Jumat, 06 April 2012

Andik Vermansayah Larang Ibunda Nonton di Stadion

Pemain Gelandang Sayap Timnas Indonesia U 23, Andik Vermansyah (kedua dari kiri) foto bersama Ibunda Jumiah, Bapak Saman (kanan), dan Teman Andik Tiara Darmawanti (kiri) sebelum bertanding laga Final Sepakbola SEA Games 2011 di Jakarta. Senin (21/11/2011) (TRIBUNNEWS.COM/Yogi Gustaman) 

 Senyum lebar mengembang di wajah Andik Vermansyah. Suasana riuh lobi Hotel Sultan, Senin (21/11) sore itu, tak dihiraukan gelandang sayap Tim Nasional Indonesia U-23. Ia memeluk Saman dan Jumiah, orangtuanya yang baru saja tiba dari Surabaya. Tiga kakaknya, tak lupa Andik salami.
Lama tak bertemu keluarga, dimaksimalkan Andik bersua. Andika, anak Heru Purwanto, kakak sulungnya, terus ia gendong sambil menunggu kunci kamar yang sudah dipesannya, diberikan resepsionis hotel. Andik sengaja memboyong delapan anggota keluarganya ke Jakarta dari Surabaya ke Jakarta untuk memberi dukungan, menyaksikan pertandingan Indonesia lawan Malaysia yang bentrok di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11) malam.
Rasa kebersamaan dan kehangatan keluarga Andik begitu terasa di kamar 579. Mereka dengan terbuka menerima Tribunnews.com untuk melihat aktifitas mereka sebelum laga. Rasa lelah selama perjalanan udara sama sekali tak terlihat di wajah mereka. Mereka langsung berkemas mengganti pakaian dengan kostum kebesaran timnas, kompak dengan nomor 21.
"Saya memang sudah berencana sejak awal, kalau Timnas masuk ke final, saya punya tekad, semacam nazar, saya akan ajak keluarga besar ke Jakarta menonton," kata Andik. Dia mengaku telah menyiapkan dana untuk mendatangkan delapan keluarga besar, ayah dan ibu, kakak, kakak ipar dan ponakan.
Saat niat itu dikemukakan kepada PSSI, gayung bersambut. "Alhamdulillah, PSSI mengatakan saya bisa mendatangkan keluarga, dan menanggung segala sesuatunya," kata Andik, yang Kamis, besok, memperingati ulang tahun ke-20.
Bukan hanya keluarga ibu, Andik mengajak pacarnya, Tiara Darmawanti. "Pacar saya sudah seminggu ada di Jakarta. Waktu melawan Malaysia, dia sudah menonton di GBK," ujar Andik yang saat itu tidak diturunkan pelatih Rahmad Darmawan. Kemudian, ayah dan ibunda Tiara, beserta dua adiknya datang ke Jakarta.
Menjelang laga Timnas Nasional Kesebelasan usia di bawah 23 tahun (U-23) Indonesia melawan Malaysia, pada final SEA Games 2001 di Gelora Bung Karno Jakarta. Senin sore gelandang sayap Timnas Andik Vermansyah masih santai-santai. Tidak ada beban yang membuat mentalnya degdegan, apalagi gugup.
Saman (58), yang diwawancarai berucap terpatah-patah. "Suara saya habis karena teriak-teriak di rumah waktu menonton Indonesia lawan Vietnam pada semifinal kemarin. Apalagi, sepanjang pertandingan Andik jatuh bangun karena dikasari pemain lawan," ujar Saman.
Perbincangan sore itu lalu diambil alih Jumiah, terpaut sepuluh tahun lebih muda dari suaminya, yang duduk tak jauh dari Saman. Ia mengaku sangat senang bercampur bangga bisa ke Jakarta, menemui anak bungsunya bermain untuk merah putih. Sayang, Jumiah tak bisa menyaksikan Andik secara langsung dari pinggir lapangan.
"Saya enggak boleh menonton sama Andik. Dulu di Persebaya juga begitu. Cuma aku yang dilarang menonton dari pinggir lapangan. Kalau kakak-kakaknya diperbolehkan. Saya sempat bertanya, kenapa. Kalau begitu saya percuma kan datang jauh-jauh ke sini," celetuk Jumiah.

Andik Vermansyah, Balada Hidup Si Anak Kuli Batu - Tentang Pacar (3-habis)

PACAR Andik saat ini bernama Tiara Darmawanti. Cakep, lho. Kulitnya putih. Rambutnya panjang. Dia masih SMA kelas 3. Buat Tiara, Andik pacar keenamnya. Tiara buat Andik pacar pertama.

PACAR Andik saat ini bernama Tiara Darmawanti. Cakep, lho. Kulitnya putih. Rambutnya panjang. Dia masih SMA kelas 3. Buat Tiara, Andik pacar keenamnya. Tiara buat Andik pacar pertama.
Pacar Jadi Nomor 4
“Saya sudah 1,5 tahun pacaran sama dia. Alhamdulillah saya sudah kenal keluarga dia. Dia juga sudah kenal keluarga saya. Termasuk keluarga di Jember,” bilang Andik yang doyan duren, nangka, dan mangga. Tiara sendiri merasa bangga punya pacar pemain sepak bola.
“Saya dukung karier dia sepenuhnya. Asal itu yang terbaik buat dia. Padahal tadinya saya enggak tahu kalau dia pemain bola, hehehe. Saya enggak suka banget sama bola. Andik juga enggak kelihatan seperti pemain bola. Postur tubuhnya saja begitu (kecil),” kata Tiara dengan senyum manisnya.
Tiara menambahkan, tidak selalu nonton Andik tanding. “Kalau saya enggak sibuk, saya sempatin nonton. Kayak Sea Games kemarin, saya nonton langsung di Jakarta. Bolos sekolah seminggu,” Tiara mengatakan.
Pacar buat Andik bukan prioritas utama. “Dia memang cantik, baik, dan perhatian. Tapi buat saya dia nomor empat. Nomor satu, Allah. Dua, orangtua. Tiga, bola. Empat, baru cewek saya. Dia bisa terima kok,” kata Andik diiyakan Tiara.
“Saya enggak masalah jadi nomor empat. Enggak pernah protes juga. Yang penting dia selalu ada waktu buat saya,” timpal Tiara. Di mata Tiara, Andik bukan cowok romantis. Keras kepala. Juga pencemburu.
“Kalau saya becanda sama teman-teman cowok, dia pasti cemburu. Saya juga cemburuan. Paling cemburu kalau dia dekat sama cewek lain. Kayak terima sms atau bbm. Saya selalu cek sms dan bbm dia. Bukannya posesif. Saya cuma jaga-jaga supaya dia enggak main di belakang saya,” beber Tiara.
Takut Nikah Muda
Meski sudah merasa saling cocok, baik Andik dan Tiara belum siap menikah muda.
“Jujur, saya enggak mau nikah muda. Nanti keluarga saya sendiri jadi enggak terurus. Terus takut dengan perceraian. Targetnya Insya Allah menikah 5 tahun lagi. Kalaupun 3 tahun lagi sudah siap semuanya enggak apa-apa juga, hehehe,” kata Andik.
“Saya juga enggak mau menikah muda karena saya masih pengin kerja. Cari penghasilan sendiri,” tekad kuat Tiara.

Andik Vermansyah dan 'Kostum' Kick Denim-nya


Mungkin bukan sesuatu yang penting, tapi apapun bisa tiba-tiba menjadi penting ketika melibatkan sesosok publik figur... Seperti yang satu ini, yaitu ketika di internet beredar foto 'Mas' Andik Vermansyah mengenakan 'kostum' dari Kick Denim. Foto salah satu pahlawan olahraga Indonesia yang berasal dari kota pahlawan ini sumbernya adalah facebook fanpage official milik KickDenim.. di-posting beberapa jam yang lalu dalam album yang diberi judul "Pesepakbolaa Indonesia wardrobe by Kick Denim".


Entah apakah ini sebuah endorsement atau hanya sebuah pendekatan tidak resmi, yang pasti mendekati Andik Vermansyah (dan Irfan Bachdim segala) adalah berarti mengakrabkan diri dengan dunia persepak-bolaan. Sama halnya dengan dunia musik dan film, bagi sebuah brand, sepak-bola adalah topik yang menyenangkan dan ampuh untuk menarik perhatian massa. Contoh kasus sukses yang terjadi beberapa waktu yang lalu adalah ketika sang raksasa garment Nike ngotot membuatkan t-shirt nasional Timnas Indonesia. Selebihnya tinggal masalah memilih segmen pasar mana yang dituju oleh brand yang bersangkutan...

Fasta-Edy Gantikan Dutra-Erol

Absennya dua pemain inti, Otavio Dutra dan Erol Iba tak lagi dirisaukan pelatih Persebaya, Divaldo Alves. Divaldo mengaku sudah menemukan pengganti Dutra dan Erol. Kedua pemain yang tengah disiapkan adalah Nurmufid Fastabiqul Khoirod dan Edy Gunawan.

Berdasarkan pengamatan beritajatim.com dalam sesi berlatih, Kamis (5/4/2012) pagi, nampak Fasta tengah diduetkan dengan Rivelino Ardiles sebagai centre bek. Sementara Edy mengisi pos Erol Iba sebagai bek kiri Bajul Ijo. Dalam sesi small game, nampak Fasta dan Rivelino cukup kompak di lini belakang. Sedangkan Edy cukup rajin membantu serangan.

Menjelang latihan usai, Divaldo merombak komposisi. Kali ini Jefri Prasetyo duet dengan Rivelino. Sedangkan Mat Halil menggantikan Edy. Sebelumnya, Halil didorong ke depan sebagai penyokong Fernando Soler, bersama dengan Andik Vermansyah. Namun perubahan komposisi ini tak berlangsung lama. Sebab tepat pukul 08.30, Divaldo mengakhiri latihan.

Ketika ditanya siapa yang akan menggantikan Dutra dan Erol, Divaldo enggan menyebut. "Info-info itu biasa saya tidak kasih. Siapa main, siapa yang tidak main. Karena saya tidak mau kasih info untuk lawan," tutur Divaldo ketika ditemui beritajatim.com di Stadion Gelora 10 Nopember, Kamis pagi.

Meski tak mau menyebut nama, tapi Divaldo menegaskan sudah memiliki nama-nama yang siap menggantikan Dutra dan Erol. "Kita sudah tahu siapa yang main di belakang. Organisasi ada. Jadi no problem," tambah pelatih asal Portugal ini. Pada sesi berlatih tadi pagi, Divaldo mengisyaratkan untuk menurunkan Mat Halil sebagai rekan Andik di lini depan.

Strategi ini awalnya digunakan karena Bajul Ijo krisis pemain depan. Andik dan Miko Ardiyanto waktu itu bermain untuk Timnas U-21 Indonesia. Toh lambat laun Halil semakin enjoy dengan posisi anyarnya. Bahkan ia sudah mencetak satu gol saat Persebaya ditahan imbang Negeri Sembilan 2-2. "Intinya itu taktik. Kita banyak coba. Coba Halil, coba Rendi, coba banyak," tegas Divaldo. Halil sendiri mengaku siap tanding jika diberi kepercayaan oleh pelatih.

Lho! Persebaya Belum Kantongi Izin Laga

Dua hari menjelang pertandingan antara Persebaya dengan PSMS, panpel pertandingan Persebaya ternyata belum mengantongi izin dari pihak kepolisian. Kabarnya, pihak panpel belum membayar sisa biaya keamanan laga lawan Arema sebesar Rp 25 juta.

Media Relation Persebaya, Ram Surahman kepada beritajatim.com, Jumat (6/4/2012) petang membenarkan hingga kini pihaknya belum mendapat izin dari pihak keamanan. "Sampai sekarang memang belum dapat izin dari Polrestabes. Masih dalam proses," kata Ram.

Ia mengaku, beberapa hari menjelang pertandingan, pihaknya mendapat edaran dari Polrestabes mengenai pelarangan pertandingan. "Dengan alasan masa rawan demo BBM," tutur Ram. Saya tidak tahu apakah hal ini juga berlaku di daerah lain. Yang jelas di Surabaya, kita mendapat edaran itu," tambahnya.

Saat ini, lanjut Ram, pihaknya berharap kebijakan dari Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto untuk memberikan izin pertandingan Persebaya lawan PSMS. "Sebab tim tamu sudah di Surabaya, begitu juga perangkat pertandingan," kata Ram.

Ia optimis izin akan turun, meski di waktu 'ijjury time'. "Kami masih optimis ijin akan keluar. Sebab, semuanya masih sesuai dengan rencana yang ada," tutupnya.

Taufiq Berpeluang Pimpin Persebaya Lawan PSMS

Tak hanya berpengaruh ke kekuatan tim, absennya Erol Iba dan Otavio Dutra juga membuat Persebaya kehilangan kaptan sekaligus vice-captain-nya. Kemungkinan besar, saat menjam PSMS, Minggu (8/4/2012) nanti, ban kapten akan berada di lengan Taufiq.

Erol dan Dutra dipastikan absen lantaran akumulasi kartu kuning. Ketidak hadiran kedua pemain ini tentu kerugian besar untuk Persebaya. Sebab kekuatan di lini belakang bakal berkurang. Tak hanya itu, Bajul Ijo juga kehilangan dua sosok pemimpin di lapangan.

Kita tahu, Erol adalah kapten tim Persebaya selama dua musim terakhir. Begiru juga Dutra. Pemain Brasil ini juga dikenal memiliki jiwa leadership tinggi. Tak ayal semasa pelatih Aji Santoso maupun Divaldo Alves, Dutra adalah kapten tim jika Erol absen.

Masalahnya, saat melawan PSMS nanti, baik Erol maupun Dutra tak bisa diturunkan. Pelatih Persebaya, Divaldo Alves ternyata sudah mengantisipasi kondisi ini. Pelatih asal Portugal itu sudah menyiapkan dua nama pengganti Erol dan Dutra.

"Kemungkinan Mat Halil atau Taufiq," ucap Divaldo singkat. Secara pengalaman dan pengabdian ke tim, Halil memang tiada duanya. Ia bersama Endra Prasetya, secara pergantian pernah menjabat sebagai kapten tim kala Persebaya ditinggalkan Bejo Sugiyantoro.

Sedangkan Taufiq adalah gelandnag tak tergantikan di Persebaya. Produk asli kompetisi internal PSSI Surabaya ini dikenal atas permainannya yang selalu konsisten. Jika menilik pertandingan lawan Persija lalu, kemungkinan ban kapten akan berada di lengannya. Apalag di Tim Nasional (Timnas) Indonesia, ia pernah masuk dalam bursa kapten bersama Samsidar dan Abdurrahman.

Cholid: Pemkot Jadikan Persebaya Sapi Perah

Sebagai klub yang membawa nama baik Surabaya, Persebaya merasa tidak mendapat support dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan, menurut Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Goromah, Pemkot justru menjadikan Bajul Ijo sebagai 'sapi perah'.

Cholid menyebut, sebagai klub yang membawa nama Persebaya, Bajul Ijo berkontribusi banyak ke kantong Pemkot. Salah satunya dari biaya sewa lapangan dan pajak. Cholid menuturkan, untuk Stadion Gelora 10 Nopember, biaya sewa sekali pertandingan sebesar Rp 12 juta. Sedangkan Rp 750 ribu harus dibayar jika digunakan untuk latihan.

"Pajak normal, sewa stadion normal. Justru Pemkot mendapat untung dari Persebaya," kata Cholid. Menurut Ketua Pengcab PSSI Surabaya ini, jumlah yang sama juga berlaku pada Tim Divisi II, Surabaya Muda. "Padahal ini tim amatir. Penonton juga sedikit," imbuh Cholid.

Biaya lebih besar akan dikeluarkan Persebaya jika bertanding di Gelora Bung Tomo. Untuk sekali pakai, manajemen Bajul Ijo harus merogoh kocek sebesar kurang lebih Rp 30 juta. Itu belum termasuk biaya pajak yang menurut Cholid mencapai lebih dari Rp 100 juta.

"Kalau kita di Bung Tomo, uang yang masuk ke Pemkot sampai Rp 200 juta lebih," lanjut mantan asisten manajer Persebaya ini, Rabu (4/4/2012).

Besarnya pajak sekaligus sewa stadion inilah yang dikeluhkan oleh Cholid. Ia menjelaskan, meski Persebaya sudah jadi tim profesional, namun kondisi riilnya, tim kebanggan Bonek belum sepenuhnya mandiri dan surplus. Sebab Persebaya baru mendeklarasikan diri sebagai tim profesional sejak akhir 2010 lalu.

"Saat ini sepakbola kita masih tahapan untuk mandiri, kalau sudah surplus, silahkan. Lagi pula Persebaya ini membawa nama Surabaya," tutur Cholid.

Kondisi ini, menurut Cholid, jauh berbeda saat Surabaya dipimpin Walikota Poernomo Kasidi. Kala itu, Pemkot memberikan diskon 50 persen untuk sewa lapangan dan pajak. Sedangkan di luar negeri, pemerintah daerah juga memberi bantuan untuk infrastruktur.

"Kalau di sini, pemerintahnya mau nama saja, tidak mau membantu. Kalau masa kampanye, semua pada mejeng, cari perhatian," pungkas Cholid.

Kapolrestabes: Ijin Persebaya Belum Masuk

Hingga malam ini Polrestabes Surabaya belum mengeluarkan ijin pertandingan antara Persebaya kontra PSMS di stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Minggu (8/04/2012) lusa.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Tri Maryanto saat dikonfirmasi beritajatim.com menjelaskan  belum menerima laporan ijin dari Panpel Persebaya.  "Pengajuam ijin belum masuk ke meja saya, mungkin masih dipelajari oleh Kabagops," kata Kombes Pol Tri Maryanto saat dihubungi beritajatim.com, Jumat (06/04/2012) malam.
Ketika ditanya lebih jauh kapan ijin akan keluar Kombes Pol Tri Maryanto tak mau berkomentar lebih jauh. "Maaf ya besok saja saya masih sibuk," kata Kombes Tri Maryato sambil menutup telponnya.

Sementara itu Media Officer Persebaya  Ram Surahman mengaku, beberapa hari menjelang pertandingan, pihaknya mendapat edaran dari Polrestabes mengenai pelarangan pertandingan. "Dengan alasan masa rawan demo BBM," tutur Ram.

Saat ini, lanjut Ram, pihaknya berharap kebijakan dari Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto untuk memberikan izin pertandingan Persebaya lawan PSMS. "Sebab tim tamu sudah di Surabaya, begitu juga perangkat pertandingan," kata Ram.

Persebaya Tak Remehkan Ayam Kinantan

Persebaya dalam kewaspadaan tinggi jelang kedatangan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Tomog, Minggu (8/4) besok. Walau calon lawan berstatus tim juru kunci dalam Indonesia Primer League (IPL), namun Persebaya tidak bisa jumawa dan keburu percaya diri.

Kekuatan Persebaya dan PSMS bisa diibaratkan langit dan bumi. Maklum, saat ini Persebaya berada di peringkat kedua klasemen sementara IPL, sedangkan PSMS menjadi penghuni dasar klasemen. Tak salah jika di atas kertas Persebaya diunggulkan bakal menang mudah atas Ayam Kinantan.

Apalagi Persebaya akan berduel di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo yang berkapasitas 60 ribu penonton. Tapi tunggu dulu, meski berstatus juru kunci, PSMS Medan tidak layak untuk dipandang sebelah mata. Apalagi, sebelum putaran pertama ditutup, perubahan besar ditunjukan Ayam Kinantan.

Dalam tiga pertandingan terakhir, Ayam Kinantan belum terkalahkan. Dua kali berlaga di partai away berhasil menahan imbang tuan rumah Persijap Jepara 1-1 dan Persiba Bantul 2-2. Sedangkan di kandang sendiri mampu meredam tim kandidat juara Semen Padang.

Kubu Persebaya meyadari penuh perubahan kekuatan PSMS Medan. Bahkan Pelatih Divaldo Alves mengaku penampilan PSMS di beberapa pertandingan terakhir tidak menunjukkan tim berstatus juri kunci. "Akan berakibat buruk jika menilai kekuatan PSMS di bawah kekuatan Persebaya. Mereka sudah banyak mengalami perubahan," ujar pelatih asal Pelatih Portugal itu.

Dari beberapa rekaman pertandingan maupun saat melihat langsung penampilan PSMS melawan Persibo, menurut Divaldo sangat berbeda dibandingkan ketika Persebaya menang atas PSMS 2-1 di putaran pertama lalu. "Saya sudah tahu mereka. Saya sudah lihat PSMS waktu di Bojonegoro dan beberapa rekaman pertandingan," ujarnya.

Menurut Divaldo, saat ini Ayam Kinantan sudah merubah gaya permainan dengan lebih banyak bertahan seperti catenaccio Italia. Ini tak lepas dari peran pelatih PSMS Medan Fabio Lopez yang memang berasal dari ibukota Italia Roma. "Mereka bermain sabar dan tunggu momentum. Tunggu lawan melakukan kesalahan baru melakukan serangan," bebernya.

Untuk itu, Divaldo berharap para pemainnya lebih berkonsetrasi sepanjang pertandingan agar tidak berbuat kesalahan. "Pemain harus lebih fokus, sekali berbuat salah akan membahayakan lini belakang. Selain itu pemain juga harus bersabar karena kemungkinan besar PSMS akan lebih banyak menumpuk pemain di pertahanan," bebernya.

Wajar jika Divaldo berharap para gelandang Persebaya menghindari kesalahan agar tidak membahayakan lini pertahanan. Sebab, di barisan belakang Persebaya keropos karena kehilangan dua pilar Otavio Dutra dan Erol Iba. Meski posisi Dutra kemungkinan akan digantikan pemain muda jebolan Timnas Indonesia U 21 Nurmufid Fastabiqul Khoirod. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari lini belakang kami, karena sudah mengantongi kekuatan lawan, " ujarnya.

Selain sudah mengantongi kekuatan PSMS Medan, Divaldo juga telah menyiapkan startegi untuk bisa mengamankan tiga poin di kandang. "Saya memang sudah tahu kekuatan lawan, tapi semuanya tergantung pemain di lapangan, meski sudah ada strategi yang disiapkan pelatih " jelasnya.
 

Misi PSMS Hadapi Persebaya

Pada pertemuan pertama, di Stadion Teladan Medan, 27 November 2011 silam, PSMS Medan harus mengakui keunggulan Persebaya. Tuan rumah menyerah 0-1, tapi itu dianggap wajar karena tim PSMS baru terbentuk beberapa hari sebelumnya. Kini, setelah melakukan persiapan dua minggu jelang putaran kedua Indonesian Premier League (IPL), PSMS siap menerkam Bajul Ijo--julukan Persebaya--di kandang lawan.

Laga PSMS kontra Persebaya terbilang spesial dan berbau 'dendam' setelah keduanya pernah saling jegal di play off tahun 2009 lalu. Ayam Kinantan ketika itu dijungkalkan Persebaya 7-6 di Stadion Siliwangi, Bandung, lewat drama adu penalti. Skor tersebut mendegradasikan PSMS ke Divisi Utama dan mempromosikan Persebaya ke kompetisi kasta tertinggi musim 2009/2010.

Kegagalan bertahan di kompetisi tertinggi tersebut menjadi kenangan pahit bagi salah satu pemain PSMS, Fadli Hariri. Hand ball yang dilakukannya di kotak penalti menyebabkan PSMS harus ketinggalan 0-1 walau akhirnya bisa membalas 1-1, sebelum pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan adu penalti.

Nah, kini saat pembalasan dendam itu sudah tiba. "Intinya, ini merupakan pertandingan rutin PSMS. Kami tentu optimis dengan persiapan yang sedang berjalan saat ini sebagai modal untuk pertandingan menghadapi Persebaya nanti," ujar Fabio Lopez, pelatih PSMS, seperti dirilis PT LPIS, Rabu (4/4/2012).

Dalam latihan di lapangan Arhanud Baterai P Titi Kuning, Medan, Fabio memecah PSMS menjadi dua tim yang saling berhadapan. Dari pinggir lapangan Fabio mengamati penampilan anak didiknya dengan cermat. "Jangan bikin kesalahan, karena lawan bisa membangun serangan dari kesalahan yang kamu lakukan. Mainlah yang simple, jangan mengambil risiko ketika mengoper bola kepada teman, harus cermat," sambung pelatih asal Italia itu.

Direncanakan, Jumat (6/4) mendatang skuad PSMS akan melakukan latihan pagi sebelum berangkat ke Surabaya siang harinya. "Pelatih bilang, sebelum berangkat tim lebih dulu latihan pagi hari. Setelah itu baru berangkat ke Surabaya," beber sekretaris tim PSMS Heru Prawono.

H-2 Ijin Laga Persebaya v PSMS Belum Beres

Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persebaya 1927 yang berlaga di arena Indonesia Premier League (IPL) tengah dibayangi rasa waswas gagal menggelar laga melawan PSMS Medan. Pernyebabnya, hingga H-2 laga yang menurut rencana digelar di Gelora Bung TOmo (GBT) Minggu besok (8/4), ijin dari pihak kemanan belum keluar.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kesiapan tim. Tim PSMS dan perangkat pertandingan sudah tiba di Surabaya, kemarin (6/4). Alotnya ijin pertandingan menurut Media Relation Persebaya, Ram Surahman, dikarenakan pihak keamanan masih trauma dengan maraknya demo BBM akhir bulan lalu.

"Kami menduganya demikian. Sebab, ada kekahawtiran dari pihak keamanan untuk mengeluarkan ijin. Apalagi, ini melibatkan puluhan suporter Persebaya yang kami prediksikan akan memenuhi Stadion GBT," ungkap Ram.

Ram menambahkan, hingga kemarin, pihak panpel masih tetap sesuai jadwal. "Kami masih optimis ijin akan keluar. Sebab, semuanya masih sesuai dengan rencana yang ada. Tim tamu sudah di Surabaya berikut perangkat pertandingan. Kami juga akan menggelar Technical Meeting (TM ) yang wajib dilakukan oleh tuan rumah H-1 pertandingan," terang Ram. Menurut rencana, TM akan dilakukan hari ini.

Meski optimis, Ram juga tidak menampik bila ijin dari pihak keamanan keluar dengan beberapa syarat. Di antaranya, pertandingan akan digelar tanpa penonton.

"Kami siap saja bila itu menjadi opsi terbaik yang harus dilakukan oleh pihak keamanan. Namun, pihak keamanan juga perlu mempertimbangan beberapa hal. Di antaranya sikap suporter Persebaya yang mulai teruji ketika Persebaya bermain di kandang. Baik kalah dan menang, suporter relatif tertib dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan," lanjutnya.

Karena itu, pihaknya berharap, pihak keamanan segera memberikan kepastian, apakah laga antara Persebaya 1927 versus PSMS 1950, Minggu besok bisa dilaksanakan atau tidak. "Namun, besar harapan kami agar pertandingan itu tetap digelar dengan penonton," urainya.

Sementara itu, Pelatih Persebaya Divaldo Alves sudah mengantongi kelemahan PSMS dan menyiapkan strategi untuk meredam perlawanan tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Dengan tegas, dia meminta timnya untuk terus fokus dan sabar dalam memainkan skema 4-3-3 ketika mereka bertemu PSMS. Sebab, PSMS kini dilatih oleh pelatih asal Italia yang menerapkan pertahanan berlapis untuk mengantisipasi agresivitas Persebaya.

"Pelatih PSMS sekarang (Fabio Lopez) adalah pelatih asal Italia yang terkenal dengan pertahanan grendelnya. Mereka baru counter attack ketika lawan lengah. Itu yang harus kami antisipasi. Karena itu, kami berharap, pemain bisa lebih sabar dalam membangun serangan," ujar pelatih asal Portugal itu.

Laga melawan PSMS adalah kans bagi Persebaya untuk merebut puncak klasemen sementara. Pada saat bersamaan, pemuncak klasemen, Persibo Bojonegoro ditantang tim kuat Semen Padang.

Padukan Pemain Muda-Senior, Persebaya Optimis Tiga Poin

Absennya dua pemain inti, Otavio Dutra dan kapten Erol Iba membuat pelatih Divaldo Alves harus melakukan perombakan. Salah satunya dengan mencoba pemain muda seperti bek Tim Nasional (Timnas) U-21, Nurmufid Fastabiqul Khoirot. Memadukan pemain muda dan senior, Bajul Ijo yakin bisa mengatasi Ayam Kinantan, Minggu (8/4/2012) besok sore.

Fasta, sapaan akrab Nurmufid Fastabiqul Khoirot besar peluang diturunkan sejak menit awal. Ia akan diduetkan dengan Rivelino Ardiles. Dengan begitu lini belakang akan diisi pemain-pemain muda. Fasta saat ini baru menginjak usia 21 tahun. Sedangkan Rivelino berusia 25 tahun. Keduanya akan dibandu Edy Edi Gunawan (26 tahun) di bek kiri dan Yusuf Hamzah (27 tahun) sebagai bek kanan.

Masuk lini tengah, bercokol gelandang berusia 25 tahun, Taufiq. Meski usianya masih muda, Taufiq menjelma menjadi roh lini tengah Bajul Ijo. Dialah 'Xavi Hernandez-nya' Persebaya. Seorang jenderal lapangan yang pada laga besok memiliki kans untuk menjadi kapten tim. Sedangkan di lini depan, ada Andik Vermansyah yang seusia dengan Fasta, yakni 21 tahun.

"Saya percaya penuh pemain yang ada, penuh sekali. Pemain muda, pemain tua, kita lihat nanti. Yang penting Persebaya fight," tegas Divaldo,

Dengan modal kombinasi pemain muda dan senior, Divaldo optimis bisa mengenggam poin sempurna, dalam laga yang rencananya digelar di Stadion Gelora Bung Tomo itu. "Setiap pertandingan target kita adalah menang. Itu pasti," tegas arsitek asal Portugal ini.

Dalam pertandingan ini, Persebaya memang jauh diunggulkan. Sebab Bajul Ijo adalah runner up klasemen sementara. Sedangkan PSMS berada di papan dasar. Tak hanya itu, dari 11 kali main, anak asuh Fabio Lopez hanya sekali menang. Sebuah catatan buruk bagi tim sekelas PSMS.

Pada empat pertemuan terakhir Persebaya hanya sekali menang, dua kali seri dan sekali kalah. Di dua pertemuan, dimana Persebaya menjadi tuan rumah, PSMS selalu berhasil mengunci satu poin. Oleh sebab itu, Divaldo mewanti-wanti pemainnya untuk tidak memandang sebelah mata Jecky Pasarella dan kawan-kawan.

Sebab, selain memiliki semangat tempur tinggi, PSMS didukung pemain asing berkualitas. Seperti Goran Ganchev, Vagner Luis De Oliveira Marins dan striker asal Italia, Julio Cesar Alcorse. "Mereka punya pemain depan teknik tinggi. Julio Alcorse dan dua stopper asing juga," ucap Divaldo.

Persebaya: PSMS Bermain Ala Catenaccio

Pelatih Persebaya, Divaldo Alves benar-benar sudah mengetahui bagaimana kekuatan calon lawannya, PSMS sebelum kedua tim bertemu, Minggu (8/4/2012) besok lusa. Menurut Divaldo, Ayam Kinantan bermain sepakbola ala Italia, catenaccio.
Sebelumnya, Divaldo mengaku sudah mengamati langsung saat PSMS tandang ke markas Persibo beberapa waktu lalu. Hasilnya, Divaldo memiliki beberapa catatan tentang tim asal Medan, Sumatera Utara itu.
"Sudah saya observasi saat lawan Bojonegoro kemarin. Mereka tengah kuat sekali. Gaya Italia," kata Divaldo.
Menurut Divaldo, catenaccio ala PSMS tak lepas dari peran sang pelatih, Fabio Lopez. Memang, Fabio adalah pelatih asal Roma, Italia. Fabio lah yang membuat Ayam Kinantan bermain dengan gaya khas Italia. "Mereka main gaya Italia, seperti pelatihnya. Mereka tunggu momentum. Mereka tunggu lawan buat salah," lanjut pelatih asal Portugal ini.
Apalagi, saat ini PSMS berada jauh di bawah Persebaya. Otomatis Jecky Pasarella dan kawan-kawan bermain lepas tanpa bebas. "Mereka posisi di bawah kita. Mereka pasti tampil lebih semangat. Saya berharap pemain lebih konsentrasi.
Pada laga besok lusa, Persebaya kehilangan tiga pemain, yakni bek Otavio Dutra, kapten Erol Iba dan kiper muda, Dimas Galih. Erol dan Dutra absen karena hukuman akumulasi kartu kuning. Sedangkan Dimas Galih mengalami cedera lutut.
"Dimas cedera kemarin. Tapi saya tidak tahu. Mungkin lutut. Lebih baik bicara langsung ke dokter. Biar dokter saja yang kasih tahu," pungkas Divaldo.

Faktor Fabio Lopez

PSMS Medan memang berstatus tim juru kunci di Indonesian Premier League (IPL).Namun,Persebaya Surabaya tetap harus waspada dengan perubahan kekuatan Ayam Kinantan.

Dari sisi peringkat,Persebaya dan PSMS memang ibarat langit dan bumi.Tapi,tak ada garansi PSMS akan mudah ditekuk saat bentrok perdana putaran kedua di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT),Minggu (8/4), Persebaya berada di peringkat 2, sedangkan PSMS menjadi penghuni dasar klasemen IPL.Tak salah jika di atas kertas Persebaya diunggulkan atas Ayam Kinantan.

Apalagi,Persebaya akan bertanding di GBT yang berkapasitas 60.000 penonton. Meski berstatus juru kunci,PSMS tidak layak dipandang sebelah mata.Apalagi, sebelum putaran pertama ditutup, perubahan besar ditunjukkan PSMS.Dalam tiga pertandingan terakhir,Ayam Kinantanbelum terkalahkan.Dua kali tampil di kandang lawan berhasil menahan imbang tuan rumah Persijap Jepara 1-1 dan Persiba Bantul 2-2.

Sementara di kandang sendiri mampu meraih satu poin saat menghadapi tim kandidat juara Semen Padang.Kubu Persebaya menyadari penuh perubahan kekuatan PSMS.Pelatih Divaldo Alves mengaku penampilan PSMS dalam beberapa pertandingan terakhir tidak menunjukkan tim berstatus juri kunci. “Akan berakibat buruk jika menilai kekuatan PSMS di bawah kekuatan kami.

Mereka sudah banyak mengalami perubahan,”ujar pelatih asal Portugal itu. Dari beberapa rekaman pertandingan maupun saat melihat langsung penampilan PSMS melawan Persibo,Divaldo menilai sangat berbeda dibandingkan ketika Persebaya menang 2-1 atas PSMS di putaran pertama lalu. “Saya sudah tahu mereka.Saya sudah lihat PSMS waktu di Bojonegoro dan beberapa rekaman pertandingan,” katanya.

Menurut Divaldo,saat ini Ayam Kinantan sudah mengubah gaya permainan dengan lebih banyak bertahan seperti catenaccio Italia.Ini tak lepas dari peran Pelatih PSMS Fabio Lopez yang memang berasal dari Ibu Kota Italia,Roma.“Mereka bermain sabar, menunggu momentum.Tunggu lawan melakukan kesalahan,baru melakukan serangan,”tuturnya.

Karena itu,Divaldo berharap pemainnya lebih berkonsentrasi sepanjang pertandingan agar tidak berbuat kesalahan. “Pemain harus lebih fokus.Sekali berbuat kesalahan,akan membahayakan lini belakang.Selain itu,pemain juga harus bersabar,karena kemungkinan besar PSMS akan lebih banyak menumpuk pemain di lini pertahanan,”ucapnya.

Persebaya Masih Enggan Fokus Piala Indonesia

Sudah bergulirnya jadwal Piala Indonesia ditanggapi dingin oleh pelatih Persebaya Indonesian Premier League (IPL), Divaldo Alves. Menurutnya, Green Force tak akan melakukan persiapan jauh-jauh hari untuk menyongsong liga tersebut.

Sesuai dengan jadwal dan regulasi dari Piala Indonesia, Persebaya IPL baru akan tampil di babak ketiga nanti. Dijadwalkan mereka akan menghadapi pemenang antara Persikab Kabupaten Bandung atau PSLS Lhok Seumawe pada 09 Mei nanti.

"Belum, kita belum memikirkan ke arah sana (Piala Indonesia). Saat ini kita fokus lawan PSMS dulu," ujar Divaldo pada Bola.net.

"Setelah itu masih ada away ke Semen Padang. Dua laga ini menentukan langkah kita untuk bisa berada di puncak klasemen. Sebab, sebelum lawan kita, Semen Padang akan lawan Persibo," jelasnya.

Meski boleh dibilang tinggal sebulan, eks pelatih Persijap Jepara dan Minangkabau FC ini mengaku belum memikirkan rotasi pemainnya untuk bermain di dua liga nantinya. "Saya juga belum memikirkan rotasi. Intinya nanti kita fokus pertandingan satu ke pertandingan lainnya," tambahnya.

PSMS Lebih Siap

Di putaran pertama IPL, PSMS memang dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 1-2. Bermain di Stadion Teladan tak membuat skuad berjuluk Ayam Kinantan ini bisa meraih poin penuh. Namun sekarang sudah lain cerita.

Sejak ditangani pelatih asal Italia Fabio Lopez, PSMS banyak mengalami perubahan. Pola permainan baik taktik dan strategi juga mengalami perubahan drastis.

"Diputaran pertama kita akui memang kita kalah mental dan jumlah. Saat itu pemain kita juga masih 13 orang. Namun, dengan sejumlah amunisi yang kita miliki sekarang, kita yakin bisa mencuri poin di sini (Surabaya)," ungkap asisten pelatih PSMS M Khaidir, Jumat (6/4).

Menurut Khaidir, gaya permainan kedua tim cenderung sama. "Kita sama dengan mereka (Persebaya), sama-sama bermain terbuka dan ngotot. Bedanya, kita memiliki modal semangat dan motivasi lebih. Karena dari tiga pertandingan terakhir di putaran pertama kita bisa curi poin di kandang lawan," tuturnya.

"Dengan hal ini, saya yakin tim lebih termotivasi untuk membalas kekalahan dalam partai revans ini. Kalau mereka bisa kalahkan kita di Teladan, kita juga bisa kalahkan mereka di Gelora Bung Tomo," tegas Khaidir semangat.

Sebelum berangkat menuju Surabaya, skuad besutan Fabio Lopez ini sempat berlatih di lapangan Baterai P sekira pukul 08.00 WIB. Mengaplikasikan taktik demi taktik, Fabio kerap terlihat bersuara keras kepada pemain yang salah melakukan instruksi.

"Maklum, pelatih tak ingin anak-anak asuhnya bermain di bawah performa untuk kali ini. Karena pertandingan kali ini termasuk laga gengsi," jelas sekretaris tim Heru.

Namun, sangat disayangkan striker inti PSMS Kamil Sembiring yang diharapkan mampu menambah daya gedor malah absen pada pagi itu. "Ya, kita sudah coba hubungi namun tak ada jawaban. Atas hal ini coach memutuskan untuk tak mengikutsertakan Kamil ke Surabaya," ujar Heru.

"Dan Kamil harus digantikan Heri Swandana," tandas Heru.

Babak II Piala Indonesia Hadirkan Duel Tim Divisi Utama dan IPL

- Bentrok antara klub divisi utama LPIS dengan klub IPL tak terhindarkan. Ini bakal terjadi di babak kedua di babak kedua Piala Indonesia 2012.

Usai mengakhiri laga babak pertama. Tim divisi utama yang lolos sudah ditunggu di babak kedua oleh tim-tim dari kompetisi IPL. Sistem di babak kedua juga menggunakan home and away. Selain melawan klub-klub IPL, ada pula klub di Divisi Utama yang masih saling berhadapan.

Beberapa tim Divisi Utama yang lolos ke babak kedua Piala Indonesia 2012 adalah Persitara, Pro Duta FC, Persikabo,  Persikab Bandung, PSLS Lhokseumawe, PSIS Semarang, Persik Kediri, Persipasi Bekasi, PPSM Magelang, Persis Solo, Perseman, Persbul Buol, Madiun Putra, dan Persipro Bondowoso United.

Jadwal Piala Indonesia 2012 Babak Kedua

Persitara vs Pro Duta FC  Rabu, 11 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2)

Persikabo vs Persiraja  Rabu, 11 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2)

Persikab vs PSLS Lhokseumawe Rabu,11 April 2012 (leg 1), Rabu,18 April 2012 (leg 2)

PSIS Semarang vs Bontang FC Selasa,10 April 2012 (leg 1), Rabu,18 April 2012 (leg 2)

Persik Kediri vs Persijap Jepara  Rabu, 11 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2)

Persipasi  vs PPSMKN Magelang Rabu,11 April 2012 (leg 1), Rabu,18 April 2012 (leg 2)

Persis Solo vs Persija  Rabu, 11 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2)

Perseman vs Persbul Buol  Rabu, 11 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2)

Madiun Putra vs PSM Makassar  Kamis,12 April 2012 (leg 1),Rabu,18 April 2012 (leg 2)

Persipro Bond-U vs Arema Sabtu, 14 April 2012 (leg 1), Rabu, 18 April 2012 (leg 2) 

Video Andik Vermansyah vs Kelantan FA


Jadwal Persebaya 1927 di IPL (Putaran ke-II)

 

   14/04      Semen Padang    VS       Persebaya 1927

   22/04     Persema           VS             Persebaya 1927 

   28/04      PSM                    VS      Persebaya 1927

   13/05      Persebaya 1927   VS      Bontang .F.C

   27/05      Persebaya 1927   VS      Persibo

   3/06        Persebaya 1927   VS      Persija

   16/06      Persiba Bantul     VS      Persebaya 1927

   24/06      Persebaya 1927   VS      Persijap

   30/06    Persebaya 1927 VS    Persiraja

  (Belum ditentukan)   Persebaya 1927  VS       PSMS

(Belum ditentukan)   Arema                 VS      Persebaya 1927

Cholid Ghoromah: Coret Saja Klub Pembangkang

PSSI diminta untuk tidak memberi toleransi berlebih pada klub yang berafiliasi ke KPSI dan ISL.   Djohar Arifin diminta tegas menggunakan kewenangannya sebagai ketua umum dalam hadapi klub pemberontak tersebut.

"Toleransi ada batasnya. Jangan sampai PSSI seperti tak punya wibawa, dilecehkan seperti itu. Pilihan sudah mereka ambil. Tegas saja. Coret keanggotaan mereka," tegas Cholid Ghoromah, ketua umum Surabaya Muda, klub anggota Divisi II PSSI.
PSSI saat ini memang menjulurkan tawaran rekonsiliasi pada klub klub ISL. Hanya saja, dua kali ajakan yang dilayangkan, bertepuk sebelah tangan. Klub klub ISL ngotot tolak rekonsiliasi.

"Niat mereka sudah bukan untuk kemajuan sepakbola. Kalo orang bola, bahasanya nggak seperti itu. Wong diajak untuk kemajuan kok ngotot kayak begitu," tandasnya.

Putusan CAS dan pengakuan FIFA sudah cukup bagi PSSI bertindak tegas. Jika tidak maka akan terus dipermainkan. "Ibarat orang diajak maju bersama tapi ndak mau. Ya, ditinggal saja," ujarnya.

Menurut Cholid, PSSI saat ini sudah berada dijalur yang tepat dengan memperkuat jalur pembinaan. Nantinya, dalam dua tiga tahun ke depan, hasilnya bisa dipetik. "Saya yakin mereka yang saat ini menggoyang PSSI, besok pasti akan menyesal," pungkasnya.

Persebaya Tunggu Pengesahan Sahlan Shodiq Dari LPIS

Persebaya IPL masih terus menunggu jawaban dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait status salah satu pemain mereka, Sahlan Shodiq.

Striker jebolan SAD itu sudah didaftarkan Persebaya sebelum bursa transfer tengah musim ditutup 18 Maret lalu. Kala itu nama Sahlan didaftarkan ke LPIS berbarengan dengan Alain N'Kong.

Jika N'Kong sendiri gagal menjadi pemain Persebaya karena kendala Internasional Transfer Certificate (ITC), namun tidak begitu dengan Sahlan. Status mantan pemain Persipon Pontianak itu sampai saat ini masih belum menemui titik terang.

Meski hampir tiga pekan ini ia ikut berlatih bersama Andik Vermansyah cs, ia belum bisa diturunkan di laga perdana Persebaya IPL di putaran kedua melawan PSMS Medan Minggu (08/4) nanti. "Faktanya, Sahlan sudah milik kita. Surat-surat dari klub lamanya juga sudah dikirim ke kita," papar manajer Persebaya IPL, Saleh Hanifah.

"Tapi ya gitu, dia belum bisa main lawan PSMS nanti. Kita masih tunggu dari LPIS," tambahnya.

Pelatih Divaldo Alves sendiri sudah mengaku cocok dengan Sahlan. Menurutnya, striker binaan Persebaya itu merupakan tipikal striker murni yang ia cari untuk pelapis Fernando Soler nantinya.

La Nyalla Persilakan Andik Cs ke Persebaya ISL

Ketua Umum PSSI hasil Konggres Luar Biasa Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KLB KPSI) La Nyalla Mattaliti mengajak pemain Persebaya Surabaya 1927 yang tampil di Indonesia Primer League (IPL) untuk berkompetisi di liga yang dinaungi PSSI versi KPSI. Hal itu bisa dilakukan dengan bergabung dengan Persebaya yang kini berlaga di Divisi Utama PT Liga Indonesia.

“Silahkan pemain Persebaya 1927 gabung ke Persebaya DU. Tidak ada larangan baik dari PSSI dan manajemen Persebaya DU,” kata La Nyalla kepada Wartawan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jalan Kertajaya Indah, Surabaya, Selasa (3/4/2012).

Tim Persebaya 1927 sendiri, sarat dengan pemain muda potensial yang menjadi langganan tim nasional. Selain Andik Vermansyah ada Feri Ariawan dan Rendi Irawan. Ketiga pemain ini sudah tidak asing lagi lagi di mata pecinta sepakbola tanah air, khususnya Surabaya. Selain menjadi pilar Persebaya 1927 ketiganya menjadi punggawa Timnas U-23 dan senior.

La Nyalla juga mengatakan, meski PSSI memberikan kesempatan pemain Persebaya 1927 bergabung ke Persebaya DU namun dia menutup pintu peleburan klub asal Surabaya itu.

“Kalau pemainnya boleh bergabung. Tapi, tidak dengan manajemen Persebaya 1927. Selama ini kan mereka tidak terdaftar di PSSI (PSSI hasil KLB-red). Jadi, yang ada sekarang Persebaya DU,” tukasnya.

Putra Papua, Ambisi Bawa Persebaya Juara

“Dimana kaki perpijak, disitu ku curahkan seluruh tenagaku”. Inilah komitmen kapten Persebaya 1927, Erol FX Iba. Sejumlah klub pernah ia bela, sebelum akhirnya hati dan tenaganya ia curahkan ke tim kebanggaan kota Pahlawan. Meski tidak ada darah Surabaya, tapi keinganan terbesar priaasal Jayapura Papua ini adalah membawa Persebaya meraih juara kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim ini.
JAUH dari keluarga, orangtua di Jayapura,  anak dan istri di Padang tak menghalangi Erol—sapaan karib Erol Iba—untuk terus berkarya di lapangan hijau. Meski kangen ingin bertemu dangan istri dan tiga buah hatinya, terpaksa ia pendam demi mencari sesuap nasi dan rizki untuk sang keluarga tercinta. “Saya jalani saja, ini suatu pekerjaan yang harus saya jalani.,” kata kapten tim Persebaya ini.
Ketiga buah hatinya saat ini tengah lucu- lucunya dan membutuhkan figur seorang ayah disampingnya. Anak pertama yang ia beri nama Rafael Benitho Eljo Iba berumur 7 tahun, anak kedua lahir 6 tahun  silam yang bernama Viciente Daniel Iba, sedangkan si bungsu Loenel Revand Iba masih berusia 3 tahun. Walau ia jarang mendapingi ketiga buah hati hasil pernikahannya dengan Lila Fitriyani, tapi ikatan batin antara anak dan orang tua begitu melekat.

PSSI Tawarkan Tiga Cara Akhiri Dualisme Klub

Sejumlah klub di Indonesia masih terbelit masalah dualisme. PSSI menawarkan tiga cara guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Apa saja?

Empat klub yang hingga kini belum terselesaikan masalah kepemilikan tersebut adalah yang kini bermain di Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) serta Divisi Utama.

Tiga tim main di ISL meliputi PSMS Medan, Persija Jakarta, dan Arema Indonesia. Sedangkan tim yang bermain di IPL dan Divisi Utama adalah Persebaya.

"Kami punya tiga cara akhiri dualisme Persija, PSMS, Persebaya, dan Arema," ungkap Ketua Tim Rekonsiliasi Bernhard Limbong di Jakarta, Jumat (6/4/2012).

"Pertama, kami akan gabungkan mereka. Jika tidak temukan kata sepakat, kita adu saja mereka. Tim terbaik menjadi pemilik sah. Terakhir, jika dua opsi itu tak hasilkan kata sepakat, mau tak mau kita selesaikan masalah ini di jalur hukum positif," tandas anggota TNI berpangkat jendral itu.

Terutama terkait pelaksanaan poin kedua, PSSI siap mendatangkan perangkat pertandingan dari luar negeri. "Kalau perlu kita pakai wasit dari luar negeri biar fair play," sambung Limbong.

"Untuk masalah hukum positif, sampai belum ada putusan inkrah kedua tim dilarang ikut kompetisi," tutupnya sembari menjelaskan mengenai tawaran solusi di jalur hukum.

Krisis Bek, Persebaya Jajal Bek Timnas U-21?

Persebaya Surabaya tampaknya masih bermasalah dalam memunculkan pemain alternatif kala pemain utama tak bisa dimainkan. Absennya Otavio Dutra dalam laga melawan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (8/4) mendatang, kembali memunculkan persoalan sendiri bagi Pelatih Divaldo Alves.

Ia dengan sedikit terpaksa bakal mempercayai Nurmufid Fastabiqul Khoirot untuk menjalani debut perdana bersama Persebaya di ajang Indonesian Primer League (IPL). Debut Nurmufid yang juga skuad timnas U-21 ini agaknya sedikit terlambat karena Divaldo kurang memberi kesempatan atau jam terbang lebih untuk pemain mudanya.

Lini belakang Persebaya memang dipastikan keropos dalam laga perdana putaran kedua nanti karena Otavio Dutra dan Erol Iba terkena akumulasi kartu kuning. Yang menjadi masalah, calon pengganti Dutra memang masih misteri. Sebab, di posisi Dutra ada beberapa nama seperti Khomad Suharto, Jefri Parsetyo dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot.

Nama Fasta, panggilan Nurmufid Fastabiqul Khoirot, digadang-gadang layak menjadi pengganti Dutra. Meski belum pernah tampil bersama Persebaya, namun Fasta sudah membuktikan kemampuan ketika membela timnas U-21 di ajang Sultan Hassanal Bolkiah Trophy beberapa waktu lalu.

Bukan hanya tangguh menggalang pertahanan, namun pemain yang dijuluki penerus Bejo Sugaintoro itu juga punya kemampuan melepaskan tendangan gledek. Satu gol dicetak Fasta diajang yang digelar di Brunei Darrusalam itu.

Namun penampilan cemerlang Fasta belum membuat Pelatih Persebaya Divaldo Alves kepincut memainkannya di tim utama. Buktinya, belum ada garansi Fasta akan dimainkan dalam laga melawan PSMS Medan.

"Ada beberapa nama alternatif penggati Dutra, selain Fasta juga ada masih ada Khomad Suharto dan Jefri Prasetyo," ujar pelatih berkebangsaan Portugal ini.

Tak mudah memang bagi Divaldo untuk bisa mencari pengganti Dutra. Sebab, pemain asal Brasil ini posisinya nyaris tak tergantikan di Persebaya sejak musim lalu. Ketika masih berlaga di Liga Primer Indonesia, Dutra merupakan palang pintu tangguh tanpa pengganti berarti. Musim ini, meski mendapat duet baru  bersama Rivelino Ardiles, namun penampilan Dutra juga tetap konsisten.

Peluang Fasta tampil sepenuh berada di tangan Divaldo. Jika melihat perjalanan selama putaran pertama lalu, Dutra sebenarnya juga pernah tidak tampil terutama di awal musim karena masalah ITC.

Namun saat itu, Divaldo lebih memilih memainkan pemain yang sudah punya pengalaman seperti Khomad Suharto atau Jefri Parsetyo. Saat ini, kondisi Jefri sendiri sudah pulih dari bekapan cedera.

Tapi, jika melihat penampilan Fasta di Timnas U 21, sepantasnya pemain muda resmi produk binaan Persebaya itu diberikan kesempatan tampil. Apalagi Pelatih Timnas U 21, Widodo C Putra sempat mengkritik klub-klub yang tidak memberikan kesempatan pemain muda tampil di kompetisi.

"Delapan puluh persen pemain Timnas U 21 yang tampil di Brunei tidak pernah tampil di kompetisi, klub juga harus memperhatikan ini agar pemain muda punya pengalaman bertanding," keluh Widodo.

Sementara untuk pengganti Erol Iba sudah tidak ada masalah. Kemungkinan besar akan digantikan Mat Halil. Sedangkan posisi Halil di bek kanan akan ditempati Yusuf Hamzah yang dalam beberapa pertandingan terakhir penampilannya  cukup menjanjikan.

"Absen Dutra memang merugikan tim apalagi dia tidak layak mendapat kartu kuning ketika menghadapi Bontang FC," keluh Manajer Persebaya, Saleh Hanifah.

Faktor Lelah Bayangi Persebaya

Kelelahan menjadi ancaman skuad Persebaya karena tak sempat istirahat panjang di jeda kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Ketika kondisi belum sempurna, pekan depan tim berjuluk Bleduk Ijo itu sudah harus kembali berlaga menjamu PSMS Medan dalam laga perdana putaran kedua di Stadion Gelora 10 Nopember, Minggu (8/4/2012) mendatang.

Dengan demikian Otavio Dutra dkk hanya memiliki waktu sekitar sepekan untuk bersiap diri setelah menjalani libur tiga hari pasca laga uji coba lawan Negeri Sembilan FA. Waktu yang tipis membuat Persebaya mencoba menerapkan metode latihan lebih efektif dengan membagi dalam dua grup dalam latihan perdana Jumat (30/3/2012). Pada latihan pagi, separuh pemain berlatih di lapangan dan sebagian lainnya fitness.

Sedangkan sore harinya, giliran pemain yang sudah menjalani fitnes mendapat giliran berlatih di lapangan. Sebaliknya, pemain inti yang pagi hari berlatih di lapangan, seperti Otavio Dutra, Mat Halil, Mario Karlovic, dan Erol Iba mendapat giliran fitness sore tadi. Sementara sore kemarin, Sabtu (31/3/2012) seluruh pemain berlatih di Stadion Gelora Bung Tomo.

Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengatakan, program latihan terpisah ini dilakukan untuk mengembalikan kebugaran pemain sekaligus persiapan menghadapi PSMS Medan.

"Kalau fitnesnya sore semua, terlalu banyak orang. Karena itu kami bagi dua, biar lebih efektif untuk mengembalikan kebugaran sekaligus juga tidak melupakan latihan teknik, " ujarnya.

Ditambahkan entrenador asal Portugal, sesi berlatih selama dua hari ini difokuskan untuk unaerobic. "Meski kami jeda kompetisi, tapi pemain tidak istirahat seperti tim lain untuk itu perlu kita melatih kembali kekuatan otot dan kekuatan endurance setelah hanya libur tiga hari," urai Divaldo.

Di antara seluruh pemain Persebaya, tiga pemain paling rawan mengalami penurunan kebugaran, yaitu Taufiq, Rendy Irawan dan Andik Vermansyah. Sebab, setelah membela Persebaya menghadapi Negeri Sembilan FA, ketiganya juga kembali tampil bersama Timnas Indonesia dalam laga ujicoba melawan Persijap Jepara, Jumat (30/3/2012) lalu.

Karena masih kelelahan, trio Persebaya ini mendapat jatah istirahat lebih dulu sebelum kembali berlatih. "Mereka diberi waktu istrahat dulu, karena kondisinya terkuras setelah membela Timnas harus segara bergabung dengan Timnas, " ujar pelatih asal Portugal ini.       

Namun Divaldo juga memberikan menu khusus kepada pemain lain dalam latihan di lapangan. Terutama pemebahanan organisasi di lini pertahanan. Bisa jadi ini dilakukan setelah kegegalan meraih poin penuh saat melawan Negeri sembilan lalu. Maklum, saat itu Persebaya sudah unggul dua gol lebih namun berhasil disamakan sehingga skor menjadi imbang 2-2.

Diakui Divaldo, meski merasa dirugikan dengan keputusan wasit dalam laga melawan Negeri Sembilan, namun harus ada yang dibenahi di lini belakang, "Salah satu memang hasil evaluasi laga terakhir ada kelemahan di pertahanan. Kalau pemain lebih fokus, tidak seharusnya kita kebobolan dua gol. Itu coba kita benahi, " ujarnya. 


Pembenahan lini belakang itu, lanjut Divaldo juga dilakukan sebagai salah satu persiapan menghadapi PSMS Medan. Meski sebenarnya Persebaya juga punya agenda berlaga di Piala Indonesia yang sudah bergulir. "Kami sudah harus fokus dulu PSMS. Piala Indonesia nanti dulu, lawan PSMS tinggal satu pekan, " ingatnya.


Di atas kertas Persebaya sebenarnya tidak perlu resah jelang menghadapi laga melawan PSMS. Maklum, tim berjuluk Ayam Kinantan itu pernah dilumat di kandang mereka  2-1 pada putaran pertama lalu, "Hasil itu tidak bisa jadi patokan. "Saya sudah amati perkembangan PSMS, mereka sekarang lebih kuat, " katanya.

Persebaya Minta Pemkot Beri Kompensasi

Harga sewa untuk latihan di Gelora Bung Tomo (GBT) terlalu memberatkan Persebaya. Pasalnya setiap latihan, Erol Iba dkk harus membayar sewa sebesar Rp3 juta, apalagi seperti biasa Persebaya menggelar dua kali latihan dalam sehari. Jika Divaldo terus menggelar latihan di stadion yang terletak diperbatasan Surabaya- Gersik itu, maka Persebaya harus mengeluarkan uang Rp6 juta perhari.
Harga sewa itu terlalu memberatkan bagi tim kebanggaan kota pahlawan ini. Untuk itu, Dityo Parmono selaku PT pengelola Persebaya berharap pemerintah Kota Surabaya memberikan dispensasi. Sebab bagaimanapun juga Persebaya tetaplah kebanggaan kota Surabaya. Apalagi pendapat pemkot dari cabang olah raga sebagian besar didapat dari tim Bajul Ijo. “Paling tidak kami minta kompensasi lah, terlalu mahal jika setiap latihan harus bayar segitu,” ungkap Dityo beberapa waktu lalu.
Lapangan memang sangat mendukung bagi tim Persebaya jika menggelar latihan dan pertandingan di GBT. Menurut Dityo, berbeda jika latihan di Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari yang harga sewanya murah yakni Rp750 ribu perlatihan. Tapi risikonya besar, kasihan para pemain jika harus cedera dan absen karena kondisi lapangan yang buruk.  “Kami tidak keberatan jika harga sewa setiap pertandingan sebesar Rp30 juta, itu pun belum termasuk pajak. Tapi ya, masa untuk latihan saja tidak bisa dipotong,” tambahnya.
Selain kondisi lapangan G10N tidak layak, lapangan yang menjadi sejarah bagi perkembangan sepakbola Surabaya itu sering digunakan tim Divisi I dan Divisi Utama. Jadi jadwal stadion itu padat. Kemarin sore, (4/4) saja karena lapangan harus diseterilkan menjelang dipakai oleh tim Divisi I, maka Persebaya harus mengungsi atau latihan di lapangan Kodam Brawijaya, terkadang harus rela latihan di lapangan futsal.
Jika hal ini terus terjadi, bisa saja akan menggangu konsentrasi persiapan Erol Iba dkk menjelang pertandingan. Apalagi di putaran kedua ini Persebaya harus lebih maksimal. Mengingat untuk melunasi janjinya untuk menjadi juara, Bajul Ijo harus menyapu bersih setiap laga kandang plus tidak kehilangan poin di kandang lawan.
Pertandingan terdekat pasukan Divaldo Alves menjamu PSMS Medan, Minggu (8/4) mendatang. Selain permasalahan latihan, Divaldo juga sudah tidak mungkin memainkan dua bek jangkarnya, Erol Iba dan Otavio Dutra karena terakumulasi kartu. Apalagi selama ini menjadi kapten Bajul Ijo.
Pelatih asal Portugal itu sudah menyiapkan dua nama pengganti Erol. "Kemungkinan Mat Halil atau Taufiq," kata Divaldo Alves. Mat Halil memang menjadi pemain senior di kubu Persebaya, tidak salah jika pelatih asal Portugal itu memasangkan ban kapten di lengan pemain itu. Sementara M. Taufik pemain berpengalaman dan menjadi pemimpin di lini tengah. Ia juga pernah menjadi kapten ketika Persebaya kehilangan Erol Iba saat menghapai Persija Jakarta, di putaran pertama lalu.

Persebaya IPL Kantongi kekuatan PSMS Medan

Persebaya IPL optimis bakal meraih poin penuh di laga pertama putaran kedua Indonesian Premier League menghadapi PSMS Medan.

Menurut pelatih Persebaya, Divaldo Alves, pihaknya telah mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh tim Ayam Kinantan yang akan mereka jamu di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (08/4).
"Saya sudah tahu mereka. Saya sudah lihat PSMS waktu di Bojonegoro kemarin," ujar Divaldo seperti yang dilansir dari situs premierleague.co.id.

Meski memahami gaya permainan PSMS, namun pihaknya tak akan meremehkan PSMS, sehingga dirinya bakal menerapkan strategi terbaik di pertandingan nanti.

"Saya memang sudah tahu, tapi semuanya tergantung di lapangan. Kita bisa saja tahu strategi. Tinggal bagaimana pemain tampil di lapangan," jelas pelatih asa Portugal ini.

"Pertandingan besok pasti berat karena PSMS tidak datang untuk jalan-jalan. Mereka akan fight," tandas mantan pelatih Persijap Jepara dan Minangkabau FC ini.

Fasta Lirik Kans Debutnya di Persebaya IPL

Absennya dua kapten Persebaya Surabaya, Erol Iba dan Otavio Dutra karena akumulasi kartu membuat Nurmufid Fastabikhul Khoirot mulai melirik ada kans baginya untuk melakoni debutnya bersama Green Force. Bek Timnas U-21 itu pun mengaku siap jika memang diturunkan di laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) melawan PSMS Medan, Minggu (08/4) nanti.

Nama pemain kelahiran Surabaya 20 tahun lalu itu kini mulai diperbincangkan setelah bersama dua pemain Persebaya lainnya, Andik Vermansyah dan Miko Ardiyanto sukses mengantarkan Timnas U-21 menembus final Hassanah Bolkiah Trophy (HBT) 2012 lalu. Sebuah gol tendangan bebasnya di turnamen tersebut membuat pemain yang akrab disapa Fasta itu mulai dinilai layak untuk tampil di tim utama Persebaya IPL.

Kesempatan bagi pemain yang belum pernah sekalipun masuk line up Persebaya di IPL itu kini datang setelah Dutra harus absen. Praktis Fasta kini harus berebut dengan Khomad Suharto dan Jeffri Prasetya untuk menemani Rivelino di lini central pertahanan Persebaya. Kansnya untuk melakoni debut bersama Persebaya IPL kian terbuka jika Khomad kembali diplot Divaldo Alves sebagai full back menggantikan posisi Erol Iba. Tinggal Jeffri saja saingannya untuk merebut posisi yang ditinggal Dutra tersebut.

"Saya siap turun lawan PSMS. Insya Allah, kalau dipercaya oleh coach, saya akan bermain semaksimal mungkin," tegas Fasta.

Fasta memang pernah sekali saja masuk line up Persebaya musim ini. Kala itu di ajang Unity Cup, meski ia urung dimainkan. Pelatih Divaldo sendiri memang belum mau menentukan siapa pengganti Dutra, tapi dengan menyebut nama Fasta, itu sudah menjadi sinyal tersendiri bagi sang pemain.

"Masih ada Jefri, Khomad dan Fasta. Saya belum bisa pastikan siapa yang turun. Kita lihat kondisi terakhir sebelum pertandingan nanti," tandas Divaldo.

Optimisme Lewat Formasi Baru

Persebaya Surabaya melakukan sebuah langkah berani menjelang laga pertama putaran kedua di Indonesia Premier League (IPL). Dipastikan tak diperkuat Otavio Dutra dan Erol Iba karena akumulasi kartu kuning, lawan PSMS Medan Minggu (8/4) mendatang, Green Force siap menurunkan formasi baru di lini belakang.

Jika biasanya Khomad Suharto atau Jefri Prasetyo yang diplot menutup peran Dutra jika absen, hal itu kecil kemungkinan dilaksanakan. Adalah penggawa timnas U-21 Nurmufid Fastabiqul Khoirot yang justru mendapat kepercayaan berduet dengan Rivelino Ardiles di jantung pertahanan Persebaya.

Dalam latihan kemarin pagi (5/4) di Stadion Gelora 10 Nopember, pelatih Persebaya Divaldo Alves terlihat memadukan Fasta dengan Rivelino. Meski "perjodohan" keduanya baru sekali ini dilakukan, Fasta yang notabene masih pemain junior tak terlihat kikuk.

"Saya tak pernah ragu untuk siapa saja pemain yang akan saya pilih turun. Walau Fasta masih muda, kalau dia memang layak bermain dan siap, akan saya jadikan pilihan utama. Kita lihat saja perkembangan terakhir Sabtu (7/4) mendatang," tutur Divaldo kemarin.

Di mata mantan pelatih Persijap Jepara itu, Fasta layak diberi kesempatan tampil. Sejak dipanggil Widodo C. Putra sebagai penggawa timnas U-21 dan turun di Turnamen Sultan Hasanah Bolkiah di Brunei Darussalam Februari lalu, pemain berusia 20 tahun mengalami kemajuan pesat.

Di musim ini, Fasta memang lebih akrab dengan bangku cadangan. Fasta kalah bersaing dengan para defender Persebaya. Seiring dengan cedera pemain atau akumulasi kartu yang diterima pemain Persebaya, pemain jebolan Surabaya Football Club (SFC) memang dipandang mampu oleh Divaldo.

Sementara itu, Divaldo sepertinya mantap memposisikan Mat Halil sebagai gelandang serang. Usai mencetak gol ke gawang Negeri Sembilan FA Maret lalu, Halil menjadi pilihan utama Divaldo. Bahkan Halil kini mulai mengancam posisi inti Rendi Irwan di posisi sayap kanan.

"Halil pemain yang serba bisa dalam tim saya. Dan dia punya kapabilitas untuk semua posisi," puji Divaldo soal pemain yang sudah 13 musim berkostum hijau-hijau tersebut.

Minta Bantuan Bonek

Hadapi PSMS, Persebaya minta Bonek ramaikan Stadion Gelora Bung Tomo.
SURABAYA- Persebaya 1927 tidak mau kehilangan poin ketika menjamu PSMS Medan,  di stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (8/4). Meski harus merelakan absennya dua menara lini belakangnya, Erol Iba (bek kiri) dan Otavio Dutra (bek tengah), sang juru taktik asal Portugal, Divaldo Alves ingin para pemainnya ‘bekerja sampai mati’ demi mengawali putaran kedua dengan manis dan hasil tiga poin. Selasa (3/4) pagi tadi Andik Vermansyah dkk sudah mulai berlatih di stadion yang berkapasitas 70.000 penonton itu.
Dengan bantuan suporter setianya, Bonek Mania, Divaldo semakin yakin suara puluhan ribu pendukung yang bergemuruh di dalam stadion akan menjadi pemecut semangat timnya. “Jika ada satu suara kota Surabaya dan Persebaya yang bergemuruh di stadion sangat fantastis. Kami yakin tim kami akan semakin kuat,” kata Divaldo Alves.
Kekuatan PSMS Medan saat ini sangat berbeda ketika Persebaya berhasil meraih poin penuh di kandang PSMS pada putaran pertama lalu. Kala itu tim asal Medan tersebut baru saja terbentuk dan belum mempunyai pemain asing. Tapi kali ini dengan gaya permainan Italy tim ini lebih kuat dan lebih terorganisasi.
Saat ini, kata Divaldo, setelah ditangani pelatih berpengalaman asal Malaysia, Raja Isa. PSMS perlahan semakin solid. “PSMS lebih kuat dan lebih solid disbanding putaran peratama. Punya gelandang bagus dan permainan ala Italy,” katanya. Tapi ia tetap yakin gaya permainan yang diperagakan PSMS akan dipatahkan dengan kecepatan anak asuhnya. “Kami punya penonton fanatik,” tambahnya.
Kendati harus kehilangan Otavio Dutra dan sang kapten Erol Iba, tetap tidak menyurutkan targetnya untuk membungkam Ayam Kinantan—julukan PSMS Medan. Kedua pemain yang selama ini selalu menjadi pilihan utama sang pelatih itu terkena hukuman akumulasi kartu kuning. “Mau tidak mau saya akan menerima kenyataan ini. Saya yakin dengan pemain yang ada bisa bekerja maksimal,” kata mantan pelatih Persijap itu.
Bagaimana pun juga, kehilangan dua pemain itu tetaplah menjadi masalah bagi skuad Bajul Ijo. Hal itu ditambah berkurangnya kekuatan lini tengahnya setelah Amaral tidak lagi menjadi pemain Persebaya karena mengalami cedera panjang. Laga perdana putaran kedua nanti, bisa saja masih menjadi ajang mencoba komposisi pemain yang cocok pasca tidak adanya Amaral dan absennya dua pilar lini belakangnya.
Karena dituntut kenyataan, mau tidak mau Divaldo harus mencari pengganti Erol dan Dutra di bangku cadangan. Pemain yang berpeluang besar menggantikan peran Dutra adalah Jefri Prasetyo dan Khomad Suharto. “Sebenarnya masih ada satu nama lagi yaitu Revalino, tapi ia masih diragukan tampil. Kita tunggu keadaannya sampai hari H,” katanya.
Jika pada awal kompetisi Erol Iba dkk berhasil membungkam PSMS 2-1 di stadion Teladan Medan, kali ini, Bajul Ijo ingin mengulangi hal itu sebagai penyemangat untuk bertarung di putaran kedua. “Mudah- mudah kita menang. Saya percaya penuh pemain Persebaya fight sampai mati untuk ambil tiga poin. Kami mau mulai manis putaran kedua,” tutup Divaldo.
Apalagi pertandingan nanti akan digelar di stadion dengan rumput kualitas tinggi Gelora Bung Tomo (GBT).

Putaran Dua, Persebaya Desak Pakai Wasit Asing

Persebaya mendesak PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara kompetisi IPL memakai wasit asing. Pemakaian wasit impor ini diharapkan sudah dimulai pada putaran dua kompetisi IPL musim ini.

"Jika bicara peningkatan kualitas kompetisi tak hanya pemain dan manajemen klub yang ditata. Perangkat pertandingan, saya kira juga mutlak dibenahi," cetus manajer Persebaya Saleh Hanifah.
"Karena itu kami mendesak di putaran dua nanti wasit asing sudah bisa memimpin pertandingan," tambahnya.

Usulan ini, lanjut Saleh, akan disampaikan langsung saat evaluasi paro musim yang digelar PT LPIS di Jakarta, 11-13 April mendatang. "Ini untuk memperkuat catatan tertulis yang telah kita kirim sebelum ini. Nanti akan kita sampaikan masalah ini di forum tersebut," tandasnya.

Seperti halnya pemain, pemakaian wasit asing juga harus selektif. Persebaya berharapa LPIS bisa datangkan wasit wasit dari negera yang kompetisinya lebih maju dan berkualitas. "Wasit dari Jepang atau Korea, saya kira bagus," sarannya.

Jamu PSMS, Persebaya Bidik Kemenangan Ganda

Persebaya mematok target kemenangan saat menjamu PSMS Medan di Gelora Bung Tomo, Minggu (8/4). Pelatih Divaldo Alves optimistis pasukannya mampu bukukan double kick atas tim tamu.

"Kita ingin ulang sukses seperti putaran pertama lalu. Kemenangan di kandang akan lengkapi catatan kita setelah kemenangan di Medan pada putaran pertama lalu," terang pelatih asal Portugal ini.
Persebaya juga tak terlalu risau dengan absennya dua pilar di belakang yakni kapten Erol Iba dan Otavio Dutra di pertandingan nanti.  Divaldo mengaku sudah menemukan pengganti Dutra dan Erol. Kedua pemain yang tengah disiapkan adalah Nurmufid Fastabiqul Khoirod dan Edy Gunawan.

Dalam sesi berlatih, Kamis (5/4/2012) pagi, nampak Fasta tengah diduetkan dengan Rivelino Ardiles sebagai bek tengah. Sementara Edy mengisi pos Erol Iba sebagai bek kiri Bajul Ijo. Dalam sesi small game, nampak Fasta dan Rivelino cukup kompak di lini belakang. Sedangkan Edy cukup rajin membantu serangan.

Pada sesi berlatih tadi pagi, Divaldo mengisyaratkan untuk menurunkan Mat Halil sebagai rekan Andik di lini depan. Strategi ini awalnya digunakan karena Bajul Ijo krisis pemain depan. Andik dan Miko Ardiyanto waktu itu bermain untuk Timnas U-21 Indonesia. Toh lambat laun Halil semakin enjoy dengan posisi anyarnya. Bahkan ia sudah mencetak satu gol saat Persebaya ditahan imbang Negeri Sembilan 2-2.


"Intinya itu taktik. Kita banyak coba. Coba Halil, coba Rendi, coba banyak," tegas Divaldo.

Persebaya Optimistis Bungkam PSMS di Surabaya

Pelatih Persebaya Surabaya, Divaldo Alves, menyatakan telah mengantongi kekuatan lawan yang akan mereka hadapi hari Minggu nanti (8/4/12), PSMS Medan.Laga Liga Primer Indonesia (IPL) itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Divaldo mempersiapkan diri menghadapi laga ini dengan menyaksikan langsung laga PSMS menghadapi Persibo Bojonegoro beberapa waktu lalu.
"Saya sudah tahu mereka. Saya sudah lihat PSMS waktu di Bojonegoro kemarin," ujar pelatih asal Portugal itu.
Setelah memahami gaya bermain ‘Ayam Kinantan’, kini Divaldo fokus menyusun strategi yang tepat dan dapat diterapkan dengan sempurna oleh Andik Vermansyah Cs di lapangan nanti.
"Saya memang sudah tahu, tapi semuanya tergantung waktu masuk di lapangan. Kita bisa saja tahu strategi. Tinggal bagaimana pemain tampil di lapangan," papar mantan pelatih Persijap dan Minangkabau FC ini.
“Pertandingan besok pertandingan berat karena PSMS tidak datang untuk jalan-jalan. Mereka akan fight,” jelas Divaldo.
Selain menyusun strategi yang tepat, Divaldo harus putar otak untuk mengatasi absennya dua pemain kunci ‘Bajul Ijo’, Otavio Dutra dan Erol Iba. Kabarnya, Nurmufid Fastabiqul Khoirod dan Edy Gunawan disiapkan sebagai pengganti.