Defender Persebaya asal Brazil, Otavio Dutra
menyerukan dihentikannya kekerasan atas nama sepakbola. Seruan ini
disuarakan saat bersama beberapa pemain mengunjungi keluarga korban
bonek yang meninggal di Lamongan (12/3).
"Jangan lagi ada
setetes darah pun yang menetes atas nama sepakbola. Karena itu,
hentikan kekerasan saat ini juga. Jangan semai dendam berkepanjangan,"
tukasnya dengan terbata.
Selain Dutra, kunjungan itu juga diikuti
kapten tim Erol Iba, Mat Halil, Ravelino, Edi Gunawan dan Yusuf Hamzah.
Manajer tim Saleh Hanifah memimpin langsung bersama pelatih Divaldo
Alves.
Kedatangan rombongan Persebaya ini disambut dengan haru
di rumah duka para korban. Meski merelakan namun semuanya berharap
kejadian ini diusut tuntas.
"Ini sudah takdir anak saya. Tapi
saya minta disut tuntas apa penyebabnya. Saya juga mengingatkan pada
para pelaku kejadian ini, bagaimana jika hal ini menimpa keluarganya?"
tukas Abdul Malik, ayah Abdul Faris, bonek berusia 15 tahun yang
meninggal di Lamongan.
Sementara itu, jumlah bonek yang
meninggal bertambah. Soimul Fadli, 15 th yang alami luka parah sejak
Sabtu (10/3)akhirnya meninggal dunia (12/3). Warga jl. Dapuan Baru
4/40 kel. Krembangan utara kec. Pabean, pd pk.12.20 meninggal dunia
setelah dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan. Total ada lima bonek yang
meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar