Ada
sekitar empat pemain Bajul Ijo yang sudah positif tidak diikutsertakan
dalam lawatannya ke Makassar yakni Erol Iba, Mat Halil, Jefri Prasetya,
dan M. Sodiq. Tapi yang paling membuat Divaldo cemas adalah kehilangan
Mat Halil dan Erol, karena dua pemain itu memang menjadi tumpuannya.
“Hari Rabu dan Kamis (hari) ini menjadi waktu yang penting bagi kami
untuk meracik strategi sebelum hadapi PSM,” kata Divaldo.
Dalam
latihan terakhir, Rabu (25/4) sebelum terbang ke Makassar, Divaldo
lebih memfokuskan anak asuhnya pada penyelesaian akhir. Memang, jika
Persebaya ingin mendapat hasil manis di Makassar, maka harus bisa
mencetak gol terlebih dahulu. Sebab fakta membuktikan, jika Andik
Vermansyah dkk bisa mencetak gol terlebih dahulu, besar kemungkinan
pertandingan akan berakhir manis. Namun jika tertinggal lebih dulu, maka
mental pemain Persebaya sedikit kacau.
Sebut
saja saat tim ini menang di kandang Bontang FC beberapa waktu lalu, gol
cepat Fernando Soler membuat pasukan Ijo percaya diri hingga akhirnya
menang dengan skor 3-4. Di pertandingan selanjutnya saat dijamu Semen
Padang (SP), gara- gara gol cepat yang dicetak Walson Junior, striker
Semen Padang membuat mental anak asuh Divaldo sedikit menurun sehingga
sempat tertinggal dua 2-0.
Untuk itu Divaldo
berharap, selain meminta para pemainnya fokus pada penyerangan, juga
tidak lupa pada pertahanan. Apalagi di waktu-waktu rawan seperti
menit-menit awal. “Pemain harus fokus sejak sebelum pertandingan
dimulai, baik di babak pertama maupun babak kedua. Saat bermain di
Padang kami kecolongan gol di awal- awal babak pertama dan kedua,”
tambah Divaldo.
Selain disibukkan meracik
strategi, pelatih asal Portugal itu juga dipusingkan mencari pengganti
Erol dan Mat Halil. Tanpa kedua pemain itu, Persebaya seakan-akan
kehilangan tiang penyanggah. Seperti yang kita tahu, Erol menjadi tiang
penyanggah kokohnya lini belakang, sementara Mat Halil menjadi mesin
penggerak permainan. Kerugian bertambah karena keduanya merupakan pemain
senior, yang sangat dibutuhkan oleh tim untuk memperkuat mental setelah
menelan dua kekalahan beruntun.
Yang jelas,
kata Divaldo, saat melawan PSM Makassar keduanya sudah pasti tidak bisa
main. Untuk itu, mau tidak mau ia harus segera mencari penggantinya.
“Karena Halil biasa bermain di depan, kemungkinan akan digantikan oleh
Feri Ariawan. Penampilan Feri selama ini sudah bagus. Sebenarnya masih
ada Jefri, tapi saat ini masih cedera jempol kakinya,” katanya.
Jika
pengganti Mat Halil dinilai sudah sepadan, tidak sama halnya dengan
calon pengganti Erol Iba. Saat melawan Semen Padang, Divaldo coba
memasang Edi Gunawan, namun hasilnya cukup mengecewakan. Beberapa kali
pemain itu lambat menjaga pergerakan pemain depan lawan. Pilihan lain
tertuju pada Khomad Suharto dan Fastabiqul Khoirot. Fasta mulai
dipercaya oleh Divaldo setelah membawa timnas Indonesia U- 21 menjadi
runner di Piala Hasanah Bolkiah.
“Yang jelas
saya tidak suka bilang duluan sebelum laga dimulai. Kita lihat saja
nanti, pemain yang paling siap itulah yang akan saya beri kesempatan
main. Yang jelas kami sangat butuh poin, poin penuh penting bagi kami,”
pangkas Divaldo. Tapi Divaldo sedikit bisa tersenyum karena dua pemain
asingnya, Fernando Soler dan Mario Karlovic yang sebelumnya terakumulasi
kartu sudah bisa dimainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar