Harga sewa itu
terlalu memberatkan bagi tim kebanggaan kota pahlawan ini. Untuk itu,
Dityo Parmono selaku PT pengelola Persebaya berharap pemerintah Kota
Surabaya memberikan dispensasi. Sebab bagaimanapun juga Persebaya
tetaplah kebanggaan kota Surabaya. Apalagi pendapat pemkot dari cabang
olah raga sebagian besar didapat dari tim Bajul Ijo. “Paling tidak kami
minta kompensasi lah, terlalu mahal jika setiap latihan harus bayar
segitu,” ungkap Dityo beberapa waktu lalu.
Lapangan
memang sangat mendukung bagi tim Persebaya jika menggelar latihan dan
pertandingan di GBT. Menurut Dityo, berbeda jika latihan di Gelora 10
Nopember (G10N), Tambaksari yang harga sewanya murah yakni Rp750 ribu
perlatihan. Tapi risikonya besar, kasihan para pemain jika harus cedera
dan absen karena kondisi lapangan yang buruk. “Kami tidak keberatan
jika harga sewa setiap pertandingan sebesar Rp30 juta, itu pun belum
termasuk pajak. Tapi ya, masa untuk latihan saja tidak bisa dipotong,”
tambahnya.
Selain kondisi lapangan G10N tidak
layak, lapangan yang menjadi sejarah bagi perkembangan sepakbola
Surabaya itu sering digunakan tim Divisi I dan Divisi Utama. Jadi jadwal
stadion itu padat. Kemarin sore, (4/4) saja karena lapangan harus
diseterilkan menjelang dipakai oleh tim Divisi I, maka Persebaya harus
mengungsi atau latihan di lapangan Kodam Brawijaya, terkadang harus rela
latihan di lapangan futsal.
Jika hal ini
terus terjadi, bisa saja akan menggangu konsentrasi persiapan Erol Iba
dkk menjelang pertandingan. Apalagi di putaran kedua ini Persebaya harus
lebih maksimal. Mengingat untuk melunasi janjinya untuk menjadi juara,
Bajul Ijo harus menyapu bersih setiap laga kandang plus tidak kehilangan
poin di kandang lawan.
Pertandingan terdekat
pasukan Divaldo Alves menjamu PSMS Medan, Minggu (8/4) mendatang. Selain
permasalahan latihan, Divaldo juga sudah tidak mungkin memainkan dua
bek jangkarnya, Erol Iba dan Otavio Dutra karena terakumulasi kartu.
Apalagi selama ini menjadi kapten Bajul Ijo.
Pelatih
asal Portugal itu sudah menyiapkan dua nama pengganti Erol.
"Kemungkinan Mat Halil atau Taufiq," kata Divaldo Alves. Mat Halil
memang menjadi pemain senior di kubu Persebaya, tidak salah jika pelatih
asal Portugal itu memasangkan ban kapten di lengan pemain itu.
Sementara M. Taufik pemain berpengalaman dan menjadi pemimpin di lini
tengah. Ia juga pernah menjadi kapten ketika Persebaya kehilangan Erol
Iba saat menghapai Persija Jakarta, di putaran pertama lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar