Persebaya Surabaya dinilai turut berperan
aktif membuka jalan bagi terbentuknya Liga ASEAN. Pengakuan ini
diberikan CEO LPIS Widjajanto usai menyaksikan laga Persebaya kontra
Negeri Sembilan FA, Sabtu (19/5).
"Persebaya berperan besar guna mendorong terbentuknya Liga Asean," tukasnya.
Persebaya
memang telah dua kali menghadapi tim papan atas Malaysia Super League
(MSL), yakni Kelantan FA dan Negeri Sembilan FA. Ke depan, pertandingan
tersebut akan diperluas dengan melibatkan negara-negara Asean lainnya.
Widjajanto menjelaskan,
pertandingan-pertandingan itu adalah murni inisiatif dari klub. LPIS dan
regulator MSL dalam hal ini adalah jembatan untuk mewujudkan
pertandingan antara tim-tim dari Indonesia dan Malaysia. "Itu inisiatif
klub peserta IPL dan MSL, kami hanya menfasilitasi. Sekarang mereka
mengusahakan untuk kelangsungannya," kata Widja, sapaannya.
Widja
tak menampik kemungkinan akan merambah negara kuat Asean lainnya,
seperti Thailand, Singapura atau Vietnam. Sebab, sudah ada pembahasan di
antara menteri olahraga masing-masing negara. "Seperti yang disampaikan
Pak Menpora di Unity cup lalu, pertandingan-pertandingan ini adalah
bibit menuju Liga ASEAN," imbuhnya.
Lantas, kapan tim-tim dari
Indonesia bisa tanding lawan tim kuat dari negara selain Malaysia?
"Pelan-pelan pasti mengarah ke sana. Nantinya tak hanya Malaysia, bisa
juga Thailand atau Singapura," jelas Widja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar