Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk Tim Pencari
Fakta (TPF) untuk mengumpulkan temuan di lapangan terkait insiden
meninggalnya 5 suporter Persebaya pada Sabtu (10/3/2012).
TPF itu diketuai oleh Prof Dr Suryanto, MSi Psikolog Universitas
Airlangga dan beranggotakan Edward Dewaruci Pengacara, Achmad Muzaki
Sosiolog IAIN Sunan Ampel Surabaya, Autar Abdillah Budayawan Universitas
Negeri Surabaya, M Soleh Pengacara, Suko Widodo Pakar Ilmu Komunikasi
dan Anwar Hudiono Wartawan Senior.
Mereka dibentuk atas dasar usulan dari Komite Kompetisi dan IPL serta
putusan rapat pengurus PSSI pada Minggu (11/3/2012) lalu. Mereka resmi
bekerja pada 15 Maret 2012.
"Kami dibentuk untuk mengumpulkan dan merekomendasikan temuan yang
diperoleh pada insiden 10 Maret. Hasilnya akan diberikan pada PSSI
sebagai pemberi mandat," kata Suryanto dalam konferensi pers di Kantor
PSSI Surabaya komplek Wisma Persebaya, Rabu (14/3/2012).
Seperti diketahui, jelang pertandingan Persebaya melawan Persibo
Bojonegoro pada Sabtu (10/3/2012) lalu, 5 orang suporter Persebaya
meninggal dunia. Informasi yang berkembang pun simpang siur. Beberapa
menyebutkan ada aksi saling lempar, namun versi lain menyangkalnya.
Karena ituan TPF akan mencari dan mengumpulkan data serta temuan di
lapangan. Mulai Kamis (15/3/2012), TPF mengawalinya dengan mewawancarai
polisi, panitia pelaksana dan dokter atau paramedis yang menangani
langsung suporter terluka. Selanjutnya, mereka juga mendokumentasi dan
melakukan observasi.
Suryanto menegaskan bahwa seluruh anggota TPF bekerja berdasarkan pada
prinsip netral dan akurat. Masing-masing berasal dari beragam profesi
dan bukan masuk dalam kepengurusan Persebaya maupun PSSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar