Senin, 14 Mei 2012

Penonton Sepi, Persebaya Tak Khawatir

Sebab, selain dugaan kebocoran di berbagai pintu, faktor lawan yang dihadapi juga menjadi penyebab anjloknya pembelian tiket.
Angka 9931 memang abnormal bagi tim sebesar Persebaya. Sebab sekali bertanding, setidaknya 20 orang memadai Stadion Gelora 10 Nopember atau Gelora Bung Tomo. Keuntungan yang biasa diraih panpel pertandingan lebih dari setengah miliar Rupiah.
Bahkan untuk laga lawan Arema, panpel meraup keuntungan lebi dari satu miliar Rupiah. Itu adalah rekor penonton terbanyak dalam sejarah 'Bajul Ijo'. Namun untuk laga lawan Laskar Bukit Tursina, julukan Bontang FC, panpel hanya meraih keuntungan bersih sebesar 162 juta Rupiah saja.
"Dugaan sementara, ada beberapa titik pintu yang bocor. Sebab kalau lihat bersama, jumlah penonton yang ada di stadion lebih dari 15 ribu orang," terang Media Relation Persebaya, Ram Surahman.
Menanggapi kondisi ini, CEO Persebaya, Gede Widiade tetap tenang. Gede sadar, selama empat kali away di awal paruh kedua ini, Persebaya meraih hasil kurang positif. Pasukan Divaldo Alves mencetak hatrik kekalahan di Liga Primer Indonesia (IPL), dan seri lawan PSLS.
Kemenangan atas Bontang inilah, diharapkan menjadi magnet bagi suporter Persebaya, Bonek, untuk kembali ke Bung Tomo. "Fans Persebaya tak pernah dipanggil untuk datang, mereka akan datang sendiri kalau Persebaya main bagus," ucap Gede bijak.
Bulan ini, setelah lawan Bontang FC, Sabtu (19/5/12), Persebaya jalani leg kedua lawan Negeri Sembilan. Selang empat hari, 'Bajul Ijo' kembali bersua PSLS dalam leg kedua putaran ketiga Piala Indonesia. Laga kandang Persebaya ditutup tanggal 27 Mei lawan Persibo.
Di antara ketiga laga sisa itu, Negeri Sembilan dan Persibo bisa jadi momentum bagi suporter untuk kembali melihat jagoannya di lapangan hijau. "Kita tahu market share Persebaya. Mungkin tanggal 19 nanti, saat kita lawan Malaysia, stadion kembali ramai," pungkas Gede.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar