Kamis, 14 Juni 2012

Kecam Arogansi Polisi, Bonek Turun ke Jalan

Ratusan suporter Persebaya 1927 mengecam aksi arogan dan over reaction polisi terkait tewasnya Purwo Adi Utomo, yang tewas terinjak-injak saat menghindari tembakan gas air mata petugas di Stadion Gelora 10 November Tambaksari.

"Sampai saat ini investigasi terkait aksi arogan anggota masih belum jelas apa hasilnya. Bonek juga masyarakat, bukan pelaku kriminal," teriak Andi peci, salah satu koordinator aksi saat berorasi di depan monumen Perjuangan Polri, Jalan Polisi Istimewa, Kamis (14/6/2012).

Andi menambahkan, aksi yang dilakukan juga mendesak Polda Jatim mengusut tuntas tewasnya lima orang suporter bonek di Lamongan beberapa bulan lalu.

"Kita minta kepada Polda Jatim agar segera mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang bertindaka arogan dan menyelesaikan kasus tewasnya teman-teman kami," imbuhnya.

Dalam aksinya, selain menyanyikan yel-yel Persebaya, para suporter yang menggunakan kaos hijau-hijau ini juga membawa berbagai poster dan spanduk diantaranya, 'Kami Mengecam Aksi Arogan dan Represif Aparat', 'Kami Bonek Juga Masyarakat' serta 'All Cops Are Busterd (A.C.A.B)'.

Beberapa diantaranya juga membawa replika senjata gas air mata yang terbuat dari bahan stereofoam. Selain itu, beberapa suporter wanita atau biasa disebut bonita (bonek wanita) membagi-bagikan bunga dan selebaran berisi tuntutan kepada pengguna jalan.

Para bonek juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan arogansi aparat kepolisian terhadap bonek. Akibat aksi bonek yang dilakukan di dekat perempatan Jalan Raya Darmo menyebabkan terjadi sedikit kepadatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar