Rabu, 23 Mei 2012

Persebaya Tak Mampu Bayar GBT

Merosotnya jumlah Bonekmania yang hadir ke stadion membuat Persebaya tidak mampu membayar sewa Gelora Bung Tomo (GBT). Klub kebanggaan kota Surabaya ini secara terang-terangan mangatakan enggan memakai GBT lagi, sebab  harga sewa yang mencapai Rp30 juta hingga Rp70 juta dinilai tidak sesuai dengan pendapatan. Pada pertandingan selanjutnya, Persebaya terpaksa akan kembali memakai Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari.
Melawan Persibo Bojonegoro di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Minggu (27) dan turnamen Piala Indonesia lawan PSLS, Rabu (30/5) mendatang Bajul Ijo kembali ke markas lamanya.
Pada dua laga terakhir pendapatan panpel pertandingan jeblok. Saat lawan Bontang FC tidak lebih dari 10 ribu tiket yang laku. Sementara saat menghadapi tim Malaysia, Negeri Sembilan hanya meraup pendapatan bersih Rp381 juta. Jumlah itu sangat menurun dibanding saat berhadapan dengan Kelantan FA, yang mampu meraih pendapatan bersih Rp526 juta. Bahkan pada waktu lawan Arema berharil meraup Rp 1,1 miliar.
"Dua laga terdekat, lawan Persibo dan PSLS, kita tidak lagi menggunakan GBT. Untuk sementara kita kembali ke Gelora 10 November. Kalau ditotal, harga sewa GBT mencapai Rp40-50 juta/ pertandingan," tutur manajer Persebaya, Saleh Hanifah. Sementara untuk laga melawan Negeri Sembilan harga sewanya melambung menjadi Rp70 juta, sebab itu merupakan pertandingan Internasional. Sementara harga sewa Gelora 10 Nopember hanya Rp10 juta/ pertandingan.
“Memang salah satu faktornya adalah jumlah pengeluaran yang lebih besar kalau kita menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo. Jadi untuk sementara kita kembali ke stadion 10 Nopember,” tarang Saleh.
Merosotnya jumlah bonek yang menonton seiri9ng dengan merosotnya performa Persebaya. “Bonek akan hadir jika kita bermain bagus. Bonek juga pandai memilih pertandingan mana yang bagus,” kata CEO Persebaya, Gede Widiade beberapa waktu lalu.
Kembalinya Persebaya ke kandang lamanya sudah pasti akan mempengaruhi permainan tim. Sebab alasan utama Persebaya begitu ngotot menggunakan GBT karena faktor buruknya kualitas lapangan G10N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar