Selasa, 08 Mei 2012

Persebaya Keluhkan Hakim Garis

Susah berulanmg kali Persebaya berteriak meminta PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berkomentar pedas soal wasit. Komentar miring itu didasari fakta bahwa mereka sering dikerjai oleh pengadil. Begitu juga melawat ke Lhokseumawe.

Pada pertandingan leg pertama babak ketiga turnamen Piala Indonesia lawan PSLS, Selasa (8/5/2012) Persebaya juga merasa sering dirugikan oleh wasit. Utamanya asisten wasit 1, Rudiansyah. "Linesman selalu kasih offside untuk kita," kata Divaldo kepada beritajatim.com.

Divaldo menjelaskan, hakim garis sering menggagalkan peluang yang didapat oleh timnya. Wasit tiba-tiba mengangkat bendera tanda offside, meski trisula Persebaya, Fernando Soler, Mat Halil dan Feri Ariawan dalam posisi onside. Alhasil kans Persebaya pun sirna.

"Kita punya sekitar enam peluang, tapi lima diantaranya kita kena offside," keluh mantan juru taktik Persijap dan Minanagkabau FC ini.

Apa yang disampaikan Divaldo diamini oleh Ram. Ram yang turut mendampingi tim ke Lhokseumawe mengaku, di akhir babak pertama, Bajul Ijo mendapat tiga peluang emas. Selain itu posisi pemain Persebaya juga aman. Tapi tiba-tiba hakim garis mengangkat bendera tanda offside.

"Ada tiga peluang yang harusnya gol di menjelang babak pertama usai," cerita mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya ini. Meski kecewa, namun Persebaya belum memiliki rencana untuk melaporkan secara tertulis keluhannya ke LPIS maupun PSSI.

Sementara itu, tim Persebaya bertolak dari Lhokseumawe menuju Medan, Rabu (9/5/2012) dini hari pukul 02.00. "Kami terpaksa pulang subuh karena perjalanan sangat jauh, kurang lebih tujuh hingga delapan jam," tutur Ram. Rencananya, mereka akan terbang dari Medan ke Surabaya pukul 12.00.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar