Bayang-bayang ketidakadilan pemimpin pertandingan belum lekang di
benak Persebaya. Saat tandang ke Stadion Andi Mattalatta, markas PSM,
Sabtu (28/4/2012) besok sore, mereka berharap kepemimpinan wasit lebih
adil.
Pelatih Persebaya, Divaldo Alves, sadar jika pertandingan lawan PSM
di Makassar bukan laga enteng. Bukan tidak mungkin, sebagai tim tamu,
Bajul Ijo kembali dirugikan oleh kepemimpinan pengadil. Divaldo tak
menampik, dirinya mendapat banyak berita miring seputar kepemimpinan
wasit di Makassar.
"Sudah dengar, tapi saya tidak mau fokus itu. Saya mau fokus saja ke
teknis, yang eksternal saya tidak mau fokus," terang Divaldo, Jumat
(27/4/2012).
Melihat track record, protes atas wasit pernah dilontarkan pelatih
Persibo Paulo Camargo saat timnya dikalahkan PSM dengan skor tipis 1-2
di Stadion Andi Mattalatta, 16 April lalu. Pihak Persibo tidak terima
dan menimpakan kesalahan pada wasit. Camargo menuding wasit Daryanto
tidak berlaku adil di lapangan.
"Pertandingan malam ini berlangsung seru, tapi wasit bertindak tidak
adil. Ia menjadi bintang melebihi pemain di lapangan," ujar Camargo saat
itu.
Protes atas wasit juga disampaikan Pelatih Madiun Putra FC Hanafi
saat timnya imbang lawan PSM 1-1 di leg pertama Piala Indonesia, 12
April di Stadion Willis, Kota Madiun. "Wasit sering tertinggal jadi saat
pelanggaran ia berada jauh dari tempat pelanggaran. Dan gol tadi juga
off side," ujarnya dengan emosi.
Mendapati fakta itu, Divaldo tetap ogah berbicara masalah wasit.
Sebab sebelumnya, CEO Persebaya, Gede Widiade sudah mengeluarkan ancaman
bila tidak ada perbaikan soal wasit. Gede mengancam akan menarik
timnya, bila di satu pertandingan nampak wasit tak berimbang.
"Pak Gede sudah bisara eksternal, saya fokus di lapangan saja saja.
Kalau tidak ada eksternal, kalau baik-baik, kita punya grup bagus dan
bisa menang," tutup Divaldo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar