Senin, 09 Juli 2012

Dua Laga Terakhir Jadi Penentuan Nasib Divaldo?

Jalan Persebaya mengarungi kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/2012 mulai menemukan titik akhir. Bajul Ijo tinggal menyisakan dua laga, lawan PSMS (11 Juli) dan Arema (14 Juli). Kabarnya, dua laga inilah yang akan menentukan nasib Divaldo Alves.

Musim ini, Persebaya harus rela memperpanjang puasa mereka akan gelar. Secara keseluruhan, prestasi Divaldo tak terlalu buruk. Bermodalkan tim tanpa pemain bintang, racikan Divaldo memang sempat kedodoran di awal musim. Bahkan Persebaya takluk di tangan Semen Padang di laga home pertama mereka.

Namun bagai mesin diesel, perlahan tapi pasti peforma Persebaya mulai menanjak. Baru-baru ini, Persebaya mencatatkan 10 pertandingan tanpa kalah. Sayang catatan itu buyar di tangan Semen Padang pada pertandingan ke-11. Sayang langkah itu sudah terlambat.

Persebaya terlanjur tertinggal jauh dari kampiun IPL, Semen Padang. Kabau Sirah pula yang membuyarkan impian Bajul Ijo untuk merengkuh markota turnamen Piala Indonesia.  Melihat kondisi ini, bukan tidak mungkin manajemen akan mengevaluasi kinerja Divaldo selama semusim. Divaldo diikat Persebaya selama semusim.

Dan oleh CEO Gede Widiade, tim racikannya ditargetkan menjadi juara. Sayang ambisi Gede tak dapat terlaksana musim ini. Dari informasi yang dihimpun, dua pertandingan terakhir lawan PSMS dan Arema adalah ujian terakhir pelatih asal Portugal itu.

Ketiga dikonfirmasi Gede belum mau berbicara banyak mengenai masa depan Divaldo. "Saya belum bisa memutuskan. Kita lihat saja nanti," kata Gede kepada wartawan.

Namun sinyal untuk mempertahankan Divaldo cukup kuat. Sebab, bagi Gede, apa yang dilakukan Divaldo musim ini sangat maksimal dan memuaskan. Apalagi, Persebaya musim ini bukan tim bertabur bintang. "Coba bandingkan dengan tim lain. Kalau kami bisa ada di papan atas saat kompetisi berakhir, bagi saya tim ini sangat hebat," pungkas Gede.

Persebaya Merasa Masih Nyaman

Gagal mempersembahkan gelar juara tidak membuat pelatih Persebaya, Divaldo Alves terancam dipacat. Tapi Divaldo kini sedang dihadapakan tantangan berat yakni harus menang didua laga sisa. Jika tidak maka kemungkinan besar, situasinya akan berbeda. Sebab setelah gagal mendapat gelar juara, mau tidak mau Persebaya harus finis di posisi runner up kompetisi Indonesia Premier Legue (ISL).
Pertandingan terdekat, Bajul Ijo akan berhadapan dengan tim lemah PSMS Medan, Rabu (11/7) di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Meski Persebaya tidak bisa memainkan sejumlah pemain pilarnya seperti Fernando Soler, Walter Brezuela, Erol Iba (cedera), serta Andik Vermansyah dan Fasta Biqul Khoirot sedang membela timnas U-22 pra piala Asia. Tapi Persebaya tetap diunggulakn untuk meraih poin penuh. PSMS Medan baru saja dibekuk Arema di kandfangnya sendiri dengan skor 1-3.
Musim ini, Persebaya memang puasa gelar. Tapi pertanyaannya, apakah manajeman Bajul Ijo akan mendepak Divaldo Alves karena gagal meraih gelar juara? Kemungkinan itu memang besar, sebab tim sekelas Persebaya tidak bisa bersaing dengan tim sekelas Semen Padang dan Persibo Bojonegoro adalah pencapaian yang buruk.
Jika dibanding dengan kedua tim itu atau umumnya dengan peserta IPL lainnya, kualitas pemain yang dimiliki Persebaya sebenarnya cukup mumpuni seperti Andik Vermansyah, Rendi Irawan, Erol Iba, Otavio Dutra, M Taufik, dll.  Tidak salah jika Permain Persebaya menjadi langganan untuk perkuat tim nasional.
Jadi, tidak salah jika tim racikan Divaldo Alves ini ditarget juara. Namun seiring kegagalan juara, CEO Persebaya, Gede Widiade, beralasan bahwa kegegalan timnya dikarenakan tidak mempunyai pemain bintang.
Bahkan sampai saat ini, manajemen Persebaya sedang asik dengan pencapaian yang diraihnya. Itu terlihat, sampai saat ini belum ada sinyal untuk mendepak Divaldo. Menurut Gede, apa yang dilakukan Divaldo musim ini sangat maksimal dan memuaskan. "Coba bandingkan dengan tim lain. Kalau kami bisa ada di papan atas saat kompetisi berakhir, bagi saya tim ini sangat hebat. Persebaya di musim ini bukan tim bertabur bintang," kata Gede.
Dari informasi yang dihimpun, dua pertandingan terakhir lawan PSMS dan Arema adalah ujian terakhir pelatih asal Portugal itu. Terkait hal itu Gede belum mau berbicara banyak mengenai masa depan Divaldo. "Saya belum bisa memutuskan. Kita lihat saja nanti," tambah Gede kepada wartawan.
Divaldo Alves saat ini mengaku sedang konsentrasi untuk pertandingan PSMS Medan. Mantan pelatih Persijap Jepara itu harus bisa menyapu bersih dua laga sisa untuk memastikan diri sebagai tim terbaik kedua di IPl setelah Semen Padang. “Pertandingan melawan PSMS penting bagi kami. Sebab, kami harus menjaga posisi kami di nomor dua. Penting bagi kami karena suporter tentu tidak ingin melihat kami kalah atau seri ketika main di Surabaya di pertandingan terakhir,” bebernya.

Bonek Janji Tak Balas Dendam ke Aremania

Bonek Lumajang akan terus mencari oknum pelaku corat coret markasnya dengan tulisan provokatif. Puluhan Bonek Lumajang, usai berkumpul di markasnya di Jl. Jenderal MT. Hariyono No. 1927 Joyudan, menyepakati akan mencari pelaku seperti memburu teroris, apakah provokator atau oknum Aremania.

"Teman-teman saya minta tenang dan jangan terpancing provokasi," kata Mursid, Koordinator Densus Bonek Lumajang (DBL), Sabtu (07/07/2012).

Dia mengatakan, Bonek harus menyikapi secara dewasa, aksi tindak tidak terpuji oleh orang yang belum diketahui. Sehingga, untuk mengetahui pelaku harus melacak dan mencari teroris seperti polisi. "Sakit memang, beruntung tidak sampai merusak barang," ujarnya.

DBL menginstruksikan pada puluhan anggotanya di 21 kecamatan di Lumajang untuk memasang mata dan telinga, siapa aktor corat-coret markasnya dengan pillok dengan tulisan 'Arema'. "Sambil mencari pelaku, kita akan cat ulang markas ini," ungkap Mursid.

DBL berharap tidak ada aksi balas dendam, karena Aremania di Lumajang didominasi anak-anak kecil memakai kaos Arema. "Sudah saya intruksikan pada temen-temen jangan terprovokasi atau main hakim sendiri bila ada oknum Arema ketahuan," jelasnya.

Tanpa Soler, Lini Depan Keropos

Persebaya Surabaya mengalami kerugian besar menjelang akhir kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Menyusul cederanya tiga penggawa inti, Fernando Soler, Walter Brizuela, dan Erol Iba, Green Force bisa saja pincang saat berjumpa dengan PSMS Medan Rabu (11/7) mendatang.

Padahal tim besutan Divaldo Alves ini punya misi menjadi runner up Indonesian Premier League (IPL) setelah gagal menjadi kampiun. Menyisakan dua pertandingan saja, poin Persebaya harus bersaing dengan Persiba Bantul (sisa satu laga), Persibo Bojonegoro (dua laga), dan Arema Malang (empat laga).

Pelatih Persebaya Divaldo Alves tetap optimistis meraih posisi dua besar meski tiga pilarnya belum ada kepastian bakal turun. "Kami harus bisa menyapu bersih dua pertandingan sisa. Kalau itu sukses dilakukan, Persebaya bisa mencapai poin 41. Dan itu angka aman," kata Divaldo.

Boleh saja rasanya mantan pelatih Persijap Jepara itu menginginkan demikian. Namun kehilangan tiga pemain, terutama Soler memang meresahkan Persebaya. Faktanya pemain asal Argentina itu menjadi bomber tersubur dengan koleksi 15 gol di semua pertandingan yang dijalani bersama Persebaya. Sembilan di IPL, dua di Piala Indonesia, dan empat gol saat berjumpa tim Malaysia Negeri Sembilan FA.

Soler saat ini dalam pengawasan fisioterapis Persebaya, M.Yanizar. Pemain berusia 34 tahun itu memiliki masalah dengan otot aduktor kaki kanan. Izar, sapaan Yanizar, sendiri tak berani menggaransi kalau Soler akan pulih 100 persen dan bermain lawan PSMS.

"Cedera Erol (cedera hamstring kaki kanan), Walter (cedera otot quadrisep kaki kanan), dan Soler terjadi karena jadwal kompetisi yang padat Juni lalu. Ya, di IPL dan Piala Indonesia. Tim bermain 10 kali dalam waktu 30 hari. Kalau dirata-rata, setiap tiga hari sekali, Persebaya main. Istirahat kurang," ujar Izar.

Nah, skuad Divaldo musim ini boleh dibilang tak memiliki kedalaman. Artinya ketimpangan kualitas pemain inti dan cadangan begitu besar. Diluar sebelas pemain inti, hanya lima pemain yang kerap diturunkan dari 25 pemain yang ada.

Yakni Dedi Iman (kiper), Jefri Prasetyo (bek), Rendi Irwan (gelandang), Feri Ariawan (penyerang), dan Ryan Wahyu (penyerang). Sisanya hanyalah pemain penghangat bangku cadangan.

Sabtu, 07 Juli 2012

Cedera, Trio Persebaya Kemungkinan Absen Lawan PSMS

Trio pemain Persebaya, Walter Brizuela, kapten Erol Iba dan striker andalah, Fernando Soler hampir pasti absen di pertandingan kontra PSMS, Rabu (11/7/2012) mendatang. Ketiganya mengalami cedera dan harus istirahat untuk menjalani perawatan.

Selama dua hari terakhir, ketiga pemain ini menjalani perawatan serius dengan pengawasan dari fisioterapis Persebaya, M Yanizar Lubis dan dokter tim, dr Heri Siswanto. Soler dan Brizuela bahkan sudah menjalani ultrasonografi (USG) empat dimensi di RS Husada Utama.

Dari hasil pemeriksaan dan terapi selama dua hari, dipastikan jika Erol, Brizuela dan Soler akan absen untuk pertandingan lawan PSMS mendatang. Kepastian itu disampaikan langsung Yanizar. "Tiga-tiganya belum bisa main, Mas. Masih dalam perawatan," kata Izar, sapan akrab Yanizar.

Kepada beritajatim.com, Jumat (6/7/2012) pagi, Izar mengungkapkan, Erol mengalami cedera hamstring, Brizuela cedera otot quadrisep dan Soler mengalami masalah di otot adduktor kaki kanannya. "Kita baru saja melalui jadwal yang padat, jadi wajar jika ada pemain yang cedera," imbuhnya.

Peran dua dari tiga pemain, yakni Erol Iba dan Fernando Soler memang vital di tim Persebaya. Erol adalah bek kiri tak tergantikan. Sebab dia merangkap sebagai kapten tim. Sedangkan Soler adalah top skor Persebaya saat ini.. Meski baru bergabung di paruh kedua, striker Argentina sudah mencetak total 15 gol di demua ajang.

Sementara peran Brizuela tak terllau penting di lini tengah. Sebab selama ini Brizuela seolah menjadi pelengkap kuota pemain asing saja. Bahkan ia juga sering kali kalah bersaing dengan pemain lokal, Jusmadi yang selalu tampil impresif di semua pertandingan.

Persebaya 'Bedol Desa'

Pertandingan Fabregas and Friends kontra Tim Nasional (Timnas) Garuda ternyata menyedot banyak elemen di Persebaya. Tak hanya dari unsur pemain, pelatih Persebaya Divaldo Alves juga dilibatkan dalam pertandingan ini.
Persebaya ibarat melakukan 'bedol desa' untuk pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/7/2012) sore nanti. Sebab tak cuma menyumbang lima pemain, tapi pelatih Divaldo Alves juga ikut berpartisipasi.
Rinciannya, tiga pemain masuk dalam Timnas Garuda. Mereka adalah, Endra Prasetya, Taufiq dan Rendi Irwan. Sedangkan Otavio Dutra dan Mario Karlovic akan bermain untuk Fabregas and Friends.
Selain Cecs Fabregas, tim ini juga diperkuat Anton Ferdinand, Djibril Cisse dan David May. Tim ini akan diarsiteki pelatih Persebaya, Divaldo Alves. Menurut asisten pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, pertandingan ini tak berdampak ke tim.
"Tidak ada masalah. Sebab pertandingan lawan PSMS masih cukup lama," kata Ibnu kepada beritajatim.com, Kamis pagi. Perlu diketahui, pertandingan lawan PSMS akan digelar, 11 Juli nanti.

Hadapi PSMS, Persebaya Tanpa 5 Pilar

Menjelang usainya kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Persebaya harus menjalani pertandingan lawan PSMS Medan, Rabu (11/7) tanpa lima pilarnya. Dua pemain sedang membela timnas, sedangkan tiganya terbalut cedera. keadaan ini akan semakin memberatkan Persebaya untuk merealitasisakn target duduk di posisi runner up.
Lima pemain Bajul Ijo yang kemunkinan besar absen adalah, Walter Brezuela, Erol Iba, dan sang predator; Fernando Soler karena cedera. Sementara yang sudah pasti absen adalah Andik Vermansyah dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot sedang membela tim Merah Putih di ajang pra Piala Asia di Riau.

Tanpa lima punggawanya itu, Persebaya terancam ompong, sebab sepanjang kompetisi musim ini di gelar para pemain itu menjadi tulang punggung tim Bajul Ijo. Berkat ketajamannya,  Fernando Soler berhasil menjadi bintang hanya dengan setengah  musim saja.

Meski baru bergabung di paruh kedua, striker Argentina sudah mencetak total 15 gol di semua ajang.Sementara peran Brizuela tak terllau penting di lini tengah. Sebab selama ini Brizuela seolah menjadi pelengkap kuota pemain asing saja. Bahkan ia juga sering kali kalah bersaing dengan pemain lokal, Jusmadi yang selalu tampil impresif di semua pertandingan.

Sementara Erol Iba adalah pemimpin rekan-rekannya di tengah lapangan. Sedangkan Andik Vermansyah tidak perlu diragukan lagi jasanya pada tim kebanggaan Bonekmania ini.  “Soler, Walter, dan Erol belum bisa main. Ketiganya masih dalam perawatan,” kata fisioterapi Persebaya, M Yanizar Lubis.

Dari hasil pemeriksaan dan terapi selama dua hari, dipastikan jika Erol, Brizuela dan Soler akan absen untuk pertandingan lawan PSMS mendatang. Kepastian itu disampaikan langsung Yanizar.
Ketiganya mengalami cedera dan harus istirahat untuk menjalani perawatan.

Selama dua hari terakhir, ketiga pemain ini menjalani perawatan serius dengan pengawasan dari fisioterapis Persebaya, M Yanizar Lubis dan dokter tim, dr Heri Siswanto. Soler dan Brizuela bahkan sudah menjalani ultrasonografi (USG) empat dimensi di RS Husada Utama.

Izar Menjelaskan, Fernando Soler mengalami gangguan di otot  adduktor kaki kanannya,  Erol mengalami cedera hamstring, sedangkan Brizuela cedera otot quadrisep. "Kita baru saja melalui jadwal yang padat, jadi wajar jika ada pemain yang cedera," imbuhnya.

Tiga pemain itu mengalami cedera saat Persebaya menghadapi Persiraja Banda Aceh, Senin (2/7) lalu. Walter di paksa keluar lapangan di babak kedua, sementara Erol dan Soler tetap dipaksa melanjutkan pertandingan meski beberapa kali terjatuh di lapangan.

Jelang Uji Coba Lawan Persebaya, Park Ji-Sung Akan Jalani Tes Medis Bersama QPR

Kemungkinan Park Ji-sung tampil bersama Queens Park Rangers dalam turnya di Malaysia dan Indonesia, salah satunya menghadapi Persebaya IPL, pada bulan ini makin mendekati kenyataan setelah gelandang asal Korea Selatan itu bakal menjalani tes medis, Senin (9/7).

Manchester United bakal menerima £2,5 dari harga yang ditawarkan sebesar £5 juta. Tapi QPR akan mendapat tambahan £2,5 juta lagi jika tidak terdegradasi dari Liga Primer Inggris.


 Park, yang mendapatkan bayaran £70 ribu tiap pekannya di United, bakal menjadi pemain bergaji tertinggi di Loftus Road sekaligus membantu klub milik Tony Fernandes ini menjadi merk global. Namun Park terlebih dahulu harus lolos tes medis sebelum menuntaskan transfernya.

Pemain berusia 31 tahun itu jarang dimainkan pada musim lalu, karena menderita cedera hamstring dan engkel. Ketika dimainkan saat menghadapi derby Manchester, setelah absen di tujuh laga sebelumnya, namun akhirnya ditarik keluar ketika pertandingan menyisakan 30 menit.

Fernandes telah berinvestasi besar-besaran sejak mengambil alih kepemilikan saham pada Agustus lalu dengan merekrut pemain seperti Joey Barton, Bobby Zamora dan Djibril Cisse.

Namun bila mampu mendatangkan Park, maka akan makin menambah nilai profil klub di kawasan Asia, dimana pengusaha asal Malaysia tersebut mengendalikan operasional penerbangan AirAsia.

Manajemen QPR sudah mengundang wartawan untuk menghadiri sesi press conference, Senin (9/7). Rumor juga menyebutkan undangan itu sekaligus mengungkapkan rencana mereka tentang stadion baru.

“Rapat stadion yang sempurna. Wow. Sungguh hebat. Akan segera mengumumkannya secara besar-besaran. Berharap bisa bertemu Amit [Bhatia, wakil ketua] dalam beberapa jam mendatang untuk berbicara dengannya. Wow,” demikian tulis Fernandes melalui akun Twitter-nya awal pekan ini.

“Stadion akan berlokasi di London barat. Tidak akan kehilangan atmosfernya. Banyak yang harus dikerjakan, dan banyak tantangan. Tapi ini langkah awal yang hebat''.

Park Ji-Sung Perkuat QPR Di Surabaya?

Laga Persebaya kontra Queen Park Rangers (QPR) yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) diperkirakan bakal meriah. Pasalnya, Park Ji-Sung dikabarkan bakal perkuat QPR. Lho? Ya, spekulasi ini menyeruak seiring dengan gabungnya Park dari Manchester United ke QPR.

"Kami juga menunggu konfirmasi soal itu. Kalo memang udah deal gabung, saya kira Park akan dibawa serta. Itu sesuai komitmen mereka (QPR) yang akan bawa skuad terbaiknya," terang juru bicara LPIS, Abi Hasantoso.


 Kubu QPR kabarnya menyetujui mahar £5 juta untuk memboyong gelandang 31 tahun ini ke pelukan The Hoops, julukan QPR. Saat ini, arsitek QPR yang juga legenda United, Mark Hughes terbang ke Korea Selatan untuk menuntaskan nego dengan sang pemain.

Park Ji Sung adalah pemain Asia yang paling sukses di dunia. Ia memenangkan empat gelar Premier League, tiga Piala Liga, satu gelar Champions League dan satu gelar Club World Cup. Seluruh prestasi itu ia dapat dengan The Red Devils, julukan Manchester United.

Mantan kapten Tim Nasional Korea Selatan ini pertama didatangkan dari  PSV Eindhoven 2005 lalu. Bersama klub pemegang gelar terbanyak di Inggris ini, Park mencetak 134 caps dan 19 gol. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Korea tahun 2010 lalu.

Park Ji Sung Perkuat QPR Lawan Persebaya?

Surabaya - Pemain Korea Selatan yang sukses merumput di Liga Inggris, Park Ji Sung dikabarkan akan datang ke Surabaya. Hanya saja Ji Sung datang bukan berstatus pemain Manchester United, melainkan Queens Park Rangers.
QPR akan bersua Persebaya, 23 Juli mendatang di Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai upaya klub milik pengusaha Malaysia, Tony Fernandes, mendekatkan klub yang berbasi di London itu ke Asia.
Saat ini, kubu QPR dikabarkan telah meminang Park Ji Sung dengan mahar 5 juta poundsterling. Saat ini, arsitek QPR yang juga legenda MU, Mark Hughes terbang ke Korea Selatan untuk menawarkan bayaran 60 ribu poundsterling (sekitar Rp2,24 miliar) per pekan.
Jika kesepatakan itu sudah bulat, bukan tidak mungkin Park akan turut diboyong ke Surabaya.
Park Ji Sung adalah pemain Asia yang paling sukses di dunia. Ia memenangkan empat gelar Premier League, tiga Piala Liga, satu gelar Champions League dan satu gelar Club World Cup. Seluruh prestasi itu ia dapat dengan The Red Devils, julukan Manchester United.
Mantan kapten Tim Nasional Korea Selatan ini pertama didatangkan dari PSV Eindhoven 2005 lalu. Bersama klub pemegang gelar terbanyak di Inggris ini, Park mencetak 134 caps dan 19 gol. Ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Korea tahun 2010 lalu.

Persebaya IPL Terancam Retak

Persebaya 1927 terancam retak di akhir kompetisi ini, sebab Gede Widiadea selaku COE mulai geram dan mengancam akan mundur. Alasan mundurnya Gede ini karena ia merasa tidak mendapatkan wewenang penuh untuk memimpin Bajul Ijo—julukan Persebaya. Padahal ia selama ini telah membuat Persebaya tidak kekurangan dana.
Meski telah banyak berkorban, ternyata Gede mengaku tidak mendapat kewenangan memberikan masukan demi kemajuan tim. “Selama ini saya memang seperti tidak mendapat wewenang penuh. Contoh sederhana saja, soal pemilihan pemain. Padahal, saya harus cari dana segar buat menyelamatkan tim ini, dan itu tidak mudah,” katanya.
Meski begitu, ia masih ingin mengabdikan diri pada tim kebanggaannya, Persebaya untuk lebih memajukan di musim-musim selanjutnya. Tapi dengan syarat, di musim depan ia bisa lebih lelusa untuk mengambil kebijakan-kebijakan . “Kalau musim depan masih seperti itu, saya lebih mundur saja,” ujar Gede.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu terdorong untuk membangun tim kebanggaan kota Surabaya itu dengan ikhlas, tiada tujuan lain selain memajukan persepakbolaan Surabaya khususnya. Sebagai salah satu pemilik tim internal PSSI Surabaya, Gede merasa tergerak untuk mengambil alih Persebaya, yang menurutnya sudah hampir limbung di tengah jalan.
“Saya ini hanya ingin menyelamatkan Persebaya, sebagai tim kebanggaan warga Surabaya. Tapi, kalau tidak ada ketegasan soal apa hak dan wewenang saya di Persebaya, buat apa lagi. Yang jelas, saya tidak mau lagi pegang tim yang isinya peninggalan orang,” keluh pria yang juga berprofesi pengacara ini.
Ancaman Gede itu memang bukan gertak sambal belaka, sebab saat ini ia mulai menyusun laporan pertanggungjawaban, untuk diserahkan ke konsorsium. Bersama laporan itu pula, Gede membuat proposal, untuk rencana yang disiapkannya dalam memimpin Persebaya musim depan.
Tapi jika proposalnya itu tidak disetujui, maka ia akan memilih mendur. Untuk deketahui, bonus yang mengalir ke kantong para pemain selama ini adalah dari dirinya. “Semua sudah saya evaluasi, termasuk komposisi tim musim depan. Kalau saya tetap ditunjuk, dan saya punya kewenangan penuh, saya akan bangun tim ini lebih baik,” pangkas Gede.

Markas Bonek Dirusak Oknum Arema

Lumajang - Markas Suporter Persebaya Surabaya, Bonek Lumajang dirusak dan dicorat coret tulisan Arema dan kata-kata provokatif.
Akibatnya, sejumlah Bonek Lumajang geram dengan ulah pelaku yang diduga oknum Aremania itu.
Markas Bonek Lumajang di Jl. Jendral Hariyono No. 1927 Kelurahan Joyudan geger karena tulisan provokatif pada pintu dan tembok. Tulisan provokatif di pintu berbunyi "Bonek Jancok" dan di tembok depan "Arema" dengan menggunakan pilok biru.

"Kami kaget, tiba-tiba markas kami ada tulisan biru," kata Mursid, koordinator Bonek Lumajang, Jumat (06/06/2012).

Dia mengatakan, serangan pada Bonek Lumajang yang diduga dilakukan oleh oknum Aremania terjadi pada Rabu malam. Sehingga baru diketahui Kamis dini hari. "Kami kecolongan dan mengecam tindakan vandalisme," ungkapnya.

Kini Bonek Lumajang berkumpul untuk melacak siapa pelaku perusakan markasnya dengan mengerakan anggota. "Kami akan selidiki, apakah ini ulah Aremania atau provokator," pungkas Mursid.

Kamis, 05 Juli 2012

Tiga Pemain Persebaya Cedera

Seusai libur dua hari,Persebaya kembali menjalani latihan di Lapangan Karaggayam,Kamis (5/7).Sayangnya,latihan terasa hambar karena hanya diikuti 14 pemain.Delapan pemain pilar absen, termasuk Pelatih Divaldo Alves.

Menghilangnya delapan pemain bukan lantaran indispliner.Lima di antara mereka bergabung dalam laga ekshibisi timnas Indonesia Garuda melawan Cecs Fabregas and Friends di Gelora Bung Karno,Jakarta, tadi malam.Mereka adalah Endra Prasetya serta dua gelandang Taufiq dan Rendi Irwan.Ketiga pemain sudah menjadi pilar timnas saat berlaga di Turnamen Al Nakbah,Palestina.

Sementara dua pemain asing Persebaya,Otavio Dutra dan Mario Karlovic,ikut dalam tim Fabregas and Friends.Keduanya,selain bermain bersama bintang Spanyol Febregas,juga akan satu kostum dengan dua pemain klub Inggris,Queen Park Rangers (QPR), Djibril Cisse dan Anton Ferdinand.

Dalam laga itu,bukan hanya lima pemain terpanggil, melainkan Pelatih Persebaya Divaldo Alves terlibat juga menangani tim Fabregas and Friends.“Semua sudah berangkat ke Jakarta.Ada yang bela timnas,ada juga yang ikut tim Fabregas,”ujar Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan yang memimpin latihan,kemarin.

Sementara tiga pemain lain belum bisa ikut berlatih karena masih mengalami cedera.Ketiga pemain tersebut adalah Fernando Soler,Walter Brizuela,dan kapten tim Erol Iba.Saat ini,ketiganya masih menjalani terapi pemulihan kondisi didampingi fisioterapis M Yanizar dan dokter tim Persebaya,dr Heri Siswanto.

Menurut Ibnu,absennya sejumlah pemain dalam latihan kemarin tidak akan mengganggu persiapan menghadapi PSMS dalam lanjutan Indonesian Primer League (IPL).Sebab,laga baru akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya,Rabu (11/7).“Tidak ada masalah,kemungkinan tiga pemain yang cedera juga akan sembuh,”ucapnya. Dalam latihan kemarin,pemain Persebaya tidak diberikan porsi terlalu berat.

Sebab,kondisi fisik pemain Bledug Ijomasih belum pulih.“Latihan kami fokus untuk mengembalikan kondisi pemain.Semua masih capek.Jadi,perlu pengembalian kondisi.Baik mental dan fisik harus normal lagi,”ungkap Ibnu. Persebaya sendiri masih menyisakan dua laga lagi sebelum kompetisi IPL berakhir.

Setelah melawan PSMS akan menghadapi laga panas bertandang ke markas Arema Malang.Meski sudah dipastikan gagal meraih gelar juara,Persebaya tetap akan tampil ngotot. Sebab,Persebaya masih mengincar posisi runner-up. Saat ini,Persebaya memang masih berada di peringkat 2 dalam klasemen IPL.Namun, mereka belum berarti aman karena masih bisa dikejar Persema Malang,Persibo, ataupun Arema.

Minimal,Mat Halil masih membutuhkan empat poin lagi dalam dua laga sisa.“Tentu kami masih ingin mengejar posisi runner-up,”ujar Manajer Persebaya Saleh Hanifah. Disinggung soal kabar bakal mundurnya CEO Persebaya Gede Widiade musim depan, Saleh enggan berkomentar.“ Saat ini,kami fokus pada dua pertandingan terakhir untuk bisa meraih hasil maksimal,”ujarnya.

Persebaya Naik ke Posisi Kedua

Fernando Soler (34), ujung tombak Persebaya Surabaya asal Buenos Aires, Argentina, menjadi pahlawan tim ”Bajul Ijo” setelah menciptakan gol melalui kepala tepat tujuh menit sebelum laga berakhir.

Gol itu tercipta melalui Soler pada menit ke-83. Dia memanfaatkan umpan dari Mario Karlovic yang mendapat tendangan bebas. Gol kemenangan bagi Persebaya atas tim tamu, Persiraja Banda Aceh.

Kemenangan 2-1 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7), itu mengangkat Persebaya naik ke posisi kedua klasemen sementara Liga Primer Indonesia (IPL).

Kini, tim ”Bajul Ijo” mengantongi 35 poin dari 20 pertandingan. Persebaya menggeser posisi PSM Makassar untuk menempati peringkat ketiga karena unggul satu poin.

Tambahan tiga poin di kandang sendiri membuat Persebaya percaya diri melawan PSMS Medan pada 11 Juli mendatang.

Gol pertama Persebaya dicetak M Halil pada menit ke-36. Sementara gol semata wayang Persiraja Banda Aceh tercipta melalui Arief Kurniawan pada menit ke-53.

Pelatih Persiraja Herry Kiswanto mengakui, pemainnya kehilangan konsentrasi pada menit-menit terakhir sehingga Soler dapat menciptakan gol bagi kemenangan Persebaya.

”Pemain kami tampil maksimal. Namun, dari beberapa peluang yang ada, hanya satu yang menghasilkan gol,” ujar Herry.

Pada 15 menit babak pertama, Persebaya tampil cukup agresif sekalipun tidak ada peluang yang membahayakan gawang lawan. Tanpa kehadiran Andik Vermansyah yang tengah membela timnas U-22, hal itu memengaruhi serangan Persebaya yang seolah kehilangan ketajamannya.

Di pengujung babak pertama, gelandang Persiraja, Erik Saputra, hampir menyamakan kedudukan lewat tendangan datarnya yang tidak terjangkau kiper Persebaya, Endra Prasetya.

Namun, bola tersebut berhasil dihalau mantan pemain sayap nasional yang kini bermain untuk Persebaya, Erol Iba, yang berdiri di bawah mistar gawang.

Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengaku puas dengan kemenangan tersebut meskipun beberapa pemain inti absen. Dia berharap, Persebaya dapat bertahan menjadi runner-up dengan meraih kemenangan di dua laga berikutnya. Mereka akan berhadapan dengan PSMS Medan di kandang dan Arema Malang dalam laga tandang.

Persebaya Tatap AFC Cup

Kemenangan 2-1atas Persiraja di stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surbaya, Senin (3/7)  sedikit mengobati luka punggawa Bajul Ijo pasca gagal di piala. Kini target Persebaya adalah bisa bertahan di posisi runner-up sehingga bisa masuk di AFC Cup musim depan.

Di musim ini tidak ada lagi piala yang bisa diharapkan oleh Persebaya. Jadi wajar jika, sang pelatih, Divaldo Alves menyemangati anak asuh dengan iming-iming masuk ke kompetisi tingkat Asia, AFC Cup. Meski saat ini Persebaya sudah menduduki peringkat dua, tapi posisi itu masih rawan tergusur oleh para pesaingnya.

Untuk itu, didua laga sisa Divaldo menekankan pada anak asuhnya agar bisa ambil poin penuh, baik saat menjamu PSMS Medan, Rabu (11/7) maupun saat bertandang ke markas musuh bebuyutannya, Arema Indonesia di partai puncak, Sabtu (14/7) mendatang. “Tiga poin sangat penting sekali untuk bisa finis di posisi dua. Kami harus memikirkan dua pertandingan ini dulu,” katanya.

Maklum jika Divaldo tetap serius menjalani sisa laga ini meski tidak ada medali yang diperebutkan. Sebab medali Indonesia Premier League (IPL) sudah milik Semen Padang, sementara piala Indonesia pemiliknya antara Semen Padang dan Persibo Bojonegoro yang bertemudi partai final. “Semen Padang masuk AFC karena juara IPL, Persibo juga masuk karena masuk final piala Indonesia lawan Semen Padang. Jadi kami harus meraih poin maksimal jika ingin masuk AFC,” tambah pelatih asal Portugal itu.
Jika melihat permainan Erol Iba dkk, menurut Divaldo masih banyak yang harus dibenahi sebelum menjalani dua laga pamungksnya. Kata Divaldo, saat melawan Persiraja kemarin, pasukannya gampang patah semangat. “Kita banyak pelauang di setemngah babak pertama, tapi setelah itu permainan kami menurun. Bukan mulai frustrasi,” tambahnya.
Ia juga membuka kelemahan timnya di babak kedua, menurutnya, Erol Iba dkk terlihat tidak sabar untuk menambah gol. Akibatnya timnya kedodoran lini pertahanan, sehinnga memberi ruang pemain lawan, Arief Kurniawan untuk menyamakan kedudukan di menit 54’. “Persiraja bermain lebih tenang, meski kita sebenarnya lebih banyak menguasai bola,” ungkap mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Tapi beruntung Persebaya mempunyai predator kotak penalti yang menakutkan yakni Fernando Soler. Pemain yang direkrut Persebaya sejak pertengan musim ini, menjadi berhasil menjadi pahlawan. Berkat gol headingnya menit ke-84 membuat tim kota Pahlawan gagal malu di kandangnya.
Tapi kemengan tipis 2-1 itu harus memakan korban, tiga pemain pilar Persebaya harus terpinjang-pincang usai pertandingan. Meski Soler sudah tidak bisa berlari cepat menjelang pertandingan usai, tapi Divaldo tetapmemainkannya, sebab jatah tiga pergantian sudah habis.
Selain Soler, Otavio Dutra dan kapten tim Erol Iba pun demikian, bahkan yang lebih parah adalah Walter Brezuela. Mantan pemain Deltras FC ini harus keluar lapangan lebih awal karena cedera terbilang lebih parah. “Pemain itu semuanya cedera, tapi mudah-mudahan tidak parah,” pangkas Divaldo.

Soler Kembali Selamatkan Persebaya

Fernando Soler lagi-lagi menjadi penyelamat Persebaya Surabaya. Gol sundulannya di menit-menit akhir membawa timnya menang tipis atas Persiraja Banda Aceh, Senin (2/7).

Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya langsung menggebrak dalam kurun waktu lima menit pertama. Kedua peluang itu lahir dari kaki Mat Halil dan Mario Karlovic. Sayang belum berbuah gol. Namun setelah itu, Persebaya tampil monoton. Tak ada peluang emas tercipta bagi mereka karena aliran bola dari tengah terkesan mandeg.

Di sepanjang babak pertama ini, kedua tim bermain dalam tempo lambat. Entah karena sama-sama sudah tak berpeluang menjadi juara atau apa, yang pasti baik Persebaya dan Persiraja sama-sama melempem.

Hingga akhirnya pada sekitar sepuluh menit jelang turun minum, barulah kedua tim jual beli serangan. Persebaya sempat memimpin terlebih dahulu di menit ke-37. Berawal dari over lap bek kanan, Yusuf Hamzah, mengirimkan crossing yang mengarah pada Mat Halil. Seraya berputar, Halil melepaskan tendangan kaki kiri. Meski sepakannya tak cukup keras. Namun bola diarahkan ke pojok kiri bawah gawang Persiraja yang dijaga Zulbahra. Skor 1-0 untuk Persebaya mengiringi kedua tim menuju ruang ganti.

Laga babak kedua baru berjalan empat menit, Bajul Ijo harus kehilangan Walter Brizuela yang mengalami cedera. Posisinya pun digantikan Jusmadi dan sedikit mengubah alur serangan Persebaya.

Hal itu mampu dimaksimalkan Persiraja yang bis menyamakan kedudukan di menit ke-53 melalui Arief Kurniawan. Sukses lepas dari kawalan Jefri Prasetyo, Arief berlari sendiri menuju gawang Persebaya. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 14 ini menaklukkan Endra Prasetya. Skor sama kuat 1-1.

Tak mau kebobolan lagi, Pelatih Divaldo Alves menarik keluar Jefri dan memasukkan Rivelino Ardiles beberapa menit kemudian. Selanjutnya di menit ke-68, Divaldo memasukkan Feri Ariawan menggantikan Rendi Irwan. Hadirnya Feri membuat Bajul Ijo semakin bernafsu untuk mencetak gol.

Namun gol penentu kemenangan Persebaya baru datang di menit ke-84. Memanfaatkan set piece kiriman Mario Karlovic, tandukan Fernando Soler sukses menyudahi perlawanan Persiraja. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai.

Tambahan tiga angka ini membuat Persebaya menduduki runner up dengan 35 angka. Meski begitu, mereka tertinggal jauh dengan Semen Padang yang berada di puncak klasemen Indonesian Premier League dengan 46 angka. Sementara Persiraja harus melorot ke peringkat 6 karena kekalahan ini.

PSM Turun Peringkat Lagi

HANYA sehari saja berada di posisi kedua, PSM harus melorot lagi ke posisi ketiga klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL). Andi Oddang cs digusur Persebaya Surabaya.

PSM kembali turun ke posisi ketiga karena Persebaya menang 2-1 atas Persiraja. Koleksi poin Bajul Ijo sudah 35 hasil 20 laga dan menyisakan dua laga lagi. Sedangkan PSM hanya mengantongi 34 poin dan sudah tidak menyisakan laga lagi.

Namun, posisi Pasukan Ramang bisa saja kembali melorot ke posisi keempat, jika Persiba Bantul bisa menambah koleksi tiga poin saat menantang tuan rumah Bontang FC, Rabu, 4 Juli sore nanti. Saat ini, Persiba berada di posisi kelima dengan torehan 32 poin hasil 20 laga.

Menurut Petar Segrt, kompetisi di Indonesia sedikit aneh. Alasannya, sudah ada tim yang menyelesaikan pertandingannya tetapi masih ada yang bertanding sampai tiga kali lagi.

"Ini sangat lucu. Kita sudah menuntaskan laga di IPL, tetapi justru masih ada klub lain masih bertanding. Tentunya ini tak bagus buat tim karena ada yang main dan mogok tanding," sesal Petar.

Petar menambahkan bahwa yang membuat timnya sulit bertahan di tiga besar karena ada beberapa tim yang mogok. "Saya berharap musim depan hal seperti ini tak boleh terulang lagi. Kalau tidak main sekalian tak bertanding lagi," ketusnya.

Ditambahkan Petar, target timnya musim ini memang belum mengincar juara. Tetapi hanyalah membina pemain muda saja dan sudah terlihat hasilnya sejauh ini.

Pemain muda PSM, M Aswar Syamsuddin mengakui bahwa musim ini cukup berat. Namun, dia dan rekan-rekannya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat tim.

Menurutnya faktor non teknis banyak berpengaruh juga terhadap performa timnya. "Tetapi, saya yakin musim depan PSM akan lebih baik lagi," katanya optimis.