Berbagi Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) Tambaksari kembali menjadi permasalahan. Persebaya Surabaya
yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) terpaksa tidak
menggunakan sesi latihan jajal lapangan yang biasa dilakukan H-1 sebelum
pertandingan.
Sore nanti, Persebaya Surabaya yang bermain di Divisi utama (DU) Liga Indonesia akan menjamu PSGL Gayo Luwes. Besok (03/6) giliran Persebaya IPL yang akan menggunakan G10N. Walhasil, sesi jajal lapangan bagi Persebaya IPL dan tim tamu Persija Jakarta terpaksa ditiadakan.
Persebaya
IPL pun harus rela berlatih di lapangan Mess Persebaya, Karang Gayam,
selama dua hari ini. Sebab, G10N digunakan Persebaya DU dan tamunya
untuk sesi jajal lapangan. Upaya Fernando Soler dan kawan-kawan untuk berlatih di Gelora Bung Tomo (GBT) dipandang percuma dan menghabiskan biaya karena sewanya lebih mahal.
"Ya,
bagaimana lagi. Kita terpaksa latihan di lapangan mess yang berisiko
cedera dan tidak maksimal untuk penerapan taktik. Sabtu jelas kita tidak
bisa menggunakan Gelora untuk latihan, logikanya begitu, kan?" ujar
pelatih Persebaya IPL, Divaldo Alves.
Memang, situasi
seperti ini adalah yang ketiga kalinya bagi Persebaya IPL dan membuat
mereka merasa sebagai pihak yang dirugikan. Sebelumnya saat menjamu PSM
Makassar dan Persema Malang pada putaran pertama lalu juga demikian.
Kedua tim tamu tak mendapatkan kesempatan untuk sesi jajal lapangan.
Karena pertandingan mereka di G10N sehari sesudah Persebaya DU.
Usai
lawan Persema Malang yang berkesudahan imbang tanpa gol, Divaldo sempat
berang karena rumput lapangan G10N menjadi buruk. Manajemen Bajul Ijo
pun akhirnya menggunakan Gelora Bung Tomo (GBT) untuk laga-laga mereka
selanjutnya. Namun, sepinya penonton akhir-akhir ini membuat mereka
kembali ke G10N yang biaya sewanya relatif lebih murah.
"Tanpa
mengurangi rasa hormat saya dengan Persebaya DU, situasi seperti ini
tidak bagus untuk kedua tim. Bukan bagi kami saja. Kita harus cari
solusi bagaimana jadwal biar tidak seperti ini," tambah Divaldo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar