Kamis, 15 Maret 2012

PSSI Bentuk Tim Selidiki Tewasnya Lima Bonek

PSSI membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menyelidiki tewasnya lima Bonek, julukan suporter Persebaya, saat bertandang ke Bojonegoro.
Tim ini terdiri dari berbagai elemen, mulai dari pakar psikologi, sosiologi, budayawan hingga pakar komunikasi.
Tim ini diketuai Prof. DR. Suryanto, M.Si, yang dibantu enam anggotanya, Eduard Dewaruci, SH. M.Hum (Pengacara profesional), Drs. Achmad Muzaki, MA (Sosiolog), Drs. Autar Abdillah, M.Si (Budayawan) M. Soleh, SH (Pengacara profesional), DR Suko Widodo (Pakar komunikasi) dan Drs Anwar Hudiono (Wartawan Senior Kompas).
"Tugas kita adalah mengumpulkan data dan memberikan rekomendasi terkait insiden meninggalnya suporter Persebaya saat akan menonton Persebaya di Bojonegoro," kata Suryanto, dalam jumpa pers hari Rabu (14/3/12).

“Kita coba untuk netral dan akurat. Yang penting sepakbola baik dan keamanan kondusif,” lanjut pria yang juga psikolog ini.
Beberapa korban tewas karena terjatuh dari kereta, yang lain terkena lemparan batu saat kereta yang ditumpangi melintasi daerah Lamongan, basis suporter yang berseteru dengan Bonek. Peristiwa ini membuat berang Bonek dan itu dilampiaskan dengan menyerang pedagang-pedagang kaki lima asal Lamongan di Surabaya.
“Mari kita cooling down semuanya. Apapun yang ada di Jawa Timur adalah keluarga. Surabaya, Lamongan, Bojonegoro adalah bagian keluarga besar Jawa Timur," himbaunya.
Berbagai data akan ditindaklanjuti, termasuk hasil penyelidikan Polres Lamongan yang menyebut kematian Bonek adalah murni kecelakaan. "Itu bahan pertimbangan kita untuk tindak lanjut. Itu sumber informasi yang bagus," lanjutnya.
Sementara itu, Media Relation Persebaya, Ram Surahman berharap ada jalan keluar terbaik dari masalah ini. Ia juga meminta TPF cermat dan akurat dalam mengambil keputusan. "Apalagi TPF semuanya murni dari PSSI. Tanpa orang Persebaya, tanpa orang suporter. Rata-rata akademisi dibidangnya masing-masing," tutup Ram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar