Sebagai
klub yang membawa nama baik Surabaya, Persebaya merasa tidak mendapat
support dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan, menurut Direktur
Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Goromah, Pemkot justru menjadikan
Bajul Ijo sebagai 'sapi perah'.
Cholid menyebut, sebagai klub
yang membawa nama Persebaya, Bajul Ijo berkontribusi banyak ke kantong
Pemkot. Salah satunya dari biaya sewa lapangan dan pajak. Cholid
menuturkan, untuk Stadion Gelora 10 Nopember, biaya sewa sekali
pertandingan sebesar Rp 12 juta. Sedangkan Rp 750 ribu harus dibayar
jika digunakan untuk latihan.
"Pajak normal, sewa stadion normal.
Justru Pemkot mendapat untung dari Persebaya," kata Cholid. Menurut
Ketua Pengcab PSSI Surabaya ini, jumlah yang sama juga berlaku pada Tim
Divisi II, Surabaya Muda. "Padahal ini tim amatir. Penonton juga
sedikit," imbuh Cholid.
Biaya lebih besar akan dikeluarkan
Persebaya jika bertanding di Gelora Bung Tomo. Untuk sekali pakai,
manajemen Bajul Ijo harus merogoh kocek sebesar kurang lebih Rp 30 juta.
Itu belum termasuk biaya pajak yang menurut Cholid mencapai lebih dari
Rp 100 juta.
"Kalau kita di Bung Tomo, uang yang masuk ke Pemkot
sampai Rp 200 juta lebih," lanjut mantan asisten manajer Persebaya ini,
Rabu (4/4/2012).
Besarnya pajak sekaligus sewa stadion inilah
yang dikeluhkan oleh Cholid. Ia menjelaskan, meski Persebaya sudah jadi
tim profesional, namun kondisi riilnya, tim kebanggan Bonek belum
sepenuhnya mandiri dan surplus. Sebab Persebaya baru mendeklarasikan
diri sebagai tim profesional sejak akhir 2010 lalu.
"Saat ini
sepakbola kita masih tahapan untuk mandiri, kalau sudah surplus,
silahkan. Lagi pula Persebaya ini membawa nama Surabaya," tutur Cholid.
Kondisi
ini, menurut Cholid, jauh berbeda saat Surabaya dipimpin Walikota
Poernomo Kasidi. Kala itu, Pemkot memberikan diskon 50 persen untuk sewa
lapangan dan pajak. Sedangkan di luar negeri, pemerintah daerah juga
memberi bantuan untuk infrastruktur.
"Kalau di sini,
pemerintahnya mau nama saja, tidak mau membantu. Kalau masa kampanye,
semua pada mejeng, cari perhatian," pungkas Cholid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar