Sabtu, 25 Februari 2012

Andik Bawa Indonesia Unggul 1-0 Atas Laos



Pemain Timnas Indonesia, Andik Vermansyah membawa bola dikejar oleh pemain belakang Kamboja saat pertandingan penyisihan SEA Games 26 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2011). Pertandingan ini dimenangkan Indonesia dengan skor 6-0.
TERKAIT
 - Tim nasional Indonesia U-21 unggul 1-0 atas Laos saat turun minum pada turnamen Hassanal Bolkiah Thropy di Brunei Darrusalam, Jumat (242/12), di Track dan Field Complex Stadium. Gol tunggal pasukan besutan Widodo C Putro itu dihasilkan penyerang mungil yang juga kapten tim, Andik Vermansyah, pada menit ketiga.

Gol cepat striker Persebaya Surabaya itu dihasilkan setelah memanfaatkan umpan dari sisi kanan. Bola yang jatuh di area yang tidak terjaga oleh para pemain Laos itu membuat Andik yang berdiri bebas dengan mudah menceploskan bola ke gawang Laos.

Setelah gol cepat tersebut, permainan kedua tim cukup berimbang. Meskipun sudah berupaya keras, tetapi tak ada gol yang tercipta sehingga sampai jeda skor tetap 1-0 untuk pasukan Garuda muda.
Dalam turnamen yang digelar 24 Februari hingga awal Maret ini, Indonesia tergabung di Grup A bersama dengan Singapura, Myanmar, Filipina dan Laos. Setelah bertemu Laos, Indonesia akan bertanding melawan Singapura 26 Februari, Myanmar 28 Februari, dan Filipina 4 Maret.

klasmen sementara IPL 25 feb 2012


Indonesian Premier League 2011/12

Pertandingan Kandang Tandang Gol
  P Ma M I K M I K M I K GM GK
Keterangan: P: Jumlah Poin    M: Jumlah Kemenangan    I: Jumlah Hasil Imbang    K: Jumlah Kekalahan    Ma: Total Main    GM: Gol Memasukkan    GK: Gol Kemasukan
1 Persibo Bojonegoro 17 9 5 2 2 5 1 0 0 1 2 13 7
2 Semen Padang 16 9 4 4 1 2 2 0 2 2 1 15 7
3 Persiba Bantul 15 10 4 3 3 2 2 0 2 1 3 10 9
4 Persebaya IPL 13 8 4 1 3 1 1 2 3 0 1 8 5
5 Persema 11 7 3 2 2 3 0 0 0 2 2 11 10
6 Persiraja 11 10 2 5 3 2 4 0 0 1 3 11 13
7 PSM Makassar 10 7 2 4 1 2 2 0 0 2 1 8 8
8 Persija IPL 10 9 2 4 3 1 2 1 1 2 2 13 14
9 Bontang FC 10 9 2 4 3 2 2 1 0 2 2 7 8
10 Arema Indonesia IPL 8 6 2 2 2 2 0 1 0 2 1 9 9
11 Persijap Jepara 8 7 2 2 3 2 1 1 0 1 2 5 10
12 PSMS IPL 4 9 1 1 7 1 0 2 0 1 5 8 18

Sejarah Persebaya Surabaya


Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja dirubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

Liem Tiong Hoo, Legenda Persebaya yang Terlupakan

Penggemar sepak bola zaman sekarang mungkin tidak mengenal Liem Tiong Hoo alias Hendro Hoediono. Tapi cobalah bertanya kepada oma-opa yang pernah menikmati geliat Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya), bond atawa perserikatan bola kebanggaan arek-arek Suroboyo, pada era 1940-an dan 1950-an.Nama Liem Tiong Hoo, pemain klub Tionghoa (kemudian berganti nama menjadi Naga Kuning dan Suryanaga, Red), sangat terkenal pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia. Liem benar-benar menjadi idola masyaraka.

Penggemar sepak bola zaman sekarang mungkin tidak mengenal Liem Tiong Hoo alias Hendro Hoediono. Tapi cobalah bertanya kepada oma-opa yang pernah menikmati geliat Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya), bond atawa perserikatan bola kebanggaan arek-arek Suroboyo, pada era 1940-an dan 1950-an.Nama Liem Tiong Hoo, pemain klub Tionghoa (kemudian berganti nama menjadi Naga Kuning dan Suryanaga, Red), sangat terkenal pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia. Liem benar-benar menjadi idola masyarakat pada masanya. Dia bersama para pemain lain dari sejumlah klub di Surabaya berjasa melambungkan nama Persebaya di pentas bola nasional.

“Zaman saya dulu Persebaya hampir selalu menang, jarang kalah. Dan nggak pernah ada kerusuhan,” tegas Liem Tiong Hoo.Waktu masih anak-anak Ia sudah sangat suka main sepak bola. Pulang sekolah, Liem Tiong Hoo kecil langsung menuju lapangan di Cannalaan, yang sekarang jadi Taman Remaja.

Pada tahun 1934-1944, di Surabaya ini ada klub Persebaya dan SVB atau Soerabaiasche Voetbal Bond. SVB ini diikuti klub-klub seperti Tionghoa, HBS (Houd Braef Standt), Exelcior, THOR (Tot Heil Onzer Ribben), Gie Hoo, Annasher. Itu merupakan kenangan yang tak akan pernah ia lupakan. Ketika dirinya masih berjaya sebagai pemain sepak bola dan bisa mencetak banyak gol di gawang lawan. kemudian namanya akhirnya dikenal orang di mana-mana.

Akhirnya prestasinya itu membuat dirinya di lirik Persebaya.Tahun 1943 dirinya menjadi pemain termuda di Persebaya dengan usia 17 tahun. Setelah itu menLiem Tiong Hoo jadi langganan di Persebaya. Ikut kejuaraan dan turnamen di berbagai kota seperti Jakarta, Semarang, Bandung.

"Persebaya dulu itu beda dengan yang sekarang ini. Persebaya itu bukan klub yang membeli pemain-pemain dari luar, tapi mengambil pemain dari klub-klub yang ada di seluruh Kota Surabaya. Pemain yang bagus-bagus dari beberapa klub itu diambil untuk memperkuat Persebaya " kenangnya.

Pada saat masa nya dulu Persebaya memang terkenal sangat kuat.Dulu, Persebaya punya trio lini belakang dan trio lini depan yang disegani lawan-lawannya. Trio belakang: Sidi, Sidik, Sadran. Trio depan: (Liem Tiong Hoo), Bhe Ing Hien, Tee San Liong. "Kalau ada tiga teman di belakang ini, saya tidak khawatir pasokan bola dan pertahanan akan bagus. Itu yang membuat Persebaya sangat kuat " ujar Liem Tiong Hoo.

Suatu ketika tim nasional Republik Tiongkok Nasionalis berkunjung ke Surabaya. Liem tentu saja memperkuat Persebaya untuk menghadapi kesebelasan yang saat itu sangat disegani di Asia Timur Jauh (Far-East Asia). Melihat kelincahan Liem mengolah si kulit bundar dan mengecoh lawan-lawannya, Liem diajak memperkuat tim nasional Tiongkok."Saya menolak karena saya orang Indonesia. Saya bukan orang Tiongkok," tegas Liem Tiong Hoo.

Bukan itu saja. Liem juga dirayu agar bergabung dengan klub Feyenoord di Negeri Belanda. Biaya kuliah, biaya hidup, dan sebagainya ditanggung pihak Belanda asalkan bintang muda Persebaya asal Klub Tionghoa itu mau diboyong ke negara kincir angin. "Saya bilang tidak. Saya bukan orang Belanda. Saya orang Indonesia," kenang ayah tiga anak dan kakek enam cucu ini.

Menjelang Olimpiade 1952, diadakan seleksi pemain untuk membentuk tim nasional Indonesia. Liem tidak bisa berlatih intensif karena beban studi di FK Unair sangat tinggi. Namun, pelatih dan pengurus PSSI ingin agar Liem masuk tim nasional meskipun tidak ikut seleksi dan latihan. Liem kontan menolak. "Saya bilang, saya nggak ikut latihan kok masuk tim?" tukasnya.


Tim seleksi tetap meyakinkan bahwa kemampuan Liem Tiong Hoo masih selevel dengan pemain-pemain nasional lain meskipun tidak berlatih. Liem rupanya tak bisa dirayu. "Saya harus konsekuen. Kalau nggak ikut latihan, ya, tidak boleh ikut gabung. Itu sudah jadi prinsip saya," tegasnya.

Di usia 83 tahun, Liem Tiong Hoo, yang lebih dikenal sebagai Dokter Hendro Hoediono, masih tetap praktik sebagai spesialis penyakit kulit dan kelamin. Tubuhnya masih tegap, ingatan tajam, dan punya selera humor tinggi. Liem masih ingat persis kejadian-kejadian lucu yang pernah dialaminya di lapangan hijau 70-an tahun silam.

“Gigi saya ini palsu karena yang asli sudah patah saat main sepak bola. Main sepak bola, ya, risikonya begitu. Kalau nggak mau, ya, silakan main pingpong atau badminton,” ujar Liem Tiong Hoo.
BIODATA

Nama : Liem Tiong Hoo
Nama populer : dr. Hendro Hoediono
Lahir : Surabaya, 23 Oktober 1926
Istri : Listiyani (almarhumah)
Idola : Lee Waitong, Raja Bola Timur Jauh (Tiongkok) era 1930-an.

Pendidikan :
- Algemeene Middelbare School (AMS), Jl Kusuma Bangsa Surabaya
- Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

Penghargaan:
- Ketua Umum Persebaya Bambang DH, 18 Juni 2004, sebagai legenda Persebaya.
- Presiden Soeharto sebagai dosen FK Unair yang berdedikasi.

Kecepatan akses internet

Kecepatan akses internet adalah kecepatan transfer data pada saat melakukan akses melalui jalur internet. Terdapat dua macam kecepatan akses internet, yaitu downstream dan upstream. Downstream merupakan kecepatan pada saat kita mengambil data – data dari server internet ke komputer kita. Misalnya, saat kita masuk ke search engine, browsing, dan lain – lain. Adapun upstream adalah kecepatan transfer data yaitu saat kita mengirimkan data dari komputer ke server. Baik downstream maupun upstream memiliki satuan kecepatan transfer data yaitu bps bit per sekon. Artinya, banyaknya bit data yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain tiap detiknya.
Kecepatan akses internet dihitung dari jumlah data yang dikirim dalam satuan waktu. Jika kita mengirim 1kb file/detik, berarti kita telah mengirim 1.000 byte, dengan 1 byte = 8 bit maka data yang dikirim sama dengan 8.000 bit = 8 kbps kilo bit per sekon. Untuk satuan yang lebih besar mengggunakan Mbps mega bit per sekon berarti 1000 kbps



Komponen

Ada beberapa komponen yang dapat memengaruhi kecepatan pemrosesan, antara lain :

[sunting] Register

CPU berisi area memori kecil yang disebut register. Fungsinya untuk menyimpan data dan instruksi saat pemrosesan. Ukuran register (disebut juga word size) menentukan jumlah data yang dapat dipakai oleh komputer pada satu waktu . Pada saat ini kebanyakan PC (Personal Computer) memiliki register 32 bit, artinya CPU dapat memproses 4 bit data tiap waktu.

[sunting] RAM

Jumlah RAM pada PC dapat memengaruhi kecepatan sistem . Makin banyak RAM pada PC, makin banyak program dan instruksi yang bisa disimpan di memori, dan jauh lebih cepat daripada disimpan di hard disk. Apabila PC tidak cukup memiliki memori untuk menjalankan program , data akan dipindahkan sementara ke hard disk (proses ini disebut swapping) dan hal ini akan menurunkan kinerja komputer.

[sunting] Sistem Clock

Sistem Clock dalam computer menetapkan kecepatan CPU menggunakan Kristal quartz yang bergetar. Satu gerakan clock adalah waktu yang dibutuhkan oleh transistor untuk mematikan transistor kemudian menyalakannya kembali. Hal ini disebut clock cycle, yang diukur dalam Hertz . Jika sebuah komputer memiliki kecepatan 300 MHz, artinya sistem clock berdetak 300 juta kali/ detik.

[sunting] Bus

Bus yaitu jalur antara komponen – komponen pada komputer. Data dan instruksi berjalan pada jalur ini. Lebar jalur data dapat memengaruhi berapa banyak bit yang dapat ditransmisikan antar komponen komputer.

[sunting] Cache Memory

Cache Memory adalah memori berkecepatan tinggi yang menyimpan data dan instruksi terkini yang sudah diload oleh CPU. Cache lebih cepat daripada memori biasa, dan sangat memengaruhi kinerja komputer. Ada dua jenis cache memory, yaitu Level-1 (L1) dan cache eksternal yang disebut Level -2 (L2).

[sunting] Jenis Kecepatan Akses Internet

Kecepatan akses akan sangat bergantung pada teknologi jaringan di sekitar jarak dan jarak / kondisi lingkungan saat koneksi internet dilakukan. Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat mengoneksikan komputer dengan internet melalui beberapa cara. Terdapat beberapa pilihan tipe / jenis kecepatan internet yang dapat digunakan. Berikut adalah kecepatan internet sesuai dengan saluran yang dipilih

[sunting] Dial – Up

Jaringan telepon sudah merambah makin luas, sehingga kita dapat mengoneksikan komputer dengan internet. Cara menghubungkan komputer ke internet menggunakan kabel telepon sering disebut Dial – Up. Dial-Up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) akan menghubungkan kita ke ISP Telkom. Koneksi ke Dial-Up ini umumnya digunakan pribadi-pribadi yang ingin menghubungkan internet dari rumah. Komputer yang digunakan biasanya komputer tunggal (bukan merupakan jaringan komputer) Kecepatan akses internet menggunakan Dial-Up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 Kbps.

[sunting] ADSL

Asymetric Digital Subcriber Line (ADSL) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi 34 kHz – 1.104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem dan ADSL dengan modem konvensional yang bekerja pada frekuensi kurang dari 4 kHz . Keunggulan ADSL yaitu memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara / fax recara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem).

[sunting] GPRS

GPRS (General Packet Radio Service), adalah komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, meskipun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai 56 kbps – 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet , serta pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld komputer.

[sunting] 3G

3G adalah third generation technology yang mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses : Sebesar 144 kbps untuk kondisi gerak cepat (mobile) Sebesar 384 kbps untuk kondisi berjalan (pendestrian) Sebesar 2 Mbps untuk kondisi static di suatu tempat

[sunting] HSPA

High Speed Packet Acsess merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama Release 99 (R99) sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA ; HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (Ev-Do) yang merupakan perkembangan dari CDMA 2000. Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spectrum 1.900 MHz dan 2.100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz . Spektrum yag lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spectrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan dalam arus naik (uplink) HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP) perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena serat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per mega bit.

[sunting] Wireless LAN

Teknologi Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio . Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan. Namun , sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point di luar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang berbeda, dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel. 60000kbps

[sunting] Broadband

Teknologi internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband sampai sekitar 128 kbps atau lebih. Jaringan Broadband dapat digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari pelajar, pehobi game, sampai dengan kantor – kantor kecil dan kantor cabang yang ingin memiliki koneksi dengan kantor pusatnya yang mrmiliki kecepatan yang cukup tinggi. Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk menghubungkan koneksi internet untuk anda adalah teknologi DSL, teknologi cable dan fixed wireless. Masing – masing media memliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.


Persebaya IPL Permalukan Timnas Pra Piala Dunia

Timnas U-23 plus harus mendapatkan hasil mengecewakan menjelang pertandingan terakhir Grup E Pra Piala Dunia 2014 zona Asia setelah dikalahkan Persebaya Surabaya IPL 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (24/2) malam WIB.

Kekalahan itu menjadi modal tidak meyakinkan bagi timnas U-23 plus untuk menghadapi Bahrain pada 29 Februari nanti di Manama. Kesempatan bagi pelatih Aji Santoso untuk memperbaiki kekurangan itu sangat minim, mengingat laga sesungguhnya tinggal menyisakan lima hari.



Persebaya tidak diperkuat bintangnya Andik Vermansyah yang membela timnas U-21 di Piala Hassanal Bolkiah 2012. Laga melawan Persebaya IPL menjadi uji coba terakhir sebelum timnas U-23 plus bertolak ke Manama.

Dalam pertandingan ini, timns U-23 plus sudah mendapat tekanan dari tim tuan rumah. Dua peluang yang mengancam pertahanan timnas U-23 plus diperoleh Persebaya, tapi belum membuahkan hasil.

Timnas U-23 plus mencoba keluar dari tekanan Persebaya. Peluang diperoleh Ferdinand Sinaga, namun tendangannya masih terlalu lemah, sehingga dengan mudah diamankan kiper Endra Prasetya.

Pada menit ke-16, Persebaya nyaris unggul ketika Mario Karlovic lepas dari jebakan off-side, dan hanya berhadapan dengan kiper Samsidar. Namun peluang itu terbuang percuma, karena Samsidar berhasil menggagalkan upaya Karlovic.

Persebaya kembali mengancam pertahanan timnas U-23 plus. Tendangan keras Karlovic berhasil diblol Samsidar. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.


Timnas U-23 plus mampu memperbaiki performa mereka di babak kedua. Kesalahan sendiri yang kerap diperlihatkan di babak pertama jauh berkurang. Kendati demikian, timnas U-23 plus masih mengalami kesulitan menembus pertahanan Persebaya.

Publik di Stadion Gelora Bung Tomo bersorak kegirangan setelah wasit menunjuk titik putih di menit ke-62 menyusul pelanggaran Diego Michiels terhadap Rian Wahyu di kotak terlarang. Otavio Dutra yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya.

Timnas U-23 plus mencoba mengejar ketertinggalan mereka, dan berusaha menekan pertahanan lawan. Namun penyelesaian akhir yang buruk membuat tim besutan Aji Santoso itu tidak terlalu memberikan ancaman berarti.

Irama permainan timnas U-23 plus dan Persebaya mulai mengalami penurunan selepas laga berjalan 70 menit. Tidak terlalu banyak ancaman menghampiri kedua tim. Skor 1—0 tetap bertahan hingga pluit panjang ditiupkan wasit.

Mantan striker Timnas Senegal U-23 Merapat ke Persebaya

Persebaya Surabaya tampaknya sudah tidak tertarik lagi mendatangkan striker Emanuel De Porras. Belum adanya kepastian transfer penyerang Persija Jakarta itu membuat Persebaya memprioritaskan Ibrahima Thiam-Iyane, mantan striker timnas U-23 Senegal.

Rencananya Ibrahima bakal menginjakkan kakinya di Surabaya pada Sabtu (25/2). Setelah tiba di Kota Pahlawan, selanjutnya ia bakal langsung mengikuti sesi latihan tim asihan Divaldo Alves. Manajer Persebaya Saleh Hanifah membenarkan bakal datangnya Ibrahima ke Surabaya.

Jika lancar, maka diperkirakan Senin pekan depan akan bisa langsung mengikuti rutinitas di tim Bajul Ijo. Sebenarnya, manajemen Persebaya berharap Ibrahima sudah bisa tampil laga uji coba melawan Timnas, yang digelar Jumat (24/2) malam).

“Tapi semuanya harus melalui proses dan tidak secepat yang kami inginkan. Kami sudah berusaha maksimal untuk mendatangkan dia secepatnya dan berharap bisa bermain lawan timnas. Tapi itu tampaknya tak mungkin,” jelas Saleh Hanifah.

Dengan demikian Persebaya bakal memakai tenaga striker jangkung tersebut saat laga menghadapi Arema FC awal Maret. Bisa jadi Ibrahima menjadi satu-satunya calon striker Persebaya. Sebab tidak ada striker lain yang didatangkan ke Surabaya.

Tapi itu bukan jaminan Ibrahima bakal langsung positif berbaju Persebaya. “Kami lihat dulu kemampuannya setelah tiba di Surabaya. Jika memang tidak sesuai, ya kami akan cari striker alternatif. Sampai saat ini baru Ibrahima yang kita dapatkan. Dilihat dari datanya cukup bagus,” tambah Saleh.

Saat ini, Ibrahima sendiri saat tercatat sebagai pemain dari klub Liga Belgia, KSV Roesalare. Dari 18 penampilan ia baru mencetak tujuh gol. Striker kelahiran Dakkar, Senegal, 30 tahun lalu itu juga pernah mampir ke klub Australia, Sidney FC di 2010 lalu untuk mengikuti seleksi dan gagal.

Di level Internasional, Ibrahima tak begitu bersinar. Meski tercatat sebagai mantan Timnas U-23 Senegal di tahun 2004-2005, akan tetapi prestasinya mandeg di sana dan belum pernah sekalipun menorehkan cap-nya bersama Timnas Senior Senegal.

Laga Uji Coba-Persebaya Beri Pelajaran Timnas U-23

elajaran berharga diperoleh timnas Indonesia U-23 menjelang laga Pra-Piala Dunia menghadapi Bahrain pekan depan. Banyak kelemahan terlihat ketika tim Garuda ditekuk Persebaya 0-1 dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, tadi malam.

Gol Persebaya dicetak melalui eksekusi penalti Otavio Dutra pada menit ke-70.Wasit memberikan hadiah tendangan 12 pas setelah pemain belakang timnas Indonesia Diego Michiels mengganjal Mat Halil di kotak terlarang. Dutra yang ditunjuk sebagai algojo mampu memerdaya kiper timnas Samsidar. Persebaya pantas menang karena lebih banyak menguasai jalannya pertandingan.

Meski dua pemain pilarnya,Taufiq dan Rendy Irawan, dalam laga ini membela timnas, lini tengah Persebaya lebih perkasa. Diperkuat trio andalan, yaitu Jusmadi, Mario Karloviv, dan Amaral, pertarungan di sektor tengah sulit diimbangi timnas, terutama di babak pertama. Persebaya sebenarnya bisa unggul lebih cepat jika tak banyak membuang peluang.

Di menit ke-23 misalnya, peluang emas didapat Mario Karlovic.Tinggal berhadapan dengan kiper Samsidar, tendangan Mario Karlovic justru terlalu lemah. Sebaliknya timnas hanya mampu beberapa kali melakukan serangan balik. Serangan yang dibangun pun sangat mudah dipatahkan barisan belakang Persebaya yang digalang Otavio Dutra.

Salah satu kelemahan timnas adalah terlalu mengandalkan serangan dari sektor sayap kiri yang ditempati Diego Michiels. Hanya 20 menit terakhir timnas mampu mengurung Persebaya setelah gawang mereka kebobolan.“Timnas ini baru terbentuk seminggu, kerja sama memang belum terlihat.Kekalahan ini menjadi pelajaran buat kami untuk memperbaiki diri sebelum lawan Bahrain nanti,”ujar pelatih timnas Aji Santoso.

Persebaya Kapok Gunakan GBT




Persebaya terancam gagal menggunakan lagi Gelora Bung Tomo (GBT) dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (IPL). Pasalnya dalam uji coba melawan Timnas jumat (24/2) malam, panitia pelaksana pertandingan gagal mengamankan stadion termegah di Jawa Timur itu. Tiga pintu masuk stadion GBT jebol membuat suporter Persebaya bisa masuk tanpa karcis. Manajemen pun tampaknya kapok menggunakan stadion tersebut.
Berdasarkan data dari panpel pertandingan serta penelurusan di lapangan, tiga pintu masuk dirusak menjelang kick off babak pertama dimulai, tepatnya pintu 17, 18 dan 19. Mau tidak mau Panpel Persebaya harus ganti rugi akibat kerusakan tersebut. Padahal sedari awal, panpel dan manajemen sudah menghimbau agar Bonek yang hadir di GBT tidak melakukan hal-hal yang merugikan Persebaya.
Peristiwa itu mendapat kecaman keras dari Direktur PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono. Ia mengatakan pihaknya tidak memikirkan apakah dalam kompetisi IPL Persebaya akan menggunakan stadion GBT lagi dan bukan masalah Walikota menginzinkan atau tidak. Tapi, dalam laga persahabatan saja seperti itu, bagaimana kondisinya kalau dalam kompetisi sesungguhnya. “Sekarang kami tidak memikirkan apakah melawan Arema nanti akan digelar di GBT. Jika Stadion Gelora 10 Nopember lebih bagus dari segala aspek, lebih baik kita memakai di sana saja,” kata.
Ia menyayangkan tindakan suporter Persebaya atau yang biasa disebut Bonek yang tidak mampu menjaga nama baik tim kebanggaannya. Jika seperti ini, lanjutnya, susah bagi tim Persebaya untuk bisa maju. Bagaimana pun juga suporter sangat menjadi bagian penting dalam sebuah tim, karena yang menajadi pendapan rutin tim adalah uang dari penjualan tiket. “Kawan- kawan kami (Bonek) belum bisa menjadi superter yang baik bagi Persebaya. Jika memang mengaku suporter, mereka harus mensuport, kalau bisa memberi untuk tim kesayangannya, bukan malah merugikan,” tambah Dityo.
Untuk itu, apakah lawan Arema nanti akan digelar di GBT atau tidak, manajemen masih akan mengevaluasi. Masalah lain adalah jalan akses menuju stadion, kelengkapan fasilitas stadion juga belum memenuhi syarat. Dari pantauan dilapangan sebelum atau setelah pertandingan, jalan menuju stadion sangat macetakibat sangat sempit untuk dilalui ribuan Bonek. Hal itu juga mengganggu keluar masuknya kendaraan rombongan pemain.
Sementara fasilitas di dalam stadion masih belum lengkap, papan skor elektrik belum terpasang, toilet masih belum terpasang air. “Kami masih memikirkan segalanya, baik keamanan, kenyamanan, kemudahan, pokoknya semuanya,” jelasnya.
Sementara dari segi pendapatan, masih lebih bagus di Gelora 10 Nopember (G10N). Dari 30 tiket yang disediakan Panpel, yang terjual hanya sekitar 22 ribu, sementara di stadion G10N bisa mencapai 23 ribu. Padahal, lanjut Dityo, sewa GBT sangat mahal dibanding G10N.   Hal itulah yang juga masih meragukan manajemen Persebaya untuk menggunakan GBT lagi. “Sewa di sini (GBT) mahal, kalau pendapatan sedikit itu berarti tidak maksimal untuk pendapatan tim,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Panpel, Sutrisno, akibat kerusakan tiga pintu itu, mau tidak mau pihaknya harus ganti rugi. Berdasarkan data dari panpel, jumlah penonton yang hadir di GBT sebanyak 35 ribu orang. "Tapi menurut data kita, dari 32 ribu tiket yang kita jual, yang laku hanya 22 ribu. Jadi bisa dihitung sendiri, berapa penonton yang masuk tanpa tiket dan menjebol pintu stadion," lanjut pria paruh baya ini.
Dari 22 ribu tiket yang terjual, panpel meraup kurang lebih Rp 447 juta. "Tapi itu masih pendapatan kotor. Belum dipotong pajak. Selain itu kita harus menanggung ganti rugi pintu stadion yang rusak,"