Merosotnya jumlah Bonekmania yang hadir ke stadion membuat Persebaya
tidak mampu membayar sewa Gelora Bung Tomo (GBT). Klub kebanggaan kota
Surabaya ini secara terang-terangan mangatakan enggan memakai GBT lagi,
sebab harga sewa yang mencapai Rp30 juta hingga Rp70 juta dinilai tidak
sesuai dengan pendapatan. Pada pertandingan selanjutnya, Persebaya
terpaksa akan kembali memakai Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari.
Melawan
Persibo Bojonegoro di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), Minggu
(27) dan turnamen Piala Indonesia lawan PSLS, Rabu (30/5) mendatang
Bajul Ijo kembali ke markas lamanya.
Pada dua laga terakhir
pendapatan panpel pertandingan jeblok. Saat lawan Bontang FC tidak lebih
dari 10 ribu tiket yang laku. Sementara saat menghadapi tim Malaysia,
Negeri Sembilan hanya meraup pendapatan bersih Rp381 juta. Jumlah itu
sangat menurun dibanding saat berhadapan dengan Kelantan FA, yang mampu
meraih pendapatan bersih Rp526 juta. Bahkan pada waktu lawan Arema
berharil meraup Rp 1,1 miliar.
"Dua laga terdekat, lawan
Persibo dan PSLS, kita tidak lagi menggunakan GBT. Untuk sementara kita
kembali ke Gelora 10 November. Kalau ditotal, harga sewa GBT mencapai
Rp40-50 juta/ pertandingan," tutur manajer Persebaya, Saleh Hanifah.
Sementara untuk laga melawan Negeri Sembilan harga sewanya melambung
menjadi Rp70 juta, sebab itu merupakan pertandingan Internasional.
Sementara harga sewa Gelora 10 Nopember hanya Rp10 juta/ pertandingan.
“Memang
salah satu faktornya adalah jumlah pengeluaran yang lebih besar kalau
kita menggelar pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo. Jadi untuk
sementara kita kembali ke stadion 10 Nopember,” tarang Saleh.
Merosotnya
jumlah bonek yang menonton seiri9ng dengan merosotnya performa
Persebaya. “Bonek akan hadir jika kita bermain bagus. Bonek juga pandai
memilih pertandingan mana yang bagus,” kata CEO Persebaya, Gede Widiade
beberapa waktu lalu.
Kembalinya Persebaya ke kandang lamanya
sudah pasti akan mempengaruhi permainan tim. Sebab alasan utama
Persebaya begitu ngotot menggunakan GBT karena faktor buruknya kualitas
lapangan G10N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar