Jalan
Persebaya mengarungi kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim
2011/2012 mulai menemukan titik akhir. Bajul Ijo tinggal menyisakan dua
laga, lawan PSMS (11 Juli) dan Arema (14 Juli). Kabarnya, dua laga
inilah yang akan menentukan nasib Divaldo Alves.
Musim ini,
Persebaya harus rela memperpanjang puasa mereka akan gelar. Secara
keseluruhan, prestasi Divaldo tak terlalu buruk. Bermodalkan tim tanpa
pemain bintang, racikan Divaldo memang sempat kedodoran di awal musim.
Bahkan Persebaya takluk di tangan Semen Padang di laga home pertama
mereka.
Namun bagai mesin diesel, perlahan tapi pasti peforma
Persebaya mulai menanjak. Baru-baru ini, Persebaya mencatatkan 10
pertandingan tanpa kalah. Sayang catatan itu buyar di tangan Semen
Padang pada pertandingan ke-11. Sayang langkah itu sudah terlambat.
Persebaya
terlanjur tertinggal jauh dari kampiun IPL, Semen Padang. Kabau Sirah
pula yang membuyarkan impian Bajul Ijo untuk merengkuh markota turnamen
Piala Indonesia. Melihat kondisi ini, bukan tidak mungkin manajemen
akan mengevaluasi kinerja Divaldo selama semusim. Divaldo diikat
Persebaya selama semusim.
Dan oleh CEO Gede Widiade, tim
racikannya ditargetkan menjadi juara. Sayang ambisi Gede tak dapat
terlaksana musim ini. Dari informasi yang dihimpun, dua pertandingan
terakhir lawan PSMS dan Arema adalah ujian terakhir pelatih asal
Portugal itu.
Ketiga dikonfirmasi Gede belum mau berbicara banyak
mengenai masa depan Divaldo. "Saya belum bisa memutuskan. Kita lihat
saja nanti," kata Gede kepada wartawan.
Namun sinyal untuk
mempertahankan Divaldo cukup kuat. Sebab, bagi Gede, apa yang dilakukan
Divaldo musim ini sangat maksimal dan memuaskan. Apalagi, Persebaya
musim ini bukan tim bertabur bintang. "Coba bandingkan dengan tim lain.
Kalau kami bisa ada di papan atas saat kompetisi berakhir, bagi saya tim
ini sangat hebat," pungkas Gede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar