Pada
pertemuan pertama, di Stadion Teladan Medan, 27 November 2011 silam,
PSMS Medan harus mengakui keunggulan Persebaya. Tuan rumah menyerah 0-1,
tapi itu dianggap wajar karena tim PSMS baru terbentuk beberapa hari
sebelumnya. Kini, setelah melakukan persiapan dua minggu jelang putaran
kedua Indonesian Premier League (IPL), PSMS siap menerkam Bajul
Ijo--julukan Persebaya--di kandang lawan.
Laga PSMS kontra
Persebaya terbilang spesial dan berbau 'dendam' setelah keduanya pernah
saling jegal di play off tahun 2009 lalu. Ayam Kinantan ketika itu
dijungkalkan Persebaya 7-6 di Stadion Siliwangi, Bandung, lewat drama
adu penalti. Skor tersebut mendegradasikan PSMS ke Divisi Utama dan
mempromosikan Persebaya ke kompetisi kasta tertinggi musim 2009/2010.
Kegagalan
bertahan di kompetisi tertinggi tersebut menjadi kenangan pahit bagi
salah satu pemain PSMS, Fadli Hariri. Hand ball yang dilakukannya di
kotak penalti menyebabkan PSMS harus ketinggalan 0-1 walau akhirnya bisa
membalas 1-1, sebelum pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan
waktu dan adu penalti.
Nah, kini saat pembalasan dendam itu sudah
tiba. "Intinya, ini merupakan pertandingan rutin PSMS. Kami tentu
optimis dengan persiapan yang sedang berjalan saat ini sebagai modal
untuk pertandingan menghadapi Persebaya nanti," ujar Fabio Lopez,
pelatih PSMS, seperti dirilis PT LPIS, Rabu (4/4/2012).
Dalam
latihan di lapangan Arhanud Baterai P Titi Kuning, Medan, Fabio memecah
PSMS menjadi dua tim yang saling berhadapan. Dari pinggir lapangan Fabio
mengamati penampilan anak didiknya dengan cermat. "Jangan bikin
kesalahan, karena lawan bisa membangun serangan dari kesalahan yang kamu
lakukan. Mainlah yang simple, jangan mengambil risiko ketika mengoper
bola kepada teman, harus cermat," sambung pelatih asal Italia itu.
Direncanakan,
Jumat (6/4) mendatang skuad PSMS akan melakukan latihan pagi sebelum
berangkat ke Surabaya siang harinya. "Pelatih bilang, sebelum berangkat
tim lebih dulu latihan pagi hari. Setelah itu baru berangkat ke
Surabaya," beber sekretaris tim PSMS Heru Prawono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar