Kemenangan 2-1atas Persiraja di stadion Gelora Bung Tomo (GBT),
Surbaya, Senin (3/7) sedikit mengobati luka punggawa Bajul Ijo pasca
gagal di piala. Kini target Persebaya adalah bisa bertahan di posisi
runner-up sehingga bisa masuk di AFC Cup musim depan.
Di musim
ini tidak ada lagi piala yang bisa diharapkan oleh Persebaya. Jadi wajar
jika, sang pelatih, Divaldo Alves menyemangati anak asuh dengan
iming-iming masuk ke kompetisi tingkat Asia, AFC Cup. Meski saat ini
Persebaya sudah menduduki peringkat dua, tapi posisi itu masih rawan
tergusur oleh para pesaingnya.
Untuk itu, didua laga sisa Divaldo
menekankan pada anak asuhnya agar bisa ambil poin penuh, baik saat
menjamu PSMS Medan, Rabu (11/7) maupun saat bertandang ke markas musuh
bebuyutannya, Arema Indonesia di partai puncak, Sabtu (14/7) mendatang.
“Tiga poin sangat penting sekali untuk bisa finis di posisi dua. Kami
harus memikirkan dua pertandingan ini dulu,” katanya.
Maklum jika
Divaldo tetap serius menjalani sisa laga ini meski tidak ada medali
yang diperebutkan. Sebab medali Indonesia Premier League (IPL) sudah
milik Semen Padang, sementara piala Indonesia pemiliknya antara Semen
Padang dan Persibo Bojonegoro yang bertemudi partai final. “Semen Padang
masuk AFC karena juara IPL, Persibo juga masuk karena masuk final piala
Indonesia lawan Semen Padang. Jadi kami harus meraih poin maksimal jika
ingin masuk AFC,” tambah pelatih asal Portugal itu.
Jika melihat
permainan Erol Iba dkk, menurut Divaldo masih banyak yang harus dibenahi
sebelum menjalani dua laga pamungksnya. Kata Divaldo, saat melawan
Persiraja kemarin, pasukannya gampang patah semangat. “Kita banyak
pelauang di setemngah babak pertama, tapi setelah itu permainan kami
menurun. Bukan mulai frustrasi,” tambahnya.
Ia juga membuka
kelemahan timnya di babak kedua, menurutnya, Erol Iba dkk terlihat tidak
sabar untuk menambah gol. Akibatnya timnya kedodoran lini pertahanan,
sehinnga memberi ruang pemain lawan, Arief Kurniawan untuk menyamakan
kedudukan di menit 54’. “Persiraja bermain lebih tenang, meski kita
sebenarnya lebih banyak menguasai bola,” ungkap mantan pelatih Persijap
Jepara itu.
Tapi beruntung Persebaya mempunyai predator kotak penalti
yang menakutkan yakni Fernando Soler. Pemain yang direkrut Persebaya
sejak pertengan musim ini, menjadi berhasil menjadi pahlawan. Berkat gol
headingnya menit ke-84 membuat tim kota Pahlawan gagal malu di
kandangnya.
Tapi kemengan tipis 2-1 itu harus memakan korban, tiga
pemain pilar Persebaya harus terpinjang-pincang usai pertandingan. Meski
Soler sudah tidak bisa berlari cepat menjelang pertandingan usai, tapi
Divaldo tetapmemainkannya, sebab jatah tiga pergantian sudah habis.
Selain
Soler, Otavio Dutra dan kapten tim Erol Iba pun demikian, bahkan yang
lebih parah adalah Walter Brezuela. Mantan pemain Deltras FC ini harus
keluar lapangan lebih awal karena cedera terbilang lebih parah. “Pemain
itu semuanya cedera, tapi mudah-mudahan tidak parah,” pangkas Divaldo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar