Rabu, 20 Juni 2012

Keputusan wasit yang plin-plan membuat pemain pemain Persebaya sempat melakukan aksi mogok.

Persebaya Surabaya membuka peluang ke final Piala Indonesia 2012 setelah dalam pertandingan leg pertama semi-final menundukkan Semen Padang 2-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (20/6).

Pertandingan antara Persebaya dan Semen Padang ini sempat terhenti selama 25 menit pada menit ke-75. Keputusan wasit yang plin-plan membuat pemain tuan rumah enggan melanjutkan laga.

Tampil di kandang, Persebaya langsung memperagakan permainan agresif. Tuan rumah nyaris unggul ketika laga memasuki menit kedua, namun tendangan Fernando Soler menghajar tiang gawang. Selang tujuh menit kemudian, kiper Jandia Eka Putra menepis tendangan Soler.

Kubu tuan rumah akhirnya bersorak kegirangan setelah Mat Halil mampu menaklukkan Jandia pada menit ke-11. Setelah menerima umpan Feri Ariawan, Halil mengelabui Jandia sebelum menceploskan bola ke dalam gawang.

Tertinggal satu gol, Semen Padang memberikan respon. Tercatat tiga peluang melalui Romy Rifka, Ferdinand Sinaga, dan Esteban Viscarra memaksa kiper Endra Prasetya melakukan penyelamatan. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Persebaya langsung menggebrak di awal babak kedua. Peluang didapat Feri dan Soler di awal babak kedua, tapi dapat dimentahkan Jandia. Namun Persebaya harus bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu kuning kedua yang diterima Jusmadi pada menit ke-61.

Tuan rumah mendapatkan hadiah penalti, setelah wasit Abdul Malik menilai terjadi pelanggaran terhadap Soler di menit ke-75. Pemain Semen Padang memprotes keputusan tersebut. Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit, Abdul Malik membataklan keputusan itu.

Keputusan ini mengundang reaksi dari pemain Persebaya. Mereka melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap keputusan wasit yang berubah. Setelah sempat terhenti selama 25 menit, pertandingan dilanjutkan kembali.

Permainan Persebaya dan Semen Padang cenderung keras pasca insiden itu. Aksi dorong dilakukan pemain kedua tim tiap kali terjadi benturan. Pertandingan sempat terhenti ketika Jefri Prasetyo sengaja menyikut Viscarra. Wasit pun menghadiahkan kartu kuning kepada Jefri.

Persebaya akhirnya menggandakan keunggulan mereka pada masa injury time setelah Jandia gagal mengantisipasi tandukan Mat Halil. Persebaya pun memetik kemenangan 2-0 untuk membuka peluang ke final.
 

Walau Menang Persebaya Tetap Kecewa

Meski sukses memukul Semen Padang dua gol tanpa balas, Persebaya Surabaya mengaku tetap kecewa. Kepemimpinan wasit Abdul Malik lah yang membuat kubu Bajul Ijo kecewa.

Dua gol Mat Halil di Gelora Bung Tomo sore tadi (20/6) seolah sudah mengantarkan satu kaki Persebaya di babak final Piala Indonesia 2012. Namun begitu, pelatih Divaldo Alves terlihat kecewa.

"Saya bahagia dan bangga karena Persebaya menang. Tapi saya juga kecewa dengan kepemimpinan wasit," kata Divaldo usai pertandingan, Rabu (20/6/2012) petang.

Selain penganuliran penalti, wasit Abdul Malik dianggap pelatih asal Portugal itu berat sebelah terutama dalam pemberian kartu. Buntutnya beberapa pemain Persebaya seperti Fernando Soler dan Jusmadi yang menerima kartu merah, terancam absen pada leg kedua di kandang Semen Padang nantinya.

"Coba hitung, berapa kartu yang mereka dapat dan berapa kartu yang kita dapat. Lebih banyak kita, kan?" sambung Divaldo.

Mengenai keputusan wasit asal Samarinda yang terlihat plin-plan dalam memutuskan penalti bagi Persebaya Divaldo menilai seharusnya Abdul Malik bisa lebih tegas. Apalagi ia berada sama dekatnya dengan hakim garis saat Fernando Soler dijatuhkan di kotak terlarang.

"Posisi dia lebih dekat dari pada lines man. Jaraknya juga kurang dari 10 meter, harusnya ia bisa mengambil keputusan sendiri," tambah Divaldo.

Calon Musuh Persebaya Di Final Piala Indonesia

Persibo Bojonegoro meraih modal positif di kandang PPSM Magelang dengan meraih kemenangan dengan skor 2-1.

Persibo Bojonegoro berhasil meraih modal yang sangat positif untuk menjalani leg kedua Piala Indonesia menjamu PPSM Magelang, setelah di leg pertama mereka berhasil menaklukkan tuan rumah dengan skor tipis 2-1.

Bermain di Stadion Madya, Magelang, tidak membuat skuat Persibo tampil bertahan. Mereka menggunakan strategi menyerang seperti PPSM, sehingga pertandingan berjalan dengan tempo yang cukup tinggi.

Namun, PPSM mulai menunjukkan dominasi mereka di pertengahan babak pertama dengan terus menggempur Persibo, hingga mereka menyisakan Samsul Arif sendirian di lini depan.

Meskipun berjalan dengan tempo cukup cepat, gol baru tercipta di menit ke-44, pemain asing Persibo Mekan Nashirov menjadi pemecah kebuntuan kedua tim melalui skema serangan balik yang dilancarkan oleh skuat asuhan Paulo Camargo tersebut.

Pada babak kedua, PPSM terus melancarkan serangan ke daerah pertahanan Persibo. Hingga usaha mereka berbuah manis, setelah Lucky Nur Hakim berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-69.

Namun, Persibo akhirnya berhasil unggul kembali melalui gol yang dicetak oleh Iskandar pada tiga menit terakhir pertandingan, memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh bek PPSM. Bahkan, PPSM harus rela menyudahi pertandingan dengan sepuluh pemain karena Lucky mendapatkan kartu merah dari wasit.
 

Piala Indonesia: Diwarnai Mogok, Persebaya Bungkam Semen Padang

Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Semen Padang 2-0 di leg pertama semifinal Piala Indonesia, Rabu (20/6). Laga yang berlangsung di Gelora Bung Tomo ini sendiri diwarnai aksi mogok main tuan rumah di babak kedua.

Setelah unggul satu gol di babak pertama melalui gol Mat Halil di menit ke-11, Persebaya tetap tampil menggebrak di menit-menit awal babak kedua. Di tiga menit awal mereka sudah mendapatkan dua kesempatan melalui Fery Ariawan dan Fernando Soler. Untuk peluang Soler, bola malah terlihat sudah melewati garis gawang sebelum dihalau Jandia Eka Putra. Namun wasit Abdul Malik tak menganggapnya sebagai sebuah gol.

Tak mau terus tertekan, pelatih Semen Padang, Suhatman Imam pun melakukan pergantian pemain. Yu Hyunkoo keluar digantikan Rudy di menit ke-52.

Persebaya akhirnya harus bermain 10 orang saja ketika Jusmadi mendapatkan kartu kuning keduanya di menit ke-60 usai menekel M.Rizal. Pelatih Divaldo Alves pun langsung bereaksi dengan menarik keluar Fery Ariawan. Gelandang bertahan muda, Aulia Ardli, dimasukkan untuk mengisi posisi Jusmadi.

Di menit ke-75 kericuhan terjadi dan pemain Persebaya mogok main. Mereka protes karena keputusan plin-plan wasit Abdul Malik. Usai menunjuk titik putih tanda hadiah penalti saat Fernando Soler dijatuhkan Syaefulloh dan Abdurrahman di kotak terlarang. Namun usai ia berkoordinasi dengan hakim garis, wasit meralat keputusannya. Laga pun dihentikan sekitar 10 menit karena Persebaya masuk ruang ganti sebagai tanda protes.

Setelah dirayu Bonekmania dengan nyanyian "Ayo Main" Persebaya pun bersedia melanjutkan kembali 15 menit yang tersisa. Meski wasit tak memberi penalti, mereka tetap mau melanjutkan pertandingan.

Demi mempertahankan keunggulan, Divaldo menarik keluar Otavio Dutra yang sebelumnya sempat mengantongi kartu. Jefri Prasetyo masuk menggantikannya.

Di injury time Persebaya akhirnya seolah sudah menjejakkan satu kaki mereka di final. Berawal dari kemelut usai tendangan sudut Taufiq, Mat Halil kembali mencetak gol usai menerima bola sundulan Soler. Skor 2-0 pun menutup laga ini.

Meski leg kedua masih akan dilangsungkan di Padang, namun Persebaya lebih memiliki kans untuk lolos ke final. Kalah dengan selisih satu gol saja mereka sudah dipastikan melenggang di final.

Susunan Pemain:
Persebaya: Endra Prasetya (GK), Yusuf Hamzah, Otavio Dutra, Rivelino Ardiles, Erol Iba (C), Taufiq, Jusmadi, Mario Karlovic, Mat Halil, Feri Ariawan, Fernando Soler
Pelatih: Divaldo Alves

Semen Padang: Jandia Eka Putra (GK), Abdulrahman, Saefulloh, Henki Ardiles, Tomy Rifka, Yu Hyun Ko, M Rizal, Elie Aiboy, Esteban Viscarra, Edward Wilson Junior, Ferdinand Sinaga
Pelatih: Suhatman Iman

Semifinal Piala Indonesia

Pertandingan leg pertama semifinal Piala Indonesia 2012 antara Persebaya dengan Semen Padang, Rabu (20/6/2012) berlangsung panas dan diwarnai aksi mogok selama 25 menit. Bajul Ijo akhirnya memenangkan laga ini dengan skor 2-0. Kemenangan ini membuat satu kaki Bajul Ijo berada di final.

Babak kedua baru berjalan 45 detik, Feri Ariawan mendapat kesempatan emas. Menerima umpan matang Mat Halil, Feri tinggal berhadapan dengan kiper Jandia Eka Putra. Sayang sontekannya dapat diblok Jandia. jandia lagi-lagi membuat penyelamatan gemilang saat membendung tandukan Fernando Soler, buah umpan Mat Halil menit ke-48.

Feri kembali mendapat kesempatan bagus di menit ke-50. Mendapat servis Soler, tendangan Feri justru melambung. Selama 10 menit babak kedua berjalan, Persebaya bermain sangat agresif. Mereka mencetak banyak peluang, namun penyelesaian masih lemah. Selain itu pemain juga terlalu lama membawa bola sehingga anak-anak Semen Padang dapat menutup ruang ruang tembak.

Pada menit ke-56, memanfaatkan tendangan sudut Mario Karlovic, heading Soler menghujam gawang Semen Padang. Tapi bola masih dapat diamankan kiper Jandia. Menit ke-58, Semen Padang mendapat tendangan bebas. Namun eksekusi Yusuf Hamzah melambung tinggi di atas mistar gawang.

Pada menit ke-61, Persebaya harus bermain 10 orang setelah Jusmadi menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Viscarra. Kehilangan satu pemain jangkar membuat kekuatan Persebaya timpang. Untuk menstabilkan lini tengah, Aulia Ardli dimasukkan menggantikan Feri Ariawan menit ke-68.

Sedangkan untuk menambah daya dobrak, Kabau Sirah memasukkan Mustopa Aji menggantikan Elie Aiboy. Berawal dari tendangan bebas Karlovic menit ke-73, Persebaya kembali mengancam gawang Semen Padang. Tapi untuk kedua kalinya, heading Soler dapat diamankan kiper Jandia.

Pada menit ke-75, wasit Abdul Malik menunjuk titik putih setelah Saefulloh dan Abdurrahman menjatuhkan Soler di kotak terlarang. Keputusan ini membuat wasit dikerubuti pemain Semen Padang. Setelah berdiskusi dengan hakim garis, wasit asal Samarinda ini membuat keputusan kontroversial, yakni mengurungkan penalti untuk Persebaya.

Sontak keputusan ini memantik emosi dari pemain, offisial dan suporter. Pertandingan sempat terhenti karena pemain Persebaya mogok tanding. Seluruh pemain dan offisial sudah menepi. Sedangkan di tepi lapangan, CEO Gede Widiade nampak emosional dan melakukan protes keras kepada wasit dan pengawas pertandingan.

Sementara Bonek sendiri tidak melakukan reaksi berlebihan. Mereka justru meneriakkan yel-yel yang meminta Persebaya untuk kembali bermain. Sedangkan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto juga harus turun tangan untuk menenangkan keadaan.

Setelah 16 menit terhenti, pemain Persebaya mulai memasuki lapangan. Nampak Persebaya memberi sinyal akan kembali bertanding. Sebab pelatih Divaldo Alves terlihat memberikan instruksi pada pemain. Karena terlalu lama menunggu, striker Semen Padang, Edward Wilson nampak emosional.

Ia berteriak meminta laga segera digelar. Padahal saat itu wasit yang tengah berdiskusi dengan pemain-pemain Persebaya. Setelah terhenti selama 25 menit, pertandingan kembali berlanjut. Dan Persebaya tidak mendapat penalti. Baru meninjakkan kaki, Otavio Dutra sudah besitegang dengan Wilson. Beruntung keduanya dapat dilerai oleh pemain lain.

Dutra pun memberikan instruksi untuk diganti karena konsentrasinya sudah terpecah. Posisinya pun diisi Jefri Prasetyo. Masuk sisa 15 menit, Semen Padang berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Banyak dipeluang diperoleh Ferdinand Sinaga dan Wilson, tapi kiper Endra bermain cukup baik dan mampu mengamankan gawangnya.

Pemain kedua tim nampak emosi. Berulang kali benturan-benturan kecil berujung pada aksi dorong. Pertandingan kembali terhenti di menit ke-89 setelah Jefri menyikut Viscarra. Namun wasit hanya memberikan kartu kuning. Persebaya akhirnya memastikan kemenangan 2-0 lewat gol kedua Mat Halil di menit ke-90+2. Tandukan Halil memanfaatkan bola umpan kepala Soler tak dapat dibendung Jandia.

Susunan Pemain Persebaya vs Semen Padang

Persebaya:
Endra Prasetya (GK), Yusuf Hamzah, Otavio Dutra (Jefri Prasetyo, 77), Rivelino Ardiles, Erol Iba (C), Taufiq, Jusmadi, Mario Karlovic, Mat Halil, Feri Ariawan (Aulia Ardli, 67'), Fernando Soler (Rian Wahyu, 90+2)
Pelatih: Divaldo Alves

Semen Padang:
Jandia Eka Putra (GK), Abdulrahman, Saefulloh, Henki Ardiles, Tomy Rifka, Yu Hyun Ko (Rudy, 58), M Rizal, Elie Aiboy, Esteban Viscarra, Edward Wilson Junior, Ferdinand Sinaga
Pelatih: Suhatman Iman

Kartu kuning:
Persebaya: Jusmadi (18'), Otavio Dutra (25'), Fernando Soler (45+2), Yusuf Hamzah (54'), Jefri Prasetyo (89')
Semen Padang: Esteban Viscarra (62')

Kartu Merah:
Jusmadi (61')

Wasit: Abdul Malik (Samarinda)

PSSI diminta benahi wasit nasional

Manajemen Persebaya dan Semen Padang meminta PSSI melakukan pembenahan terhadap wasit yang bertugas di Liga Primer Indonesia maupun Piala Indonesia 2012.

CEO PT Persebaya I Gde Widiade di Surabaya, Rabu, berharap pengelola liga, yakni PT LPIS bisa mengubah semua pengadil di lapangan yang terbukti memimpin dengan tidak adil.

"Salah satunya Wasit Abdul Malik yang memimpin Persebaya melawan Semen Padang. Semua melihat bagaimana kualitasnya," ujar dia kepada wartawan yang ditemui usai pertandingan.

Pada laga yang dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu sore, wasit asal Samarinda tersebut memberi keputusan kontroversial. Pada menit ke-75, dia menunjuk titik putih usai melihat Fernando Soler dilanggar di kotak terlarang.

Namun, keputusannya berbalik dan memberikan keuntungan kepada Semen Padang usai melakukan konsultasi dengan hakim garis. Tentu saja keputusan tersebut memantik reaksi keras kubu Persebaya hingga pertandingan terhenti sekitar 25 menit.

"Saya yang meminta pemain tidak melanjutkan pertandingan. Kami benar-benar kecewa terhadap kinerja wasit. Akan tetapi, karena saya dibujuk Kapolrestabes agar melanjutkan pertandingan, kami siap dan menghormatinya," tutur I Gde.

Pihaknya sendiri juga tidak mempermasalahkan hasil akhir karena merasa dicurangi wasit. Ia juga bersimpati terhadap Bonek Mania yang jauh-jauh menonton pertandingan dengan membayar tiket. Namun, mendapat suguhan pertandingan tidak menarik karena keputusan wasit.

Reaksi tidak kalah keras terhadap wasit juga dilancarkan kubu Semen Padang. Manajer Semen Padang Asdian juga berang terhadap beberapa keputusan pengadil lapangan.

"Tidak hanya ini saja. Berkali-kali keputusan wasit merugikan tim sehingga berbuah protes. Kami melihat ini karena sumber daya manusianya yang kurang baik di perwasitan Indonesia," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tidak akan melancarkan protes secara tertulis ke PSSI. Ini karena PSSI sudah melihatnya di media massa.

"Kami tidak akan pernah protes resmi. Lagi pula PSSI pasti tahu melalui media massa," papar Asdian.

Persebaya menang 2-0 atas Semen Padang di Piala Indonesia

Persebaya berhasil menundukkan Semen Padang dengan skor 2-0 dalam  semifinal leg pertama Piala Indonesia 2012 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu.

Dua gol kemenangan Persebaya dicetak Mat Halil pada menit 11 dan 90. Dengan hasil ini, Persebaya hanya butuh hasil seri atau minimal kalah satu gol ketika menghadapi tuan rumah Semen Padang di Stadion Agus Salim pada 27 Juni 2012.

Pelatih Persebaya Divaldo Alves menyambut gembira hasil ini. Dengan mengantongi dua gol maka beban pemainnya bermain di putaran kedua agak sedikit berkurang.

"Tapi kami tidak bisa lengah. Di lapangan, apapun bisa terjadi. Kami tetap ingin memaksimalkan pertandingan dan menembus final turnamen kali ini," ujar pelatih asal Portugal tersebut kepada wartawan usai pertandingan.

Sedangkan Manajer Semen Padang Asdian mengakui kekalahan timnya dan mengucapkan selamat kepada Persebaya.

Ia ingin pemainnya segera melupakan hasil akhir dan berkonsentrasi menyambut laga leg kedua. "Kekalahan harus segera dilupakan dan pemain kami minta konsentrasi di leg kedua. Target kami di Piala Indonesia juga tidak bisa dikatakan main-main, apalagi sudah di semifinal," katanya.

Jalannya pertandingan berlangsung menarik. Tuan rumah yang berusaha menang dengan jumlah gol besar berusaha menyerang sejak wasit meniupkan peluit "kick off".

Baru dua menit berjalan, striker Persebaya Fernando Soler mengancam melalui tendangan kaki kanannya dari sisi kanan. Sayang tendangannya masih mengenai mistar. Begitu juga tendangan kerasnya dari dalam kotak pinalti yang hanya menerpa tiang.

Semenit berselang, Mat Halil berhasil mengoyak jala Semen Padang yang dikawal Jandia Eka Putra. Menerima umpan terobosan dari Feri Ariawan, pemain yang dulu beroperasi sebagai bek kiri tersebut sukses menembus gawang.

Semen Padang bukannya tanpa peluang. Melalui trisula Ferdinan Sinaga, Edward Wilson Junior, dan Esteban Viscara berkali-kali membuat kiper Persebaya Endra Prasetya jatuh bangun menyelamatkan gawangnya.

Pada babak kedua, pertandingan sempat terhenti di menit 75. Pemicunya dimulai saat wasit Abdul Malik memberikan pinalti untuk Persebaya setelah Soler dilanggar di kotak terlarang.

Namun keputusan tersebut berubah usai pemain Semen Padang protes dan berkonsultasi dengan hakim garis. Wasit asal Samarinda itupun urung memberikan tendangan pinalti dan membuat kubu Persebaya berang.

Manajemen Persebaya menarik semua pemainnya dan enggan melanjutkan permainan. Namun, sisa 15 menit terakhir dilanjutkan kembali dan Persebaya sukses menggandakan keunggulan melalui sundulan Mat Halil menerima umpan Soler pada menit 90.

Semen Padang Juga Kecewa Wasit

Tak hanya kubu Persebaya saja yang kecewa dengan wasit, Semen Padang juga menyatakan hal serupa. Menurut Manajer Asdian, janji PSSI untuk memperbaiki kualitas wasit ternyata belum terlihat hasilnya. Pengadil masih banyak mendapat kritik karena membela salah satu tim.

Kepada wartawan usai pertandingan, Rabu (20/6/2012) petang, Asdian menjlentrehkan beberapa catatan terkait kepemimpinan wasit Abdul Malik asal Samarinda. "Harusnya wasit bertanya pada hakim garis dulu sebelum memutuskan itu penalti," terangnya.

Catatan ini dipicu keputusan wasit Abdul Malik yang menghadiahkan penalti untuk Persebaya di menit ke-75. Namun setelah mendapat komplain dari pemain Semen Padang, wasit pun kemudian bertanya pada hakim garis. Hasil diskusi inilah yang kemudian memustuskan untuk menganulis keputusan itu. Pemain Persebaya pun emosi dan kecewa. Pertandingan sempat terhenti selama 25 menit.

Menariknya, di bawah pimpinan wasit yang sama, Semen Padang pernah mengalami kejadian serupa ketika bertanding lawan Persema, Mei lalu. "Kejadiannya sama waktu kita lawan Persema. Mereka juga tunjuk titik putih, tapi keputusannya akhirnya diubah. Wasit juga sama seperti yang memimpin hari ini," ungkapnya.

Poin kedua, Semen Padang menyebut wasit tidak melindungi pemainnya. "Saat pertandingan diteruskan, banyak pemain kami yang dilanggar. Tapi wasit diam saja. Mungkin wasit takut," ucapnya.

Untuk kesekian kalinya, Semen Padang meminta PSSI memperbaiki kualitas wasit. "Kedepan kami berharap perbaikan wasit. Dari sisi usia, maksimal 45 tahun. Tapi ini banyak yang lebih. Kita berharap ini di dengar oleh LPIS," pungkasnya.

Persebaya VS Semen Padang Sepi penonton

Label semifinal Piala Indonesia rupanya tidak cukup untuk membuat bonek berbondong-bondong datang ke Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (20/6/2012) sore ini.Nyatanya, laga Persebaya menghadapi Semen Padang di GBT sore ini, sepi penonton. Jumlah penonton sangat minim, perhitungan kasar Surya hanya berkisar 1.000-an saja.
Bahkan, jumlah penonton yang datang lebih minim dari babak ketiga Piala Indonesia, saat Persebaya menjamu PSLS Lhokseumawe.
Padahal, laga ini sangat krusial buat Persebaya. Bila kalah, maka peluang Persebaya lolos ke final PI sangat berat, karena leg kedua berlangsung di kandang Semen Padang.

Persebaya Kecewa Berat Wasit Abdul Malik

Kepemimpinan wasit Abdul Malik mendapat protes keras dari pihak Persebaya. Menurut pelatih Divaldo Alves, wasit asal Samarinda ini banyak membuat keputusan yang merugikan timnya. Baik itu masalah penalti, maupun kartu kuning. "Saya bahagia dan bangga karena Persebaya menang. Tapi saya juga kecewa dengan kepemimpinan wasit," kata Divaldo usai pertandingan, Rabu (20/6/2012) petang.

Menurut pelatih asal Portugal ini,  Persebaya harusnya mendapatkan tiga penalti. Dua terjadi di babak pertama saat Saepulloh melakukan handball dan pelanggaran terhadap Soler, serta di babak kedua saat Soler dijatuhkan Saepulloh dan Abdurrahman pada menit ke-75. Kejadian inilah yang memantik emosi pemain dan offisial Persebaya, sehingga laga sempat terhenti selama 25 menit. "Posisi dia lebih dekat dari pada linesman. Jaraknya kurang dari 10 meter, harusnya ia bisa mengambil keputusan sendiri," lanjutnya.

"Selain itu coba kalian hitung, berapa kartu untuk kita dan berapa kartu untuk lawan. Mereka cuma dapat satu," imbuh mantan pelatih Persijap ini.

Setelah terhenti selama 25 menit, konsentrasi pemain Persebaya terpecah. Mereka mudah tersulut emosi. Terkait hal ini Divaldo memiliki alasan tersendiri. "Logikanya seperti ini. Kalau saya masuk rumah kamu, dan saya mau rampok. Reaksi kamu gimana, marah atau tidak? Pasti marah kan!" tegasnya.

"Saya tidak tahu. Kalau lihat video pertandingan kita dari awal musim, wasit selalu incar Persebaya, baik itu ketika main di Surabaya maupun luar Surabaya," paparnya. Mengenai penampilan pasukannya, Divaldo mengaku cukup puas. Menurutnya, seluruh pemain Persebaya bermain bagus.