasa Italia, Inter Milan. Serta rencananya diikutsertakan di kualifikasi Piala Asia U-22, 23 Juni-3 Juli di Pekanbaru.
'Penderitaan' Persebaya belum berhenti. Saat ini, beberapa pemain masih dibekap cedera, antara lain, Rivelino Ardiles dan Walter Brizuela. Rivelino adalah pemain inti di lini belakang Persebaya. Duetnya bersama Otavio Dutra membuat sektor belakang Persebaya kokoh.
Terancam kehilangan enam pemain ini jelas memusingkan Divaldo. Sebab keenamnya berlabel pemain inti di tim Bajul Ijo. Sebagai antisipasi, Divaldo pun menyiapkan strategi cadangan bila keempatnya tidak bisa turun lawan PSLS. "Kita maksimalkan pemain yang ada," sebut Divaldo, Jumat (4/5/2012).
Untuk penjaga gawang, nampaknya pilihan akan ditujukan pada Dedi Iman. Sebab selama ini Dedi adalah cadangan utama ketika Endra absen, baik karena cedera maupun akumulasi. "Kalau diberi kepercayaan, saya siap," tegas Dedi. Sedangkan untuk Taufiq, Divaldo bisa memaksimalkan pemain muda, Aulia Ardly atau Wirya Kumandra.
Sementara untuk pengganti Rendi dan Andik, Divaldo lebih banyak pilihan. Di posisi itu, terdapat nama-nama pemain belia, macam Miko Ardiyanto atau Rian Wahyu. Selain itu, Divaldo juga dapat memaksimalkan Feri Ariawan dan Mat Halil. Apalagi Halil sudah mulai terbiasa dengan peran barunya sebagai penyerang.
Lalu untuk pemain yang cedera, Divaldo masih akan melihat perkembangannya lebih lanjut. "Walter sudah oke. Kondisi Rivelino sudah mulai naik. Mudah-mudahan mereka bisa main." harap Divaldo. Jika keduanya harus absen, kemungkinan besar ia menurunkan Fastabiqul Khoirot sebagai pengganti Rivelino, dan Jusmadi sebagai pelatih Brizuela.
Terkait segala kemungkinan itu, Divaldo enggan memberikan banyak komentar. Ia berdalih tak ingin membocorkan strateginya ke lawan. "Saya tidak tahu siapa yang turun. Kita lihat saja nanti," tutup pelatih asal Portugal ini.

Persebaya Dilanda Krisis Keuangan


Akibat Gagal Lawan PSMS
Gagalnya panpel Persebaya menggelar pertandingan lawan PSMS, 7 April lalui diakui sebagai salah satu aspek krisis keuangan di Persebaya. Padahal di setiap laga home, Bajul Ijo bisa meraup keuntungan ratusan juta rupiah. Minimal 20 ribu Bonek membeli tiket untuk menonton Taufiq dan kawan-kawan.

Media Relation Persebaya, Ram Surahman kepada beritajatim.com, tak menampik gagalnya pertandingan lawan PSMS, berimbas pada keuangan Persebaya. Apalagi di lima pertandingan terkahir, Bajul Ijo harus keluar kandang. "Bagi Persebaya iya. Apalagi sepanjang April kita lebih banyak pengeluaran," kata Ram.

Ia merinci, untuk sekali pertandingan away, manajemen harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta. Karena Persebaya menjalani lima pertandingan terkahir di kandang lawan, yakni Persibo, Bontang FC, Semen Padang, Persema dan PSM, maka besar uang yang dikeluarkan kurang lebih Rp 500 juta.

Padahal jika pertandingan lawan PSMS tak batal, paling tidak, panpel bisa meraup minimal setengah dari biaya yang dikeluarkan untuk away. Namun karena gagal, manajemen harus mengeluarkan banyak dana, tanpa mendapat pengeluaran dari laba pertandingan.

Akibatnya, tim yang terdiri dari pemain, pelatih dan official, belum menerima haknya selama sebulan. Setelah dilakukan pertemuan, Sabtu (5/5/2012), disepakati tim mendapat 20 persen dari total biaya yang harus dikeluarkan manajemen. Perlu diketahu, setiap bulan manajemen harus mengeluarkan Rp 1 miliar untuk gaji tim.

"Pemain berharap berharap apa yang mereka sampaikan, diteruskan ke konsorsium oleh Pak Dityo selaku Direktur Utama PT Pengelola Persebaya," tutup Ram.

Persebaya Surabaya Ke Lhokseumawe Tanpa Andik Vermansyah?

Persebaya membawa skuad terbatas saat melakoni leg pertama Piala Indonesia di kandang PSLS Lhokseumawe,  8 Mei mendatang. Persebaya bakal membawa 17 pemain guna lakoni babak tiga Piala Indonesia tersebut.

Manajer Persebaya, Saleh Hanifah menyebut langkah ini bagian dari menyiasati kebugaran pemain. Pasalnya, perjalanan ke Lhokseumawe nanti bakal menguras waktu dan tenaga. 

"Info yang kami dapat, butuh waktu tujuh jam perjalanan darat dari Medan atau Banda Aceh. Jadi kita putuskan bawa skuad terbatas saja. Apalagi, setelah itu kami juga harus jalani laga kandang" ujarnya.

Saleh Hanifah belum bisa menyebut siapa saja pemain yang akan dibawa ke Aceh. Pasalnya, saat ini daftar nama yang dibawa masih digodok pelatih. Yang pasti, lanjut Saleh, Andik Vermansyah besar kemungkinan ditinggal. Bintang masa depan Indonesia ini masih jalani pemulihan cedera hamstring yang dideritanya.

"Kemungkinan Andik kita tinggal. Dia masih jalani pemulihan cedera hamstring," terang Saleh.

Telat, Gaji Pemain Persebaya Dibayar 20 Persen

Problem finansial ternyata ikut menerpa Persebaya. Seperti halnya klub klub IPL yang berada di bawah konsorsium, pemain Persebaya juga mengalami keterlambatan gaji sebulan terakhir. Fakta ini terungkap setelah jajaran manajemen dan pemain bertemu di Wisma Persebaya, Sabtu (5/5). Hadir di pertemuan itu manajer Persebaya, Saleh Hanifah serta Direktur Utama PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono.

Wartawan yang mencoba nyanggong diusir Saleh. Namun terdengar samar-samar, pertemuan tersebut berlangsung alot dan diwarnai interupsi. Pertemuan baru selesai pukul 11.00. Sayang, meski sudah ditunggu berjam-jam oleh wartawan, Dityo enggan berkomentar pada kuli tinta.

"Saya tidak mau komentar. Lewat satu pintu saja," ucap Dityo lantas menyebut nama Ram Surahman, media relation Persebaya.

Kepada wartawan, Ram mengakui sebagai sesama tim yang dikelola konsorsium, Persebaya juga mengalami masalah keterlambatan gaji.

"Sebetulnya pemain Persebaya sama. Tapi karena nama besar Persebaya dan sejarahnya, mereka tetap komitmen untuk Persebaya," ucap Ram.

Ram juga membantah kabar yang menyebut pemain melakukan mogok tanding. "Mereka tidak berpikir untuk mogok. Sangat naif bagi pemain bila keterlambatan gaji dijadikan alasan untuk mogok latihan atau tanding. Mereka melihat bagaimana pengorbanan Bonek untuk Persebaya, sampai korban nyawa. Itu yang membuat mereka merasa pengorbanan ini belum ada apa apanya," imbuh mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya.


Akhirnya setelah melakukan perundingan alot, disepakati tim akan mendapatkan 20 persen dari total dana yang dikeluarkan manajemen untuk gaji tim. Perlu diketahui, untuk gaji tim (pelatih, pemain dan official) selama sebulan, manajemen mengeluarkan dana sebesar Rp 1 miliar.

"Nantinya 20 persen dari nilai total (Rp 1 miliar.red) itu diserahkan di salah satu pelatih. Kondisinya, ada yang sangat mendesak butuh, ada yang belum butuh. Nah didistribusikan ke yang lebih membutuhkan," terang Ram. Ia memastikan dana 20 persen itu sudah ada di kantong manajemen.