Persebaya Surabaya membantah tudingan klub Indonesia Premier League (IPL) lainnya, Persiba Bantul yang menyebut bahwa Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku konsorsium terlalu mengistimewakan klub Surabaya itu.
Pada Harian Jogja edisi kemarin (28/3), manajer Persiba, Briyanto,
sempat menilai kalau Persebaya IPL adalah anak emas LPIS. Dua kali
Green Force menjadi lawan uji coba tim Malaysia dan menjadi lawan Timnas
Senior membuat mereka mengeluarkan statement seperti itu. Sementara
Persiba, yang nota bene berada di puncak klasemen sementara IPL hanya
diberi jatah persahabatan melawan Timnas sekelas U-21 dan U-23 saja.
"Memang
selama ini Persebaya yang selalu dijadikan opsi utama oleh konsorsium.
Mungkin karena mereka lebih memiliki basis suporter yang lebih besar dan
lebih memiliki nilai jual dibanding kami,” tulis Harian Jogja mengutip
pernyataan Briyanto.
Meski sedikit berang dengan tudingan
tersebut, pihak Persebaya IPL sedikit adem menanggapi pernyataan
tersebut. "Lha kita dikalahkan Persiba 0-1 di kandang, masak kita
diistimewakan? Kita saja daftar pemain (Alain N'Gkong) juga tidak
diterima LPIS karena terbentur administrasi," ujar Ram Surrahman selaku media Officer Persebaya IPL.
Sementara manajer Saleh Hanifah,
lebih menilai kalau di pasar mungkin Persebaya IPL lebih memiliki nilai
jual ketimbang klub lainnya. Apalagi mereka mampu mengalahkan Timnas
Senior di Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu. "Perlu dicatat,
persahabatan itu bukan kita yang minta, tapi orang Malaysia sendiri. Ini
murni pilihan sponsor. Bukan konsorsium yang mengajukan kita ke
mereka," tegasnya.
"Bisa saja karena rating kita memang tinggi, dan kita bermain bagus. Ini kan eranya sepak bola industri, ya pasar memang menentukan," tambah Saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar