Seusai libur dua hari,Persebaya kembali menjalani latihan di
Lapangan Karaggayam,Kamis (5/7).Sayangnya,latihan terasa hambar karena
hanya diikuti 14 pemain.Delapan pemain pilar absen, termasuk Pelatih
Divaldo Alves.
Menghilangnya delapan pemain bukan
lantaran indispliner.Lima di antara mereka bergabung dalam laga
ekshibisi timnas Indonesia Garuda melawan Cecs Fabregas and Friends di
Gelora Bung Karno,Jakarta, tadi malam.Mereka adalah Endra Prasetya serta
dua gelandang Taufiq dan Rendi Irwan.Ketiga pemain sudah menjadi pilar
timnas saat berlaga di Turnamen Al Nakbah,Palestina.
Sementara
dua pemain asing Persebaya,Otavio Dutra dan Mario Karlovic,ikut dalam
tim Fabregas and Friends.Keduanya,selain bermain bersama bintang Spanyol
Febregas,juga akan satu kostum dengan dua pemain klub Inggris,Queen
Park Rangers (QPR), Djibril Cisse dan Anton Ferdinand.
Dalam laga
itu,bukan hanya lima pemain terpanggil, melainkan Pelatih Persebaya
Divaldo Alves terlibat juga menangani tim Fabregas and Friends.“Semua
sudah berangkat ke Jakarta.Ada yang bela timnas,ada juga yang ikut tim
Fabregas,”ujar Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan yang memimpin
latihan,kemarin.
Sementara tiga pemain lain belum bisa ikut
berlatih karena masih mengalami cedera.Ketiga pemain tersebut adalah
Fernando Soler,Walter Brizuela,dan kapten tim Erol Iba.Saat
ini,ketiganya masih menjalani terapi pemulihan kondisi didampingi
fisioterapis M Yanizar dan dokter tim Persebaya,dr Heri Siswanto.
Menurut
Ibnu,absennya sejumlah pemain dalam latihan kemarin tidak akan
mengganggu persiapan menghadapi PSMS dalam lanjutan Indonesian Primer
League (IPL).Sebab,laga baru akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo
Surabaya,Rabu (11/7).“Tidak ada masalah,kemungkinan tiga pemain yang
cedera juga akan sembuh,”ucapnya. Dalam latihan kemarin,pemain Persebaya
tidak diberikan porsi terlalu berat.
Sebab,kondisi fisik pemain
Bledug Ijomasih belum pulih.“Latihan kami fokus untuk mengembalikan
kondisi pemain.Semua masih capek.Jadi,perlu pengembalian kondisi.Baik
mental dan fisik harus normal lagi,”ungkap Ibnu. Persebaya sendiri masih
menyisakan dua laga lagi sebelum kompetisi IPL berakhir.
Setelah
melawan PSMS akan menghadapi laga panas bertandang ke markas Arema
Malang.Meski sudah dipastikan gagal meraih gelar juara,Persebaya tetap
akan tampil ngotot. Sebab,Persebaya masih mengincar posisi runner-up.
Saat ini,Persebaya memang masih berada di peringkat 2 dalam klasemen
IPL.Namun, mereka belum berarti aman karena masih bisa dikejar Persema
Malang,Persibo, ataupun Arema.
Minimal,Mat Halil masih
membutuhkan empat poin lagi dalam dua laga sisa.“Tentu kami masih ingin
mengejar posisi runner-up,”ujar Manajer Persebaya Saleh Hanifah.
Disinggung soal kabar bakal mundurnya CEO Persebaya Gede Widiade musim
depan, Saleh enggan berkomentar.“ Saat ini,kami fokus pada dua
pertandingan terakhir untuk bisa meraih hasil maksimal,”ujarnya.
Kamis, 05 Juli 2012
Persebaya Naik ke Posisi Kedua
Fernando Soler (34), ujung tombak Persebaya Surabaya asal Buenos Aires,
Argentina, menjadi pahlawan tim ”Bajul Ijo” setelah menciptakan gol
melalui kepala tepat tujuh menit sebelum laga berakhir.
Gol itu tercipta melalui Soler pada menit ke-83. Dia memanfaatkan umpan dari Mario Karlovic yang mendapat tendangan bebas. Gol kemenangan bagi Persebaya atas tim tamu, Persiraja Banda Aceh.
Kemenangan 2-1 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7), itu mengangkat Persebaya naik ke posisi kedua klasemen sementara Liga Primer Indonesia (IPL).
Kini, tim ”Bajul Ijo” mengantongi 35 poin dari 20 pertandingan. Persebaya menggeser posisi PSM Makassar untuk menempati peringkat ketiga karena unggul satu poin.
Tambahan tiga poin di kandang sendiri membuat Persebaya percaya diri melawan PSMS Medan pada 11 Juli mendatang.
Gol pertama Persebaya dicetak M Halil pada menit ke-36. Sementara gol semata wayang Persiraja Banda Aceh tercipta melalui Arief Kurniawan pada menit ke-53.
Pelatih Persiraja Herry Kiswanto mengakui, pemainnya kehilangan konsentrasi pada menit-menit terakhir sehingga Soler dapat menciptakan gol bagi kemenangan Persebaya.
”Pemain kami tampil maksimal. Namun, dari beberapa peluang yang ada, hanya satu yang menghasilkan gol,” ujar Herry.
Pada 15 menit babak pertama, Persebaya tampil cukup agresif sekalipun tidak ada peluang yang membahayakan gawang lawan. Tanpa kehadiran Andik Vermansyah yang tengah membela timnas U-22, hal itu memengaruhi serangan Persebaya yang seolah kehilangan ketajamannya.
Di pengujung babak pertama, gelandang Persiraja, Erik Saputra, hampir menyamakan kedudukan lewat tendangan datarnya yang tidak terjangkau kiper Persebaya, Endra Prasetya.
Namun, bola tersebut berhasil dihalau mantan pemain sayap nasional yang kini bermain untuk Persebaya, Erol Iba, yang berdiri di bawah mistar gawang.
Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengaku puas dengan kemenangan tersebut meskipun beberapa pemain inti absen. Dia berharap, Persebaya dapat bertahan menjadi runner-up dengan meraih kemenangan di dua laga berikutnya. Mereka akan berhadapan dengan PSMS Medan di kandang dan Arema Malang dalam laga tandang.
Gol itu tercipta melalui Soler pada menit ke-83. Dia memanfaatkan umpan dari Mario Karlovic yang mendapat tendangan bebas. Gol kemenangan bagi Persebaya atas tim tamu, Persiraja Banda Aceh.
Kemenangan 2-1 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7), itu mengangkat Persebaya naik ke posisi kedua klasemen sementara Liga Primer Indonesia (IPL).
Kini, tim ”Bajul Ijo” mengantongi 35 poin dari 20 pertandingan. Persebaya menggeser posisi PSM Makassar untuk menempati peringkat ketiga karena unggul satu poin.
Tambahan tiga poin di kandang sendiri membuat Persebaya percaya diri melawan PSMS Medan pada 11 Juli mendatang.
Gol pertama Persebaya dicetak M Halil pada menit ke-36. Sementara gol semata wayang Persiraja Banda Aceh tercipta melalui Arief Kurniawan pada menit ke-53.
Pelatih Persiraja Herry Kiswanto mengakui, pemainnya kehilangan konsentrasi pada menit-menit terakhir sehingga Soler dapat menciptakan gol bagi kemenangan Persebaya.
”Pemain kami tampil maksimal. Namun, dari beberapa peluang yang ada, hanya satu yang menghasilkan gol,” ujar Herry.
Pada 15 menit babak pertama, Persebaya tampil cukup agresif sekalipun tidak ada peluang yang membahayakan gawang lawan. Tanpa kehadiran Andik Vermansyah yang tengah membela timnas U-22, hal itu memengaruhi serangan Persebaya yang seolah kehilangan ketajamannya.
Di pengujung babak pertama, gelandang Persiraja, Erik Saputra, hampir menyamakan kedudukan lewat tendangan datarnya yang tidak terjangkau kiper Persebaya, Endra Prasetya.
Namun, bola tersebut berhasil dihalau mantan pemain sayap nasional yang kini bermain untuk Persebaya, Erol Iba, yang berdiri di bawah mistar gawang.
Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengaku puas dengan kemenangan tersebut meskipun beberapa pemain inti absen. Dia berharap, Persebaya dapat bertahan menjadi runner-up dengan meraih kemenangan di dua laga berikutnya. Mereka akan berhadapan dengan PSMS Medan di kandang dan Arema Malang dalam laga tandang.
Persebaya Tatap AFC Cup
Kemenangan 2-1atas Persiraja di stadion Gelora Bung Tomo (GBT),
Surbaya, Senin (3/7) sedikit mengobati luka punggawa Bajul Ijo pasca
gagal di piala. Kini target Persebaya adalah bisa bertahan di posisi
runner-up sehingga bisa masuk di AFC Cup musim depan.
Di musim ini tidak ada lagi piala yang bisa diharapkan oleh Persebaya. Jadi wajar jika, sang pelatih, Divaldo Alves menyemangati anak asuh dengan iming-iming masuk ke kompetisi tingkat Asia, AFC Cup. Meski saat ini Persebaya sudah menduduki peringkat dua, tapi posisi itu masih rawan tergusur oleh para pesaingnya.
Untuk itu, didua laga sisa Divaldo menekankan pada anak asuhnya agar bisa ambil poin penuh, baik saat menjamu PSMS Medan, Rabu (11/7) maupun saat bertandang ke markas musuh bebuyutannya, Arema Indonesia di partai puncak, Sabtu (14/7) mendatang. “Tiga poin sangat penting sekali untuk bisa finis di posisi dua. Kami harus memikirkan dua pertandingan ini dulu,” katanya.
Maklum jika Divaldo tetap serius menjalani sisa laga ini meski tidak ada medali yang diperebutkan. Sebab medali Indonesia Premier League (IPL) sudah milik Semen Padang, sementara piala Indonesia pemiliknya antara Semen Padang dan Persibo Bojonegoro yang bertemudi partai final. “Semen Padang masuk AFC karena juara IPL, Persibo juga masuk karena masuk final piala Indonesia lawan Semen Padang. Jadi kami harus meraih poin maksimal jika ingin masuk AFC,” tambah pelatih asal Portugal itu.
Jika melihat permainan Erol Iba dkk, menurut Divaldo masih banyak yang harus dibenahi sebelum menjalani dua laga pamungksnya. Kata Divaldo, saat melawan Persiraja kemarin, pasukannya gampang patah semangat. “Kita banyak pelauang di setemngah babak pertama, tapi setelah itu permainan kami menurun. Bukan mulai frustrasi,” tambahnya.
Ia juga membuka kelemahan timnya di babak kedua, menurutnya, Erol Iba dkk terlihat tidak sabar untuk menambah gol. Akibatnya timnya kedodoran lini pertahanan, sehinnga memberi ruang pemain lawan, Arief Kurniawan untuk menyamakan kedudukan di menit 54’. “Persiraja bermain lebih tenang, meski kita sebenarnya lebih banyak menguasai bola,” ungkap mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Tapi beruntung Persebaya mempunyai predator kotak penalti yang menakutkan yakni Fernando Soler. Pemain yang direkrut Persebaya sejak pertengan musim ini, menjadi berhasil menjadi pahlawan. Berkat gol headingnya menit ke-84 membuat tim kota Pahlawan gagal malu di kandangnya.
Tapi kemengan tipis 2-1 itu harus memakan korban, tiga pemain pilar Persebaya harus terpinjang-pincang usai pertandingan. Meski Soler sudah tidak bisa berlari cepat menjelang pertandingan usai, tapi Divaldo tetapmemainkannya, sebab jatah tiga pergantian sudah habis.
Selain Soler, Otavio Dutra dan kapten tim Erol Iba pun demikian, bahkan yang lebih parah adalah Walter Brezuela. Mantan pemain Deltras FC ini harus keluar lapangan lebih awal karena cedera terbilang lebih parah. “Pemain itu semuanya cedera, tapi mudah-mudahan tidak parah,” pangkas Divaldo.
Di musim ini tidak ada lagi piala yang bisa diharapkan oleh Persebaya. Jadi wajar jika, sang pelatih, Divaldo Alves menyemangati anak asuh dengan iming-iming masuk ke kompetisi tingkat Asia, AFC Cup. Meski saat ini Persebaya sudah menduduki peringkat dua, tapi posisi itu masih rawan tergusur oleh para pesaingnya.
Untuk itu, didua laga sisa Divaldo menekankan pada anak asuhnya agar bisa ambil poin penuh, baik saat menjamu PSMS Medan, Rabu (11/7) maupun saat bertandang ke markas musuh bebuyutannya, Arema Indonesia di partai puncak, Sabtu (14/7) mendatang. “Tiga poin sangat penting sekali untuk bisa finis di posisi dua. Kami harus memikirkan dua pertandingan ini dulu,” katanya.
Maklum jika Divaldo tetap serius menjalani sisa laga ini meski tidak ada medali yang diperebutkan. Sebab medali Indonesia Premier League (IPL) sudah milik Semen Padang, sementara piala Indonesia pemiliknya antara Semen Padang dan Persibo Bojonegoro yang bertemudi partai final. “Semen Padang masuk AFC karena juara IPL, Persibo juga masuk karena masuk final piala Indonesia lawan Semen Padang. Jadi kami harus meraih poin maksimal jika ingin masuk AFC,” tambah pelatih asal Portugal itu.
Jika melihat permainan Erol Iba dkk, menurut Divaldo masih banyak yang harus dibenahi sebelum menjalani dua laga pamungksnya. Kata Divaldo, saat melawan Persiraja kemarin, pasukannya gampang patah semangat. “Kita banyak pelauang di setemngah babak pertama, tapi setelah itu permainan kami menurun. Bukan mulai frustrasi,” tambahnya.
Ia juga membuka kelemahan timnya di babak kedua, menurutnya, Erol Iba dkk terlihat tidak sabar untuk menambah gol. Akibatnya timnya kedodoran lini pertahanan, sehinnga memberi ruang pemain lawan, Arief Kurniawan untuk menyamakan kedudukan di menit 54’. “Persiraja bermain lebih tenang, meski kita sebenarnya lebih banyak menguasai bola,” ungkap mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Tapi beruntung Persebaya mempunyai predator kotak penalti yang menakutkan yakni Fernando Soler. Pemain yang direkrut Persebaya sejak pertengan musim ini, menjadi berhasil menjadi pahlawan. Berkat gol headingnya menit ke-84 membuat tim kota Pahlawan gagal malu di kandangnya.
Tapi kemengan tipis 2-1 itu harus memakan korban, tiga pemain pilar Persebaya harus terpinjang-pincang usai pertandingan. Meski Soler sudah tidak bisa berlari cepat menjelang pertandingan usai, tapi Divaldo tetapmemainkannya, sebab jatah tiga pergantian sudah habis.
Selain Soler, Otavio Dutra dan kapten tim Erol Iba pun demikian, bahkan yang lebih parah adalah Walter Brezuela. Mantan pemain Deltras FC ini harus keluar lapangan lebih awal karena cedera terbilang lebih parah. “Pemain itu semuanya cedera, tapi mudah-mudahan tidak parah,” pangkas Divaldo.
Soler Kembali Selamatkan Persebaya
Fernando Soler lagi-lagi menjadi penyelamat Persebaya Surabaya. Gol sundulannya di menit-menit akhir membawa timnya menang tipis atas Persiraja Banda Aceh, Senin (2/7).
Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya langsung menggebrak dalam kurun waktu lima menit pertama. Kedua peluang itu lahir dari kaki Mat Halil dan Mario Karlovic. Sayang belum berbuah gol. Namun setelah itu, Persebaya tampil monoton. Tak ada peluang emas tercipta bagi mereka karena aliran bola dari tengah terkesan mandeg.
Di sepanjang babak pertama ini, kedua tim bermain dalam tempo lambat. Entah karena sama-sama sudah tak berpeluang menjadi juara atau apa, yang pasti baik Persebaya dan Persiraja sama-sama melempem.
Hingga akhirnya pada sekitar sepuluh menit jelang turun minum, barulah kedua tim jual beli serangan. Persebaya sempat memimpin terlebih dahulu di menit ke-37. Berawal dari over lap bek kanan, Yusuf Hamzah, mengirimkan crossing yang mengarah pada Mat Halil. Seraya berputar, Halil melepaskan tendangan kaki kiri. Meski sepakannya tak cukup keras. Namun bola diarahkan ke pojok kiri bawah gawang Persiraja yang dijaga Zulbahra. Skor 1-0 untuk Persebaya mengiringi kedua tim menuju ruang ganti.
Laga babak kedua baru berjalan empat menit, Bajul Ijo harus kehilangan Walter Brizuela yang mengalami cedera. Posisinya pun digantikan Jusmadi dan sedikit mengubah alur serangan Persebaya.
Hal itu mampu dimaksimalkan Persiraja yang bis menyamakan kedudukan di menit ke-53 melalui Arief Kurniawan. Sukses lepas dari kawalan Jefri Prasetyo, Arief berlari sendiri menuju gawang Persebaya. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 14 ini menaklukkan Endra Prasetya. Skor sama kuat 1-1.
Tak mau kebobolan lagi, Pelatih Divaldo Alves menarik keluar Jefri dan memasukkan Rivelino Ardiles beberapa menit kemudian. Selanjutnya di menit ke-68, Divaldo memasukkan Feri Ariawan menggantikan Rendi Irwan. Hadirnya Feri membuat Bajul Ijo semakin bernafsu untuk mencetak gol.
Namun gol penentu kemenangan Persebaya baru datang di menit ke-84. Memanfaatkan set piece kiriman Mario Karlovic, tandukan Fernando Soler sukses menyudahi perlawanan Persiraja. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai.
Tambahan tiga angka ini membuat Persebaya menduduki runner up dengan 35 angka. Meski begitu, mereka tertinggal jauh dengan Semen Padang yang berada di puncak klasemen Indonesian Premier League dengan 46 angka. Sementara Persiraja harus melorot ke peringkat 6 karena kekalahan ini.
Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya langsung menggebrak dalam kurun waktu lima menit pertama. Kedua peluang itu lahir dari kaki Mat Halil dan Mario Karlovic. Sayang belum berbuah gol. Namun setelah itu, Persebaya tampil monoton. Tak ada peluang emas tercipta bagi mereka karena aliran bola dari tengah terkesan mandeg.
Di sepanjang babak pertama ini, kedua tim bermain dalam tempo lambat. Entah karena sama-sama sudah tak berpeluang menjadi juara atau apa, yang pasti baik Persebaya dan Persiraja sama-sama melempem.
Hingga akhirnya pada sekitar sepuluh menit jelang turun minum, barulah kedua tim jual beli serangan. Persebaya sempat memimpin terlebih dahulu di menit ke-37. Berawal dari over lap bek kanan, Yusuf Hamzah, mengirimkan crossing yang mengarah pada Mat Halil. Seraya berputar, Halil melepaskan tendangan kaki kiri. Meski sepakannya tak cukup keras. Namun bola diarahkan ke pojok kiri bawah gawang Persiraja yang dijaga Zulbahra. Skor 1-0 untuk Persebaya mengiringi kedua tim menuju ruang ganti.
Laga babak kedua baru berjalan empat menit, Bajul Ijo harus kehilangan Walter Brizuela yang mengalami cedera. Posisinya pun digantikan Jusmadi dan sedikit mengubah alur serangan Persebaya.
Hal itu mampu dimaksimalkan Persiraja yang bis menyamakan kedudukan di menit ke-53 melalui Arief Kurniawan. Sukses lepas dari kawalan Jefri Prasetyo, Arief berlari sendiri menuju gawang Persebaya. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 14 ini menaklukkan Endra Prasetya. Skor sama kuat 1-1.
Tak mau kebobolan lagi, Pelatih Divaldo Alves menarik keluar Jefri dan memasukkan Rivelino Ardiles beberapa menit kemudian. Selanjutnya di menit ke-68, Divaldo memasukkan Feri Ariawan menggantikan Rendi Irwan. Hadirnya Feri membuat Bajul Ijo semakin bernafsu untuk mencetak gol.
Namun gol penentu kemenangan Persebaya baru datang di menit ke-84. Memanfaatkan set piece kiriman Mario Karlovic, tandukan Fernando Soler sukses menyudahi perlawanan Persiraja. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai.
Tambahan tiga angka ini membuat Persebaya menduduki runner up dengan 35 angka. Meski begitu, mereka tertinggal jauh dengan Semen Padang yang berada di puncak klasemen Indonesian Premier League dengan 46 angka. Sementara Persiraja harus melorot ke peringkat 6 karena kekalahan ini.
PSM Turun Peringkat Lagi
HANYA sehari saja berada di
posisi kedua, PSM harus melorot lagi ke posisi ketiga klasemen sementara
Indonesian Premier League (IPL). Andi Oddang cs digusur Persebaya
Surabaya.
PSM kembali turun ke posisi ketiga karena Persebaya menang 2-1 atas Persiraja. Koleksi poin Bajul Ijo sudah 35 hasil 20 laga dan menyisakan dua laga lagi. Sedangkan PSM hanya mengantongi 34 poin dan sudah tidak menyisakan laga lagi.
Namun, posisi Pasukan Ramang bisa saja kembali melorot ke posisi keempat, jika Persiba Bantul bisa menambah koleksi tiga poin saat menantang tuan rumah Bontang FC, Rabu, 4 Juli sore nanti. Saat ini, Persiba berada di posisi kelima dengan torehan 32 poin hasil 20 laga.
Menurut Petar Segrt, kompetisi di Indonesia sedikit aneh. Alasannya, sudah ada tim yang menyelesaikan pertandingannya tetapi masih ada yang bertanding sampai tiga kali lagi.
"Ini sangat lucu. Kita sudah menuntaskan laga di IPL, tetapi justru masih ada klub lain masih bertanding. Tentunya ini tak bagus buat tim karena ada yang main dan mogok tanding," sesal Petar.
Petar menambahkan bahwa yang membuat timnya sulit bertahan di tiga besar karena ada beberapa tim yang mogok. "Saya berharap musim depan hal seperti ini tak boleh terulang lagi. Kalau tidak main sekalian tak bertanding lagi," ketusnya.
Ditambahkan Petar, target timnya musim ini memang belum mengincar juara. Tetapi hanyalah membina pemain muda saja dan sudah terlihat hasilnya sejauh ini.
Pemain muda PSM, M Aswar Syamsuddin mengakui bahwa musim ini cukup berat. Namun, dia dan rekan-rekannya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat tim.
Menurutnya faktor non teknis banyak berpengaruh juga terhadap performa timnya. "Tetapi, saya yakin musim depan PSM akan lebih baik lagi," katanya optimis.
PSM kembali turun ke posisi ketiga karena Persebaya menang 2-1 atas Persiraja. Koleksi poin Bajul Ijo sudah 35 hasil 20 laga dan menyisakan dua laga lagi. Sedangkan PSM hanya mengantongi 34 poin dan sudah tidak menyisakan laga lagi.
Namun, posisi Pasukan Ramang bisa saja kembali melorot ke posisi keempat, jika Persiba Bantul bisa menambah koleksi tiga poin saat menantang tuan rumah Bontang FC, Rabu, 4 Juli sore nanti. Saat ini, Persiba berada di posisi kelima dengan torehan 32 poin hasil 20 laga.
Menurut Petar Segrt, kompetisi di Indonesia sedikit aneh. Alasannya, sudah ada tim yang menyelesaikan pertandingannya tetapi masih ada yang bertanding sampai tiga kali lagi.
"Ini sangat lucu. Kita sudah menuntaskan laga di IPL, tetapi justru masih ada klub lain masih bertanding. Tentunya ini tak bagus buat tim karena ada yang main dan mogok tanding," sesal Petar.
Petar menambahkan bahwa yang membuat timnya sulit bertahan di tiga besar karena ada beberapa tim yang mogok. "Saya berharap musim depan hal seperti ini tak boleh terulang lagi. Kalau tidak main sekalian tak bertanding lagi," ketusnya.
Ditambahkan Petar, target timnya musim ini memang belum mengincar juara. Tetapi hanyalah membina pemain muda saja dan sudah terlihat hasilnya sejauh ini.
Pemain muda PSM, M Aswar Syamsuddin mengakui bahwa musim ini cukup berat. Namun, dia dan rekan-rekannya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat tim.
Menurutnya faktor non teknis banyak berpengaruh juga terhadap performa timnya. "Tetapi, saya yakin musim depan PSM akan lebih baik lagi," katanya optimis.
Langganan:
Postingan (Atom)