Persebaya harus memendam ambisinya memuncaki
klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL). Kesempatan itu
sejatinya terbuka lebar bila Bajul Ijo memenangi laga melawan PSMS
Medan yang sedianya berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya,
Minggu, 8 April.
Tapi karena pertandingan itu dibatalkan dengan alasan tidak mendapat
izin kepolisian, peluang Persebaya menambah tiga poin pun tertunda.
Persebaya saat ini menghuni peringkat tiga klasemen IPL dengan poin 19,
di bawah Persibo yang berada di posisi kedua dengan selisih satu poin.
Puncak klasemen saat ini dikuasai Semen Padang dengan poin 21, setelah
mereka menaklukkan Persibo 4-2 pada pertandingan terakhir di Stadion
Sultan Agung, Bantul.
"Kemarin kita sudah sudah fight untuk naik ke papan atas. Itu adalah
kesempatan besar untuk ambil posisi satu di papan. Tapi saya tidak tahu
polisi akhirnya tidak kasih izin," sesal Divaldo Alves, pelatih
Persebaya, Selasa, 10 April seperti dikutip pada situs resmi IPL.
Selain gagal ke puncak klasemen, pembatalan pertandingan lawan PSMS
juga berimbas ke fisik dan psikis pemain. Untuk psikis, Divaldo mengaku
masih ada pemain yang sedih dengan pembatalan tersebut.
Pelatih asal Portugal itu juga masih belum 100 persen rela terhadap
pembatalan tersebut. "Tetapi kita harus tetap semangat, karena kita
punya tim yang hebat," tegas pelatih asal Portugal itu.
Pengaruh juga terjadi pada kondisi fisik pemain. Sebelum pertandingan,
pemain dalam kondisi bugar dan top perform. Tetapi dengan pembatalan
laga, fisik Erol Iba dan kawan-kawan sedikit menurun. "Untuk itu tadi
kita tambah ekstra di latihan, agar tetap balance," terang Divaldo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar