Persebaya Surabaya akhirnya menemukan striker
pengganti Andrew Barisic. Kemarin tim berjuluk Bajul Ijo resmi mengikat
striker asal Argentina Fernando Gastor Soler. Sayangnya proses kontrak
Soler membingungkan dan agak janggal.
Pemain berusia 34 tahun
tersebut telah resmi terdaftar di PT Liga Prima Indonesia Sportindo
(LPIS) sebagai pemain Persebaya. Namun manajemen mengatakan ia masih
dalam tahap seleksi dan belum ada kontrak resmi. Manajer Persebaya Saleh
Hanifah juga mengatakan Soler baru tahap seleksi.
Walau begitu
sudah mendapatkan surat pengesahan dari PT LPIS sebagai pemain pinjaman
hingga akhir musim. “Sudah didaftarkan. Jadi sudah resmi menjadi milik
Persebaya,” cetus Direktur Utama Persebaya Surabaya Dityo Pramono,
petang kemarin.
Dipilihnya Fernando Gaston Soler memang cukup
mengejutkan. Maklum pemain berkostum Persis Solo baru sehari tiba di
Surabaya. Tapi manajemen Persebaya sudah langsung mendaftarkan nama
Soler ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pengelola
kompetisi Indonesian Premier League (IPL).
Tapi Dityo menampik
disebut terlalu terburu-buru merekrut Soler. Sebab, sebelumnya dia sudah
memberi kesempatan kepada pelatih dan manajer untuk menilai kemampuan
striker tersebut. “Saya persilakan mereka berunding dan mengambil
keputusan. Begitu sudah sepakat baru saya daftarkan,” sambungnya.
Dityo
menegaskan, Persebaya harus bergerak cepat karena transfer window tahap
kedua sudah ditutup Minggu (18/3/2012) mendatang. Kendala waktu membuat
Bajul Ijo tidak mungkin mendatangkan striker asing yang belum pernah
main di Indonesia. Sebab diperlukan adaptasi yang tidak singkat.
Melihat
catatan perjalanan kariernya, ketajaman Soler sebenarnya cukup
menjanjikan. Saat masih memperkuat Real Mataram dia melesakkan 13 gol
dari 17 pertandingan. Sementara bersama Persis, dari lima laga Soler
telah mencetak dua gol.
Selain Gaston Soler, saat ini Persebaya
juga kedatangan eks pemain Aceh United, Alain N'kong. Gelandang 32 tahun
itu juga pernah membela Timnas Kamerun. “Kalau N'kong masih dites,”
tutup Dityo. Persebaya membutuhkan tambahan di posisi gelandang karena
cedera Amaral hingga akhir musim.
Sementara itu, terkait kasus
kematian lima Bonek saat pertandingan Persibo Bojonegoro versus
Persebaya Surabaya, suporter Surabaya membentuk tim pancari fakta (TPF).
Mereka akan bekerja untuk menyelidiki penyebab sebenarnya kematian lima
supporter fanatik Persebaya itu di Lamongan dan Bojonegoro.
PSSI
pun juga melakukan langkah yang sama, yakni turun langsung untuk
menyelidiki penyebab tewasnya supporter. TPF bentukan PSSI ini kemarin
sudah mendatangi Mess Persebaya di Jalan Karangayam. Hasil penyelidikan
TPF bakal dijadikan rekomendasi untuk kepolisian maupun pihak Persebaya.
Media Officer Persebaya Ram Surachman berharap hasil
investigasi TPF bentukan PSSI ini bisa mendorong aparat kepolisan untuk
mengusut tuntas di balik kejadian tewasnya lima bonek.
“Harapan
kami agar polisi dapat mengusut tuntas kasus tersebut agar jelas dan
tanpa ada permasalahan lagi di lain hari. Karena persoalan itu bisa
melebar,” kata Ram.
Menurut informasi yang diterima Ram, ratusan
orang dengan memakai kendaraan bermotor dan diketahui sebagian
berpakaian bonek melakukan sweeping dan menyerbu pedagang asal
Lamongan yang berada di Surabaya. Disinyalir tindakan ini dilakukan
sebagai aksi balas dendam atas kematian lima rekannya di Lomongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar