Senin, 12 Maret 2012

Along Merapat ke Persebaya IPL?

Upaya manajemen untuk mendatangkan pemain baru untuk Persebaya terus dilakukan. Selasa (13/3/2012) sore nanti, dua pemain asing dikabarkan akan mengikuti seleksi bersama Bajul Ijo. Kabarnya, satu dari pemain itu adalah eks striker Arema, Noh Alam Shah.

Manajer Persebaya, Saleh Hanifah dalam pesan pendek ke beritajatim.com, Selasa pagi membenarkan, tim pelatih akan menyeleksi dua pemain baru. Ya, Mas. Insya Allah ada dua pemain asing. Mudah-mudahan cocok untuk Persebaya," kata Saleh.

Isunya, satu dari dua pemain yang dimaksud adalah Noh Alam Shah. Saat ini, Along, sapaan akrab striker asal Malaysia ini, adalah satu dari sembilan pemain yang eksodus dari Arema. Saat mayoritas rekan mereka bergabung dengan Arema versi Rendra Kresna, Along belum mendapat klub baru.

Terakhir, Along dikabarkan berbaju Persib, tapi proses negoisasi masih buntu. Hal ini karena Along meminta satu paket dengan Leonard Tupamahu. Tapi muncul masalah antara manajemen Persib dengan Leo yang akhirnya membatalkan rencana manajemen Maung Bandung untuk merekrutnya.

Ketika dikonfirmasi, Saleh tak menjawab. Pun demikian dengan Media Relation Persebaya, Ram Surahman. Ram juga menutup rapat-rapat nama pemain yang akan diseleksi Persebaya. "Nanti sore saja lihat langsung di lapangan," pungkas Ram.

Pemain Persebaya Serukan Hentikan Kekerasan

Defender Persebaya asal Brazil, Otavio Dutra menyerukan dihentikannya kekerasan atas nama sepakbola. Seruan ini disuarakan saat bersama beberapa pemain mengunjungi keluarga korban bonek yang meninggal di Lamongan (12/3).

"Jangan lagi ada setetes darah pun yang menetes atas nama sepakbola. Karena itu, hentikan kekerasan saat ini juga. Jangan semai dendam berkepanjangan," tukasnya dengan terbata.


Selain Dutra, kunjungan itu juga diikuti kapten tim Erol Iba, Mat Halil, Ravelino, Edi Gunawan dan Yusuf Hamzah. Manajer tim Saleh Hanifah memimpin langsung bersama pelatih Divaldo Alves.

Kedatangan rombongan Persebaya ini disambut dengan haru di rumah duka para korban. Meski merelakan namun semuanya berharap kejadian ini diusut tuntas.

"Ini sudah takdir anak saya. Tapi saya minta disut tuntas apa penyebabnya. Saya juga mengingatkan pada para pelaku kejadian ini, bagaimana jika hal ini menimpa keluarganya?" tukas Abdul Malik, ayah Abdul Faris, bonek berusia 15 tahun yang meninggal di Lamongan.

Sementara itu, jumlah bonek yang meninggal bertambah. Soimul Fadli, 15 th yang alami luka parah sejak Sabtu (10/3)akhirnya meninggal dunia (12/3). Warga  jl. Dapuan Baru 4/40 kel. Krembangan utara kec. Pabean, pd pk.12.20 meninggal dunia setelah dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan. Total ada lima bonek yang meninggal dunia.

Persebaya Surabaya Obral Pemain

Status Persebaya Surabaya kini tak hanya sebagai tim penghuni papan atas Indonesian Primer League (IPL).Mereka juga menjadi penyuplai pemain bagi klub lain.


Putaran pertama belum berakhir,tim berjuluk Bledug Ijo sudah meminjamkan empat pemain.Terakhir,dua pemain muda Sunaji dan gelandang Ahmad Shadiq sudah angkat koper, Senin (12/3). Manajemen Persebaya memutuskan meminjamkan keduanya ke klub Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Persepar Palangkaraya. “Keduanya sudah berangkat untuk bergabung dengan Persepar Palangkaraya,”kata Manajer Persebaya Saleh Hanifah. Keputusan Persebaya meminjamkan kedua pemain bukan barang baru.

Sebelumnya,Persebaya juga melepas pemain belakang Saddam Tenang ke Arema Malang juga dengan status pinjaman.Selain itu,pada awal musim gelandang bertahan Lucky Wahyu juga dipinjamkan ke Persija Jaya.Bedanya, Lucky dan Saddam masih membela klub IPL,sedangkan Sunaji dan Ahmad Shadiq harus turun kasta ke Divisi Utama. Seperti yang sudah-sudah,Saleh Hanifah mengatakan bahwa keputusan meminjamkan pemain dilakukan agar Sunaji dan Ahmad Shadiq bisa lebih berkembang.

’’Tujuan kami agar pemain bersangkutan menambah jam terbang dan pengalaman mereka tampil di pertandingan resmi,’’ ucapnya. Sunaji sebenarnya tidak asing di telinga publik sepak bola Surabaya. Bek kanan jebolan tim sepak bola Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 bergabung dengan Persebaya sejak empat tahun lalu.Namanya sempat masuk sebagai pemain inti ketika ditangani Freddy Muli.Bahkan,saat itu,Sunaji disebut sebagai calon pengganti legenda hidup Persebaya Bejo Sugiantoro.

Sayangnya,pamor pemain berusia 21 tahun ini mulai meredup ketika Persebaya ditangani Aji Santoso dan Divaldo Alves. Semasa dilatih Aji Santoso,Sunaji kalah bersaing dengan bek senior Khusnul Yuli. Saat ini,posisinya makin terjepit karena Pelatih Divaldo Alves lebih percaya kepada Revelino dan pemain lebih muda Yusuf Hamzah. Sementara Shadiq namanya memang nyaris tak terdengar.Jebolan tim internal PSSI Surabaya,Assyabaab ini berposisi sebagai gelandang bertahan.Jelang putaran pertama IPL berakhir,jangankan tampil di lapangan,namanya saja tidak pernah tercantum dalam line-up Persebaya.

Maklum,di posisi gelandang, Persebaya dibanjiri pemain berkualitas. Tidak hanya bersaing dengan dua pemain asing Amaral dan Mario Karlovic, tapi juga sulit untuk menggusur seniornya,seperti Taufiq ataupun Rendy Irawan.Saat keduanya absen,Divaldo juga lebih percaya kepada pemain jebolan PON Kaltim Jusmadi. Saat krisis gelandang ketika menghadapi Persibo,Aulia Ardli menjadi pilihan alternatif. Melihat kondisi ini,dipastikan sulit bagi keduanya untuk bisa tampil di pertandingan resmi jika masih bertahan di Persebaya.

“Di klub barunya nanti,kami berharap keduanya banyak belajar dan menjadi lebih matang.Mereka masih pemain Persebaya, kalau sudah matang dan Persebaya membutuhkan tenaganya akan kita tarik kembali,”ucap Saleh. Seusai klausal perjanjian antara Persebaya dan Perspar,Sunaji dan Shadiq akan bergabung dengan tim berjuluk Rangkong Borneo hingga akhir musim nanti.“Mereka di sana sampai akhir musim Divisi Utama,setelah itu akan kami evaluasi perkembangan kedua pemain ini.Kami sangat senang jika mereka berdua bersinar di klub barunya,”ucapnya.

Meski beralasan demi kebaikan pemain,keputusan meminjamkan empat pemain ini membuat Persebaya semakin kehilangan stok pemain.Saat ini, Persebaya tinggal memiliki 23 pemain, termasuk Ryan Wahyu dan tiga kiper setelah sebelumnya mendepak pemain asing Australia Andrew Barisic yang kini bergabung dengan Arema.

Persebaya Dicekal Main di Bojonegoro

Baik panitia pelaksana pertandingan Persibo maupun aparat keamanan mengevaluasi pertandingan Persibo versus Bojonegoro, Sabtu lalu.Pendukung Persebaya, Bonek, berulah memaksa masuk tanpa tiket, menjarah warung dan toko, serta melempari rumah warga dan truk yang lewat telah membuat warga resah. Selanjutnya, kepolisian mencekal Persebaya bermain tandang di Bojonegoro. Panitia pelaksana (panpel) juga tidak akan menggelar lagi pertandingan kandang Persibo melawan Persebaya di Bojonegoro.

Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Rakhmad Setyadi, Senin (12/3/2012), memastikan bahwa Polres Bojonegoro tidak akan memberikan izin pertandingan yang melibatkan Persebaya di Bojonegoro. Keputusan itu disampaikan setelah mempertimbangkan situasi keamanan dan dampak sebelum dan setelah pertandingan akibat ulah Bonek yang merugikan warga Bojonegoro.

Namun, Rakhmad meminta semua pihak tidak saling menyalahkan. Kerusuhan di Bojonegoro murni disebabkan ulah Bonek. Hasil investigasi lapangan dan aspirasi masyarakat yang masuk menunjukkan bahwa warga resah dengan ulah Bonek sejak Kamis (8/3/2012) hingga Minggu (11/3/2012).

Polisi berhasil mengamankan puluhan Bonek. Sedikitnya polisi telah menetapkan 12 anggota Bonek sebagai tersangka karena terbukti terlibat penjarahan di Bojonegoro. "Proses pidana dilanjutkan agar memberi efek jera," kata Rakhmad.

Sementara itu, panpel pertandingan Persibo juga menyatakan tidak sanggup lagi menyelenggarakan pertandingan kandang melawan Persebaya. Menurut Ketua Panpel Mohammad Subkhi, ulah Bonek dinilai keterlaluan dan di luar batas kewajaran karena bertindak kriminal.

Masyarakat Bojonegoro dan pendukung Persibo, Boromania, sudah menyambut mereka dengan baik, dan juga membiarkan spanduk mereka memenuhi stadion. Boromania juga sudah memfasilitasi Bonek dengan transportasi untuk kembali ke Surabaya. Panitia pun menanggung biaya perawatan bagi mereka yang masuk rumah sakit. "Tetapi mereka malah menjarah barang dan hewan piaraan warga. Selanjutnya bila ada laga lawan Persebaya, lebih baik digelar di Surabaya," kata Subkhi.

Akibat ulah Bonek, sejumlah pemilik warung, toko, dan warga rugi. Bonek antara lain membobol kantin SD Negeri 2 Campurrejo Bojonegoro dan menjarah isinya. Mereka juga menduduki sekolah sehingga proses belajar-mengajar pada hari Sabtu lalu diliburkan.

Mereka pun menjarah kios milik Siti Maemunah di Jalan Gajahmada dan mengambil rokok serta makanan dan minuman. Bonek menjarah Toko Super Mario di Jalan Pemuda dan menjarah seluruh isinya, tetapi hanya sebagian pelaku yang berhasil ditangkap.

Sejumlah pedagang dan pemilik warung di Jalan Lisman, Jalan Pemuda, Lettu Suwolo, dan sekitar Pasar Banjarrejo mengeluh Bonek mengambil makanan-minuman tanpa bayar. Penjaga warung di Banjarrejo, Sumi, menyebut bahwa Bonek pesan 100 bungkus makanan tanpa bayar. Itu belum termasuk ayam warga sekitar stadion yang diambil Bonek.