Persebaya baru saja mengakhiri rekor kekalahan mereka di tiga laga
beruntun. Pada laga keempat, menghadapi tim Divisi Utama, PSLS
Lhokseumawe, Bajul Ijo berhasil mencuri satu poin. Namun hasil itu tak
membuat CEO Gede Widiade puas. Gede menyebut, dalam dua-tiga
pertandingan ke depan ia melakukan evaluasi lagi.
Pada paruh
putaran pertama Indonesia Premier League (IPL) lalu, Gede sudah
melakukan evaluasi menyeluruh. Hasilmnya ia cukup puas dengan kinerja
tim. Namun karena Persebaya mengalami tiga kekalahan beruntun, dan
posisinya melorot, Gede mulai gregetan dengan peforma tim.
"Di
paruh pertama memang sudah. Tapi evaluasi tak hanya berhenti di situ
saja. Evaluasi juga kami lakukan saat kompetisi masih berjalan," tegas
Gede.
Pengusaha asal Surabaya ini menyebut, dalam dua-tiga
pertandingan ke depan, bisa saja dia mengeluarkan policy mengejutkan
terkait kelangsungan tim ke depannya. "Kami bisa mengevaluasi kinerja
head coach, asisten, media officer maupun komponen tim lainnya," terang
Arek Wonokromo.
Komposisi tim pelatih memang cukup gemuk. Selain
Divaldo Alves sebagai pelatih kepala, masih ada Ibnu Grahan dan Ahmad
Rosyidin sebagai asisten teknik. Persebaya juga memiliki dua pelatih
kiper, Mahrus Afif dan Aries Rinaldi. Selain itu, masih ada asisten
bidang statistik, Dedy Mart dan pelatih fisik, Kartono.
"Saya
tidak main-main. Apa yang kami lakukan adalah sebuah rule yang nantinya
harus dipahami oleh para pemain. Artinya, komponen tim juga tidak
main-main baik ketika di IPL atau Piala Indonesia," pungkas Gede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar