Kubu Persebaya heran disebut sebagai anak
emas PSSI. Media Officer Persebaya, Ram Surahman menyebut tuduhan itu
tak berdasar dan lebih karena emosional semata. "Anak emas gimana? Kalau
dapat perlakuan istimewa, jelas nggak begini jalan Persebaya,"
sergahnya.
Persebaya justru merasa sepanjang putaran pertama
kompetisi lalu banyak dirugikan. Seperti soal kepemimpinan wasit dan
jadwal yang kerap berubah. "Dalam catatan kami, ada empat laga yang kami
justru dirugikan oleh kepemimpinan wasit. Belum lagi jadwal berubah
yang membuat kita harus pontang panting di lapangan," tukasnya.
"Kami juga dikalahkan Bantul di Surabaya. Lha, apanya yang diistimewakan," tambahnya.
Persebaya
juga beber fakta lain seputar rekrutmen pemain. Jalan Persebaya justru
terjal dan berbelit saat berhadapan dengan konsorsium.
"Makanya saya heran kalau disebut kita dianakemaskan. Logikanya dimana? Sama sekali ndak ketemu di lapangan," tandasnya.
Soal
kesempatan tanding dengan timnas maupun klub luar negeri, menurut Ram
adalah fakta obyektif yang tak bisa dibantah bahwa basis suporter
Persebaya yang besar. Ini tentu saja akan berpengaruh dengan nilai jual
pertandingan tersebut.
"Tak perlu melempar tuduhan yang tidak
tidak. Sederhanya saja, mari tingkatkan animo penonton ke stadion
sebanyak mungkin. Saya kira nanti akan berbanding lurus dengan nilai
jual klub," sarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar