Setelah menggelar unjuk rasa di Monumen POLRI Jalan Raya Darmo dan
Polisi Istimewa, aksi puluhan bonek tak berhenti begitu saja. Massa yang
mengenakan atribut Persebaya ini juga mendatangi Mapolda Jatim untuk
meminta pertanggungjawaban.
Puluhan bonek merasa tidak layak
diperlakukan seperti ini. Kasus kematian Purwo Adi Utomo saat
pertandingan Persebaya melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni
2012 diharap tidak bernasib seperti 5 bonek yang tewas di Lamongan.
"Bagaimana
perkembangan soal pengusutan bukti dan tim pencari fakta terkait
kematian Purwo Adi Utomo. Lha wong kematian 5 bonek di Lamongan aja
tidak ada kejelasan dan sosialisasi dari lembaga kepolisian," kata salah
satu perwakilan bonek di halaman Mapolda Jatim, Kamis (14/5/2012).
Sebanyak 5 perwakilan bonek akhirnya diperbolehkan hearing bersama Kepala Pelayanan Markas Polda Jatim. Namun tetap saja, massa bonek belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Kepala
Pelayanan Markas Polda Jatim AKBP Rosa Tomasetiawati hanya bisa
menegaskan bahwa polisi tidak mungkin lepas tanggung jawab. Hanya saja,
tim pencari fakta butuh waktu dan proses untuk mengusut sebab dan
kronologi kematian bonek.
"Pada prinsipnya, kami tidak mungkin
lepas tanggung jawab. Buktinya saat peristiwa pertandingan digelar, kami
ada pengamanan. Pasti ada pengusutan, tapi itu butuh proses dan butuh
waktu," tutur AKBP Rosa Tomasetiawati.
Termasuk kasus kematian 5
bonek di Lamongan, lanjut dia. Bila sudah kejelasan dan kepastian,
pihaknya meyakinkan pasti akan disampaikan melalui media massa.
"Yang
saya tahu, proses masih berjalan. Kami sangat berhati-hati jangan
sampai ada salah tindak, karena ini merupakan persoalan manusia bukan
barang," jelasnya.
Sampai kapan? Polisi juga masih belum bisa
memastikan. Bahkan ketika perwakilan bonek menawarkan waktu pada minggu
depan sekitar hari Rabu (20/6/2012) atau Kamis (21/6/2012) mendatang
massa akan datang kembali ke Mapolda Jatim, AKBP Rosa tak berani janji.
"Saya tidak bisa menjanjikan kapan, yang pasti kami (polisi) masih berproses dan itu butuh waktu," pungkas AKBP Rosa.
Diberitakan
sebelumnya, seorang bonek tewas usai menonton pertandingan Persebaya
melawan Persija di Gelora 10 Nopember pada 3 Juni 2012. Purwo Adi Utomo
meninggal karena terinjak massa yang ricuh usai ditembak gas air mata
oleh polisi.
Sebelum itu, 5 bonek juga tewas saat dalam
perjalanan ke Lamongan. Saat itu, 5 suporter Persebaya bernama Miftahul
Huda, Abdul Farid, Wahyu Hendra Cahyono, Saimul Fadli dan Sudarmadji
berangkat menumpang kereta barang untuk menonton laga Persebaya di
Bojonegoro tanggal 10 Maret 2012 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar