elajaran berharga diperoleh timnas Indonesia U-23 menjelang
laga Pra-Piala Dunia menghadapi Bahrain pekan depan. Banyak kelemahan
terlihat ketika tim Garuda ditekuk Persebaya 0-1 dalam laga uji coba di
Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, tadi malam.
Gol Persebaya dicetak melalui
eksekusi penalti Otavio Dutra pada menit ke-70.Wasit memberikan hadiah
tendangan 12 pas setelah pemain belakang timnas Indonesia Diego Michiels
mengganjal Mat Halil di kotak terlarang. Dutra yang ditunjuk sebagai
algojo mampu memerdaya kiper timnas Samsidar. Persebaya pantas menang
karena lebih banyak menguasai jalannya pertandingan.
Meski dua
pemain pilarnya,Taufiq dan Rendy Irawan, dalam laga ini membela timnas,
lini tengah Persebaya lebih perkasa. Diperkuat trio andalan, yaitu
Jusmadi, Mario Karloviv, dan Amaral, pertarungan di sektor tengah sulit
diimbangi timnas, terutama di babak pertama. Persebaya sebenarnya bisa
unggul lebih cepat jika tak banyak membuang peluang.
Di menit
ke-23 misalnya, peluang emas didapat Mario Karlovic.Tinggal berhadapan
dengan kiper Samsidar, tendangan Mario Karlovic justru terlalu lemah.
Sebaliknya timnas hanya mampu beberapa kali melakukan serangan balik.
Serangan yang dibangun pun sangat mudah dipatahkan barisan belakang
Persebaya yang digalang Otavio Dutra.
Salah satu kelemahan
timnas adalah terlalu mengandalkan serangan dari sektor sayap kiri yang
ditempati Diego Michiels. Hanya 20 menit terakhir timnas mampu mengurung
Persebaya setelah gawang mereka kebobolan.“Timnas ini baru terbentuk
seminggu, kerja sama memang belum terlihat.Kekalahan ini menjadi
pelajaran buat kami untuk memperbaiki diri sebelum lawan Bahrain
nanti,”ujar pelatih timnas Aji Santoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar