Kamis, 14 Juni 2012

Suporter Persebaya Tewas, Bonek Tuduh Polisi Lepas Tanggung Jawab

Setelah menggelar unjuk rasa di Monumen POLRI Jalan Raya Darmo dan Polisi Istimewa, aksi puluhan bonek tak berhenti begitu saja. Massa yang mengenakan atribut Persebaya ini juga mendatangi Mapolda Jatim untuk meminta pertanggungjawaban.

Puluhan bonek merasa tidak layak diperlakukan seperti ini. Kasus kematian Purwo Adi Utomo saat pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012 diharap tidak bernasib seperti 5 bonek yang tewas di Lamongan.

"Bagaimana perkembangan soal pengusutan bukti dan tim pencari fakta terkait kematian Purwo Adi Utomo. Lha wong kematian 5 bonek di Lamongan aja tidak ada kejelasan dan sosialisasi dari lembaga kepolisian," kata salah satu perwakilan bonek di halaman Mapolda Jatim, Kamis (14/5/2012).

Sebanyak 5 perwakilan bonek akhirnya diperbolehkan hearing bersama Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim. Namun tetap saja, massa bonek belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim AKBP Rosa Tomasetiawati hanya bisa menegaskan bahwa polisi tidak mungkin lepas tanggung jawab. Hanya saja, tim pencari fakta butuh waktu dan proses untuk mengusut sebab dan kronologi kematian bonek.

"Pada prinsipnya, kami tidak mungkin lepas tanggung jawab. Buktinya saat peristiwa pertandingan digelar, kami ada pengamanan. Pasti ada pengusutan, tapi itu butuh proses dan butuh waktu," tutur AKBP Rosa Tomasetiawati.

Termasuk kasus kematian 5 bonek di Lamongan, lanjut dia. Bila sudah kejelasan dan kepastian, pihaknya meyakinkan pasti akan disampaikan melalui media massa.

"Yang saya tahu, proses masih berjalan. Kami sangat berhati-hati jangan sampai ada salah tindak, karena ini merupakan persoalan manusia bukan barang," jelasnya.

Sampai kapan? Polisi juga masih belum bisa memastikan. Bahkan ketika perwakilan bonek menawarkan waktu pada minggu depan sekitar hari Rabu (20/6/2012) atau Kamis (21/6/2012) mendatang massa akan datang kembali ke Mapolda Jatim, AKBP Rosa tak berani janji.

"Saya tidak bisa menjanjikan kapan, yang pasti kami (polisi) masih berproses dan itu butuh waktu," pungkas AKBP Rosa.

Diberitakan sebelumnya, seorang bonek tewas usai menonton pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012. Purwo Adi Utomo meninggal karena terinjak massa yang ricuh usai ditembak gas air mata oleh polisi.

Sebelum itu, 5 bonek juga tewas saat dalam perjalanan ke Lamongan. Saat itu, 5 suporter Persebaya bernama Miftahul Huda, Abdul Farid, Wahyu Hendra Cahyono, Saimul Fadli dan Sudarmadji berangkat menumpang kereta barang untuk menonton laga Persebaya di Bojonegoro tanggal 10 Maret 2012 silam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar