Kapolres Madiun Kota, AKBP Adi Deriyan Jayamarta tak bakal memberikan
rekomendasi bagi tim Persebaya untuk berlaga atau menggunakan Stadion
Wilis, Kota Madiun, sebagai home base.
Kapolres beralasan, Persebaya sudah pernah menggunakan Stadion Wilis
beberapa tahun lalu, dan berakhir dengan kericuhan para suporternya yang
membakar sejumlah atribut dan sejumlah bagian stadion. Selain itu,
Kapolres beralasan pihak keamanan tidak bakal memberi rekomendasi
Persebaya bermain di Madiun.
"Kami tidak akan memberikan rekomendasi Persebaya bermain di Madiun,
karena sudah punya story main di Madiun bakar-bakar stadion beberapa
tahun lalu," terangnya kepada Surya, Minggu (3/6/2012).
Adi menambahkan, Persebaya sudah memiliki home base di Surabaya.
Menurutnya, selayaknya menjamu lawan-lawan dan bertanding di Surabaya.
Pasalnya, keamanan hanya terfokus mengamankan para tamu atau lawan
Persebaya dan Suporternya.
Akan tetapi, jika bermain di Madiun, polisi harus mengamankan tim
Persebaya, official, dan suporternya. Selain itu, juga mengamankan tim
lawannya, serta warga Madiun sendiri.
"Kami sarankan tetap bermain di Surabaya, karena lebih terpantau
keamanannya dan home basenya juga di Surabaya. Kami yakin suporternya
lebih menjaga diri jika di kandangnya sendiri," tegasnya.
Bahkan jika Polda Jatim tetap merekomendasinya Persebaya bermain di
Madiun, Kapolres juga bakal tetap mempertimbangan faktor keamanan.
Menurutnya, jika tim sepakbola lainnya, seperti Persija, yang selama ini
memilih home base di Madiun, pihaknya tidak keberatan karena
suporternya yang datang ke lapangan tidak terlalu banyak.
"Kami yakin kalau dikomunikasikan dengan polda pilihannya tetap di
Surabaya. Karena home base-nya memang di sana. Kami juga tetap harus
menjaga Madiun yang sudah kondusif," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar