Selasa, 19 Juni 2012

Perkiraan Pemain

Persebaya (4-3-3):
Dedi Iman (PG), Mat Halil, Otavio Dutra, Erol Iba (c), Rivelino Ardiles; Jusmadi, Mario Karlovic, Taufiq; Andik Vermansyah, Fernando Soler, Feri Ariawan.
Pelatih: Divaldo Alves

Semen Padang (4-4-2):
Jandia Eka Putra (pg), Syafarudin, Abdul Rahman, Slamet Riyadi, Hengki Ardiles: Yu Yhun-ko, Vendri Mofu, Eli Aiboy ", Estaben Vizcarra: Edward Wilson Junior, Ferdinand Sinaga.
Pelatih: H.Suhatman Imam

Ayo Bonek, Hijaukan GBT

Persebaya berharap Bonek menghijaukan Gelora Bung Tomo saat menjamu Semen Padang, Rabu (20/6/2012), dalam leg pertama semifinal turnamen Piala Indonesia 2012. Menurut pelatih Divaldo Alves, jika GBT penuh, maka semangat Taufiq dan kawan-kawan akan berlipat ganda.
Persebaya memiliki memori buruk saat menjamu Semen Padang. Dalam dua laga di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Bajul Ijo selalu kalah atas tim berjuluk Kabau Sirah itu. Namun untuk pertandingan besok, Divaldo berusaha agar tidak jatuh di lubang yang sama selama tiga kali berturut-turut.
"Seberat apapun lawan yang akan kita hadapi, Kalau Bung Tomo penuh, pasti kita bermain lebih kuat," tutur pelatih asal Portugal ini.
Sementara itu, Panpel Persebaya, sudah menyiapkan 25 ribu lembar tiket untuk pertandingan di GBT besok sore. Meski laga berlangsung di tengah minggu, namun Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman optimis GBT akan penuh dengan Bonek.
Apalagi laga lawan Semen Padang adalah yang pertama sejak Persebaya genap berusia 85 tahun, 18 Juni kemarin. "Jujur saja, kami perlu support penuh dari Bonek. Apalagi pertandingan ini sangat menentukan. Jika jika menang, maka jalan menuju final semakin dekat," tutur Ram.
Apalagi, menurut Ram, laga besok tak akan disiarkan secara langsung oleh televisi. "Jadi jika ingin tahu hasil akhir laga, lebih afdol kalau datang ke stadion," pungkasnya.

Divaldo Sebut Kekuatan Semen Padang Merata

Pelatih Persebaya, Divaldo Alves menyebut lawannya, Semen Padang adalah tim yang memiliki materi pemain merata. Kedua tim akan bentrok di Gelora Bung Tomo, Rabu (20/6/2012) besok sore di leg pertama semifinal turnamen Piala Indonesia 2012.
Kepada wartawan, Selasa (19/6/2012), Divaldo memuji pasukan Suhatman Iman sebagai tim berpengalaman. "Beberapa pemain usianya sudah di atas 27 tahun, sudah matang. Mereka juga main sama-sama dalam waktu cukup lama," jelas pelatih asal Portugal ini.
Ditanya mengenai pemain yang diwaspadai, Divaldo tidak bisa merinci. Sebab baginya, seluruh pemain Semen Padang berkualitas. "Semua sektor mereka kuat," lanjutnya. "Semua orang mewaspadai Edward Junior Wilson, tapi nyatanya yang jadi top skor pemain lokal kan, Ferdinand Sinaga," ucapnya.
Pada pertandingan ini, Persebaya menargatkan bisa mengamankan tiga poin. Apalagi mereka bertanding di kandang sendiri, Gelora Bung Tomo. Bajul Ijo tak ingin terjerumus ke lubang yang sama selama tig akali beruntun. Perlu diketahui, di dua pertandingan di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Persebaya selalu kalah atas Kabau Sirah.
"Kalau ditanya target, InsyaAllah kita menang. Setiap pertandingan kita harus optimis untuk menang," tegas manajer Persebaya, Saleh Hanifah.

Spirit Revans

Persebaya IPL Surabaya memiliki kenangan buruk setiap kali bertemu dengan Semen Padang. Sepanjang musim ini kedua tim sudah dua kali jumpa, dan Persebaya selalu kalah. Tentu saja, catatan merah itu harus diakhiri saat Erol Iba dan kawan-kawan menjamu Semen Padang dalam pertandingan leg pertama babak semifinal Piala Indonesia, di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya sore nanti.

Ya, selama bertemu di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Persebaya yang menjamu Semen Padang di Gelora 10 Nopember Surabaya, menyerah 0-1. Nasib tragis ini berlanjut saat mereka bertandang ke markas Kabau Sirah"julukan Semen Padang"di Stadion Agus Salim, Padang, Persebaya juga kalah 1-2.

Pertanyannya, apakah Persebaya mampu membalas kekalahan itu" Divaldo Alves, pelatih Persebaya mengatakan sejarah memang mengungulkan tim tamu. Tapi, dari segi mental tim asuhannya lebih unggul."Kami sudah delapan kali bermain dan tidak pernah kalah. Bagi saya ini adalah modal istimewa untuk mendongkrak mental anak-anak. Kami akan buktikan besok," ujar pelatih asal Portugal ini, kemarin (19/6).

Menurut dia, kondisi mental tim yang sedang memuncak ini juga didukung oleh kekuatan tim yang mulai on fire. Sebab, sejumlah pemain yang mengalami masalah kebugaran, seperti Mario Karlovic, Erol Iba dan M Taufiq mulai membaik. Tidak hanya itu, Andik Vermasyah dan Rendi Irwan juga dipastikan masuk skuad tim setelah sembuh dari cedera engkel.

"Semua pemain dalam kondisi siap tempur. Tapi, apakah mereka akan masuk dalam line-up atau tidak lihat saja nanti. Namun, lebih penting lagi, Persebaya akan lebih kuat bila bermain di Gelora Bung Tomo dan didukung penuh oleh ribuan suporter," lanjut mantan pelatih Persijap Jepara ini.

Terkait kekuatan tim lawan, Divaldo menjelaskan bahwa Semen Padang adalah tim kuat. Ini tidak lain karena secara statistik mereka hampir mengunci gelar juara IPL musim ini. Tak hanya itu, Semen Padang pun memiliki kekuatan yang merata dari setiap lini. "Yang akan kami hadapi ini adalah tim kuat, tidak hanya pemain asing, kualitas pemain lokal mereka juga tidak kalah bagus," lanjut dia.

Terlepas dari itu, Divaldo tidak akan banyak melakukan rotasi pada skuadnya. Untuk sektor belakang, Erol Iba dan Mat Halil siap membuat kejutan dengan membantu serangan dari sektor kiri-kanan lapangan. Nah, sebagai jangkar ada Otavio Dutra dan Rivelino Ardiles.

Untuk pengamanan terakhir di bawah mistar  Dedy Iman masih menjadi pilihan. Sedangkan lini tengah, tidak terlalu banyak terjadi rotasi, Karlovic, Jusmadi dan Taufiq masih jadi andalan. Begitu juga dengan Fernando Soler bakal menjadi penyerang murni. Dia bakal dibantu oleh Andik Vermansyah dan Feri Ariawan sebagai penyerang sayap.

Dalam perkembangan yang sama, Irwansyah asisten pelatih Semen Padang mengatakan bahwa, mereka tidak pernah menilai Persebaya dari dua pertandingan sebelumnya. "Kami tahu Persebaya adalah tim kuat. Makanya, kami datang kesini pun dengan membawa kekuatan penuh. Bagi kami, setiap pertandingan adalah final. Jadi, hasil akhirnya harus menang," tegas Irwansyah.

Sementara itu, ketua Panpel Pertandingan Persebaya, Ram Surahman mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan 27.000 tiket untuk laga tersebut. Rinciannya, 25.000 tiket untuk kelas ekonomi. Sementara sisanya untuk kelas Utama dan VIP. "Kami sengaja mencetak tiket dalam jumlah lebih, karena pertandingan ini tidak disiarkan oleh stasiun televisi manapun. Jadi besar kemungkinan gelombang suporter yang datang juga banyak," ucap Ram.

Persebaya Usung Misi Revans

Pertandingan leg pertama semifinal turnamen Piala Indonesia 2012 lawan Semen Padang, Rabu (20/6/2012) besok sore di Gelora Bung Tomo, menjadi ajang revans bagi Persebaya. Pasalnya, pada dua pertemuan di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Bajul Ijo selalu menyerah atas Kabau Sirah.

Pada pertemuan pertama di Gelora 10 Nopember Surabaya, Persebaya menyerah dengan skor tipis 0-1. Sedangkan laga kedua yang dilangsungkan di Stadion Agus Salim, Padang, Mat Halil damn kawan-kawan kembali menelan kekalahan dengan skor tipis 1-2.

Kepada beritajatim.com, Selasa (19/6/2012) pelatih Persebaya, Divaldo Alves mengakui timnya menyerah di dua pertandingan di kompetisi IPL. "Tapi besok kita mau kasih bukti, bahwa kita layak mendapatkan yang lebih baik. Mudah-mudahan kita bisa menang," ucap pelatih asal Portugal ini.

Persebaya juga punya modal berharga, yakni kemenangan dramatis atas tuan rumah Persiba Bantul dengan skor 1-0. Kesuksean di Bantul memperpanjang catatan positifm yakni tujuh pertandingan tanpa kekalahan. "Mental pemain sangat istimewa. Mudah-mudahan kita tetap seperti ini," harap Divaldo.

Hanya saja Persebaya kembali dihantam badai cedera jelang pertandingan krusial ini. Tiga pemain, Taufiq, Mario Karlovic dan kapten tim Erol Iba harus masuk ke meja perawatan. Sedangkan dua pemain mungil, Andik Vermansyah dan Rendi Irwan juga belum sembuh 100 persen dari cedera ankle.

Sebagai gantinya, mantan pelatih Persijap ini sangat mungkin menurunkan pemain lapis kedua. Untuk posisi Taufiq misalnya, pemain muda Aulia Ardli bisa diandalkan. Sedangkan posisi Mario Karlovic bisa diisi Walter Brizuela. Sebagai pengganti Erol, Divaldo dapat memanfaatkan pemain serba bisa, Mat Halil.

Sedangkan sebagai pengganti Andik di lini depan, Divaldo masih memiliki beberapa opsi, seperti Feri Ariawan atau gelandang muda, Rian Wahyu. Namun untuk laga seberat lawan Semen Padang, Divaldo harus banyak pertimbangan untuk menurunkan pasukan mudanya.

"Untuk pertandingan berat, 15-20 menit cukup bagi mereka. Kalau untuk starter, mereka masih belum siap," jelas mantan juru taktik Minangkabau FC ini.

Sedangkan untuk posisi penjaga gawang, Endra Prasteya tetap menjadi pilihan utama. Kiper Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini tampil sangat istimewa di laga lawan Persiba. Endra tercatat melakukan tujuh penyelamatan gemilang dan menjaga gawang Persebaya tetap aman.

Sedangkan untuk lini depan, Fernando Soler masih akan dipilih Divaldo untuk mengacak-acak gawang Semen Padang. Soler adalah pahlawan Persebaya di laga lawan Persiba. Satu  golnya di masa injury time membuat Bajul Ijo pulang dengan iga angka, sekaligus mempersembahkan kado istimewa untuk ulang tahun Persebaya ke-85.

Lima Pemain Persebaya Cidera

Badai cedera kembali mendera Persebaya jelang pertandingan lawan Semen Padang, Rabu (20/6/2012) besok lusa di leg pertama semifinal Piala Indonesia 2012, di Gelora Bung Tomo (GBT). Terbaru, tiga pemain naik ke meja perawatan.

Tiga nama yang dalam perawatan adalah, Taufiq, Mario Karlovic dan kapten Erol Iba. Kepada wartawan, Senin (18/6/2012) sore, Divaldo menyebut cedera pasukannya didapat setelah laga lawan Persiba Bantul, Sabtu (16/6/2012) lalu, di Stadion Sultan Agung.

"Taufiq, Mario dan Erol, semua masuk fisioterapi," kata Divaldo. "Juga Andik dan Rendi," lanjutnya. Saat ini kelimanya masih dalam pengawasan dari Fisioterapis Persebaya, M Yanizar.

Andik Vermansyah dan Rendi Irwan sudah seminggu menderita ceder ankle. Andik dan Rendi juga absen di dua laga lawan Persik dan Persiba. Namun dari sesi berlatih sore tadi, keduanya sudah ikut berlatih dengan menggunakan sepatu bola, bukan kets. "Tapi atmosfer latihan dengan pertandingan jelas beda," terang pelatih asal Portugal ini.

Ketika ditanya apakah kelima pemain itu bisa main lawan Semen Padang, Divaldo belum bisa memastikan. Sebab ia mengaku harus menunggu laporan terakhir dari fisioterapis dan tim dokter Bajul Ijo. "Besok kita latihan terakhi. Nanti akan kita evaluasi," ucap eks pelatih Persijap ini.

Latihan sore tadi di Lapangan Karanggayam berlangsung dalam suasana ceria. Para pemain terlihat antusias menerima menu latihan. Divaldo menyebut, kondisi ini adalah imbas tren positif Bajul Ijo. "Kalau bicara mental, mereka kualitas istimewa," pujinya. "Tujuh pertandingan, kita dua kali draw dan sisanya menang. Mudah-mudahan kita tetap seperti," pungkas Divaldo.

Wow..HUT Persebaya Jadi Trending Topics

Ulang tahun Persebaya ke-85 yang jatuh, Senin (18/6/2012) benar-benar terasa istimewa. Sebab malam ini, Bajul Ijo menjadi Trending Topics situs jejaring sosial, Twitter. Bahkan sejak start pukul 19.27 hingga pukul 22.00, hashtag #PERSEBAYA85 berhasil menduduki posisi tiga besar.
Dalam list, #PERSEBAYA85 menduduki posisi ketiga di bawah #TorTorPunyaIndonesia dan #MalaysiaMiskinBudaya. Padahal #PERSEBAYA85 baru dipasang serentak pukul 19.27 malam.
"Sejak awal memang sudah kita rencanakan. Tepat pukul 19.27, kita sudah meminta seluruh pecinta Persebaya untuk memasang hashtag #PERSEBAYA85," terang Dedi, Bonek Kedurus.
Ucapan selamat pun datang dari berbagai kalangan, baik wanita maupun pria. "Ojok ngaku arek suroboyo lek gak ndukung Persebaya!! #Persebaya85," tulis akun @aicksendent.
"It's persebaya day! Special surprise, #persebaya85 surprised trending topic world wide number3!!!," tulis akun @sellaili.
Ucapan selamat juga datang dari rekan sesama suporter, Pasoepati. Pendukung Persis Solo ini menulis, "Hepi bide @FCPERSEBAYA ke 85 taon! Sukses selalu yiak! Moga jadi satu lagi! @PersisSolo jugak demikian ˆâŒ£ˆ #Persebaya85."
Selain itu, artis Darius Sinathrya juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk Persebaya. "Selamat ulang tahun Persebaya! #Persebaya85," tulis Darius.

Persebaya Rayakan Ultah Dengan Sederhana

Senin (18/6) Persebaya Surabaya tepat berusia 85 tahun, untuk merayakannya tim kebanggaan Arek Surabaya tersebut mengadakan acara sederhana di panti asuhan.

Rencananya siang ini seluruh pemain Persebaya yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) akan menyambangi dua panti asuhan. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa karena tetap bisa bertahan sebagai sebuah klub sejak didirikan oleh M. Pamoedji dan Paijo pada 18 Juni 1927 lalu.

Saat didirikan pada era penjajahan Belanda itu, Persebaya masih menggunakan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

"Ada dua panti asuhan yang akan kami datangi, yakni Panti Asuhan Muhammadiyah di Gresikan dan Peneleh," kata Ketua Panpel Persebaya IPL, Ram Surrahman.

Selanjutnya, pada malam nanti Bajul Ijo akan mengadakan tumpengan kecil-kecilan di markas mereka, Mess Persebaya Karang Gayam. "Sengaja kami rayakan dengan cara sederhana, karena kami emang masih dalam suasana berkabung  karena insiden meninggalnya satu Bonek di kerusuhan 3 Juni lalu," jelas ram.



Duh, Lima Pemain Persebaya Naik Meja Perawatan

Badai cedera kembali mendera Persebaya jelang pertandingan lawan Semen Padang, Rabu (20/6/2012) besok lusa di leg pertama semifinal Piala Indonesia 2012, di Gelora Bung Tomo (GBT). Terbaru, tiga pemain naik ke meja perawatan.
Tiga nama yang dalam perawatan adalah, Taufiq, Mario Karlovic dan kapten Erol Iba. Kepada wartawan, Senin (18/6/2012) sore, Divaldo menyebut cedera pasukannya didapat setelah laga lawan Persiba Bantul, Sabtu (16/6/2012) lalu, di Stadion Sultan Agung.
"Taufiq, Mario dan Erol, semua masuk fisioterapi," kata Divaldo. "Juga Andik dan Rendi," lanjutnya. Saat ini kelimanya masih dalam pengawasan dari Fisioterapis Persebaya, M Yanizar.
Andik Vermansyah dan Rendi Irwan sudah seminggu menderita ceder ankle. Andik dan Rendi juga absen di dua laga lawan Persik dan Persiba. Namun dari sesi berlatih sore tadi, keduanya sudah ikut berlatih dengan menggunakan sepatu bola, bukan kets. "Tapi atmosfer latihan dengan pertandingan jelas beda," terang pelatih asal Portugal ini.
Ketika ditanya apakah kelima pemain itu bisa main lawan Semen Padang, Divaldo belum bisa memastikan. Sebab ia mengaku harus menunggu laporan terakhir dari fisioterapis dan tim dokter Bajul Ijo. "Besok kita latihan terakhi. Nanti akan kita evaluasi," ucap eks pelatih Persijap ini.
Latihan sore tadi di Lapangan Karanggayam berlangsung dalam suasana ceria. Para pemain terlihat antusias menerima menu latihan. Divaldo menyebut, kondisi ini adalah imbas tren positif Bajul Ijo. "Kalau bicara mental, mereka kualitas istimewa," pujinya.
"Tujuh pertandingan, kita dua kali draw dan sisanya menang. Mudah-mudahan kita tetap seperti," pungkas Divaldo.

HUT Persebaya Dirayakan Di Panti Asuhan

Peringatan hari jadi Persebaya ke-85 yang jatuh pada Senin (18/6), dirayakan dengan sederhana. Persebaya merayakan dengan anak-anak Panti Asuhan di Surabaya.

Beberapa pemain ambil bagian dalam kegiatan sosial ini, yakni kapten Persebaya Erol Iba, Dedi Iman, Yusuf Hamzah, Aulia Ardli, Rivelino Ardiles, dan Miko Ardiyanto.
Dari tim pelatih, yakni asisten pelatih, Ibnu Grahan, Mahrus Afif, dan Aries Rinaldi.

Asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan menjelaskan, perayaan ulang tahun ke-85 sengaja dibuat sederhana dan lebih bersifat berbagi.

"Sebab kita masih dalam suasana duka. Apalagi beberapa waktu lalu ada Bonek yang meninggal," urai Ibnu.

Senada dengan Ibnu, media relation Persebaya Ram Surahman menerangkan, apa yang dilakukan Persebaya semata-mata wujud syukur atas usia yang semakin matang.

"Ke depan kami berharap Persebaya tetap eksis dan lebih membanggakan Indonesia, baik di level nasional maupun internasional," pungkas Ram.

85 Tahun Persebaya, Lalu Apa...

Persebaya Surabaya, 18 Juni 1927 - 18 Juni 2012: 85 years of passion and pride. Gairah, semangat, dan kebanggaan. Dibandingkan klub-klub Eropa, usia ini masih tergolong lebih muda. Namun di Indonesia, Persebaya adalah salah satu tonggak perjuangan nasionalisme melalui lapangan hijau. Bersama sejumlah klub lain, Persebaya ikut mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Selanjutnya, dalam peta sepakbola Indonesia, Surabaya menjadi salah satu kaki penyangga tradisional selama bertahun-tahun. Kaki lainnya adalah Bandung, Jakarta, Medan, Ujung Pandang, dan Jayapura. Selama bertahun-tahun pula, pembinaan internal para pesepakbola nasional lahir dari kota-kota ini.

Persebaya juga mencatatkan diri beberapa kali menjadi juara perserikatan. Di era kompetisi modern yang merupakan gabungan klub Liga Sepakbola Utama (Galatama) dan Perserikatan, Persebaya menjadi juara dua kali. Persebaya juga masih tercatat menjadi tim paling produktif menghasilkan dan menggunakan pemain muda.

Dengan sekian prestasi, Persebaya kini harus mulai berpikir untuk bertransformasi seratus persen menjadi klub profesional dan berorientasi internasional. Ini bukan urusan mudah, tentu saja. Sebagaimana halnya sebagian besar klub di Indonesia yang lahir dari rahim perserikatan, Persebaya tidak mengenal kapitalisme sejak mula. Etos klub ini adalah kebangsaan. Ia dibangun di atas semangat perlawanan terhadap kolonialisme.

Tanpa etos kapitalisme, Persebaya tidak diimajinasikan masuk ruang privat. Ia bagian dari publik, dan menjadi milik publik. Apalagi nama Persatuan Sepakbola Indonesia Surabaya (Persibaya), yang kemudian bertransformasi menjadi Persatuan Sepakbola Surabaya, menunjukkan bahwa ini payung besar atau semacam federasi kecil bagi klub-klub sepakbola amatir di Surabaya.

Setelah Indonesia merdeka, klub-klub sepakbola pribumi di kota-kota di Indonesia dinasionalisasi dan dimiliki negara. Setiap pemerintah daerah menggelontorkan sejumlah uang untuk memutar kompetisi internal di klub-klub yang belakangan disebut klub perserikatan.

Dikuasai dan dibiayai pemerintah daerah memiliki konsekuensi, Persebaya, sebagaimana klub perserikatan lainnya, menjadi tunggangan politik dan pertaruhan prestise kedaerahan. Prestasi Persebaya berbanding lurus dengan keberhasilan pemerintah Surabaya. Dalam taraf tertentu, sukses Persebaya menjadi bagian dari pencitraan pemerintah daerah terhadap rakyat Surabaya.

Berjalan selama berpuluh-puluh tahun, tidak pernah ada yang mempertanyakan: Persebaya milik siapa. Masalah hak kepemilikan tidak diatur dengan hukum kepemilikan yang ketat, melainkan asumsi-asumsi politis yang ditarik dari hukum sebab-akibat: karena dibiayai dengan uang APBD, maka Persebaya adalah milik pemerintah daerah; karena Persebaya dibentuk oleh klub-klub amatir pada masa lampau, maka Persebaya menjadi milik klub-klub itu. Klub-klub tersebut yang berhak memilih ketua umum Persebaya.

Saat PSSI mulai melakukan pemisahan antara klub profesional dan amatir, muncul ambiguitas: Persebaya ini milik siapa. Klub profesional, sebagaimana perusahaan profesional yang terpisah dari pemerintah, dimiliki oleh individu. Negara tidak bisa dan tidak boleh memilikinya. Apalagi, tidak ada legalitas hitam di atas putih yang menunjukkan dengan jelas bahwa Persebaya adalah aset pemerintah daerah.

Jika Persebaya tertulis dalam lembar negara atau daerah sebagai aset negara, maka pelepasan atau penghapusan Persebaya sebagai aset publik akan lebih mudah. Tinggal ada pembicaraan bersama antara DPRD dan pemerintah daerah, setelah itu selesai. Namun itu tak bisa dilakukan karena keterbatasan legalitas tadi. Persebaya adalah aset Surabaya, namun bukan aset formal. Ia adalah aset sosial-historis. Ia bagian dari sejarah terbentuknya kota ini.

Repotnya menentukan kepemilikan Persebaya di era profesional bisa dilihat dari keengganan Pemerintah Kota Surabaya memiliki mayoritas saham klub. Pemkot terbentur aturan soal kepemilikan saham PT Persebaya Indonesia. Saham tersebut harus dimiliki perorangan dan bukan institusional. Lagipula, jika Pemkot masih memiliki saham dalam klub, maka ini sama saja Persebaya masih bisa diintervensi oleh pemerintah. Ini sesuatu yang tak bisa diterima dalam sepakbola profesional.

Indikasi lain bahwa masalah legalitas formal menjadi persoalan adalah masih adanya dualisme di kubu Persebaya saat ini. Hanya dengan berbekal surat Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, dibentuklah Persebaya dadakan baru yang bertanding di Divisi Utama, menyusul aksi boikot Persebaya atas kompetisi PSSI pada 2010.

Dua kubu itu hingga saat ini tak bisa disatukan. Namun anehnya, dua kubu tersebut tidak saling mengeliminasi melalui jalur hukum. Sebenarnya perebutan dua nama ini bisa diselesaikan lewat meja pengadilan, namun itu agaknya jauh dari harapan. Yang terjadi adalah proses seleksi alam: biarlah Bonek yang menentukan mana klub yang paling absah. Dan kita tahu, Bonek lebih memilih Persebaya yang berlaga di Liga Prima Indonesia dibandingkan Persebaya Versi PT Liga Indonesia.

PSSI di era kepemimpinan Djohar Arifin Husein kemudian mengukuhkan legalitas Persebaya yang bernaung di bawah PT Persebaya Indonesia. Secara de jure, Persebaya yang berlaga di Liga Prima Indonesia adalah Persebaya yang legal. Namun, tetap saja, isu legal kepemilikan, terutama terkait dengan Pemkot Surabaya, belum sepenuhnya terhapus.

Sasaran Persebaya berikutnya adalah menapak ranah internasional. Sukses merebut Piala Unity setelah mengalahkan Kelantan FA Malaysia menjadi titik awal upaya tersebut. Namun masalah legal harus segera diselesaikan, karena menjadi problem bagi Persebaya untuk sepenuhnya profesional.

Tanpa kekuatan legal yang jelas dan terang-benderang, investor akan ragu-ragu untuk masuk. Sejak era kompetisi baru Indonesia tahun 1994, Persebaya sempat menikmati masuknya beberapa sponsor ternama, seperti Phillips (yang sempat membuat Persebaya bisa berujicoba melawan PSV Eindhoven Belanda di Gelora 10 Nopember). Namun tak ada sponsor yang bisa bertahan lama. Ini menjadi pekerjaan rumah besar, yang sebenarnya bukan hanya Persebaya namun klub-klub mantan perserikatan lainnya.

Bagaimana mengatasinya? Investor hanya membutuhkan rasa aman dan nyaman. Artinya, investor harus yakin, bahwa uang yang ditanamkan di Persebaya bukanlah 'uang panas' yang bisa menguap sewaktu-waktu karena gonjang-ganjing kepemilikan. Salah satu solusi, saya kira, adalah perlu adanya penegasan dari Pemkot Surabaya secara terbuka tentang status kepemilikan PT Persebaya Indonesia dan bagaimana model hubungannya dengan negara. Kedua, PSSI sebagai federasi yang menaungi Persebaya juga perlu memberikan jaminan kenyamanan. Jaminan ini berlaku juga bagi klub-klub eks perserikatan yang sudah layak dijadikan klub profesional.

Jamu Semen Padang, Persebaya Incar Banyak Gol

Duel lawan Semen Padang ini juga jadi ajang revans bagi Persebaya.


Misi menang dengan banyak gol diusung Persebaya saat menjamu Semen Padang pada leg pertama semi-final Piala Indonesia. Laga big match ini digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (30/6).

"Tak hanya menang, tapi juga dengan banyak gol. Ini penting sebagai modal saat leg kedua nanti," terang manajer Persebaya Saleh Hanifah.


Tak hanya itu, duel nanti juga jadi ajang revans bagi Persebaya. Pasalnya, pada dua pertemuan di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Bajul Ijo selalu menyerah atas Kabau Sirah.

Pada pertemuan pertama di Gelora 10 Nopember Surabaya, Persebaya menyerah dengan skor tipis 1-0. Sedangkan laga kedua yang dilangsungkan di Stadion Agus Salim, Padang, Mat Halil dan kawan-kawan kembali menelan kekalahan dengan skor tipis 2-1.

"Tapi besok kita mau kasih bukti, kita layak mendapatkan yang lebih baik. Mudah-mudahan kita bisa menang," sumbar pelatih Divaldo Alves.

Persebaya juga punya modal berharga, yakni kemenangan dramatis atas tuan rumah Persiba Bantul dengan skor 1-0. Kesuksean di Bantul memperpanjang catatan positif yakni tujuh pertandingan tanpa kekalahan.
 "Mental pemain sangat istimewa. Mudah-mudahan kita tetap seperti ini," harap Divaldo.

Hanya saja Persebaya kembali dihantam badai cedera jelang pertandingan krusial ini. Tiga pemain, Taufiq, Mario Karlovic dan kapten tim Erol Iba harus masuk ke meja perawatan. Sedangkan dua pemain mungil, Andik Vermansyah dan Rendi Irwan juga belum sembuh 100 persen dari cedera engkel.

Sebagai gantinya, mantan pelatih Persijap ini sangat mungkin menurunkan pemain lapis kedua. Untuk posisi Taufiq misalnya, pemain muda Aulia Ardli bisa diandalkan. Sedangkan posisi Mario Karlovic bisa diisi Walter Brizuela. Sebagai pengganti Erol, Divaldo dapat memanfaatkan pemain serba bisa, Mat Halil.

Sedangkan sebagai pengganti Andik di lini depan, Divaldo masih memiliki beberapa opsi, seperti Feri Ariawan atau gelandang muda, Rian Wahyu. Namun untuk laga seberat lawan Semen Padang, Divaldo harus banyak pertimbangan untuk menurunkan pasukan mudanya.

"Untuk pertandingan berat, 15-20 menit cukup bagi mereka. Kalau untuk starter, mereka masih belum siap," jelas mantan juru taktik Minangkabau FC ini.

Sedangkan untuk posisi penjaga gawang, Endra Prasteya tetap menjadi pilihan utama. Kiper timnas Indonesia ini tampil sangat istimewa di laga lawan Persiba. Endra tercatat melakukan tujuh penyelamatan gemilang dan menjaga gawang Persebaya tetap aman.

Sedangkan untuk lini depan, Fernando Soler masih akan dipilih Divaldo untuk mengacak-acak gawang Semen Padang. Soler adalah pahlawan Persebaya di laga lawan Persiba. Satu  golnya di masa injury time membuat Bajul Ijo pulang dengan iga angka, sekaligus mempersembahkan kado istimewa untuk ulang tahun Persebaya ke-85.

Bajul Ijo Yakin Taklukkan Kabau Sirah di GBT

Manajer Persebaya, Saleh Hanifah optimis timnya bakal menaklukkan Semen Padang, Rabu (20/6/2012) sore nanti di Gelora Bung Tomo (GBT). Kedua tim bertanding dalam leg pertama semifinal turnamen Piala Indonesia 2012.
Ketika ditanya target, Saleh optimis menang. "Setiap pertandingan kita selalu optimis. InsyaAllah kita menang," tutur pengusaha peralatan olahraga ini.
Saleh berharap, Mat Halil dan kawan-kawan tetap tampil all out dan tak kenal lelah dalam menggempur pertahanan Kabau Sirah, julukan Semen Padang. Meski Persebaya memiliki catatan buruk. Bajul Ijo selalu kalah di dua pertemuan di kompetisi Indonesian Premier League.
"Kita ingin kasih bukti bahwa kita layak menang," tegas pelatih Persebaya, Divaldo Alves.
Sementara itu, Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman menginformasikan, tiket pertandingan sudah bisa didapatkan hari ini di loket yang ada di sekitar GBT mulai pukul 09.00.

Persebaya Tak Gentar Tantang Semen Padang

Persebaya Surabaya mengaku tak gentar dengan Semen Padang yang akan dihadapi pada babak semifinal Piala Indonesia sore nanti (20/6).

Rabu sore ini, Bajul Ijo akan menjamu Kabau Sirah dalam leg pertama PI di Gelora Bung Tomo (GBT). Sedikit berat bagi Persebaya memang. Sebab, di ajang Indonesian Premier League (IPL), dua kali mereka harus menyerah dari Semen Padang. Kalah 0-1 di Gelora 10 Nopember Tambaksari dan menyerah 1-2 di Stadion H. Agus Salim, Padang.

Dibeberkan fakta itu, pelatih Divaldo Alves pun tersenyum seraya menegaskan bahwa dirinya tak gentar harus bertemu dengan calon kuat juara IPL itu. "Kita akan buktikan, bahwa kita layak mendapatkan yang lebih baik. Mudah-mudahan sore ini kita bisa menang," kata pelatih asal Portugal ini.

Berkaca dari hasil di IPL tersebut, Divaldo masih optimis. Kemenangan dramatis 1-0 atas tuan rumah Persiba Bantul lalu juga dijadikan bukti bagi Divaldo kalau Bajul Ijo punya modal besar untuk laga sore nanti.

"Mental pemain sangat istimewa. Mudah-mudahan kita tetap seperti itu," pungkasnya penuh harap.

Persebaya IPL Diizinkan Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo

Persebaya Surabaya sedang bergembira karena diperbolehkan lagi menggelar laga kandang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya saat menjamu Semen Padang, Rabu (20/6/2012) sore nanti, dalam laga leg pertama semifinal Piala Indonesia.
Sebelumnya, tim Bajul Ijo dilarang bertanding di Surabaya setelah insiden berdarah yang melibatkan Bonekmania dengan aparat keamanan saat Persebaya menjamu Persija IPL beberapa waktu silam. Seorang suporter meninggal dunia akibat kericuhan tersebut.
Akibatnya, Persebaya Surabaya pun tidak boleh menggelar laga di kotanya sendiri, baik di Stadion Gelora Bung Tomo maupun di Stadion Gelora 10 November (Stadion Tambaksari). Saat menjamu Persik Kediri belum lama ini, laga kandang tersebut terpaksa dialihkan ke Yogyakarta dan tanpa penonton.
Kembalinya Fernando Soler dan kawan-kawan ke Stadion Gelora Bung Tomo disambut dengan sangat antusias oleh publik kota buaya. Para pemain Persebaya pun merasa senang karena sudah kenal lebih baik dengan kondisi lapangan di stadion kebanggaan warga Surabaya tersebut.
“Kami sangat antusias bermain di Gelora Bung Tomo. Para pemain juga pasti lebih rileks dengan struktur permukaan rumput yang lebih bagus. Semoga berpengaruh bagus pada hasil pertandingan,” harap salah seorang panitia pelaksana pertandingan Surabaya