Senin, 20 Februari 2012

Kelelahan, Produktivitas Gol Andik Merosot





Andik Vermansyah adalah Persebaya Surabaya. Personifikasi tersebut rasanya tak berlebihan jika menilik kaitan erat keduanya dalam satu tahun belakangan. Kemonceran performa Andik di lapangan sangat mendongkrak prestasi Persebaya. Termasuk ketika mengantar Persebaya tampil pemuncak klasemen Liga Primer Indonesia (LPI) tahun lalu.

Tahun lalu kebintangan Andik memang sangat bersinar. Mencetak lima gol dalam 17 pertandingan Persebaya. Berkat aksi impresifnya itu, pemain kelahiran Jember tersebut pun masuk timnas U-23 dan berlaga di SEA Games 2011 lalu. Meski gagal meraih medali emas, figur Andik tetaplah menjadi idola Indonesia.

Nah, rupanya efek kebintangan Andik tak selamanya positif bagi Persebaya. Faktanya dalam delapan pertandingan Persebaya di Indonesia Premier League (IPL), pemain berusia 20 tahun itu baru bermain lima kali. Yakni lawan Semen Padang, PSM Makasar, Persija Jakarta, Persiba Bantul, dan Persijap Jepara. Dari lima laga itu, belum sebiji gol pun disumbangkan Andik.

"Yah, Andik absen tiga kali kan ada alasannya. Saat lawan PSMS Medan dan Persiraja Aceh itu karena habis turun di SEA Games. Lalu lawan Persema akumulasi kartu," beber pelatih Persebaya Divaldo Alves.

Ditanya soal melorotnya kontribusi gol Andik kepada tim hingga pertandingan kedelapan Persebaya, Divaldo memberikan pembelaan. Menurutnya skill serta kualitas individu Andik meningkat. "Memang dia belum cetak gol untuk Persebaya. Dan saya tak pikirkan itu. Ada aspek lainnya yang harus dilihat dari performa Andik," ucap mantan pelatih Persijap Jepara itu.

Divaldo menyebut Andik mengalami over training. Nyatanya Andik memang harus membagi tenaga saat di Persebaya, timnas, dan aktifitas harian yang padat. "Memang itulah konsekuensi menjadi pemain bintang sekelas Andik," tutur Divaldo lagi.

Di sisi lain, CEO Persebaya Gede Widiade juga membela Andik meski masih mandul dalam mencetak gol. "Kami butuhkan tenaganya Andik sebagai gelandang. Justru tanggung jawab cetak gol ada di penyerang. Kalau Andik cetak gol, itu bonusnya yang berperan sebagai gelandang," kata Gede.

Terlepas dari nihilnya gol Andik, Gede memang berencana memagari Andik dari aktifitas yang berlebih. Yakni memilah dan mengatur jadwal Andik. Misalnya, baru-baru ini Andik menerima tawaran syuting untuk menjadi bintang iklan produk makanan kecil dan perusahaan telekomunikasi.

"Karena ini sepak bola profesional, makanya saya hanya mengizinkan Andik "dipakai" urusan non bola di luar masa latihan. Dan juga harus izin ke manajemen," ujar Gede.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar