Kekalahan
1-0 atas Persibo di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro, 10 Maret
lalu masih menyisakan 'trauma' atas kepemimpinan wasit Sulistyoko. Oleh
sebab itu, pada derby Jawa Timur (Jatim), Minggu (27/5/2012) besok,
Persebaya sudah menegaskan 'say no to' Sulistyoko.
Persebaya
meminta Komite Wasit PSSI mengirimkan pengadil terbaik untuk
pertandingan besok. Sebab, selain menjaga gengsi sesama tim Jawa Timur,
Bajul Ijo juga mengidamkan laga yang fair. Wasit bersikap netral, tak
memihak tuan rumah maupun tim tamu.
"Kita minta PSSI mengirimkan
wasit terbaiknya. Kita tidak mau dibela, tapi kita juga tidak mau
dirugikan lagi dan lagi oleh wasit," terang Media Relation Persebaya,
Ram Surahman, Kamis (24/5/2012) pafi. "Waktu main di Bojonegoro, kita
dikerjai wasit. Kita tidak mau hal itu terulang di Surabaya," kenang
mantan wartawan salah satu koran lokal Surabaya ini.
Apa yang
disampaikan Ram didasari pertemuan pertama di Bojoneroso. Saat itu,
seharusnya Bajul Ijo mendapat penalti karena Mat Halil dijatuhkan Leke
Anderson di kotak terlarang pada menit ke-37. Wasit Sulistyoko
sebenarnya sudah meniup pluit. Tapi entah mengapa, gesture tangannya
justru menandakan play on.
Tindakan wasit ini membuat pelatih
Divaldo Alves dan offisial Persebaya berang. Apalagi di empat
pertandingan yang dipimpin wasit asal Jakarta ini, Persebaya selalu
gagal memetik tiga poin. Sampai-sampai ada sebutan untuk Sulistyoko,
yakni 'Sulityoko'. Sebutan itu diberikan karena Persebaya sulit menang
jika dipimpin wasit ini. "Kita sudah dikerjai empat kali. Kemarin waktu
Arema main di Makassar juga dikerjai. Kalau Sulistyoko dikirim ke
Surabaya untuk laga lawan Persibo, kita akan usir," tegas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar