Persebaya
sudah kehilangan kesabaran soal wasit. Berulang kali Bajul Ijo komentar
negatif soal pengadil, dan sekali mereka melayangkan surat resmi. Tapi
hasilnya nihil. PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku
penyelenggara liga, seperti menutup telinga dan mata mereka terkait
kritik soal kinerja wasit.
Pertandingan lawan Persema menjadi kali kelima Persebaya merasa
dirugikan oleh wasit. Pelatih Divaldo Alves menilai, keputusan wasit
Muchlis Ali Fathoni memberikan kartu merah untuk Mat Halil di menit
ke-21 adalah tidak tepat. Kartu merah diberikan setelah Halil kedapatan
melayangkan tangannya ke muka Kasan.
Padahal di menit ketiga, Kasan melakukan tackling brutal ke Andik
Vermansyah. Kasan hanya diganjar kartu kuning. Masuk menit ke-10, eks
Persekabpas ini kembali menyikut wajah Andik, tapi wasit mengabaikannya.
"Ketika menit ke-10, Andik disikut Kasan, tapi play on. Sedangkan Halil
bukan menyikut, tapi lambaian tangan Halil mengenai muka Kasan," kata
Media Relation, Ram Surahman.
Sebelum pertandingan, Persebaya sudah empat kali protes terhadap
kepemimpinan wasit Sulistyoko. Wasit asal Jakarta ini selalu merugikan
timnya. "Pada pertandingan lawan Persema, kita sudah tagih janji ke LPIS
soal wasit asing. Di rapat evaluasi, mereka mengakui salah satu
kekurangannya adalah di wasit. LPIS mendapat banyak kritik soal wasit,"
lanjut Ram.
"Kami memberi catatan pada dua hal, wasit dan jadwal. Tapi sampai
saat ini tidak ada perbaikan soal wasit. Ini sudah sinyal merah. Kalau
saja pertandingan lawan Persema disiarkan secara live, saya pikir muka
orang LPIS dan PSSI akan tertampar," ucap Ram geram.
Persebaya sendiri sudah pernah melayangkan surat kritikan ke LPIS
mengenai kepemimpinan wasit. Sayang LPIS dan PSSI tak ada tindakan.
"Yang pertama sudah diterima tapi hanya disimpan. Kita berharap yang
kedua jangan hanya diterima tapi ditanggapi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar