Ratusan suporter Persebaya 1927 mengecam aksi arogan dan over reaction
polisi terkait tewasnya Purwo Adi Utomo, yang tewas terinjak-injak saat
menghindari tembakan gas air mata petugas di Stadion Gelora 10 November
Tambaksari.
"Sampai saat ini investigasi terkait aksi arogan
anggota masih belum jelas apa hasilnya. Bonek juga masyarakat, bukan
pelaku kriminal," teriak Andi peci, salah satu koordinator aksi saat
berorasi di depan monumen Perjuangan Polri, Jalan Polisi Istimewa, Kamis
(14/6/2012).
Andi menambahkan, aksi yang dilakukan juga mendesak
Polda Jatim mengusut tuntas tewasnya lima orang suporter bonek di
Lamongan beberapa bulan lalu.
"Kita minta kepada Polda Jatim
agar segera mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang bertindaka
arogan dan menyelesaikan kasus tewasnya teman-teman kami," imbuhnya.
Dalam
aksinya, selain menyanyikan yel-yel Persebaya, para suporter yang
menggunakan kaos hijau-hijau ini juga membawa berbagai poster dan
spanduk diantaranya, 'Kami Mengecam Aksi Arogan dan Represif Aparat',
'Kami Bonek Juga Masyarakat' serta 'All Cops Are Busterd (A.C.A.B)'.
Beberapa
diantaranya juga membawa replika senjata gas air mata yang terbuat dari
bahan stereofoam. Selain itu, beberapa suporter wanita atau biasa
disebut bonita (bonek wanita) membagi-bagikan bunga dan selebaran berisi
tuntutan kepada pengguna jalan.
Para bonek juga menggelar aksi
teatrikal yang menggambarkan arogansi aparat kepolisian terhadap bonek.
Akibat aksi bonek yang dilakukan di dekat perempatan Jalan Raya Darmo
menyebabkan terjadi sedikit kepadatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar