Tak
hanya kubu Persebaya saja yang kecewa dengan wasit, Semen Padang juga
menyatakan hal serupa. Menurut Manajer Asdian, janji PSSI untuk
memperbaiki kualitas wasit ternyata belum terlihat hasilnya. Pengadil
masih banyak mendapat kritik karena membela salah satu tim.
Kepada
wartawan usai pertandingan, Rabu (20/6/2012) petang, Asdian
menjlentrehkan beberapa catatan terkait kepemimpinan wasit Abdul Malik
asal Samarinda. "Harusnya wasit bertanya pada hakim garis dulu sebelum
memutuskan itu penalti," terangnya.
Catatan ini dipicu keputusan
wasit Abdul Malik yang menghadiahkan penalti untuk Persebaya di menit
ke-75. Namun setelah mendapat komplain dari pemain Semen Padang, wasit
pun kemudian bertanya pada hakim garis. Hasil diskusi inilah yang
kemudian memustuskan untuk menganulis keputusan itu. Pemain Persebaya
pun emosi dan kecewa. Pertandingan sempat terhenti selama 25 menit.
Menariknya,
di bawah pimpinan wasit yang sama, Semen Padang pernah mengalami
kejadian serupa ketika bertanding lawan Persema, Mei lalu. "Kejadiannya
sama waktu kita lawan Persema. Mereka juga tunjuk titik putih, tapi
keputusannya akhirnya diubah. Wasit juga sama seperti yang memimpin hari
ini," ungkapnya.
Poin kedua, Semen Padang menyebut wasit tidak
melindungi pemainnya. "Saat pertandingan diteruskan, banyak pemain kami
yang dilanggar. Tapi wasit diam saja. Mungkin wasit takut," ucapnya.
Untuk
kesekian kalinya, Semen Padang meminta PSSI memperbaiki kualitas wasit.
"Kedepan kami berharap perbaikan wasit. Dari sisi usia, maksimal 45
tahun. Tapi ini banyak yang lebih. Kita berharap ini di dengar oleh
LPIS," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar